Share

Bab 102

Penulis: helendeil
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-26 05:07:36

Acha memberikan laptopnya pada Anaya. Dengan teliti Anaya memperhatikan bagan angka yang berderet-deret.

Sambil sesekali mencocokan dengan bagan angka di ipad miliknya. Setelah memperhatikan dengan seksama, dan sekali lagi memastikan, Anaya menarik nafas dalam. Lalu mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Kecolongan sebesar ini, mengapa tidak diperhatikan oleh Guruh? Dia mengulurkan tangan, menekan tombol di telepon. Lalu bicara.

"Tolong panggilkan, Pak Guruh ke ruangan saya. Sekarang." Ucap Anaya.

Lima menit menunggu, Pak Guruh masuk ke ruangan Abaya dengan langkah tegap. Keningnya mengeryit. Ada Acha, dan teman-temannya? Ada apa?

"Nyonya memanggil saya?" Sambil berdiri di depan meja Anaya, Guruh menyapa, sambil membungkukkan badan, menghormati Anaya.

Anaya memperhatikan Guruh sejenak. Lalu mengangguk-anggukkan kepalanya. "Iya Pak Guruh. Saya hanya memastikan. Apa materi proposal untuk rapat nanti sore, sudah anda siapkan atau belum. Jika sudah, bawa kesini, saya ingin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Heni nurhayati
lanjut Thor...makin penasaran
goodnovel comment avatar
Elba Syafhira
semangat nulis nya Thor,,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 103

    "Undangannya jangan banyak-banyak, Mas. Keluarga aja," "Iya. Mas juga gak mau undang banyak orang. Nanti kamu kecapean malah,""Mas Edward sama keluarganya udah di undang kan, Mas?" "Yah ampun. Untung kamu ingetin Sayang. Belom Mas kabarin tuh anak. Apa telepon aja yah?" "Lebih baik langsung disamperin, Mas. Gak enak ah,""Ya udah. Nanti sore, sepulang dari rumah sakit, Mas mampir ke kantor Edward,"Aluna mengangguk, mengiyakan pernyataan suaminya. Calvin dan Aluna akan mengadakan acara tujuh bulanan di rumah mereka. Semua persiapan sudah Aluna serahkan kepada temannya Arumi, yang punya WO. Dia hanya terima beres saja. Rencananya satu minggu sebelum acara, mereka sudah menyebarkan undangan. Yang di undang hanya orang-orang terdekat saja. Keluarga dan teman Aluna juga Calvin. Aluna bersyukur, di usia kandungan yang sudah masuk trimester tiga ini, kesehatannya tetap terjaga. Bayi dalam kandungannya pun sehat dan lincah. Jangan ditanya bagaimana reaksi ketiga paman dan bibi si bay

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-26
  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 104

    "Maaf Pak. Apa ada kartu yang lain? Saldo di kartu ini hanya lima puluh ribu rupiah." tanya kasir di dealer mobil, dengan sopan. Hari itu, adalah hari jatuh tempo pembayaran alphard putih milik Wawan. Pria itu mengeryitkan dahi. Tidak ada saldo? Ah. Tidak mungkin. Itu kartu no limit. Saldonya tidak akan habis walaupun dipakai, sampai tujuh turunan sekalipun. Keuntungan perusahaan tambang batu bara milik orang tua Anita, semuanya masuk ke situ. Bagaimana bisa tidak ada saldo lagi? "Coba dicek yang bener, Mbak. Masa saldo milyaran bisa jadi lima puluh ribu dalam hitungan jam?"Kasir di dealer itu menatap malas pada Wawan. Sambil menghembuskan nafas kesal, dia mencobanya lagi. Wawan mengetikkan pin pada mesin EDC, yang disodorkan oleh petugas dealer itu. Lalu, muncul saldo lima puluh ribu di layar kecil mesin itu. Dengan segera, dia membuka tas sampingnya, lalu mengeluarkan beberapa kartu, meletakan di atas meja, dan meminta petugas itu, menggesek kartunya. Keringat sebesar biji

