Share

BAB 103

Elang menatap lurus ke jalan dari balik lingkaran kemudi yang ia pegang dengan satu tangan. Sesekali ia melirik Aliya yang duduk di samping dan tengah memperhatikan jalan.

“Kau akan pergi jauh kemana? Berapa lama?”

Terngiang kalimat Aliya yang meski diucapkan pelan, nada kaget dan sedih tersalur jelas dalam tiap katanya. Tapi itu bukan satu-satunya yang membuat Elang kini berpikir keras.

Telah terkonfirmasi olehnya, bahwa ternyata Aliya juga bisa mendengar pikirannya. Karena itu, sebisa mungkin Elang mengosongkan pikirannya agar tidak terdengar oleh Aliya.

“Kita dengarkan sesuatu dari radio ya? Biar tidak membosankan,” tukas Elang memecah keheningan dalam mobil itu. Melihat Aliya mengangguk kecil, ia pun menekan satu hingga dua tombol sampai terdengar lantunan musik sebuah intro lagu yang cukup dikenal.

Lagu You’re still the one yang dinyanyikan Shania Twain mengalun lembut.

Aliya membenahi posisi duduknya dan sedikit berdehem membersihkan kerongkongannya.

“Kau haus?” tanya Elang.

“Ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status