Share

Ban 210

Author: kamiya san
last update Huling Na-update: 2025-04-29 23:50:30
Osara kembali terjaga saat subuh dengan mata sangat sembab. Selain bangun sebab kumandang adzan beesahutan, juga bisik-bisik yang kembali terdengar sayup di samping ranjang. Ternyata masih dengan orang yang sama, Shanumi dan Sazlina sedang berbincang sesuatu dengan suara sangat kecil.

“Kalo mau ke mushola pergi saja, Mbak. Gak papa, Kok.” Shanumi menengahi percakapan mereka yang berebut siapa perhlgi shalat subuh dan siapa tinggal dalam kamar.

“Baiklah, kamu duluan saja ah, Shan. Aku bersama Osara saja. Oh, kamu ikut jamaah saja. Buruan sana!” Sazlina berkata cepat pada adiknya dengan lembut.

“Yelah, Mbak. Aku yang pergi. Osara, aku tinggal dulu, ya….” Shanumi juga tidak ingin membuang waktu. Merasa saran kakaknya boleh juga. Ikut shalat jamaah subuh di Mushola. Lumayan mengurangi luka jiwa yang sedang dirasa. Lagipula mereka lupa tidak membawa mukena ke rumah sakit, jadi akan memakai aset mukena milik mushola.

“Mama Hana ke mana, Mbak? Dari aku bangun semalam, gak terlihat
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (4)
goodnovel comment avatar
mommy can
macam sinetron azab yg diindosiar pula ceritanya ni makin lama... ngapa tokoh utama malah kena musibah terus sih kak?sedangkan Clara yg jahat anteng2 Jak gtu why?kenapa lalu daisin mo dibuat mati gtu kah tak seru lah kak!...,mudah2an ini hanya mimpi buruk osha ya nggak kejadian beneran kuharap sih gtu
goodnovel comment avatar
Azimah Aja
meninggal kah daishin? ya kasihan osara begitu besar cobaannya
goodnovel comment avatar
ARTY NURDIN
daisin meninggal yah nti erik yg gantiin daisin jd suami.osa
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 211

    Osara merasa begitu bodoh telah sempat terkecoh. Tidak bisa melihat Daishin … tidak ada Mama Hana dan tidak ada Papa Handy untuk membersamainya … mereka justru pulang untuk istirahat. Baru sangat disadari bahwa itu adalah alasan konyol yang didengarnya. “Mbak, sebenarnya perasaanku sangat tidak enak. Kalian berusaha menutupinya, kan? Aku merasa suamiku tidak di rumah sakit lagi…,” ucap Osa penuh maksud. Setelah berbicara, Osara kembali menangis tersedu. Kali ini lebih kencang dan terdengar sangat pilu. Menyadari dugaannya benar, membuat luar biasa sedih dan tidak sanggup berkata-kata lagi. Terlebih, semuanya diam. Tidak satu pun menyanggah atau meyakinkan keberadaan Daishin di rumah sakit yang dalam perawatan. Shanumi terus memeluknya. Sazlina juga sibuk ter sengal, menahan tangis agar tidak keluar deras. Sopir Agung terlihat tegang dan pura-pura tidak mendengar di depan. Melihat ini Osara yakin dugaannya memang benar. Pikirannya sudah blank dan seperti kosong. Daishin sudah p

    Huling Na-update : 2025-04-30
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 212