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 105

    "Wah. Suami Mbak memang limited edition yah. Masih mau balik ke rumah buat nyariin Mbak," Oceh Mirna. "Padahal Mbak udah menangkap basah dia sama tuh cewek. Perasannya emang terbuat dari plastik sampah. Gak ada malu-malunya sama sekali," Bulan menimpali ocehan Mirna.Sedangkan Acha dan Anita, terus menatap rekaman CCTV di laptop Bulan. Acha meminta Karno dan teman-temannya, untuk menjaga rumah Anita. Benar saja tebakan Anita, Wawan pasti akan datang dengan rayuan dan gombalannya, supaya bisa mendapatkan uang Anita. Dari mana lagi dia mendapatkan modal untuk gaya selangitnya itu? Wawan dikenal sebagai sutradara tajir. Karena publik mengira, dialah yang punya segalanya, padahal ketenarannya selama ini pun, tidak luput dari campur tangan kuasa hukum keluarga Anita. Ada beberapa produser yang memakai dia, karena rekomendasi dari kuasa hukum Anita. Dia bisa hidup dengan bergelimang harta, menikmati enaknya kedudukan, dan ketenaran, tidak lain karena dukungan dari istri yang dia tipu ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-28
  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 106

    "Saya minta Maaf Nyonya. Perusahaan kecolongan karena ulah saya, yang tidak teliti. Ini karena saya terlalu senang, proyek awal bulan kita hampir rampung. Jadi, saya tidak memperhatikan email yang masuk. Saya acc saja, tanpa memeriksanya lagi. Maafkan saya, Nyonya. Saya bersedia mengembalikan uang perusahaan. Dan berjanji, tidak akan mengulangi kesalahan saya lagi. Tolong maafkan saya, Nyonya," Guruh memohon, dengan lesu. Matanya berkaca-kaca, kepalanya menunduk, sedangkan pandangannya hanya tertuju pada ujung sepatunya. Pria paruh baya itu, sudah tidak punya keberanian untuk mengangkat kepalanya. Hanya untuk melirik Anaya saja, dia tidak berani. "Tebakan saya memang tepat Pak Guruh. Saya sangat mengenal etos kerja anda selama bersama saya. Anda adalah karyawan panutan. Semua rahasia keuangan perusahaan ini, anda ketahui. Jika ingin mengambil, anda mungkin tidak akan menggelapkan dalam jumlah yang sedikit seperti ini," Tutur Anaya. "Sepuluh milyar adalah uang sedikit, untuk perusa

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-31
  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 107

    Melisa dan Talita sama-sama terpaku di tempat, saat melihat siapa yang berdiri di samping Erhan. Ekspresi Melisa datar tanpa irama. Sedangkan Talita, wanita itu terlihat gusar dan gelisah. Tentu saja. Marvel, adalah satu-satunya pria yang menjadi pemicu utama, perceraiannya dengan Surya. "Kamu apa kabar Ta?" tanya Marvel, tanpa rasa bersalah. Pria itu cengengesan di hadapan Talita.Kedua tangannya ada dalam saku celana. Gayanya dibuat semacho mungkin. Entah apa tujuannya. Dasar tua bangka mesum. "Wah. Mama kenal sama Pak Marvel? Beliau ini kolega bisnis aku, Ma. Kamu juga kenal Sayang?" tanya Erhan pada Melisa. Tangannya dengan lembut, meraih pinggang Melisa, membawa tubuh ramping Melisa ke sampingnya. Dan merangkul dengan mesra. Melisa hanya mengangguk kecil, sembari merapatkan tubuhnya pada suaminya, Melisa membuang pandangan, dari pria yang ada di hadapannya ini.Jika bukan karena kolega bisnis suaminya, Melisa pasti sudah mengusir pria itu dari hadapan mereka. Belum sempat

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 108

    "Adek, hari ini jadi pulang kan? Bunda udah kangen banget ini," Ucap Anaya, sesaat setelah mendengar salam dari Arga di ujung telepon. "Jadi Bunda. Ini udah mau otw. Lagi masukin barang-barang ke mobil," Jawab Arga, sambil terus memasukan barang-barangnya ke bagasi mobil. Kapal ferry yang dia tumpangi, akan berangkat satu jam lagi. Jarak pelabuhan ferry dengan mes proyek, lumayan jauh.Karena itu, Arga memilih berangkat lebih awal. Supaya jangan terlalu lama mengantri. "Sampai jumpa yah Bunda. Aku sayang sama Bunda," Ucap Arga, dengan senyum manis menampilkan giginya yang tersusun rapi."Hati-hati, Nak. Pulangnya langsung ke sini yah. Jangan ke apartemen dulu," "Ok Bunda," Anaya menutup teleponnya, mengetik pesan pada Acha. Mengabari, jika Arga pulang hari ini. Dia tidak boleh pulang terlalu malam. Hari ini, Anaya akan memasak untuk suami dan anak-anaknya. Sebenarnya, Anaya ingin ke kantor, dan menanyakan kemajuan dari permasalahan yang sementara dia hadapi sekarang, namun wanit

