Share

BAB 19 - Perjanjian Calon Penerus

Jelita membuka matanya perlahan, sinar mentari pagi menerobos masuk melalui celah-celah tirai kamarnya. Ia menghela napas panjang, mengingat kembali perdebatan sengit yang terjadi semalam. Perutnya yang mulai membuncit terasa sedikit kram, mungkin efek dari stres yang ia alami. Namun, Jelita berusaha mengenyahkan pikiran negatif itu dan memutuskan untuk memulai harinya dengan lebih positif.

Dengan perlahan, ia bangkit dari tempat tidur dan melangkah menuju kamar mandi. Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian, Jelita memutuskan untuk membantu Bi Inah di dapur. Mungkin dengan melakukan aktivitas ringan, pikirannya bisa sedikit teralihkan dari masalah yang sedang dihadapinya.

Ketika Jelita memasuki dapur, aroma sedap masakan Bi Inah langsung menyambutnya. Wanita paruh baya itu sedang sibuk memotong sayuran ketika menyadari kehadiran Jelita.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status