    Osara bersalaman dengan para pelayat sambil duduk atas arahan Mama Hana sebab parasnya sungguh pucat. Menolak saran Shanumi agar menyudahi dan pergi saja ke dalam rumah. Osara merasa justru dengan bersalaman, membuatnya tidak sadar tersenyum. Mengikuti aura para pelayat yang memberinya senyum tulus. Setidaknya mampu menawar pilu yang sedang mengikis di dadanya meskipun sekadar sementara. “Sudah, sudah gak ada lagi. Ayo ke dalam.” Shanumi kembali mengingatkan sebab yang bersalaman sudah pulang semua. Lengang tanpa orang, sebab hampir semua lelaki mengikut ke area pemakaman dengan kendaraan masing-masing. “Benar, ayo masuk ke dalam rumah.” Mama Hana mengangkat kedua bahunya agar semangat berdiri. Osara berjalan menuju pintu yang tengah terbuka lebar. Perasaannya tiba-tiba kembali seperti linglung dan raganya sungguh lunglai. Seolah almarhum suami sedang melambai di dalam dengan raut yang sedih. “Ma….!” Osara menjerit dan menggapai tangan Mama Hana. “Osa, kamu drop lagi?!” Ma

    Huling Na-update : 2025-04-30
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 213

    “Pa, besok saja aku ke rumah. Kita langsung ke rumah sakit saja. Khawatir jika kemaleman, Mas Ericknya nggak boleh dikunjungi.” Osara beralasan, padahal sangat sadar jika diri lagi-lagi tidak sanggup. Rasanya sungguh berdebar, sesak, dan kepalanya jadi sakit. Jantungnya pun berdetak kencang seperti sedang teriris pisau sangat dalam di ulu hati. Keringat dingin mulai dirasakan keluar dari pori. Namun, kali ini Osara berusaha tenang sekuat daya. Mengambil napas dan istighfar dalam dada. Hingga bayang sedih wajah suaminya perlahan menghilang. “Baiklah, Osa. Jika begitu, Papa akan menemani mengunjungi Erick hingga kamu merasa cukup.” Papa Handy yang semula ingin menitipkan Osara pada sopir, tiba-tiba tidak tega. Khawatir ada apa-apa dengannya. Rumah sakit saat sore cukup ramai oleh pengunjung yang datang membesuk pasien. Membawa beragam buah tangan dan barang lain yang diperlukan selama perawatan. Sebagian menuju resepsionis dan kebanyakan langsung menuju kamar perawatan. Sama hal Pap

    Huling Na-update : 2025-04-30
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 1

    “Maaf, Pak. Bagaimana lagi… kamarnya tinggal satu. Kalo soal razia, tenang saja. Hotel kami hanya mendapat sidak di akhir bulan. Ini masih tanggal tiga, nih, Pak … tanggal muda….” Daehan, pria gagah yang dipanggil Pak oleh resepsionis manis dan genit itu kian mengatup bibir. Menatap gusar pada Umi (Sazleen Shanumi), asisten rumah baru yang dia bawa. Wajahnya menebal dengan bibir membiru. Jiwa sosial Daehan sebagai lelaki gagal membatu. “Kamu dengar sendiri apa katanya barusan. Terserah, jika keberatan, kamu duduk saja di lobi hingga orangku datang, Um,” ujar Daehan pada wanita berkerudung panjang dan berbaju tebal tetapi basah kuyup. “Enggak, Pak. Saya tak keberatan. Tidak sanggup lagi di luaran, bisa beku…,” sahut Umi cepat. Meski dengan melawan gemelutukan gigi di mulut yang serasa amat kaku. Sangat kedinginan. Daehan agak terkejut, meski juga merasa lega. Jika ada apa-apa dengan asisten rumah yang baru dia jemput itu, dirinya juga yang kena. Kesal sekali dengan sopir pribad

    Huling Na-update : 2024-12-05
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 2

