Share

Bab 120

"Kita jadi ke puncak Ga?" tanya Zea.

"Jadi Zea. Aku dah kontak yang lain. Kamu mau bareng kita atau pake mobil sendiri?"

"Bareng kamu aja. Kamu pake mobil sendiri kan?"

"Iya. Kamu mau ke sini, atau aku yang jemput?"

"Kami jemput aja. Aku lagi males nyetir. Pegel. Semalem kurang tidur," Ketus Zea.

Gadis itu berharap, Arga peka terhadap dirinya. Namun, Arga sama sekali tidak menanyakan keadaannya.

Apakah pria itu tidak sadar, jika semalam, dia sudah tak ada lagi di tempat acara berlangsung? Baru kali ini, Zea yang kaya raya dan cantik paripurna dicueki oleh laki-laki.

"Oh. Ok. Siap-siap aja. Satu jam lagi kita ke sana. Nih, yang lain udah pada ngumpul." Kata Arga.

Zea memutar bola matanya. Memang fiks. Arga ini adalah salah satu pria dengan tingkat kepekaan, di bawah rata-rata.

Ini mau ke puncak lho. Bisa kan gak ngajak orang lain. Semobil lagi. Oh, no. Gimana sih? Kan enakan berdua, biar ngobrol apapun, gak sungkan sama orang lain.

Dengan malas, Zea turun dari kasur empuknya. M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status