Home / Romansa / Istri Kedua / Belah Duren

Share

Belah Duren

Author: Cucu Suliani
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Tangannya memang berada di atas kepala Melly, tetapi bibirnya sesekali mengecupi leher jenjang istrinya, bahkan dia juga suka sekali menggigit pelan pundak Melly.

"Aduh, Mas. Sakit!" keluh Melly kala Anthony kembali menggigit pundaknya.

Anthony memutarkan bola matanya dengan malas, karena istrinya itu terus saja melayangkan protesnya. Padahal, dia hanya merasa gemas terhadap istrinya tersebut.

"Yaelah, Yang. Baru juga digigit. Belum juga aku patuk," ucap Anthony seraya terkekeh.

Melly langsung menatap suaminya dengan tatapan tajamnya, dia merasa tidak suka kala suaminya mengatakan hal seperti itu.

"Emangnya kamu ular, pake matuk segala?" tanya Melly.

"Hem, aku bukan ular. Tapi, ada king kobra yang sudah sangat siap menyemburkan bisanya, bersiaplah, Sayang. Aku akan terus menyemburkan bisanya agar bisa mencetak Anthony junior di sini," kata Anthony seraya mengelus lembut perut istrinya.

Mendengar ucapan suaminya, Melly nampak tersipu malu. Dia juga merasa ingin segera memiliki ketu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Kedua    Happy Ending

    Keesokan harinya.Anthony dan Melly datang ke rumah Edbert, karena memang ada yang ingin Edbert ingin sampaikan kepada mereka berdua. Tiba di kediaman Edbert, Anthony dan juga Melly langsung disambut gembira oleh Indira. Bahkan di sana juga ada Berliana Law dan juga Leo Law, mereka ikut menyambut kedatangan keduanya."Selamat datang Kakak-ku, Sayang." Indira langsung memeluk Melly dengan erat. Memeluk wanita yang merupakan sahabatnya sejak lama, wanita yang selalu berperilaku baik terhadap dirinya. Wanita yang mau berbagi senang dan juga susah dengan dirinya."Terima kasih untuk sambutannya," ucap Melly seraya tersenyum. Indira terlihat tersenyum, lalu dia mencondongkan wajahnya. Kemudian, dia berbisik tepat di telinga Melly. "Semalam kalian melakukannya berapa kali?" tanya Indira.Melly nampak tersipu mendengar pertanyaan dari Indira, menurutnya ini adalah hal yang intim. Kenapa juga Indira harus menanyakan hal itu, pikirnya. "Rahasia," jawab Melly dengan salah tingkah.Melihat

  • Istri Kedua    Pegawai Pengganti

    "Jalan perniagaan nomer 52, dateng dan elu harus langsung masuk ke kantor. Tanya di mana ruangan tuan Edbert, elu udah ditunggu sama dia." Indira membaca pesan chat yang dikirimkan oleh Melly, sahabatnya. Setelah satu minggu berkeliling di ibu kota untuk mencari pekerjaan, akhirnya dia bisa mendapatkan kabar bahagia."Alhamdulillah, ini beneran ada kerjaan buat gue?" Indira membalas pesan dari sahabat terbaiknya, tidak lama kemudian Indira mendapatkan pesan balasan dari Melly."Iya, buruan datang. Harus sampai dalam waktu tiga puluh menit, kalau nggak cepet datang tuh kerjaan langsung angus."Indira tersenyum senang, walaupun memang ada rasa takut tidak bisa sampai tepat waktu karena dia harus mencegat taksi atau ojek terlebih dahulu."Di mana ojeknya? Oh ya ampun, taksi juga ngga ada!" keluh Indira setelah 5 menit berdiri di pinggir jalan.Tidak lama kemudian, dia melihat sebuah mobil berhenti tidak jauh dari dirinya. Seorang pria tampan keluar dari dalam mobil itu, dia membuang seb

  • Istri Kedua    Tugas Pertama

    "Udah ngga usah mikirin si bos, lebih baik sekarang kamu belajar saja." "Oke!" jawab Indira.Akhirnya Shanty mengajari Indira sesuai dengan perintah Edbert, dia terlihat sangat telaten saat mengajari Indira. Shanty merasa sangat beruntung, karena ternyata Indira mudah mengerti dan mudah paham saat diajari. Shanty bahkan hanya perlu waktu dua jam saja untuk mengajari Indira. Setelah itu, Indira mengerjakan tugasnya sendiri. Shanty merasa senang karena ternyata dia mendapatkan pengganti yang sangat cerdas seperti Indira. Shanty pun merasa lega, jika minggu depan ia harus meninggalkan perusahaan. Shanty juga merasa tenang, walaupun bosnya terkenal genit. Akan tetapi, jika melihat penampilan Indira yang sangat tertutup dan memakai hijab, Shanty merasa jika bosnya tidak akan berani untuk menggoda Indira dan sungguh ia berharap jangan pernah ada korban selanjutnya lagi. Jangan pernah ada wanita yang meminta pertanggungjawaban kepada bosnya tersebut dan jangan sampai ada wanita yang mend

  • Istri Kedua    Hari Pernikahan Edbert Dan Merry.