    Malang tak dapat ditolak, apalagi diprediksi. Seperti halnya kali ini. Petugas sidak kukuh memberi sanksi pada para penghuni kamar yang dilabel sedang mesum. Tidak kecuali dengan Daehan dan Umi. Wajah lelaki tampan itu memerah dan tegang. Tidak menyangka niatan berteduh jadi sesialan seperti ini. Umi menatap cemas pada petugas sidak yang barusan mendekati Daehan dan merraba tubuh besar itu tanpa segan. Meski pemilik badan mengibas kasar, para petugas abai dan semakin berwajah sinis setelahnya.“Alibi kalian sama sekali tidak masuk akal. Bisa jadi juga disertai ancaman dan kekerasan. Melihatmu yang tidak berpakaian dalam dan wajah wanita ini seperti habis dianiya, kalian masuk ke dalam daftar pasangan haram yang disanksi.” Petugas sidak berbicara tegas dan tajam.“Jangan menuduh. Sudah aku tegaskan, dia pekerjaku. Tidak ada kamar lagi. Aku kasihan sebab tadi kehujanan. Dia perempuan, tidak mungkin aku biarkan di luaran! Mukanya bengkak sebab suntik cantik, bukan tanganku yang bikin!”

    Huling Na-update : 2024-12-05
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 3

    Dalam penelurusan singkat melalui Kartu Tanda Penduduk yang terhubung pada Kartu Keluarga, Umi dan Daehan adalah lajang yang bukan saudara mara dan kerabat. Memiliki alamat serta tempat tinggal berjauhan. Itu adalah faktor utama mereka wajib disatukan. Tanda tangan di berkas sah nikah yang bukan buku nikah baru saja selesai oleh keduanya saat satu panggilan masuk untuk Daehan. Maka lelaki itu pergi meninggalkan ruangan dengan dalih bertelepon. Umi menyusul setelah meladeni beberapa pertanyaan petugas sendirian. Di sana Umi bicara jujur segalanya dan Daehan sama sekali tidak mengetahui. Juga masih ada dua pasang lagi yang bernasib sama untuk dinikahkan dengan mudah. Tentu saja sangat mudah, hanya bermodal KTP, janji mahar, ijab kabul dan dua mempelai itu sendiri. Tanpa bersusah payah dengan syarat ribet pernikahan biasanya pun mereka sudah sah. Bahkan beberapa kali, para petugas mengingatkan pada para pengantin hasil sidak untuk lebih baik bersyukur. Umi dan Daehan sendiri sangat

    Huling Na-update : 2024-12-05
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 4

    Tidak sia-sia Umi masak soto sedikit banyak yang tidak habis untuk satu orang. Sebab hujan masih turun deras, kuliner langganan Daehan sudah tutup lebih awal. Tunangan cantiknya kelaparan, masakan perdana Umi pun jadi. Tidak menyangka masakan janda burik itu enak sekali. Bahkan Intana sangat suka. Lupa dengan hinaan jorok yang tadi dilontarkan. Jika tidak ingat bahwa yang masak pun sedang lapar, mungkin Daehan sanggup menghabiskan. “Niat masak buat dinikmati sendiri, malah dapat sisanya doang, dikit lagi,” ucap Shanumi menggerutu sambil berjibaku dengan barang pecah belah di wastafel.“Nggak sopan banget, gini amat nasib istri sah.” Shanumi mengeluh kesal. Tetapi juga menyimpan tawa. Merasa konyol dengan ucapan sendiri yang menyebut diri istri sah.“Udah masak buat orang … eh, panci-pancinya pun kena nyuci sendiri. Sabar ya, Shan … Ini demi dapat uang tambahan lebih cepat!” ucap Shanumi yang kali ini agak keras. Bersaing dengan suara air kran dan panci yang beradu.“Um, kamu ini ngg

    Huling Na-update : 2024-12-05
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 5

