Istri Kedua

Istri Kedua

last updateLast Updated : 2023-07-06
By:  Cucu Suliani Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.9
75 ratings. 75 reviews
100Chapters
22.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Indira sangat bahagia karena akhirnya dia diterima bekerja di perusahaan terbesar di ibu kota. Walaupun dia hanya bekerja sebagai sekretaris pengganti, tetapi dia bertekad akan bekerja dengan sebaik-baiknya. Suatu hari, Indira hendak mengantarkan berkas untuk ditandatangani oleh Edbert, CEO dari perusahaan tersebut. Tanpa dia duga, Indira malah melihat Edbert sedang bermesraan dengan Merry istrinya. Indira, kaget. Dia mendadak jadi gugup dan segera membalikan tubuhnya, Indira pun hendak pergi. Namun, baru saja Indira melangkahkan kakinya, Merry malah memanggil Indira. Indira pun dengan cepat menghampiri Merry. "Duduklah, Indira," titah Merry. Edbert nampak mengernyit heran saat mendengar ucapan Istrinya. "Kenapa malah menyuruh Indira duduk?" "Honey, menikahlah dengan Indira." Duar! Bagai tersambar petir di siang hari, Edbert benar-benar tidak menyangka dengan apa yang di ucapkan oleh istrinya. Bagaimana jika Edbert menikahi Indira? Apakah menjadikan Indira sebagai istri kedua adalah pilihan yang baik? Apa alasan Merry meminta suaminya untuk menikah lagi? Yuk, kepoin kisahnya.

View More

Chapter 1

Pegawai Pengganti

"Jalan perniagaan nomer 52, dateng dan elu harus langsung masuk ke kantor. Tanya di mana ruangan tuan Edbert, elu udah ditunggu sama dia."

Indira membaca pesan chat yang dikirimkan oleh Melly, sahabatnya. Setelah satu minggu berkeliling di ibu kota untuk mencari pekerjaan, akhirnya dia bisa mendapatkan kabar bahagia.

"Alhamdulillah, ini beneran ada kerjaan buat gue?"

Indira membalas pesan dari sahabat terbaiknya, tidak lama kemudian Indira mendapatkan pesan balasan dari Melly.

"Iya, buruan datang. Harus sampai dalam waktu tiga puluh menit, kalau nggak cepet datang tuh kerjaan langsung angus."

Indira tersenyum senang, walaupun memang ada rasa takut tidak bisa sampai tepat waktu karena dia harus mencegat taksi atau ojek terlebih dahulu.

"Di mana ojeknya? Oh ya ampun, taksi juga ngga ada!" keluh Indira setelah 5 menit berdiri di pinggir jalan.

Tidak lama kemudian, dia melihat sebuah mobil berhenti tidak jauh dari dirinya. Seorang pria tampan keluar dari dalam mobil itu, dia membuang sebuket bunga ke tong sampah, lalu kembali masuk ke dalam mobil itu.

Sebelum pria itu menutup pintu mobilnya, Indira dengan cepat menahannya. Dia tersenyum canggung lalu berkata.

"Ehm! Maaf, Tuan. Saya boleh numpang, ngga?" tanya Indira.

Pria tampan itu nampak mengernyitkan dahinya, dia merasa heran karena bisa-bisanya wanita itu meminta tumpangan kepada dirinya.

Apakah wanita itu tidak tahu jika dirinya adalah pria terkaya di tanah air, pemilik sebuah perusahaan ternama yang menjadi incaran banyak orang agar bisa bekerja di sana.

Bahkan, tanpa bertanya terlebih dahulu pun seharusnya wanita itu tahu jika dirinya adalah keturunan keluarga kaya. Karena dia dan seluruh keluarganya menggunakan plat khusus untuk mobil yang mereka gunakan.

"Ayolah, Tuan. Saya mau interview di perusahaan Law, kalau telat nanti saya hilang pekerjaan. Tidak tahukah anda jika mencari--"

"Masuklah! Jangan bicara apa pun lagi!" ucap pria itu.

"Terima kasih, Tuan!" pekik Indira.

Gadis berhijab itu langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di bangku penumpang, pria tampan itu langsung mendengkus sebal.

''Pindah!" perintah pria itu.

"Eh? Pindah ke mana?" tanya Indira kebingungan.