    Edbert, tidak pernah berniat untuk serius, apa lagi berniat untuk menikah. Namun, saat melihat Merry, entah kenapa hatinya begitu tersentuh. Edbert merasa ingin segera menjadikan Merry, sebagai ratu di dalam istananya. "Merry, aku sangat berterima kasih kepadamu," ucap Edbert."Hem," jawab Merry.**Indira sangat bersemangat menjalani setiap harinya. Apalagi ada Shanty yang dengan begitu baik mau berbagi ilmu dan mau mengajari dirinya dengan sabar. Selama satu minggu Indira bekerja, Shanty selalu membimbingnya dengan sabar. Bahkan sampai hal terkecil pun Shanty akan dengan teliti mengajari Indira. Waktu sudah menunjukan pukul empat sore, itu artinya sudah saatnya untuk para pekerja di LT Corp pulang ke kediaman masing-masing. Sebelum pulang, Shanty menghampiri Indira terlebih dahulu. Dia harus memastikan jika Indira ingat bahwa hari ini adalah hari terakhir Shanty bekerja. "Ra, besok gue udah cuti. Elu kerja yang bener, kalau ikut ketemu klien harus percaya diri dan jangan bikin tu

  • Istri Kedua    Malu

    Pesta telah berakhir, Indira dan Melly pun langsung pulang ke kostnya. Malam ini mereka sangat kenyang dan juga lelah, mereka ingin tidur.Indira bahkan masih merasa malu, dia jadi berpikir. Jika besok Edbert sudah masuk ke kantor, apakah dia masih sanggup untuk bertemu dengan bosnya itu? Indira berharap, semoga saja Bosnya itu kelelahan sehabis malam pertama dan tidak masuk kantor tentunya. "Gue, cape." Indira langsung menghempaskan tubuh lelahnya. "Malu juga," Melly menimpali. "Iya bener, gue malu banget. Kenapa juga gue mesti jatuh di pangkuan, tuan Edbert?" keluh Indira. "Elu, sih... ngapain juga lari pake mukanya di tutupin pake hijab begitu?" tanya Melly. "Gue, malu ege. Kalau bisa, gue udah gali tanah buat ngubur diri." Indira berbicara dengan bibir yang sudah mengerucut. "Sudahlah, semuanya sudah terjadi. Sekarang, kita tidur dulu. Besok, kita harus siap mental untuk menghadapi gunjingan semua karyawan kantor," terang Melly. "Elu, bener." Indira langsung berlari ke kama

  • Istri Kedua    Lelah

    Pekerjaan hari ini terasa sangat melelahkan dan rasanya pekerjaan hari ini membuat Indira harus rela tenaganya terkuras, benar-benar merasa cape.Bahkan, hari ini Indira harus rela lembur sampai malam. Karena banyaknya pesanan yang datang. Tidak hanya itu saja, hari ini banyak perusahaan lain yang mengajak perusahaan LT Corp untuk bekerja sama. Karena banyaknya perusahaan yang sudah merasa puas dan merekomendasikan perusahaan Law, hal itu menjadi keuntungan sendiri untuk perusahaan LT Corp. Bahkan, pernikahan Edbert dan Merry pun seakan membawa barkah dan keberuntungan pada keluarga Law. Karena Merry memanglah anak pengusaha kaya no. dua di Indonesia. Karena tergabungnya dua perusahaan besar, membuat mereka makin dikenal di dalam dunia bisnis. Dua perusahaan tersebut, bisa dengan mudahnya melebarkan sayapnya. Indira, nampak meregangkan otot-otot lelahnya. Indira sudah sangat lelah dan ingin segera pulang, dia ingin segera tidur."Pantas saja mataku sudah terasa berat, ternyata suda