    Shanumi telah meluncur ke dalam kamar yang sempat diwariskan sopir, Agung padanya. Mengemasi barang yang tidak banyak untuk rapi kembali ke dalam tas. Perasaannya kini tidak terjabar. Antara lega dan puas, sebab dengan gaji penuh dirinya terbebas dari tugas. Juga bersit terhina sebab Daehan sama sekali tidak menganggapnya. Bukan sebagai istri, tetapi telah menolaknya sebagai pekerja. Meski burik, mungkin Daehan masih bisa menerima Shanumi terus bekerja jika tidak terhasut oleh ucapan Intana. Entah sedalam apa cintanya pada si tunangan hingga setunduk itu.Yang jelas, Intana adalah wanita bermulut madu yang beracun. Berlidah belut yang licin di mata Shanumi. Terbukti bagaimana Intana meyakinkan pada petugas jika kerusakan mobil mewahnya bernilai puluhan juta untuk biaya servis. Padahal tidak seberapa. Hanya beberapa goresan yang sama sekali tidak menyebabkan bekas cacat. Garit gores itu bisa dipoles cepat dengan dibawa ke bengkel servis mobil profesional. Namun, tetap Shanumi juga y

    Huling Na-update : 2024-12-05

Pinakabagong kabanata

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 213

    “Pa, besok saja aku ke rumah. Kita langsung ke rumah sakit saja. Khawatir jika kemaleman, Mas Ericknya nggak boleh dikunjungi.” Osara beralasan, padahal sangat sadar jika diri lagi-lagi tidak sanggup. Rasanya sungguh berdebar, sesak, dan kepalanya jadi sakit. Jantungnya pun berdetak kencang seperti sedang teriris pisau sangat dalam di ulu hati. Keringat dingin mulai dirasakan keluar dari pori. Namun, kali ini Osara berusaha tenang sekuat daya. Mengambil napas dan istighfar dalam dada. Hingga bayang sedih wajah suaminya perlahan menghilang. “Baiklah, Osa. Jika begitu, Papa akan menemani mengunjungi Erick hingga kamu merasa cukup.” Papa Handy yang semula ingin menitipkan Osara pada sopir, tiba-tiba tidak tega. Khawatir ada apa-apa dengannya. Rumah sakit saat sore cukup ramai oleh pengunjung yang datang membesuk pasien. Membawa beragam buah tangan dan barang lain yang diperlukan selama perawatan. Sebagian menuju resepsionis dan kebanyakan langsung menuju kamar perawatan. Sama hal Pap

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 212

    Osara bersalaman dengan para pelayat sambil duduk atas arahan Mama Hana sebab parasnya sungguh pucat. Menolak saran Shanumi agar menyudahi dan pergi saja ke dalam rumah. Osara merasa justru dengan bersalaman, membuatnya tidak sadar tersenyum. Mengikuti aura para pelayat yang memberinya senyum tulus. Setidaknya mampu menawar pilu yang sedang mengikis di dadanya meskipun sekadar sementara. “Sudah, sudah gak ada lagi. Ayo ke dalam.” Shanumi kembali mengingatkan sebab yang bersalaman sudah pulang semua. Lengang tanpa orang, sebab hampir semua lelaki mengikut ke area pemakaman dengan kendaraan masing-masing. “Benar, ayo masuk ke dalam rumah.” Mama Hana mengangkat kedua bahunya agar semangat berdiri. Osara berjalan menuju pintu yang tengah terbuka lebar. Perasaannya tiba-tiba kembali seperti linglung dan raganya sungguh lunglai. Seolah almarhum suami sedang melambai di dalam dengan raut yang sedih. “Ma….!” Osara menjerit dan menggapai tangan Mama Hana. “Osa, kamu drop lagi?!” Ma

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 211

    Osara merasa begitu bodoh telah sempat terkecoh. Tidak bisa melihat Daishin … tidak ada Mama Hana dan tidak ada Papa Handy untuk membersamainya … mereka justru pulang untuk istirahat. Baru sangat disadari bahwa itu adalah alasan konyol yang didengarnya. “Mbak, sebenarnya perasaanku sangat tidak enak. Kalian berusaha menutupinya, kan? Aku merasa suamiku tidak di rumah sakit lagi…,” ucap Osa penuh maksud. Setelah berbicara, Osara kembali menangis tersedu. Kali ini lebih kencang dan terdengar sangat pilu. Menyadari dugaannya benar, membuat luar biasa sedih dan tidak sanggup berkata-kata lagi. Terlebih, semuanya diam. Tidak satu pun menyanggah atau meyakinkan keberadaan Daishin di rumah sakit yang dalam perawatan. Shanumi terus memeluknya. Sazlina juga sibuk ter sengal, menahan tangis agar tidak keluar deras. Sopir Agung terlihat tegang dan pura-pura tidak mendengar di depan. Melihat ini Osara yakin dugaannya memang benar. Pikirannya sudah blank dan seperti kosong. Daishin sudah p