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 109

    Ceklek. Lampu ruang tamu yang semula padam, seketika menyala. Ruangan besar itu, terang benderang. Kinan yang berjalan berjingkrak, hendak masuk ke kamarnya, akhirnya ketahuan. Dia pun berhenti sambil menarik nafas pasrah.Guruh duduk di ruang tamu, sambil bersandar di sofa. Wajahnya kusut dan tampak sangat sedih. Guruh membesarkan Kinan, dengan segala daya yang dia punya. Dulu, dia hanya seorang pedagang yang kebetulan menjadi langganan Anaya, membeli bahan-bahan untuk membuat kue. Anaya belajar banyak dari kelihaian Guruh mengatur keuangan. Sebelum istrinya meninggal, Kinan sangat disiplin dan teratur. Dia juga anak yang penyayang. Sikapnya berubah setelah mamanya meninggal. Dia jadi pendiam, dan tidak banyak bicara. Setelah Guruh menikah, sikapnya berubah lagi, dia menjadi susah diatur, kasar dan keras kepala. "Dari mana kamu?" tanya Guruh."Apa peduli Papa?" Kinan balik bertanya. Dengan berani, anak itu melipat tangan di dada, lalu membuang pandangan ke sembarang arah. Sama

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-03
  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 110

    "Brengsek. Brengsek. Brengsek," Umpat Awan. Dia menendang kerikil di jalanan sambil mengumpat habis-habisan. Awan baru saja dirampok. Kotak perhiasan milik Mona dan dompet berisi semua kartu atm dan kartu kredit, raib di bawa para preman. Ditambah lagi dengan perutnya yang sakit, akibat mendapatkan dua kali tonjokan dari preman kepala plontos, yang selalu bicara dengan memaki dan mengumpat. Dia bilang apa tadi? "Dasar laki-laki kere. Kalau mau gaya, pake uang sendiri. Gajinya dia hambur-hamburin, giliran mau gaya, malah pake uang istri. Dasar benalu bau apek." Awan meninju udara berkali-kali. Dia sengaja berhenti di salah satu jembatan, yang airnya sedang meluap akibat banjir. Meresapi perkataan preman plontos, membiarkan hatinya sakit dan agar tetap mengingat apa yang terjadi padanya hari ini. Mereka terlalu meremehkan kekuatan Arwana Gazali. Tidakkah mereka tau, jika dia adalah seorang sutradara terkenal? Dia bisa membuat isu, untuk menjatuhkan harga diri mereka. Tapi, siapa

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04

Bab terbaru

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 146

    "Saya sudah ngomong sama Bunda, Papi, Kak Luna sama minta ijin Kak Acha. Mereka semua udah setuju, Cit. Kapan kamu siap saya lamar?" tanya Arga dengan sungguh-sungguh. Gadis yang ditanya hanya tertunduk dalam, tanpa mampu menatap wajah pria yang diseganinya ini. "Saya tanya Bunda Nilam dulu yah, Tuan. Jika Bunda mengijinkan, insya Allah saya siap," ucap Citra dengan yakin. Arga menarik nafas lega. Taman depan panti asuhan tempat Citra dan kawan-kawannya dibesarkan oleh Nilam, telah menjadi saksi bisu, dua hati yang sedang dipenuhi kebahagiaan. Satu bulan yang lalu, Arga sudah minta ijin Acha, untuk melangkahinya. Dan Acha tidak leberatan sama sekali. "Nikah aja duluan Dek. Mau nunggu Kakak? Gak mungkin. Bayang-bayang jodoh juga belom ada. Kasihan kamunya. Entar Citra diembat orang lain, kamu yang rugi," Arga tersenyum, saat mengingat kembali percakapannya dengan Acha. "Kakak mau apa buat syarat melangkahi Kakak?" "Emang dilangkahi harus pake pemberian syarat yah?

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 145

    Aluna terkejut melihat kondisi Melisa. Terakhir kali bertemu, tubuh Melisa tidak sekurus sekarang. Dia nampak pucat dengan berat badan yang turun drastis. Wajahnya tidak terpoles make up sama sekali. Rambut hitam panjangnya, hanya tergelung asal. Walaupun keadaannya yang seperti tidak terurus, kecantikan Melisa tetap saja menonjol. Ponsel dipegang oleh Erhan, karena istrinya itu, sudah tidak punya tenaga, meski hanya untuk memegang ponsel. "Baiklah. Ok. Kamu tenang dulu yah, Mel. Tenang dulu," Melisa mengangkat wajahnya menatap layar ponsel, saat mendengar perkataan Aluna. Dengan perlahan, dia bisa mengendalikan diri. "Mbak minta maaf yah. Maafin Mbak yang egois. Maaf," Aluna menjeda perkataannya. Wanita itu menundukkan wajahnya. Dia menunggu bagaimana reaksi Melisa. Melisa nampak terkejut. Suara isakannya pun langsung berhenti seketika, saat mendengar pernyataan Aluna. "Kamu mungkin gak pernah ngalamin apa yang Mbak alami. Tapi, memang sesakit itu kalo gak pernah

