Share

51. Pagi Yang Mendebarkan

Jingga meremas tasnya dengan gugup. Secara spontan matanya terpejam saat wajah Davin semakin mendekat. Napas Jingga tertahan. Gemuruh di dalam dadanya semakin hebat.

Klik!

Hm? Apa yang terjadi?

Davin tidak menciumnya?

Kelopak mata Jingga menyipit saat ia mendengar bunyi sabuk pengaman yang dilepas. Ketika matanya terbuka sepenuhnya, Jingga melihat pria itu tengah tersenyum geli.

“Apa yang kamu pikirkan? Kamu pikir, aku akan menciummu?”

“Hah?"

Davin terkekeh kecil. Dagunya menunjuk sabuk pengaman Jingga yang terlepas. “Aku cuma mau melepas itu.”

Seketika itu juga Jingga merasakan pipinya memanas. Astaga… bisa-bisanya ia berpikir barusan Davin akan menciumnya!

Rasanya Jingga benar-benar malu. Ia ingin menghilang dari hadapan Davin detik ini juga.

“Memangnya siapa yang berpikir kamu akan menciumku?” elak Jingga sambil membuang muka. “Aku… aku memejamkan mata karena… kelilipan! Iya karena kelilipan!” Ia berpura-pura mengucek mata, berharap Davin percaya dengan alasannya. “Kalau begitu aku
Rosa Uchiyamana

Perkara cemburu belum selesai guys :-D

| 6
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (15)
goodnovel comment avatar
Ririn Satkwantono
smg nggk darting aja davin...... wkwkwk... 2 th nggk ada cmbokur2 nya... skrg davin dibuat berasap tiap detik
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
pak Davin masih cemburu mode berat wkwkwkwk
goodnovel comment avatar
kak rose
sakit lg kah kakinya Jingga?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status