Share

Bab 95 Cemburu

Suara Tama yang berat menciutkan nyali Rania. Seketika juga dia menyesal telah meluluhkan hatinya untuk Tama sesaat yang lalu, mengira Tama sudah berubah menjadi pria yang lebih baik. Tapi perkiraannya salah. Tama tetaplah pria kejam yang hobi mengintimidasinya.

Sadar jika Rania mundur karena takut, Tama lantas salah tingkah dan berusaha mengatur agar ekspresinya lebih lembut di depan Rania. Dia bahkan mencoba meraih wanita itu, tapi dia justru makin menjauh sambil menarik Athar seakan mereka berdua dalam kondisi terancam.

"Ran, maafkan aku … " ucap Tama pada akhirnya. "Aku tidak berniat menakutimu,"

"Pergilah, Tama," tandas Rania tegas. "Aku tidak ingin Athar meniru semua sikapmu yang kasar padaku,"

Tama mencengkeram kepalanya, merasa frustasi luar biasa pada dirinya sendiri. Dia tetap saja dingin, meski dia berusaha untuk berubah lebih lembut di hadapan Rania demi meluluhkan hati wanita itu. Tapi nyatanya justru dia sendiri yang menghancurkan segalanya.

"Kumohon, Ran … "

"Pergi," Ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status