Share

BAB 88

“Kenapa kamu diam? Bicara,” titah pak Sutarna pada menantu di hadapannya.

Aliya hari itu mendatangi rumah mertuanya, karena dipanggil oleh Pak Sutarna. Ia duduk dengan kaki dilipat ke belakang di ruang yang cukup luas yang sering dipakai untuk kumpul keluarga. Pak Sutarna dan bu Neneng duduk di hadapan Aliya.

“Jadi gimana? Bisa kan masukin Agam di kantormu? Jadi apa saja lah,” tegas pak Sutarna pada Aliya.

“Maaf Pak. Tapi kantor itu kan bukan milik Aliya. Aliya tidak bisa begitu saja memasukkan Agam ke sana,” tolak Aliya halus.

“Lalu buat apa kamu kerja di sana kalau untuk membantu keluarga saja tidak bisa? Cih!” pak Sutarna mendecih. Ia menghisap rokok yang sedari tadi dijepit di sela jarinya, dengan gusar.

“Pak…”

“Bapak gak mau tau, sebagai bagian dari keluarga, kamu harus bantu Agam. Paham?” Pak Sutarna menekankan kalimatnya.

Aliya menggeleng.

“Tolong dengarkan dulu Aliya, Pak. Aliya datang kesini sekalian untuk memberitahukan pada Bapak dan juga Ibu,” Aliya menjeda kalimatn
Bintang

Dear Para Pembaca... Terima kasih atas dukungan kalian dengan terus melanjutkan membaca karya ini. Tetap dukung saya, ya.. ^,^

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Joy
Kira kira ayahnya Elang ngapain Aliya ya? .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status