"Saya bukan sopir, silakan anda pindah ke depan!" seru pria itu dengan kekesalan di dalam hatinya.

Indira merasa tidak enak hati mendengar apa yang dikatakan oleh pria itu, tetapi sungguh dia tidak menganggap pria itu sebagai sopir. Dia hanya takut jika pria itu tidak mau duduk dekat dirinya.

"Maaf, Tuan. Iya, saya akan pindah." Indira langsung pindah ke depan dan duduk dengan canggung.

Pria tampan itu langsung melajukan mobilnya menuju perusahaan Law, sesekali dia memperhatikan penampilan Indira dengan ekor matanya. Dia juga memperhatikan wajah cantik wanita itu.

'Cantik! Tapi sayang tertutup,' ucapnya dalam hati.

Tidak lama kemudian, mobil yang Indira tumpangi berhenti tepat di perusahaan Law. Dengan cepat dia berterima kasih dan turun dari mobil mewah itu. Dia bahkan berlari dengan cepat agar bisa segera masuk ke dalam ruangan tuan Edbert.

"Wanita aneh,'' ucap pria itu.

Indira yang merasa waktunya hampir habis langsung masuk ke dalam ruangan Edbert, tentunya setelah dia bertanya terlebih dahulu kepada resepsionis yang ada di sana.

"Maaf karena saya telat satu menit," ucap Indira dengan napas terengah-engah saat tiba di dalam ruangan tersebut.

Seorang wanita cantik dengan perut yang sudah membuncit menghampiri Indira, dia tersenyum hangat lalu mempersilakan Indira untuk duduk.

"Duduklah terlebih dulu, Indira. Tuan Edbert belum datang, kamu beruntung," ucap Shanty sekretaris dari Edbert.

Melly tentunya sudah memberikan keterangan terlebih dahulu kepada Shanty tentang siapa nama temannya, dia juga memberitahukan kepada Shanty jika sahabatnya pernah bekerja di perusahaan ternama di daerah asal mereka.

"Alhamdulillah, iya, Kak." Indira langsung duduk sesuai dengan titah dari Shanty.

Baru saja dia duduk di samping Shanty, pintu ruangan tersebut nampak terbuka. Jantung Indira seakan berpacu dengan cepat ketika dia melihat siapa yang datang.

'Apakah itu tuan Edbert? Kalau iya, mampus gue. Mana tadi gue minta tumpangan lagi sama dia,' gerutu Indira dalam hati.

Indira langsung bangun, lalu dia membungkuk hormat ke arah Edbert. Dia terus saja menunduk karena malu dan juga takut, belum juga bekerja dia sudah merasa kurang ajar meminta tumpangan kepada calon atasannya sendiri.

Edbert tersenyum tipis saat melihat kelakuan Indira, lalu dia duduk di kursi kebesarannya. Lalu memperhatikan penampilan Indira dari ujung kepala sampai ujung kaki. Wajah yang cantik, tubuh yang indah tetapi tertutup dengan baju panjang dan juga hijab.

"Siapa nama kamu?"

"Indira, Tuan." Indira menjawab pertanyaan dari Edbert dengan begitu gugup, dia bahkan terlihat meremat kedua tangannya secara bergantian.

"Mau apa kamu ke sini? Mau ngaji?" tanya Edbert lagi. Menurut Edbert penampilan Indira yang tertutup seperti itu lebih pantas untuk masuk ke dalam masjid daripada pergi bekerja.

"Eh? Mau kerja, Tuan. Ini surat lamarannya," ucap Indira.

Indira memberanikan diri untuk menatap wajah Edbert, lalu dia memberikan surat lamarannya kepada pria tampan itu. Setelah itu, dia kembali menunduk karena tidak berani menatap lama-lama wajah dari calon atasannya itu.

"Hem! Bagus, sesuai dengan kriteria saya. Tapi, bisakah kamu melepas hijab kamu dan berpakaian menarik agar bisa bekerja dengan saya?" tanya Edbert setelah dia membaca surat lamaran kerja dari Indira.

Edbert merasa jika Indira memiliki tubuh yang indah, dia merasa kesal ketika Indira memakai baju tertutup seperti itu. Karena itu artinya dia tidak bisa melihat keindahan lekuk tubuh wanita yang selalu membuatnya otaknya ber-travelling kemana-mana.

