Share

BAB 17 - Pilihan yang Menyakitkan

Jelita berbaring di tempat tidurnya, menatap langit-langit kamar dengan pikiran berkecamuk. Makan malam tadi terasa seperti mimpi buruk yang menjadi kenyataan. Ia mengelus perutnya yang masih rata.

"Maafkan Ibu, Nak," bisiknya lembut. "Ibu tidak tahu apa yang akan terjadi padamu nanti."

Tiba-tiba, Jelita merasa tenggorokannya kering. Ia memutuskan untuk turun ke dapur mengambil segelas air. Dengan perlahan, ia bangkit dari tempat tidur dan melangkah menuju pintu.

Saat Jelita hendak menuruni tangga, ia mendengar suara-suara dari arah ruang makan. Jelita mengenali suara itu sebagai suara Bambang dan Novita. Ia berhenti, ragu apakah harus melanjutkan langkahnya atau kembali ke kamar.

"Bang, kau harus mengerti posisimu!" Suara Novita terdengar tajam. "Aku istrimu yang sah, y

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status