Share

102. Frustrasi

"Marquis William?" Frederick keheranan melihat William berdiri di hadapannya dengan tangan terkepal erat. Sejak tadi tangan kanannya bergerak di depan wajah William.

Sementara William baru saja berkhayal mendaratkan pukulan di wajah Frederick. Bagaimana tidak, sambutan kepadanya di luar dugaan. Di saat Katherine menghilang, Frederick masih bisa tersenyum seperti tadi. Sebagai seorang ayah, sungguh sakit hati William.

Lelaki tua itu tak tahu saja, Frederick pun ketar-ketir saat ini. Apakah William sudah mengetahui kepergian Katherine dari istana atau tidak. Namun, untuk sekarang dia berusaha untuk tetap tenang. Akan tetapi, ekspresi William membuatnya makin gelisah. Dia dapat melihat sinar mata William dipenuhi kebencian.

William tak menyahut, masih tenggelam dengan imajinasinya. Sampai pada akhirnya Frederick menepuk pelan pundak William.

"Marquis, Anda tidak apa-apa, 'kan?" tanya Frederick.

William lantas tersadar, mengeluarkan dehaman kecil sejenak lalu berkata,"Aku tidak apa-apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status