Share

45. Papa

Jingga membeku mendengar kata-kata yang—menurut Jingga—mustahil keluar dari mulut Davin. Namun pada kenyataannya pria itu mengatakannya dengan sangat jelas barusan.

"Aku merindukanmu," gumam Davin sekali lagi.

Semilir angin sore dan suara deru mesin mobil yang melewati mereka membuat Jingga keluar dari keterdiamannya. Dan ia baru sadar pelukan Davin semakin terasa erat.

Davin kemudian melepas pelukannya dan memutar tubuh Jingga. Tanpa memberi kesempatan pada Jingga untuk bernapas lega, pria itu kembali memeluknya, menenggelamkan wajah Jingga di dadanya yang bidang.

“Bukan maksud aku menyalahkanmu, Jingga,” ucap Davin setelah cukup lama terdiam. “Selama ini aku pikir, kamu selalu diam karena kamu nggak suka bicara denganku dan itu membuatku sangat marah.”

Jingga tertegun. Ternyata selama ini Davin salah paham dengan sikapnya.

“Aku ingin mengobrol denganmu, aku ingin kamu menunjukkan ketertarikanmu padaku.” Davin menghela napas panjang. Karena hanya Jingga, wanita yang sama sekali tidak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (14)
goodnovel comment avatar
Ririn Satkwantono
meminta hadiah uhu uhu.... hehehe
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
Davin minta hadiah apa toh penasaran aku
goodnovel comment avatar
kak rose
Aishh...opo toh hadiahnya?? minta apa, minta apa? papa Dave bikin aku penasaran ajah iih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status