Share

BAB 99

“Gimana kondisi Teh Aliya, Gan?” Ridwan bertanya dengan nada khawatir sambil melirik ke kamar tempat Aliya dibaringkan oleh Elang.

Mereka berada di salah satu villa di daerah Cisarua Bogor, tak jauh dari villa tempat Rudianto menyekap Aliya sebelumnya. Elang tidak membawa Aliya langsung kembali ke rumahnya dan menunggu Aliya tersadar lebih dahulu.

“Apa tidak perlu kita bawa ke Rumah Sakit?” tanyanya lagi.

“Tidak perlu,” tukas Elang. “Aliya sempat diberi obat, tapi sudah dinetralisir.”

“Olehmu sendiri, Gan?”

Elang mengangguk, lalu menarik kursi di ruang makan dan menghempaskan bobotnya ke kursi itu.

“Oh,” respon Ridwan. Ia tidak lagi penasaran atau ingin bertanya ‘bagaimana kau melakukannya?’, karena ia tahu jawabannya akan masuk dalam jajaran alasan ‘tidak ilmiah dan tidak logis’ yang baru-baru ini menjadi kosakata baru di hidup Ridwan.

Ia lalu ikut menarik kursi di sebelah Elang dan duduk di samping kirinya. Ridwan membiarkan mulutnya terkunci, karena melihat tuan muda di dep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Handy Mustakim
lanjuutt....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status