Share

Bagian 94

“Ati-ati di jalan, Ilal,” ujar Anti membuang rasa sedih.

“Ilal turun dulu, Ibu mau naik,” ucap agam.

“Ilal mau cama Ibu,” teriak Bilal tidak mau jauh dari Laila.

“Gak papa, Mas, aku bisa mengangkat tubuh Bilal.” Laila turun dari kursi roda sambil mengangkat anaknya. Mereka duduk di jok depan samping supir. Sementara Agam dan mertuanya masih sibuk memasukkan barang ke dalam bagasi.

Ingin rasanya Anti memeluk tubuh anaknya untuk yang terakhir kali. Namun, ia tidak berani mengganggu kebhagiaan Bilal yang bertemu Laila setelah berpisah beberapa hari.

“Ini baju Bilal, Mas. Itu juga ada susu dan makanan ringan untuk dia kalau nanti di perjalanan minta jajan.” Anti berujar saat tinggal Agam sendirian di luar mobil. Diulurkannya tas yang sejak tadi ia tenteng. Nadia berada di dekat pintu dimana adiknya duduk.

“Ilal, ati-ati, ya?” ujar Nadia.

“Ayo, salim dulu sama Mb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Wagirin
Itulah perbuatan dosa yg kita lakukan, efeknya akan menghampiri kita meskipun kita telah melupakan nya..
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
semua sudah Takdir.. salut Anti bisa memahami itu...
goodnovel comment avatar
SK Celey
senang bacanya, Laila, Ibunya Laila, Agam bisa menerimadan memaafkan Anti. Anti menjadi pribadi yg jauh lebih baik. Terima kasih Thor sdh menceritakan dg baik, bahwa Allah bisa membolak balikkan hati umatnya dan merubah umatnya menjadi lebih baik. Smg yg lainnya jg dpt hidayah.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status