공유

Bab 31 Kelicikan Rido

작가: Dhesu Nurill
last update 최신 업데이트: 2024-07-28 14:01:36

“Loh, kenapa kosong, Pak?” tanya Aji, keheranan.

Harusnya, jika ingin melakukan perjanjian di atas kertas, ada point dan tulisannya. Tetapi ini tidak ada.

“Kamu tinggal tanda tangan saja, isinya menyusul.”

Rido mengatakan itu semua dengan sangat enteng. Padahal, harusnya tidak demikian. Tentu saja Aji langsung protes.

“Ya, tidak bisa seperti itu dong, Pak. Saya mau isi semuanya, baju tanda tangan.”

Ternyata Aji tidak bisa dibohongi. Mungkin karena pengalaman kerja, membuat Aji lebih hati-hati lagi.

Rido berdecak. Pria itu pun akhirnya menuliskan point perjanjian tadi. Aji kembali membacanya, takut jika ada yang berbeda atau ditambahkan tanpa sepengetahuannya.

Setelah dirasa yakin, Aji menandatangani dengan mantap. Melihat itu Rido tersenyum miring. Dalam hati dia terus berkata-kata.

‘Dasar bodoh! Percaya saja. Harusnya kamu minta print dan salinannya. Kalau seperti ini, mudah bagiku menambahkan point lain di perjanjian itu. Apalagi itu tulisan tanganku.’

Setelah mendatangani itu, Aji
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

관련 챕터

  • Istri Penyakitan Melakukan Pembalasan   Bab 32 Pelajaran untuk Kalila

    Suara sepatu hak tinggi menggema di koridor kampus ternama yang tampak lengang. Di jam sekarang, mahasiswa pasti sedang ada kelas. Kalau pun tidak, mereka pasti akan menghabiskan waktu di kantik atau gazebo yang ada di sini, dibandingkan harus berkeliaran di sekitar koridor.Ini akan menjadi kesempatan bagus untuk Hana, waktu yang tepat untuk menemui rektor di tempat ini. Kedatangannya ke sini bukan tanpa sebab. Dia geram karena video syur yang sudah tersebar tak membuat Kalila dikeluarkan dari kampus ini.Hana ingin tahu saja, apa alasan pihak kampus masih mempertahankan Kalila di tempat ini. Tidak, Hana tidak akan pernah ikhlas jika Kalila bisa menikmati pendidikan yang baik, setelah apa yang sudah dilakukan wanita itu padanya.Kalila harus merasakan kesusahan yang teramat sangat, sama halnya dengan apa yang sudah dilakukan sang Adik padanya selama ini.Tak perlu bertanya pada siapa pun, sebab saat Kalila masuk ke tempat ini untuk pertama kalinya, Hana lah yang mengantar,Hingga tak

    최신 업데이트 : 2024-07-29
  • Istri Penyakitan Melakukan Pembalasan   Bab 33 Salah Tuduh

    “A-apa, Pak? Saya di-DO?”Kalila sungguh kaget mendengar kabar yang mengejutkan ini. Sungguh, ini di luar dugaan. Padahal sebelumnya sang rektor memberinya waktu beberapa hari untuk membuktikan kalau video itu hanyalah rekayasa saja. Dia akan menggunakan Rido untuk membantunya, membersihkan nama baiknya.Namun apa ini? Kenapa semua serba mendadak dan malah membuatnya jadi seperti ini?“Tunggu, Pak? Kenapa jadi seperti ini? Bukankah Bapak sendiri yang bilang kalau saya masih punya waktu beberapa hari lagi untuk membuktikan semuanya?”Kalila tidak mau seperti ini. Kalau dia sampai di-DO, lalu untuk apa dirinya mencari uang ke sana kemari, apalagi dengan cara yang beda.Rektor itu tampak tenang menghadapi wanita di depannya ini. Berbeda jauh dengan Hana yang datang begitu tenang. Kalila malah terlihat emosional dan susah sekali mengendalikan diri.“Iya, memang seperti itu. Tapi, saya tidak bisa menunda lagi karena ada saksi yang mengatakan kalau video itu memang benar, bukan rekayasa. Ka