Indira dan Shanty terlihat begitu kaget mendengar apa yang dikatakan oleh Edbert, terlebih lagi dengan Indira. Dia bahkan langsung memberanikan diri untuk menatap wajah Edbert.

"Saya tidak bisa melepas hijab saya, Tuan." Indira menatap Edbert dengan begitu sedih, dia takut jika Edbert tidak akan menerima dirinya untuk bekerja di sana.

"Oke! Tidak masalah, yang penting kamu harus memakai baju yang modis dan tidak membosankan. Jangan pake kain menjuntai panjang kaya gini, sakit mata saya liatnya," ucap Edbert.

"Iya, Tuan," jawab Indira gugup.

"Hem! Sekarang pergilah dengan Shanty, belajar yang benar sebelum dia cuti. Saya tidak mau ada kesalahan sedikit pun," perintah Edbert.

"Baik, Tuan. Saya akan berusaha untuk belajar dengan baik, saya akan berusaha untuk tersenyum bekerja dengan baik." Gadis berhijab itu berkata dengan penuh semangat.

Edbert menolehkan wajahnya ke arah Shanty, dia meminta Shanty agar bisa segera keluar dari ruangan kerja miliknya. Shanty yang paham langsung mengajak Indira untuk pergi dari sana.

"Ya ampun, Kak. Dia itu judes banget, aku sampai takut dibuatnya." Indira mengutarakan isi hatinya setelah dia sampai di ruangan Shanty.

"Dia itu tidak judes, tetapi pencinta wanita. Elu harus hati-hati sama dia, karena dia itu casanova kelas kakap." Shanty mengingatkan Indira seraya menghempaskan tubuhnya ke atas sofa.

Dia sudah sangat lelah, pinggangnya bahkan sering terasa panas. Perut bagian bawahnya juga sering terasa sakit, beruntung Melly mengatakan jika dia punya teman yang butuh pekerjaan.

"Ya ampun, pantas saja dia meminta aku untuk memakai baju yang menarik dan melepas hijab," ucap Indira lirih.

"Gue harap elu bisa lebih hati-hati saat bekerja dengan si bos, jangan sampai elu bunting. Karena dia ngga bakal nikahin elu," ingat Shanty.

