Share

Bab 116

"Kalian minta uang sama Gaby? Jatah buat kuliah Tissa kan, udah aku kasih, Ma. Mbak Tia juga. Ngapain minta-minta uang sama orang. Minta uang sama suaminya sana. Bikin malu aja," Ketus Rian.

"Lho. Itu kan udah kewajiban dia sebagai ipar perempuan. Dulu Arumi kan kek gitu, Rian. Kamu kok malah nyalahin Mbak sama Adekmu?" Gusar ibunya Rian.

"Kewajiban gimana sih, Ma? Lagian Gaby kan belom jadi istri aku, gimana bisa di punya kewajiban memberikan uang buat keluarga aku, Ma?"

"Ngeyel aja kamu sama Mama, Rian. Di bilangin juga. Arumi kan kek gitu. Kenapa Gaby gak?"

"Arumi, Arumi, Arumi. Gak usah sebut-sebut nama dia lagi, Ma." Hampir saja Rian berteriak, jika dia tidak segera sadar, di mana dia sekarang berada.

"Kenapa kamu hah? Ada apa sama Arumi? Mama gak mau tau yah Rian, kalo Gaby gak kasih uang jatah Mbak sama Adekmu, putusin dia, terus balikan lagi sama Arumi,"

"Ma. Arumi udah punya calon suami Ma. Aku baru aja liat acara lamaran mereka," Lirih suara Rian memberitahukan kepada ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Melini Aini
Air mata mw runtuh ini
goodnovel comment avatar
lussy alya
makin ke sini makin sedih ya baca part-nya Melisa dan saudara2 tirinya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status