  • Istri Kedua    Kedatangan Anthony

    Sudah satu minggu ini Indira terlihat melakukan banyak pekerjaan, karena memang perusahaan LT Corp kini sedang ada di puncak popularitas. Indira bahkan harus rela untuk lembur dan Indira akan pulang pada pukul sepuluh malam. Lelah? Tentu saja sangat lelah, setiap hari bahkan Indira harus meminum jamu anti pegal linu. Karena seharian duduk membuatnya sering sakit pinggang. Bahkan, Indira harus pergi ke luar kantor jika ada pertemuan mendesak. Tentunya bersama dengan Leon Law."Oh, ya ampun! Usiaku baru dua puluh dua tahun, kenapa malah sering sakit pinggang kaya gini coba? Mulai sekarang, aku harus minum banyak air putih," gumam Indira. Indira meneruskan kembali pekerjaannya, dia begitu serius dalam bekerja. Sampai bunyi telepon yang ada di atas mejanya berdering, barulah Indira menghentikan aktivitasnya. Cepat-cepat Indira mengangkat panggilan telpon tersebut. karena takut jika itu adalah panggilan penting."Halo, selamat siang. Indira Andriyani di sini, ini dengan siapa, ya?" sap

  • Istri Kedua    Bekerja Kembali

    Kehadiran Anthony ternyata memang bisa mengurangi beban Indira, biasanya Indira begitu super sibuk. Akan tetapi, setelah seminggu Anthony membantunya, Indira bisa lebih santai dalam bekerja.Bahkan dia sudah tidak pernah lembur lagi dan selalu pulang tepat waktu. Bahkan Indira sudah jarang berangkat bersama Melly, karena Anthony selalu sigap dalam hal mengantar jemput Indira.Seperti hari ini misalnya, begitu banyak berkas yang harus Indira kerjakan. Akan tetapi dengan sigap Anthony membantunya, bahkan Anthony lebih sering berada di dalam ruangan Indira, daripada di dalam ruangannya sendiri."Ekhm! Kalian serius sekali," ucap Merry yang ternyata sudah berada di ruangan Indira. Indira dan Anthony langsung bangun dan menyapa Merry, istri dari Edbert tersebut."Selamat pagi, Nona Merry,'' sapa Indira. "Selamat pagi, Kak Merry," sapa Anthony. Merry langsung tersenyum melihat mereka yang begitu kompak."Pagi semuanya,'' balas sapa Merry."Kakak, sudah pulang?" tanya Anthony. "Sudah, aku

Latest chapter

  • Istri Kedua    Happy Ending

    Keesokan harinya.Anthony dan Melly datang ke rumah Edbert, karena memang ada yang ingin Edbert ingin sampaikan kepada mereka berdua. Tiba di kediaman Edbert, Anthony dan juga Melly langsung disambut gembira oleh Indira. Bahkan di sana juga ada Berliana Law dan juga Leo Law, mereka ikut menyambut kedatangan keduanya."Selamat datang Kakak-ku, Sayang." Indira langsung memeluk Melly dengan erat. Memeluk wanita yang merupakan sahabatnya sejak lama, wanita yang selalu berperilaku baik terhadap dirinya. Wanita yang mau berbagi senang dan juga susah dengan dirinya."Terima kasih untuk sambutannya," ucap Melly seraya tersenyum. Indira terlihat tersenyum, lalu dia mencondongkan wajahnya. Kemudian, dia berbisik tepat di telinga Melly. "Semalam kalian melakukannya berapa kali?" tanya Indira.Melly nampak tersipu mendengar pertanyaan dari Indira, menurutnya ini adalah hal yang intim. Kenapa juga Indira harus menanyakan hal itu, pikirnya. "Rahasia," jawab Melly dengan salah tingkah.Melihat

  • Istri Kedua    Belah Duren

    Tangannya memang berada di atas kepala Melly, tetapi bibirnya sesekali mengecupi leher jenjang istrinya, bahkan dia juga suka sekali menggigit pelan pundak Melly. "Aduh, Mas. Sakit!" keluh Melly kala Anthony kembali menggigit pundaknya. Anthony memutarkan bola matanya dengan malas, karena istrinya itu terus saja melayangkan protesnya. Padahal, dia hanya merasa gemas terhadap istrinya tersebut."Yaelah, Yang. Baru juga digigit. Belum juga aku patuk," ucap Anthony seraya terkekeh. Melly langsung menatap suaminya dengan tatapan tajamnya, dia merasa tidak suka kala suaminya mengatakan hal seperti itu."Emangnya kamu ular, pake matuk segala?" tanya Melly. "Hem, aku bukan ular. Tapi, ada king kobra yang sudah sangat siap menyemburkan bisanya, bersiaplah, Sayang. Aku akan terus menyemburkan bisanya agar bisa mencetak Anthony junior di sini," kata Anthony seraya mengelus lembut perut istrinya. Mendengar ucapan suaminya, Melly nampak tersipu malu. Dia juga merasa ingin segera memiliki ketu

