Share

Bab 135. Kematian Zevanya

"Kakak!" Zea menutup mulut tak percaya ketika dokter menekan-nekan alat CPR di dada Zevanya.

"Sayang!" Zayyan merangkul bahu wanita itu. Dia benamkan wajah Zea di dada bidangnya. "Jangan dilihat!" tukasnya.

Sean dan Erwin serta beberapa dokter lainnya, masih berusaha memberikan pertolongan pada Zevanya dengan alat medis yang ada. Bahkan mereka tampak bekerja kian keras, setelah wanita itu wanita itu kejang-kejang.

"Aku takut kehilangan kak Zeva, Kak. Aku tidak punya siapa-siapa lagi selain dia." Isak tangis Zea terdengar menggema di dalam ruangan itu.

"Ada aku dan anak-anak untukmu, Sayang. Jangan pernah berpikir sendirian. Kami semua menyayangimu dan ingin kau bahagia," tukas Zayyan.

Tidak lama kemudian Samuel datang. Ia juga ikut terdiam ketika melihat Zevanya yang masih ditangani oleh dokter. Kondisi wanita itu memang kritis, apalagi dia kehilangan banyak darah. Kakinya juga patah dengan pendarahan otak kepala. Oleh sebab itulah, dirinya tak terpengaruh sama sekali wa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Wati Habib
sekarang sysah di buka ceritanya belum selesai sufdah di ganti cerita yg lain
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status