Share

Bagian 88

Agam termenung di atas kursi depan kamar rawat Laila pada suatu malam. Dia kemudian menelpon Anti untuk menanyakan anaknya.

“Baik, Mas. Kemarin-kemarin sih, sering nangis panggil ibunya. Maklum, ‘kan lingkungan baru buat dia. Tapi sekarang sudah tidak lagi. Sudah agak bisa menyesuaikan diri. Dia juga sesekali masih Tanya ibunya di mana. Aku jawab saja, sedang sakit. Nanti kalau sudah sembuh, bakal jemput dia ke sini.” Jawaban yang disampaikan Anti membuat Agam tertegun. Selama ini, istrinya telah takut pada sesuatu yang salah. Nyatanya, Anti begitu legowo menyebut Laila sebagai ibu Bilal.

“Terima kasih, ya? Maaf merepotkan kamu,” ujar Agam lagi.

“Tidak apa-apa, Mas, sebagai orang yang pernah melahirkan Bilal, aku harus siap dimintai bantuan. Aku yang berterima kasih, sudah diberikan kesempatan untuk merawat dia.”

“Anti, apa kamu tidak ingin tinggal selamanya dengan Bilal?” Entah bisikan dari mana, Agam bertanya demikian. Terdengar helaan napas panjang

Nay Azzikra

Assalamualaikum, semuanya. Kalau aku adain GA, kira-kira ada yang minta gak ya? Tulis di kolom komentar ya ....

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (43)
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
Anti bener² seorang ibu yang penting anaknya bahagia
goodnovel comment avatar
Ikman Rhomdoni
kabar nya Rani, Iyan sama Aira gmn.... jgn terlalu kejam ah sama mereka ...
goodnovel comment avatar
reyassegaf1
mau dong Thor...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status