Share

Bab 118

"Papa gak ngerti sama sekali. Aku benci sama Papa. Aku benci kalian semua," Teriak Kinan dengan lantang.

Gadis itu menjatuhkan dirinya di atas lantai yang dingin. Sedingin hatinya yang hampir mati karena kepahitan yang mengakar.

Guruh terus berjalan dengan kepala penuh tanda tanya, apa hanya segitu kekuatan mental anaknya? Padahal, sejak kecil hingga sekarang, Guruh selalu mendampingi Kinan dalam hal apapun.

Berharap, kepercayaan dirinya terpupuk dengan baik, hingga dia mampu mengatasi kerasnya dunia. Guruh melupakan satu hal. Sejak istrinya meninggal, Guruh sama dengan Kinan.

Pria itu pun terpuruk dalam kekelaman, hingga melupakan kewajibannya sebagai seorang kepala keluarga yang bukan hanya mencari nafkah jasmani, melainkan juga membawa anggota keluarganya menikmati berkat rohani.

Dia lupa pada Tuhan. Lupa memberi contoh kepada Kinan untuk terus beribadah, meskipun dalam keadaan sedih.

Guruh melihat Mayang yang duduk di lantai, sambil bersandar membelakangi pagar lantai dua. Ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ma Tibun
konliknya belum seru.... updatenya kurang banyak. pdahal aslinya bagusceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status