''Ya ampun, sepertinya aku harus waspada."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
97%(73)
9
1%(1)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
1%(1)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
9.9 / 10.0
75 ratings · 75 reviews
Write a review
user avatar
Zaid Zaza
Kereeen Bangeeet! Rugi Kalau Nggak Baca! Izin promo Thor. Mampir yok di novel, "ROH KAISAR LEGENDARIS"
2024-02-05 14:43:52
1
user avatar
Indri saputra
good...good.........
2022-11-01 19:08:45
1
default avatar
nathandmk577
seru ceritanya asik
2022-07-07 22:29:09
1
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-29 08:36:03
0
user avatar
Ririn Puspita Sari
Ceritanya sangat menarik, tata bahasanya juga sangat rapi. Lanjut baca cerita kakak yang lainnya
2022-01-19 01:08:43
2
user avatar
Ima Edg
aku mampir Mak, nanti aku bacanya nya.. masukeun Hela Weh Kana pustaka na kin dibaca.
2021-12-16 10:24:39
3
user avatar
Syafridawati
Semangatt ditunggu kelanjutannya
2021-12-07 22:58:11
3
user avatar
Mirabella
Semangat Kak Cucu, next
2021-11-09 17:15:19
5
user avatar
Ayu Pasha
Semangat, nulisnya, yeaay!! Author yang gada matinya, Nulis terus, lope buat KK cucu......... lanjut. aku Ayu Andira.
2021-11-09 16:54:49
3
user avatar
Mirabella
Kak Cucu semangat, aku juga ikutan nyusul tar
2021-11-02 20:46:07
4
user avatar
Azka Satria
Keren,Kak. Lanjut,Kak.
2021-11-02 17:04:27
2
user avatar
RIA
Awal cerita yang sangat menarik jadi kemal sama kelanjutan ceritanya kk... semangat up nya kk...
2021-10-30 15:10:42
3
user avatar
Nasyifa Kirani
Wah, Indira diterima kerja dan bosnya ganteng pula. Aku mau. Penasaran baca selanjutnya.
2021-10-30 14:32:00
3
user avatar
A_W
Ceritanya keren, thor... Kuy lah, update terbarunya, di tunggu, loh, hihi...
2021-10-22 00:43:02
6
user avatar
Cut Rizka Safrianti
Wah ... Keren nih. Pembukaan saja luar biasa.......
2021-10-21 22:42:18
3
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
100 Chapters
Pegawai Pengganti
"Jalan perniagaan nomer 52, dateng dan elu harus langsung masuk ke kantor. Tanya di mana ruangan tuan Edbert, elu udah ditunggu sama dia." Indira membaca pesan chat yang dikirimkan oleh Melly, sahabatnya. Setelah satu minggu berkeliling di ibu kota untuk mencari pekerjaan, akhirnya dia bisa mendapatkan kabar bahagia."Alhamdulillah, ini beneran ada kerjaan buat gue?" Indira membalas pesan dari sahabat terbaiknya, tidak lama kemudian Indira mendapatkan pesan balasan dari Melly."Iya, buruan datang. Harus sampai dalam waktu tiga puluh menit, kalau nggak cepet datang tuh kerjaan langsung angus."Indira tersenyum senang, walaupun memang ada rasa takut tidak bisa sampai tepat waktu karena dia harus mencegat taksi atau ojek terlebih dahulu."Di mana ojeknya? Oh ya ampun, taksi juga ngga ada!" keluh Indira setelah 5 menit berdiri di pinggir jalan.Tidak lama kemudian, dia melihat sebuah mobil berhenti tidak jauh dari dirinya. Seorang pria tampan keluar dari dalam mobil itu, dia membuang seb
last updateLast Updated : 2021-09-01
Read more
Tugas Pertama
"Udah ngga usah mikirin si bos, lebih baik sekarang kamu belajar saja." "Oke!" jawab Indira.Akhirnya Shanty mengajari Indira sesuai dengan perintah Edbert, dia terlihat sangat telaten saat mengajari Indira. Shanty merasa sangat beruntung, karena ternyata Indira mudah mengerti dan mudah paham saat diajari. Shanty bahkan hanya perlu waktu dua jam saja untuk mengajari Indira. Setelah itu, Indira mengerjakan tugasnya sendiri. Shanty merasa senang karena ternyata dia mendapatkan pengganti yang sangat cerdas seperti Indira. Shanty pun merasa lega, jika minggu depan ia harus meninggalkan perusahaan. Shanty juga merasa tenang, walaupun bosnya terkenal genit. Akan tetapi, jika melihat penampilan Indira yang sangat tertutup dan memakai hijab, Shanty merasa jika bosnya tidak akan berani untuk menggoda Indira dan sungguh ia berharap jangan pernah ada korban selanjutnya lagi. Jangan pernah ada wanita yang meminta pertanggungjawaban kepada bosnya tersebut dan jangan sampai ada wanita yang mend
last updateLast Updated : 2021-09-17
Read more
Hari Pernikahan Edbert Dan Merry.