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 210

    Osara kembali terjaga saat subuh dengan mata sangat sembab. Selain bangun sebab kumandang adzan beesahutan, juga bisik-bisik yang kembali terdengar sayup di samping ranjang. Ternyata masih dengan orang yang sama, Shanumi dan Sazlina sedang berbincang sesuatu dengan suara sangat kecil. “Kalo mau ke mushola pergi saja, Mbak. Gak papa, Kok.” Shanumi menengahi percakapan mereka yang berebut siapa perhlgi shalat subuh dan siapa tinggal dalam kamar. “Baiklah, kamu duluan saja ah, Shan. Aku bersama Osara saja. Oh, kamu ikut jamaah saja. Buruan sana!” Sazlina berkata cepat pada adiknya dengan lembut. “Yelah, Mbak. Aku yang pergi. Osara, aku tinggal dulu, ya….” Shanumi juga tidak ingin membuang waktu. Merasa saran kakaknya boleh juga. Ikut shalat jamaah subuh di Mushola. Lumayan mengurangi luka jiwa yang sedang dirasa. Lagipula mereka lupa tidak membawa mukena ke rumah sakit, jadi akan memakai aset mukena milik mushola. “Mama Hana ke mana, Mbak? Dari aku bangun semalam, gak terlihat

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 209

    Dua lelaki korban parah kecelakaan jalan raya dini hari, sejak dua malam lalu sudah di bawa ke rumah sakit dan sama-sama mendapat perawatan intensif di ruang ICU yang berbeda. Satu orang korban sudah dipindahkan ke ruang perawatan dengan kamar dan pelayanan khusus VIP. Terus di temani oleh orang tua yang baru datang kemarin pagi dari negeri seberang. Cidera retak sekaligus patah tulang membuat pasien tidak bisa beraktivitas apapun untuk sementara. Satu korban lagi masih bertahan dengan kondisi kritis yang parah dan terus tidak sadarkan diri sejak dilarikan dari tempat kejadian perkara ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit hingga ke ruangan Intensive Care Unit (ICU) hingga saat ini. Ditemani oleh seorang pria setengah baya berkulit cerah yang tak lain adalah sang ayah. Sesekali tampak menyeka air yang merembes keluar dari mata tuanya. Sedang di kamar rawat khusus ibu dan anak, seorang perempuan hamil tengah diinfus dan terlihat lemah yang ditemani wanita cantik setengah

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 208

    Mobil besar dengan cat hitam legam berisi dua orang penumpang lelaki termasuk sopir, melaju kencang membelah jalan raya. Meski bukan sepi, tetapi kepadatan pengguna jalan raya di kota buaya menjelang tengah malam, bisa membuat pengemudi lupa diri. “Perlu aku gantikan?” usik Erick merasa resah. Sejak awal, Daishin menolak tawarannya untuk jadi penumpang dan dirinya mengemudi. “Nggak usah, Mas. Lagi bagus nih jalanan. Yang kutahu padat merayap saat siang. Ternyata asyik juga keluar malam.” Daishin menolak. Lelaki calon ayah yang sedang dalam masalah itu kukuh membawa sendiri kendaraannya. Erick pun angkat tangan. Pria dewasa mana bisa dibujuk dan dipaksa.... Mungkin lelaki gagah calon ayah yang sedang dalam masalah itu akan mendapat rasa tenang dan freshing tersendiri dari laju mengemudi. Toh rasanya masih nyaman terkendali. Daishin memang lihai mengemudi kencang. Bahkan jika berlomba adu balab bersamanya juga dengan Daehan dan Khaisan kala ke Jepang, kerap kali Daishin yang menang

