Share

Bab 110

"Brengsek. Brengsek. Brengsek," Umpat Awan. Dia menendang kerikil di jalanan sambil mengumpat habis-habisan.

Awan baru saja dirampok. Kotak perhiasan milik Mona dan dompet berisi semua kartu atm dan kartu kredit, raib di bawa para preman.

Ditambah lagi dengan perutnya yang sakit, akibat mendapatkan dua kali tonjokan dari preman kepala plontos, yang selalu bicara dengan memaki dan mengumpat.

Dia bilang apa tadi?

"Dasar laki-laki kere. Kalau mau gaya, pake uang sendiri. Gajinya dia hambur-hamburin, giliran mau gaya, malah pake uang istri. Dasar benalu bau apek."

Awan meninju udara berkali-kali. Dia sengaja berhenti di salah satu jembatan, yang airnya sedang meluap akibat banjir.

Meresapi perkataan preman plontos, membiarkan hatinya sakit dan agar tetap mengingat apa yang terjadi padanya hari ini.

Mereka terlalu meremehkan kekuatan Arwana Gazali. Tidakkah mereka tau, jika dia adalah seorang sutradara terkenal? Dia bisa membuat isu, untuk menjatuhkan harga diri mereka.

Tapi, siapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status