  • Istri Kedua    Malam Sahnya Anthony

    Hari yang Anthony tunggu-tunggu telah tiba, hari ini di sebuah ballroom hotel mewah milik keluarga Law sudah diselenggarakan acara pernikahan Anthony dengan Melly. Pasangan pengantin baru itu terlihat sangat bahagia, apa lagi dengan Anthony. Pria muda itu terlihat sangat antusias dan tidak sabar untuk menyambut malam pertamanya. Dia sudah tidak sabar untuk merasakan yang namanya nikmatnya surga dunia seperti apa, dia sudah tidak sabar untuk mengajak Melly bermain kuda-kudaan. Sayangnya keinginan Anthony tidak bisa langsung dilaksanakan, karena dia masih harus mengikuti acara resepsi pernikahan yang sudah disiapkan oleh Leon Law. Anthony dan Melly kini sedang berdiri di atas pelaminan, wajah mereka terlihat sangat bahagia. Terlebih lagi dengan Anthony, dia merasa bangga karena bisa mempersunting wanita yang dia puja.Walaupun pada awalnya dia sempat menyukai Indira, tetapi rasa itu sudah tidak ada lagi. Anthony merasa jika Tuhan tidak menjodohkan dirinya dengan Indira, tetapi tuhan

  • Istri Kedua    Permintaan Maaf Mahendra

    Mahendra benar-benar merasa menyesal, dia baru sadar jika Indira memanglah wanita baik hati yang terlihat begitu tulus. Bahkan kasih sayangnya terhadap Liliana Leichan saja sangat tulus, tak terlihat adanya pencitraan di sana. Pantas saja Merry sang kakak begitu memuja perempuan bernama Indira itu, pikirnya. Dia bahkan rela tinggal satu atap dengan wanita yang dia pilih sebagai madunya. Mahendra baru sadar jika itu semua dia lakukan karena Merry ingin memberikan mutiara untuk suami tercintanya. Merry ingin memberikan kebahagiaan pada suaminya lewat wanita lain yang lebih baik dari dirinya. Indira terlihat tersenyum sambil menatap Mahendra, dia bisa melihat dengan jelas jika Mahendra terlihat begitu menyesal akan perbuatan yang pernah dia lakukan terhadap dirinya dan kedua putranya. Namun, Indira tak bisa berkata apa pun. Dia hanya ingin menunggu apa yang akan dikatakan oleh Mahendra selanjutnya. Tak lama kemudian, Mahendra terlihat memberanikan diri untuk menatap Indira. Kemudian,

  • Istri Kedua    Penyesalan Mahendra

    Dua minggu sudah Mahendra mendapatkan perawatan di Rumah Sakit, wajahnya sudah terlihat segar, luka di tubuhnya pun sudah terlihat membaik. Bahkan, kakinya kini sudah tidak memakai gips lagi, jika diraba kakinya sudah mulai bisa merasakan sentuhan. Selama dua minggu ini, Mahendra selalu saja memikirkan tentang Indira yang mau mendonorkan darahnya untuk dirinya. Sebenarnya dia sungguh bertanya-tanya di dalam hatinya, kenapa Indira mau mendonorkan darah untuknya. Padahal, dia sudah berbuat jahat kepada Indira, rasa-rasanya Edbert pasti sudah tahu kelakuan dirinya terhadap istrinya dan kedua putranya.Namun, kenapa mereka seakan tidak marah. Bahkan, seminggu yang lalu Indira dan juga Edbert sempat menjenguk Mahendra ke Rumah Sakit. Mereka terlihat biasa saja, Mahendra jadi berpikir, mungkinkah Indira mempunyai hati yang begitu tulus seperti yang diungkapkan oleh Merry melalui surat yang dikirimkan kepada kedua orang tuanya, pikirnya.Makanya Edbert bisa dengan mudahnya menerima keberad