Edbert, tidak pernah berniat untuk serius, apa lagi berniat untuk menikah. Namun, saat melihat Merry, entah kenapa hatinya begitu tersentuh. Edbert merasa ingin segera menjadikan Merry, sebagai ratu di dalam istananya. "Merry, aku sangat berterima kasih kepadamu," ucap Edbert."Hem," jawab Merry.**Indira sangat bersemangat menjalani setiap harinya. Apalagi ada Shanty yang dengan begitu baik mau berbagi ilmu dan mau mengajari dirinya dengan sabar. Selama satu minggu Indira bekerja, Shanty selalu membimbingnya dengan sabar. Bahkan sampai hal terkecil pun Shanty akan dengan teliti mengajari Indira. Waktu sudah menunjukan pukul empat sore, itu artinya sudah saatnya untuk para pekerja di LT Corp pulang ke kediaman masing-masing. Sebelum pulang, Shanty menghampiri Indira terlebih dahulu. Dia harus memastikan jika Indira ingat bahwa hari ini adalah hari terakhir Shanty bekerja. "Ra, besok gue udah cuti. Elu kerja yang bener, kalau ikut ketemu klien harus percaya diri dan jangan bikin tu
last updateLast Updated : 2021-09-17
Read more
Malu
Pesta telah berakhir, Indira dan Melly pun langsung pulang ke kostnya. Malam ini mereka sangat kenyang dan juga lelah, mereka ingin tidur.Indira bahkan masih merasa malu, dia jadi berpikir. Jika besok Edbert sudah masuk ke kantor, apakah dia masih sanggup untuk bertemu dengan bosnya itu? Indira berharap, semoga saja Bosnya itu kelelahan sehabis malam pertama dan tidak masuk kantor tentunya. "Gue, cape." Indira langsung menghempaskan tubuh lelahnya. "Malu juga," Melly menimpali. "Iya bener, gue malu banget. Kenapa juga gue mesti jatuh di pangkuan, tuan Edbert?" keluh Indira. "Elu, sih... ngapain juga lari pake mukanya di tutupin pake hijab begitu?" tanya Melly. "Gue, malu ege. Kalau bisa, gue udah gali tanah buat ngubur diri." Indira berbicara dengan bibir yang sudah mengerucut. "Sudahlah, semuanya sudah terjadi. Sekarang, kita tidur dulu. Besok, kita harus siap mental untuk menghadapi gunjingan semua karyawan kantor," terang Melly. "Elu, bener." Indira langsung berlari ke kama
last updateLast Updated : 2021-09-17
Read more
Lelah
Pekerjaan hari ini terasa sangat melelahkan dan rasanya pekerjaan hari ini membuat Indira harus rela tenaganya terkuras, benar-benar merasa cape.Bahkan, hari ini Indira harus rela lembur sampai malam. Karena banyaknya pesanan yang datang. Tidak hanya itu saja, hari ini banyak perusahaan lain yang mengajak perusahaan LT Corp untuk bekerja sama. Karena banyaknya perusahaan yang sudah merasa puas dan merekomendasikan perusahaan Law, hal itu menjadi keuntungan sendiri untuk perusahaan LT Corp. Bahkan, pernikahan Edbert dan Merry pun seakan membawa barkah dan keberuntungan pada keluarga Law. Karena Merry memanglah anak pengusaha kaya no. dua di Indonesia. Karena tergabungnya dua perusahaan besar, membuat mereka makin dikenal di dalam dunia bisnis. Dua perusahaan tersebut, bisa dengan mudahnya melebarkan sayapnya. Indira, nampak meregangkan otot-otot lelahnya. Indira sudah sangat lelah dan ingin segera pulang, dia ingin segera tidur."Pantas saja mataku sudah terasa berat, ternyata suda
last updateLast Updated : 2021-09-21
Read more
Kedatangan Anthony
Sudah satu minggu ini Indira terlihat melakukan banyak pekerjaan, karena memang perusahaan LT Corp kini sedang ada di puncak popularitas. Indira bahkan harus rela untuk lembur dan Indira akan pulang pada pukul sepuluh malam. Lelah? Tentu saja sangat lelah, setiap hari bahkan Indira harus meminum jamu anti pegal linu. Karena seharian duduk membuatnya sering sakit pinggang. Bahkan, Indira harus pergi ke luar kantor jika ada pertemuan mendesak. Tentunya bersama dengan Leon Law."Oh, ya ampun! Usiaku baru dua puluh dua tahun, kenapa malah sering sakit pinggang kaya gini coba? Mulai sekarang, aku harus minum banyak air putih," gumam Indira. Indira meneruskan kembali pekerjaannya, dia begitu serius dalam bekerja. Sampai bunyi telepon yang ada di atas mejanya berdering, barulah Indira menghentikan aktivitasnya. Cepat-cepat Indira mengangkat panggilan telpon tersebut. karena takut jika itu adalah panggilan penting."Halo, selamat siang. Indira Andriyani di sini, ini dengan siapa, ya?" sap
last updateLast Updated : 2021-09-23
Read more
Bekerja Kembali