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 135

    "Keadaan Papa sudah semakin parah, Mas. Aku gak tau harus gimana lagi. Semua yang udah kita usahakan, seperti gak ada artinya. Ini udah berbulan-bulan lamanya. Kamu sama Mas Edward, udah ngeluarin uang yang banyak," sedu sedan Melisa, disertai dengan kalimat-kalimat putus asa. Bagaimana tidak, Surya sudah mendapatkan perawatan dari dokter yang terbaik di Jerman. Jangankan sembuh, membaik sedikit pun, tidak terlihat sama sekali. Yang ada, keadaan Surya semakin parah. Erangan kesakitannya, sudah berubah menjadi rintihan kecil yang memilukan. Bahkan sejak seminggu yang lalu, Surya sudah koma. "Kami sudah mengusahakan yang terbaik untuk Tuan Surya. Tapi, sepertinya, tubuh beliau menolak semua obat yang masuk. Kesembuhan Tuan Surya, hanya bisa terjadi karena mujizat," Tubuh Melisa luruh ke lantai rumah sakit. Sambil membekap mulut dengan kedua tangannya, Melisa menangis dengan histeris. Harapannya, cintanya, kehidupannya, seperti akan mati dan lenyap. Surya adalah api semangat y

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   143

    "Kalian gak apa-apa kan?" Tanya Acha, pada kedua anak yang duduk dengan gelisah di sampingnya. "Gak apa-apa Kak. Kami sudah biasa dikasarin Bapak. Kami cuma takut aja, kalo sampe ketemu lagi sama Bapak, kami bisa dihukum lebih berat, karena udah berani melawan." "Gak usah takut. Mulai hari ini, kalian tinggal di rumah Kakak. Gak akan ada orang yang berani nyakitin kalian lagi," jawab Acha pasti. Dengan cekatan Acha membuka tutup botol air mineral, lalu memberikannya kepada kedua anak itu. Dibukanya juga bungkus roti, lalu memberikan dengan senyum. Kedua anak itu terlihat sangat kelaparan. Buktinya, anak yg paling kecil, meneguk ludah melihat roti di tangan Acha. Mereka berdua makan roti itu, dengan lahap. Mengunyah beberapa kali saja, lalu menelan dengan cepat. Acha menatap kedua anak itu dengan perasaan iba. Kasihan mereka. "Nama saya Acha. Kalian siapa?" "Saya Marco Kak. Ini adik saya Mario," jawab anak yang paling besar, dengan mulut penuh makanan. "Bapak-bapa

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 142

    Bapak-bapak itu kaget, demikian juga dengan Nugi. Pemuda itu memang sudah sangat sering mendengar cerita Rissa tentang betapa beraninya anak-anak Anaya. Namun, untuk melihatnya secara langsung sungguh sangat berbeda rasanya. "Woi ... Anjir Lo. Siapa sih?" Teriak si bapak, sambil meringis kesakitan memegang sikutnya yang terbentur tembok lorong. Wajah bengisnya menatap Acha dengan pandangan membunuh. Refleks kedua anak yang ditindas itu, berlari berlindung di balik tubuh Acha. "Jangan kasar sama anak kecil, Pak. Nanti anda bisa kualat lho," jawab Acha santai. Tangan kanannnya mendorong lembut tubuh gemetar dua anal kecil itu, untuk berlindung dengan baik di balik tubuhnya yang ramping. "Wuahaha ... Gua ini Bapak mereka. Bagaimana bisa Gua kualat? Malah mereka yang gak berbakti dengan bener yang bakalan kualat. Lagian, siapa sih Lo? Ikut campur aja urusan orang. Siniin gak anaknya?" Tariak pria itu sambil menunjuk-nunjuk wajah Acha. Kelakuan Acha yang santai menghadapinya, membuat