    최신 업데이트 : 2024-07-30
  • Istri Penyakitan Melakukan Pembalasan   Bab 34 Tuntutan Hana

    “Kakak ngomong apaan, sih? Aku nyakitin apa?”Kalila merasa tidak bersalah dan malah membela diri sendiri.Hana juga muak mendengarnya. Wanita ini tidak akan mengaku sebelum Hana membeberkan bukti tentang perselingkuhan mereka. Dia akan membuka itu semua nanti di pengadilan.“Sudahlah, sebaiknya kamu pergi dari sini. Aku tidak mau berurusan dengan kamu. Apalagi kamu sudah berselingkuh dengan Rido. Keterlaluan kamu.”Kalila terdiam. Dia sampai lupa kalau Hana juga melihat dirinya selingkuh dengan Rido. Tetapi, Kalila tidak mau membahas itu dulu.“Itu urusanku!”“Urusanku karena menyangkut nama baik keluarga. Bagaimana kalau keluarga kita tahu, Kak?!”Walaupun mereka sudah tidak punya orang tua, tapi masih ada saudara dari kedua orang tua mereka. Entah bagaimana reaksi keluarga mereka jika tahu kalau Kalila berbuat serendah ini.“Memang aku pikirin? Terserah, Kak. Lagian, mereka tidak membiayai hidupku.”“Tapi, aku membiayai hidupmu.”Kalila terdiam. Dia memang numpang hidup di rumah Ha

    최신 업데이트 : 2024-07-31
  • Istri Penyakitan Melakukan Pembalasan   Bab 35 Nasib Kalila

    Kalila keluar dari rumah Hana dengan perasaan kesal. Kalau benar kakaknya itu menuntut atas biaya hidup di masa lalu, entah berapa rupiah yang harus dia keluarkan.Wanita itu harus menemui Rido untuk meminta bantun. Namun sebelumnya sang wanita juga harus bertemu dengan Aji. Dia akan minta penjelasan sebab dirinya yang sudah dikeluarkan dari kampus.Beberapa kali sang wanita berusaha untuk menghubungi Aji, tapi tidak pernah diangkat. Sebenarnya, Aji sengaja silent ponselnya. Sebab hari ini dia mulai bekerja lagi di perusahaan Rido.“Sial banget, sih! Aku gak mungkin diam saja. Pokoknya tidak mau sampai di-DO dari kampus. Bisa-bisa pamorku semakin hancur.”Wanita itu pun memutuskan untuk kembali ke apartemen. Dia akan beristirahat dulu, baru akan menemui Aji lagi. Kalau misalkan Aji tidak bisa dihubungi, terpaksa dia akan menemui pria itu di rumah Hana, apa pun risikonya.Dengan lunglai wanita itu hendak masuk ke apartemen. Namun, kuncinya tidak bisa dibuka. Sang wanita kaget. Wajah ya

    최신 업데이트 : 2024-08-01
  • Istri Penyakitan Melakukan Pembalasan   Bab 36 Aturan Main Berselingkuh

    “Ya, terus aku mau tinggal di mana? Kak Hana ngusir aku, dan apartemen juga tidak bisa kutinggali lagi. Barang-barangku juga masih ada di sana.”“Kamu tinggal cari kontrakan yang sepi lingkungannya, agar aku juga aman dan tidak mengundang banyak mata.”“Ya, gak semudah itu, Mas. Aku itu luntang-lantung, mana bisa nyari kontrakan dengan spek seperti itu dalam waktu 1 hari. Gila kamu!”“Ya terus aku harus gimana?”“Kasih aku uang, atau biarkan aku tinggal di hotel sementara waktu sampai mendapatkan tempat yang kamu sebutkan tadi.”Rido berdecak keras. Wanita ini sangat ribet sekali. Berselingkuh dengannya itu tidak bisa seperti pria lain. Rido banyak sekali mengambil pertimbangan. Intinya, dia tidak mau meninggalkan jejak apa pun yang bisa dideteksi oleh istrinya.Termasuk bukti transfer dan apa pun yang ada bukti fisiknya. Makanya, dia tidak pernah memberikan Kalila barang atau transfer uang. Dia akan memberikan uang cash, nanti terserah Kalila akan dibelikan barang apa saja.Lalu, sek

