Share

Bab 114

Arga menatap Rian yang terlihat gelisah dan tidak nyaman.

Zea mengikuti pandangan Arga, lalu mengerti, jika Arga kurang enak dengan Rian.

"Ngomong aja Zea. Di sini aja, gak apa-apa. Mereka keluarga aku," kata Arga.

Acha yang sedang sibuk menyuapi puding ke mulutnya, menghentikan gerakan tangannya.

Lalu, menatap Zea dengan heran. Anaya memang pernah membicarakan seorang gadis, yang ciri-cirinya, sama seperti gadis di hadapannya ini.

Namun, Anaya tidak bilang jika gadis ini, adalah gadis yang punya tingkat kesopanan yang kurang dari cukup. Eh. Atau gimana sih bahasanya? 😅

Bulan yang sedari tadi ditatap dengan tatapan tajam oleh Zea, tetap bergeming. Wanita itu, sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari wajah Zea.

"Ini penting Ga. Come on. Bentar doang kok," rengek Zea.

Acha mengetuk meja dengan jarinya, sambil menatap Arga dengan mata melotot. Arga menarik nafas lalu tersenyum, sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Dalam hati dia merutuki keadaannya sekarang. Menga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status