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 140

    "Hah? Kembar?" teriakan Acha juga tidak kalah kencang. Mereka semua saling berpelukan erat. Entah apa yang sedang terjadi? Semua ini di luar prediksi mereka. Namun yang terpenting sekarang, Aluna dan bayinya selamat, dan kebahagiaan memenuhi seantero rumah sakit. Beberapa lama kemudian, Rissa dan Mira tiba di rumah sakit. Mereka turut bergabung dengan Anaya, merasakan sukacita yang luar biasa. "Cha. Kita bertiga mau borong donat kentang yang lagi viral itu. Tempatnya agak jauh dari sini. Kamu gak kemana-mana kan? Kita pake mobil yah?" ijin Mirna. "Borong donat? Buat apaan?" tanya Acha. "Buat traktir semua pegawai rumah sakit ini lah. Tanda sukacita," jawab Mirna dengan gayanya yang lucu. "Wiih. Pegawai di sini banyak Mirna. Ada ribuan malah. Tokonya punya gak stok sebanyak itu? Entar yang laen gak kebagian, trus ngambek, kan kasihan," "Cabangnya banyak Cha. Tak borong semua. Pasti cukuplah. Soal harga, tenang aja, ada gadis sultan rasa emak-emak, yang punya banyak

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 140

    "Sayang. Mas tau kamu kuatir sama Acha. Ngenalin anak temen itu juga gak salah. Tapi, kalo Acha udah bilang gak mau dijodohin, berarti, emang dia gak suka. Hargai keputusan dia yah," Anaya menarik nafas panjang, sambil mengangguk dalam dekapan tangan Hendrawan. "Aku janji, Mas. Acha emang sekeras itu yah? Aku kuatir, saat liat Arga jatuh cinta sama Cita. Aku bisa liat dari sorot matanya saat menatap gadis itu. Kalo Arga udah jatuh cinta, lalu Acha kapan? Mas tau kan. Arga itu. gerakannya sat, set, gak mau lama-lama. Bentar lagi, pasti minta ijin buat melamar," Hendrawan cekikan, lalu mencium kening istrinya dengan sayang. Wanitanya ini, sangat teliti, saat memperhatikan anak-anaknya. "Gak apa-apa sayang. Acha pasti akan segera bertemu dengan pujaan hatinya. Tapi, mari kita doain, supaya, laki-laki itu punya mental yang kuat. Tau kan gimana anak kita yang satu itu?" Hendrawan melepaskan pelukannya, saat dering ponsel Anaya memekik dari atas nakas. "Angkat dulu Sayang," Ta

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 139

    Panti asuhan Cinta Bunda sedang mengadakan syukuran. Tenda berjejer di pekarangan bangunan yang luas dan rapi. Setelah pembacaan doa dan pengajian, hampir sebagian besar warga yang diundang, terlihat sedang mencicipi hidangan, sambil bercengkrama dengan gembira. Mereka bersukacita merayakan kepulangan Rustam, suami dari pemilik panti yakni Bunda Nilam. Kabar yang sedikit mengejutkan dan membuat beberapa orang usil bertanya. "Emang, hilang ke mana si Kakek?" Namun, tidak ada satupun yang berprasangka buruk. Semuanya gembira dan bahagia. Karena Panti asuhan yang luar biasa ini, akan memiliki penopang yang luar biasa. Rustam dan Nilam juga bahagia. Di masa tua mereka, Allah memberikan ijin untuk bersatu kembali. Sungguh kisah cinta mereka adalah kisah cinta yang penuh kesedihan, perjuangan, pengorbanan darah dan air mata. Kesetiaan yang diberikan Nilam pada berlian dalam perhiasan cinta mereka. Wanita itu mampu bertahan, karena percaya pada kekuatan cinta yang mengikat dirinya d

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   138

    Seolah tau diri, Mirna dan Bulan beranjak meninggalkan Gilang dan Acha, yang masih tetap bergeming, dengan kaku dan sunyi. Situasi macam apa ini? Mereka seperti sepasang kekasih yang terpisah lama, tanpa ada kejelasan hubungan di antara mereka. Tidak ada kata putus, atau berlanjut. Semuanya mengambang. Gerakan langkah Bulan dan Mirna, seketika menyadarkan Acha dengan situasinya sekarang. Dengan cepat dia menguasai dirinya. Jemari putih dan lentik itu, mengusap bulir beling yang masih betah berjatuhan, tanpa ada yang bisa melarang. Memang benar. Jika hati memerintah, maka seluruh anggota tubuh yang lain akan ikut perintah itu. "Maaf. Saya terbawa suasana. Selamat datang. Bagaimana kabar kamu?" suara serak Acha, terpaksa keluar dari mulutnya, karena situasi yang memaksa. Jika ingin mengikuti keinginannya, lebih baik, dia tidak bersuara sama sekali. Pun, jika dia diminta memilih, dia akan pergi dari hadapan pria ini, masuk ke dalam kamar, lalu menangis hingga puas. Lho? Seorang A

DMCA.com Protection Status