    최신 업데이트 : 2024-08-03
  • Istri Penyakitan Melakukan Pembalasan   Bab 37 Kinara

    Entah sudah berapa kali Kalila mencari tempat tinggal yang sesuai kriterianya. Tetapi sayangnya belum ketemu yang sreg. Sampai akhirnya dia memilih untuk menginap di hotel untuk malam ini.Sebelum itu, sang wanita harus bertemu dengan Aji. Dia harus mengambil barang-barang yang ada di apartemen itu.Kalila berusaha untuk menghubungi Aji, untunglah kali ini pria itu mau menerima panggilan darinya. Kalila ingin sekali marah-marah, tapi dia tidak punya banyak waktu. Langsung saja pada intinya.“Kalau kamu mau mengusirku, biarkan aku mengambil barang-barangku dulu.”Aji termenung mendengar perkataan Kalila. Dia pikir Kalila akan merengek dan meminta apartemennya dikembalikan. Ternyata semua di luar dugaan.Aji tampaknya mulai sadar kalau Kalila lebih mengandalkan Rido yang memang punya segalanya.“Baiklah. Sore nanti temui aku di depan apartemen.”Setelah itu Aji mengakhiri panggilan terlebih dahulu. Kalila mengamuk, pria ini benar-benar mengesalkan. Entah kenapa dia malah mau berhubungan

    최신 업데이트 : 2024-08-04
  • Istri Penyakitan Melakukan Pembalasan   Bab 38 Mulut Mertua Dilawan

    “Oh, ini kerjaan kamu saat suami sedang kerja, hah?!”Hana dan Kinara terkesiap mendengar suara itu. Hana menoleh dan mendapati Ibu mertuanya sedang berdiri di depan meja mereka. Rendi yang melihatnya pun kaget, sebelumnya tidak melihat kedatangan sang wanita.Kinara tampak bingung, Hana jadi merasa malu dan bersalah karena dinganggu oleh wanita julid itu.“Maaf, Tante ini siapa, ya?” tanya Kinara dengan berani.Bu Minarti melotot sembari berkacak pinggang. “Kamu tanya sama wanita di depanmu iu.”Kinara refleks melihat pada Hana, seolah mencari jawabannya.Dengan helaan napas panjang, Hana pun terpaksa menjawab pertanyaan Kinara.“Dia mertuaku.”Kinara terperangah sembari menutup mulutnya sendiri, lalu menatap Hana dan Bu Minarti bergantian.“Kak, maaf sebelumnya kalau aku lancang. Kakak kan kalem, baik hati. Kenapa dapat mertua modelan Nenek lampir seperti ini?” bisik sang gadis, yang masih bisa didengar oleh Bu Minarti dan Rendi.“Heh, kamu! Kurang ajar! Saya ini orang tua, apa kamu

    최신 업데이트 : 2024-08-05
  • Istri Penyakitan Melakukan Pembalasan   Bab 39 Peringatan dari Hana

    Ponsel Aji berdering saat jam istirahat. Kalau saja itu dari Kalila, sang pria tak akan mau mengangkatnya. Tetapi ternyata dari Hana, terntu saja pria itu akan langsung mengangkatnya.“Halo, Sayang,” ucap Aji saat menerima telepon dari sang istri.Namun, Hana merasa heran jika mendengar panggilan itu. Tetapi Hana tidak mau mempermasalahkan itu dulu. Sebaiknya dia bilang pada intinya terlebih dahulu.“Mas, bisakah kamu bilang pada ibumu untuk menjaga sikap jika di depan umum?”“Hah?”Aji terperangah. Dia yang sedang makan siang pun langsung menghentikan aktivitasnya. Sebelumnya, dia sedang makan di kantin. Tetapi, tak ada yang berani mendekat.Mungkin dulu Aji banyak temannya, tapi sekarang dia tak punya teman sama sekali. Semua ini sebab video viral itu.Hanya saja, sang pria tidak memusingkan itu. Yang penting dia masih bisa menghasilkan uang agar tidak direndahkan lagi, terutama oleh Kalila.“Ibumu itu malah membuat kegaduhan saat aku di kafe. Aku sedang bertemu dengan temanku, tapi

