Share

Bab 92

“Masuk, Mas. Ini, aku sedang makan buah yang dibawakan Mbak Anti,” jawab Laila sumringah.

“Kamu sudah baikan?” tanya Agam.

“Iya, sudah. Aku harus sembuh. Kata Mba Anti, kalau aku sembuh mau diajak jalan ke suatu tempat.” Laila mengadu layaknya anak kecil.

“Anti bilang begitu sama kamu tadi?” Agam bertanya heran

 Laila menjawab dengan anggukan.

“Mbak Anti sebenarnya baik kok, Mas. Jangan larang dia untuk bertemu Bilal lagi, ya? Mbak Anti bilang tidak akan meminta Bilal dari kita,” ucap Laila dengan penuh kegembiraan.

“Iya, terserah kamu, ya? Kamu yang berhak menentukan. Kalau kamu memang merasa itu tidak apa-apa, aku nurut,”

“Iya, Mas. Aku tidak akan takut lagi sekarang.”

Agam mendekati istrinya dan mengusap rambutnya. Dalam kaca mata Agam, Laila terkadang masih seperti anak kecil. Menikah dengannya membuat Agam seperti memiliki seorang adik.

“Cepat sembuh. Bilal menunggumu,” ujar Agam.

“Iya, Mas,”

Nay Azzikra

Assalamualaikum. Maaf ya, karena ada masalah di dunia nyata, saya tidak punya waktu untuk uploud kemarin. Ok, yang mau ikut GA, silakan, follow my instagram Nay Azzikra terlebih dahulu. karena pengumuman GA ada di sana. Terima kasih ....

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
ku menangis ... gantian Anti yang liat kepergian Agam dan anaknya di halaman RumKit
goodnovel comment avatar
Dewi Sulastri
mbrebes air mataku......
goodnovel comment avatar
Murni Aty
selalu ikutan sedih ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status