Share

BAB 93

* * *

Aliya meraup air langsung dari bak dan membasuh mukanya berkali-kali. Berkali-kali pula Aliya merutuki dirinya dengan bergumam kesal.

“Apa-apaan!” Tangannya kembali meraup air dalam bak. Wajahnya tampak memerah.

“Apa bener kata Milah, aku ini kesepian? Iyaaa aku memang biasa sendiri. Memang kadang merasa kesepian, tapi ngga gitu juga sampe harus mimpi nikah sama cowok lain!!” Aliya bermonolog.

“Mana cowok itu Elang, lagi! Aaaah!” Kedua telapak tangan Aliya bertumpu pada tepian bak. Ia bangun dari tidurnya tadi dan sempat tertegun bingung di atas ranjang miliknya beberapa saat. Begitu tersadar, ia buru-buru berlari ke kamar mandi dan membasuh mukanya.

Tak pernah terpikirkan ia akan mimpi menikah dengan Elang.

Apakah segitu parahnya tingkat kesepian Aliya, sampai berfantasi di bawah sadarnya, lalu mewujud menjadi sebuah mimpi, bahwa ia menjadi istri Elang?

Dan kenapa harus Elang?

‘Ya. Kenapa harus Elang?’ bisik Aliya dalam hati. Ia menarik napas dan menghembus lambat. Kakinya mela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status