Share

BAB 109

“Stop it, please…” lirih pria itu berkata. Matanya menatap lurus pada Aliya, sendu. Dada Aliya berdebar luar biasa cepat.

Nalarnya berkata bahwa ia harus melepaskan pergelangan kirinya dari genggaman pria itu. Tapi Aliya tidak ingin.

Damn it! 

Aliya merindukan sentuhan itu.

Ya Tuhan…. Siapa pria ini??? Mengapa terlintas dalam benakku bahwa kami cukup dekat? 

“Le…lepas,” kata Aliya gugup.

“Aliya…”

‘Ah?? Pria ini bahkan tahu namaku??

“Lepasin tanganku. Sakit,” pinta Aliya sedikit berbohong.

Pria itu terdiam, sedetik kemudian segera melepaskan genggaman tangannya pada pergelangan tangan Aliya.

“Maaf,” ujarnya lirih.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status