    최신 업데이트 : 2024-08-06

최신 챕터

  • Istri Penyakitan Melakukan Pembalasan   Bab 59 Aset atau Uang

    "Baiklah, aku mengerti kalau masalah itu. Tetapi apakah uangmu memang sangat banyak sampai kamu berani mengatakan hal seperti itu?" Pertanyaan Aji membuat Hana terdiam. Harusnya wanita itu tidak boleh mengatakan hal demikian, yang ada Aji pasti akan mengorek semua informasi tentang keuangannya. Lebih menyakitkan lagi kalau sampai Aji juga mengambil apa yang harusnya menjadi milik Hana. "Ya, palingan aku akan menjual beberapa emas yang kamu beli." "Emas?" Wajah Aji terlihat sekali sinis, di sorot matanya membuat Hana yakin kalau pria itu memang tidak akan pernah ikhlas kalau dirinya bahagia. Entah apa yang sudah dilakukannya di masa lalu sampai mendapatkan jodoh seperti Aji. Dia bahkan tidak melihat sisi buruk dari suaminya selama bertahun-tahun menikah dengan sang pria. Namun, setelah semuanya terbongkar wanita itu sadar sudah menikahi seorang penjahat yang sangat menakutkan dan juga harus diwaspadai. "Kalau itu sama saja dengan bohong, berarti kamu tidak punya uang lain, kan?

  • Istri Penyakitan Melakukan Pembalasan   Bab 58 Uang dari Mana?

    "Hai, Han. Aku sudah pulang," ucap Aji sembari menenteng tas kerjanya. Hana tersenyum sebaik mungkin. Dia berusaha menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi. Bukti tentang perbuatan Aji pun sudah ada. Hana tinggal memanggil Kakek yang sudah menyelamatkan Kalila untuk menjadi saksi, tetapi tidak boleh semudah itu membuat suaminya langsung masuk penjara. Dia akan memberikan perhitungan terlebih dahulu kepada Aji, agar pria itu mengaku dan bisa dihukum seberat mungkin. "Iya, Mas. Ayo makan dulu!" ajak Hana.Sebenarnya ini membuat Aji bingung dan juga heran, sebab sebelumnya istrinya itu agak cuek kepadanya. Bahkan tidak seperti biasanya saat mereka masih bersama dan Hana terbaring sakit. Wanita ini malah semakin bugar, tidak terlihat tanda-tanda kesakitannya. Mungkin ada yang salah dengan obat yang diberikan oleh Kalila. Dia yakin, obat itu bisa memperparah keadaan Hana, tetapi malah seperti ini. Dia harus mencari tahu dulu ke mana Kalila dan akan membuat perhitungan kepada wanita it

  • Istri Penyakitan Melakukan Pembalasan   Bab 57 Berusaha Bersembunyi

    Saat sore tiba, Hana menghampiri Kalila yang terus saja di kamar. Wanita itu ketakutan dan pikirannya kacau. Dia tidak tahu harus melakukan apa, tetapi kalau tidak di rumah kakaknya Kalila harus pergi ke mana? Tidak ada lagi tempat untuk dirinya berkeluh kesah, apalagi meminta perlindungan. Walaupun keluar, pasti banyak orang yang mengetahui tentang keberadaannya. Namanya saja sudah tercoreng. Bahkan pekerjaan sebagai model pun dicabut serta dibatalkan. Ini benar-benar membuatnya malu. Kalau pergi ke kampus, dia rasa tidak ada seorang pun yang mau membantunya. Apalagi keterangan dan kabar tentang dirinya sudah tersebar luas.Hana memanggil-manggil Kalila, wanita itu baru tersadar setelah tiga kali Hana memanggil nama Kalila. Dengan cepat dia membukakan pintu. Kalila tersenyum, dia merasa senang karena kakaknya mau mengunjunginya di kamar. Ingin keluar dari tempat itu, takut jika bertemu Aji. Ini sangat rawan. Untunglah kamarnya dilengkapi dengan kamar mandi, jadi dia tidak perlu kel