  • Istri Kedua    Reaksi Mahendra

    Selama satu minggu Mahendra tak sadarkan diri, dokter berkata jika dia baik-baik saja. Kondisi kesehatannya juga sudah sangat bagus, hasil operasinya juga baik. Namun, dokter juga tak tahu kenapa Mahendra tak juga kunjung sadarkan diri. Liliana Leichan dan juga Archan Leichan sempat di kebingungan, mereka benar-benar takut akan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan terhadap putranya tersebut. Walaupun dokter berkata dia baik-baik saja, tetapi ketika mereka bicara dan berusaha untuk mengajak Mahendra mengobrol, sayangnya Mahendra tak pernah memberikan respon sama sekali. Mahendra seperti orang yang kehilangan semangat hidupnya, dia seperti enggan untuk melanjutkan kehidupannya. Dia seperti ingin tertidur lama, beristirahat tanpa merasakan beban dan juga tanpa merasakan tekanan di dalam hidupnya. Liliana Leichan sempat berkonsultasi dengan dokter psikologi, dia pernah berkata jika kemungkinan Mahendra mengalami guncangan yang hebat di dalam dirinya. Dia merasa lebih baik tidur la

  • Istri Kedua    Butuh Donor Darah

    Edbert terlihat berlari di lorong Rumah Sakit, dia mencari ruang operasi sesuai dengan apa yang diucapkan oleh seorang suster saat menelpon dirinya. Ya! Seorang suster telah meneleponnya, dia memberitahukan Edbert jika Mahendra mengalami kecelakaan hebat saat sedang mengendarai mobilnya menuju perusahaan milik keluarga Leichan. Kecelakaan tunggal yang dialami Mahendra mengakibatkan tulang kakinya remuk, karena terhimpit body mobil. Bila dilihat dari cctv jalanan, Mahendra terlihat tidak fokus saat menjalankan mobilnya. Dia terlihat membanting setir mobilnya ke arah kanan secara tiba-tiba hingga akhirnya mobil yang dikendarai oleh Mahendra langsung menabrak pembatas jalan dengan sangat kencang. Kecelakaan tidak dapat dihindari, beruntung banyak orang kala itu. Hal itu membuat Mahendra mendapatkan pertolongan dengan cepat. Tidak lama kemudian, dia melihat Liliana Leichan dan juga Archan Leichan yang sedang saling memeluk dengan wajah yang sudah basah dengan air mata. Edbert bisa me

  • Istri Kedua    Ancaman Mahendra

    Aku melangkahkan kakiku menuju kamar utama, saat aku membuka pintunya, Indira nampak sedang duduk di depan meja rias. Dia sedang memakai serum di wajahnya, tak lama kemudian dia memakai lotion di tangannya. Aku menghampirinya dan langsung memeluknya dengan erat. "kamu wangi, Sayang." Aku kecup dan aku cium bibirnya, aku pagut bibir itu dengan penuh hasrat.Setiap kali aku berdekatan dengan istri keduaku ini, aku selalu saja berhasrat. Dia selalu bisa memancing gairahku, padahal dia tidak sedang melakukan gerakan sensual."Mas, ih!" keluh Indira.Dia terlihat risih karena aku terus saja mengecupi leher jenjangnya, bahkan tanpa ragu Aku mengecup cerukan lehernya. "Kamu cantik banget sih, Yang." Aku kembali menyesap bibir itu, bibir yang selalu membuat aku ingin mengecup dan memagutnya.Aku sengaja berbasa-basi sebelum aku menanyakan tentang Mahendra, karena biasanya wanita itu butuh pancingan. Entah masalah obrolan biasa, ataupun masalah di atas ranjang."Iya, aku sudah cantik dan wan

  • Istri Kedua    Berkumpul Bersama

    POV Edbert Sore telah menjelang, rasa lelah begitu mendera tubuhku. Rasanya aku ingin sekali untuk segera pulang dan bertemu dengan istri dan juga kedua putraku. Jika sudah melihat mereka, rasa lelah pun tiba-tiba sirna entah ke mana. Aku segera bersiap lalu bergegas untuk pulang menuju kediamanku. Saat aku keluar dari ruanganku, aku melihat Anthony dan juga Melly yang sedang asyik mengobrol berdua di depan ruangan Melly. Mereka terlihat mesra sekali, sesekali Anthony terlihat mengusap lembut pipi Melly. Hal itu membuat teman dari istriku itu nampak tersipu. Aku sempat berdehem seraya menyenggol adik sepupuku itu, dia terlihat tersipu saat menyadari apa yang telah aku lakukan padanya karena memang disengaja. "Cie, yang baru jadian. Lagi anget-angetnya kayaknya, jangan dipepet terus entar khilaf. Mending halalin dulu saja," godaku. Anthony hanya mengusap tengkuk lehernya, dia terlihat salah tingkah saat aku goda. Begitu pun dengan Melly, lalu Anthony mulai berkata. "Apa sih, Bang

DMCA.com Protection Status