Share

BAB 17. Genderang Perang

"Kamu mabuk?" tanya Suri seraya mendorong tubuh Pram menjauh.

Mata wanita itu memicing tajam penuh antisipasi demi meredam debar jantungnya yang melewati batas normal. Ia terlalu terkejut karena perkataan gila mantan suaminya dan kedekatan tubuh mereka yang nyaris tanpa jarak tadi.

"Naik pesawat bolak-balik Surabaya-Jakarta-Surabaya nggak bikin orang mabuk, Ri." Pram mengulum senyum dan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. "Jadi, bagaimana dengan tawaranku?"

"Aku nggak tertarik menjadi simpananmu, Mas," tukasnya dingin.

"Kamu istriku, bukan simpananku." Pram membalas dengan suara lembut, seperti dulu saat hubungan mereka masih hangat-hangatnya. "Coba kamu ingat-ingat lagi. Aku nggak pernah menalakmu. Apa perlu aku ingatkan tentang itu berkali-kali?"

Mendengar hal itu, Suri memutar otaknya kembali ke momen-momen pertemuan mereka tempo hari. Wanita itu baru menyadari bahwa di setiap kesempatan Pram selalu mengucapkan kalimat yang serupa. Bahwa mereka masih suami istri. B
naftalenee

Bakal makin seru, nih😯😯😯 Kalian tim siapa hayoooo? Adnan-Suri, Pram-Suri, Pram-Melisa, atau malah Pram-Adnan? 😆😆😆

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status