Kehadiran Anthony ternyata memang bisa mengurangi beban Indira, biasanya Indira begitu super sibuk. Akan tetapi, setelah seminggu Anthony membantunya, Indira bisa lebih santai dalam bekerja.Bahkan dia sudah tidak pernah lembur lagi dan selalu pulang tepat waktu. Bahkan Indira sudah jarang berangkat bersama Melly, karena Anthony selalu sigap dalam hal mengantar jemput Indira.Seperti hari ini misalnya, begitu banyak berkas yang harus Indira kerjakan. Akan tetapi dengan sigap Anthony membantunya, bahkan Anthony lebih sering berada di dalam ruangan Indira, daripada di dalam ruangannya sendiri."Ekhm! Kalian serius sekali," ucap Merry yang ternyata sudah berada di ruangan Indira. Indira dan Anthony langsung bangun dan menyapa Merry, istri dari Edbert tersebut."Selamat pagi, Nona Merry,'' sapa Indira. "Selamat pagi, Kak Merry," sapa Anthony. Merry langsung tersenyum melihat mereka yang begitu kompak."Pagi semuanya,'' balas sapa Merry."Kakak, sudah pulang?" tanya Anthony. "Sudah, aku
last updateLast Updated : 2021-09-25
Read more
Hasil Pemeriksaan
Pagi ini Merry sudah terlihat sangat cantik dan juga rapi. Setelah kepergian suaminya menuju perusahaannya, Merry ingin segera pergi ke Rumah Sakit untuk memeriksakan keadaannya. Awalnya, Merry merasa biasa saja dengan sakit perut yang sudah dia derita selama 2 tahun lebih ini. Dia merasa enggan untuk memeriksanya, karena menurutnya itu hanya sakit perut biasa. Akan tetapi, setelah mendengarkan nasehat dari Indira, entah kenapa dia ingin sekali untuk memeriksakan kondisi tubuhnya. Sungguh Merry sangat ingin tahu, ada apa sebenarnya dengan perutnya. Kenapa selalu saja terasa sakit, bahkan semakin lama rasa sakitnya kian bertambah dan terkadang terasa sangat menyiksa. "Sudah cantik, semoga hasilnya baik," ucap Merry lirih.Setelah memastikan kalau dia sudah rapi dan cantik, Merry pun langsung berangkat menuju Rumah Sakit. Sesampainya di Rumah Sakit, Merry langsung masuk kedalam ruangannya Elsa. Karena memang sebelumnya Merry telah melakukan janji temu dengan Elsa, Elsa adalah sahaba
last updateLast Updated : 2021-09-26
Read more
Beralasan
Merry benar-benar terlihat kacau hari ini, hampir seharian dia menghabiskan waktu untuk menangis di dalam kamarnya. Waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore, dengan gerakan cepat Merry langsung mengguyur tubuhnya agar bisa lebih segar dan lebih tenang. Setelah selesai, Merry langsung merias wajahnya. Dia tidak mau jika Edbert melihat wajahnya yang kini sudah mulai terlihat memucat. Setelah puas dengan hasil riasannya, Merry langsung melangkahkan kakinya menuju ruang tamu. Dia ingin menunggu suaminya pulang, dia harus terlihat biasa saja. Jangan sampai Edbert curiga dengan keadaannya saat ini. Tidak lama kemudian, lelaki yang kini sudah menjadi suaminya tersebut datang dan menghampiri Merry. Edbert langsung menjatuhkan tubuhnya di samping Merry, Memeluknya dan melabuhkan sebuah ciuman hangat di bibir istrinya. "Kangen, aku pengen di sini," ucap Edbert. Merry terlihat kelabakan, dia belum siap mengatakan semuanya pada suaminya itu. Dia bingung harus beralasan seperti apa kepada Edb
last updateLast Updated : 2021-09-28
Read more
Jawaban
Merry terlihat sangat kacau, dia masih menangis sambil meminta Edbert untuk menikah lagi. Wajah Edbert terlihat memerah menahan amarah, dia sangat kesal dengan apa yang diucapkan oleh istrinya. Edbert menghampiri Merry, dan mencengkram kedua bahunya dengan kuat. Merry terlihat meringis menahan sakit, karena tanpa sadar Edbert sudah menyakiti istrinya."Katakan, Sayang! Apa maksud dari perkataanmu?!" seru Edbert. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang diminta oleh istrinya, apakah istrinya itu mengira jika pernikahan adalah sebuah pemain, pikirnya."A--aku sakit, aku menderita kanker rahim stadium empat," jawab Merry terbata. Edbert nampak limbung, dia bahkan sampai menjatuhkan tubuhnya di lantai. Sedangkan Indira nampak syok dengan apa yang dia dengar, ini terdengar menyakitkan.Seorang istri mengemis pada suaminya agar mau menikah lagi, alasannya karena sakit. Sungguh miris, pikir Indira. Merry langsung meluruhkan tubuhnya ke atas lantai, lalu dia memeluk Edbert dengan
last updateLast Updated : 2021-09-29
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status