  • Istri Penyakitan Melakukan Pembalasan   Bab 56 Permohonan Kalila

    Kalila terdiam. Dia menggigit bibir bawahnya dengan mata berkaca-kaca. Untuk saat ini Hana benar-benar tidak bisa memberikan hati lagi kepada adiknya ini. Dia sudah terlanjur sakit dengan apa yang dilakukan oleh Kalila. Walaupun memang dirinya sudah tahu semua, tetapi ternyata tetap saja ada rasa sakit yang menggerogoti. Meskipun mereka satu darah, tetapi pengkhianatan tidak bisa ditoleransi lagi."Kenapa kamu diam saja? Cepat kemasi barangmu! Kamu sudah terbukti salah, serahkan apa yang kamu punya tentang Mas Aji kepadaku. Maka hukumanmu pasti akan berkurang." Mendengar itu Kalila mendongak sembari menggelengkan kepala. "Kak, aku mohon jangan usir aku dari sini. Berikan aku waktu. Kalau aku keluar, bagaimana kalau Mas Aji mengincar nyawaku? Jika aku mati, apakah Kakak mau?"Seketika Hana diam, tetapi tiba-tiba saja wanita itu menyeringai. "Lebih baik kehilangan kamu daripada aku harus melihatmu dalam kesakitan seumur hidupku. Jika melihatmu pasti akan ada bayangan pengkhianatan ka

  • Istri Penyakitan Melakukan Pembalasan   Bab 55 Pengakuan Kalila

    Hana tak bertanya atau walaupun menimpali ucapan wanita itu, tetapi lebih meneliti bagaimana wajah Kalila saat ini. Mungkin saja wanita itu sedang berbohong kepadanya. Dia benar-benar harus berhati-hati kepada Kalila. Wajahnya saja yang terlihat lugu, tapi ternyata hatinya busuk dan kelakuannya di luar batas. Bahkan dia tidak menyangka kalau Adik yang selama ini disayangi dan juga dilindungi malah menusuknya dari belakang. "Aku benar-benar serius mengatakan itu. Kalau misalkan Kakak tidak percaya, aku bisa memberikan buktinya. Aku sudah mengumpulkan banyak bukti tentang kejahatan Mas Aji kepada Kakak," ujar Kalila. Dia tidak mau sampai diserang oleh Hana atau malah sendirian menghadapi Aji. "Kamu punya bukti-buktinya? Kenapa kamu melakukan itu? Berarti benar kamu mengakui kalau kamu itu sudah jahat kepadaku?" tanya Hana sembari melipat tangan di depan dada. Dia ingin sekali melakukan ini dari dulu, menginterogasi atau bahkan memaki-maki adiknya sendiri. Tak masalah, karena memang

  • Istri Penyakitan Melakukan Pembalasan   Bab 54 Tidak Mudah Percaya

    Melihat situasi yang mulai memanas, sang kakek pun langsung buka suara. "Maaf kalau saya memotong pembicaraan kalian. Saya ingin menjelaskan duduk permasalahannya, agar tidak ada salah paham, ya," ucap Kakek itu yang membuat mereka bertiga menoleh. Kebetulan di sana juga sudah ada Rendi. "Maaf, Kakek ini siapa, ya?" tanya Hana, dia tidak bisa mudah percaya begitu saja. Mengingat kalau Kalila itu mungkin licik dan menyewa Kakek ini untuk pura-pura menjadi saksi. Walaupun memang saat ini keadaan Kalila begitu kacau, tapi entah kenapa rasa percaya terhadap adiknya itu sudah hilang begitu saja. Harus punya bukti yang kuat, baru benar-benar bisa paham dengan situasi yang terjadi. "Saya Tono. Saya orang yang tinggal di sekitaran perkebunan itu." Pria tua itu pun menceritakan kronologis saat ia menemukan Kalila di sebuah lubang. Hana hanya terdiam. Dia melihat tidak ada kebohongan di sorot mata Kakek ini. Tampak benar-benar tulus dan juga jujur. "Seperti itu, Nak. Saya datang ke sini h

