Share

113. Dia Juga Berhak Bahagia

Jingga sedang memeriksa kue di dalam oven saat Davin tiba-tiba memeluknya dari belakang. Kini, Jingga sudah tidak merasa terkejut lagi dengan pelukan spontan dari pria iti.

“Apa yang sedang kamu buat?” tanya Davin seraya mengecup pelipis Jingga.

“Cheese cake.” Jingga menoleh, tersenyum. Dan ia sempat menahan napas saat Davin mempertemukan bibir mereka sesaat. Mata Jingga mengerjap.

Davin tersenyum lembut. “Bukan hanya makanan menu utama, tapi kue buatanmu juga sudah menjadi favoritku sejak lama.”

Pengakuan Davin membuat pipi Jingga memanas. “Kamu selalu memujiku dan membuatku malu,” gerutunya dengan bibir sedikit merengut.

Davin melepas pelukannya dan memutar tubuh Jingga saling berhadapan. “Dan tentu kamu tahu, aku bukan laki-laki yang pandai memuji seseorang. Jadi....” Ia mencubit hidung Jingga dengan gemas. “Bersyukurlah karena kamu wanita yang selalu ingin aku puji.”

Jingga memutar matanya lalu terkekeh-kekeh. Ia sedikit mendorong dada Davin dan baru menyadari bahwa pria itu sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
nah loh si nenek lampir gemetaran noh.....ngapain sih si ulet bulu nelpon Davin....nyari perhatian pasti....
goodnovel comment avatar
kak rose
chelsea sungguh meresahkan....mau apalagi tuh orang??
goodnovel comment avatar
Murnawati
mak lampir telp..paling mau caper biar dikasihani sama davin, semoga Davin ga luluh sama omongannya Chelsea..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status