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 207

    Dua lelaki keren yang tampan, mapan, gagah, atletis dan sehat tanpa cela itu sedang membuat nasi goreng idaman di dapur mini rumah dinas. Masih pukul sembilan malam tetapi suasana luar di komplek perumahan terasa lengang dan sunyi. Hanya kebisingan dalam rumah yang sedang mereka ciptakan sendirilah pertanda adanya kehidupan di kompleks elite itu. Sebab, penghuni lajangnya sedang ingin membuat eksperimen tiba-tiba. “Bagaimana, Shin?” tanya Erick sambil tersenyum lebar. Berkacak pinggang sebelah tangan sambil membawa pengaduk di tangan sebelah satunya. “Apa kerjamu di bandara?” tanya Daishin di sela mengunyah sesendok nasi gorang yang langsung dia sendok dari wajan penggorengan. Meski tidak pedas, Daishin membuka mulut demi menghilangkan uap sebab panas. Erick makin menahan tawanya. “Jelas di bagian humas. Kan aku sudah pernah bilang, aku lelaki paling good looking di Juanda, jadi diletak di kepala bagian humas. Apa hubungannya, Shin?” tanya Erick berlagak pongah. Kesal, tid

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 206

    Erick sudah duduk di teras rumah dinas saat Daishin tiba. Sengaja tidak pulang ke apartemen sebab hari ini pulang kerja lambat dan besok pun harus pergi kerja lebih cepat. Akan ada kunjungan dari direktur maskapai penerbangan XX di kantornya. Kebetulan juga yang Daishin berkabar akan datang main malam hari. “Assalamu'alaikum!” sapa Daishin setelah keluar dari mobil dan menaiki teras. “Wa'alaikumsalam. Tumben datang malam, Shin?!” sambut Erick. Mengamati lelaki yang tengah berjalan gontai dengan ekspresi tidak secerah biasa saat datang, entah di rumah dinas atau ke apartemen.“Ada yang penting.” Daishin menyahut sambil meletak sebungkus rokok yang sempat dia beli di jalan ke meja di depan Erick. Erick menatapnya. Merasa kali ini ada hal berat sebab Daishin datang malam-malam. Biasanya sore saat mereka sama-sama pulang kerja. Itu pun hampir tidak pernah membawa rokok, sebab kebetulan Erick pun bukanlah perokok aktif. Tetapi bukan menolak merokok. “Apa istrimu aman?” tanya Erick.

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 205

    Farida berekspresi waswas dan curiga. Matanya tidak lagi sayu, tetapi melebar dan nanar. Tanda tidak menyangka jika KTP nya diabadikan Daishin dalam ponsel dan wanita itu ternyata sangat tidak rela. Resah jika akan dijadikan apa-apa. Sikap Farida membuat Daishin semakin curiga tetapi hanya menghela napas panjang. Merasa sangat lelah dan tidak guna terus disanggah. “Sebaiknya kamu pergi dan jangan datang datang dulu sebelum mendapat kabar dariku, Farida. Tolong, saling mengertilah terhadap wanita hamil. Sudah jelas jika istri ku pun sedang berperut besar, kan? Sebagai sesama wanita, seharusnya paham dengan perasaan istriku. Apa kau siap kutuntut jika ada apa-apa dengan istriku dan kehamilannya?” tanya Daishin dengan tatapan berapi. Melirik Osara yang seperti tidak peduli. Kini tengah sibuk dengan ponselnya. Ah, apa dia pun juga tidak peduli andai ini benar? Sesaat Daishin justru tidak puas hati dengan sikap Osara yang tampak kelewat tenang. Apa justru terlalu marah, kecewa dan kesal

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status