  • Istri Penyakitan Melakukan Pembalasan   Bab 53 Pengakuan Kalila

    Saat ini Hana sedang berada di mobil menuju perjalanan pulan. Dia terus saja memikirkan perkataan Sabrina kepadanya. Wanita itu hampir saja tergoda untuk ikut kerjasama dengan Sabrina perihal Kalila, tetapi Hana sadar kalau yang dihadapinya adalah Rido dan orang kaya yang mungkin saja bisa melakukan segala cara dengan uang atau bisa saja dia dimanfaatkan oleh Sabrina demi kepentingan tertentu. Lalu, ujungnya Hana juga yang menjadi tersangka atau kambing hitam mereka. "Aku tidak mau berurusan dengan orang-orang kaya seperti itu. Mereka terlihat baik, padahal di belakangnya busuk. Untuk masalah Kalila, biarlah aku sendiri akan berpikir sesuai dengan rencanaku sebelumnya," gumam Hana saat masih di dalam mobil.Dia benar-benar tidak mau berurusan lagi dengan Rido atau istrinya, berharap semuanya akan segera berakhir dan bisa memulai hidup baru dengan baik. Suara ponsel berdering, di sana tertera nama Rendi. Wanita itu menautkan kedua alisnya. Biasanya Rendi akan menelepon Hana jika mema

  • Istri Penyakitan Melakukan Pembalasan   Bab 52 Aku Tidak Tertarik

    “Aku ingin mengajakmu kerja sama.”Hana masih tampak kebingungan, terlihat dari wajahnya serta alis yang saling bertautan.“Untuk?”Sabrina tersenyum, lalu menghela napas panjang. wanita itu begitu santai. Tetapi, wajahnya kali ini tampak serius.“Aku tahu, suamimu selingkuh dengan adikmu.”Lagi-lagi tubuh Hana menegang. Satu pertanyaan muncul di benak, bagaimana wanita itu bisa tahu?Seolah paham dengan mimik wajah Hana, Sabrina kembali melanjutkan ucapannya yang malah membuat Hana tidak bisa berkata-kata.“Aku mengikuti kegiatan dan gerak-gerik Kalila.”Hana menghela napas berat. Adiknya itu memang sangat memalukan. Dia malah merebut seorang suami yang sudah beristri.Namun, sekarang bukan itu point masalahnya. Kenapa Sabrina harus mengajaknya kerja sama? Dia sama sekali tidak butuh patner untuk memberikan adiknya hukuman.“Kamu bisa memakai uangmu untuk membereskan Kalila. Dia memang adikku, tapi perlakuan dan tindakannya bukan tanggung jawabku.”Sabrina takjub dengan keteguhan dan

  • Istri Penyakitan Melakukan Pembalasan   Bab 51 Istri Rido

    “Kalau itu saya kurang tahu, Non. Tapi, sedari pagi Tuan memang sudah berangkat.”Kalila masih khawatir. Jadi, dia hanya bisa berharap kalau Aji tidak dulu pulang dan Hana segara kembali.Sementara itu di sebuah kafe, Hana sedang bertemu dengan wanita yang kemarin meneleponnya. Pada akhirnya, sang wanita tidak punya pilihan lain.Rasa penasaran membuatnya mengambil keputusan ini. Apalagi, mungkin ini bisa dijadikan bahan bukti penangkapan Adik dan suaminya.Namun, yang membuat Hana kaget adalah wanita itu dikenal olehnya. Dia adalah Sabrina, istri dari Rido.Wanita cantik dan elegan itu tersenyum simpul pada Hana. Entah kenapa, kesan pertama yang dilihat bukanlah takut atau risi, melainkan merasa terpukau.“Pasti kamu kenal aku, kan?” tanya Sabrina dengan ramah.Hana ikut tersenyum sembari mengangguk. “Iya, aku mengenalmu.”“Sama, aku juga kenal kamu. Termasuk hubunganmu dengan suamiku.”Kali ini Hana mengernyit bingung. “Maksudmu? Maaf, aku tidak punya hubungan apa pun dengan Rido.”

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status