Share

BAB 106

Dada Aliya serasa berhenti berdetak. Matanya kini melihat seraut wajah dengan rahang tegas, kini menghadap dirinya juga.

Alis cukup tebal menaungi kedua mata jernihnya yang bermanik coklat tua. Hidung mancung, terpahat serasi diatas bibir tipis yang terbentuk indah.

Sedikit jambang tebal di sisi kanan kiri telinganya, mempertegas garis aristokrat pria itu. Dan entah mengapa, bisa Aliya pastikan, jika pria itu tersenyum akan tampak segaris lesung di pipi kirinya. 

Mahakarya Tuhan.

Dan Aliya di hadapannya begitu dekat.  

Amazing. Charming. 

Belasan kata pujian melintas cepat dalam benak Aliya. Tapi bukan karena itu ia merasa cemas.

Melihatnya, berada di dekatnya, terasa damai dan familiar. Tapi ia sungguh tidak mengerti, mengapa justru setelah melihat raut wajah pria itu, dadanya terasa sesak.

Rasa perih menjalar seperti me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status