Share

BAB 14 - Mengejar Harapan

Malam itu, Jelita menatap kalender di dinding kamarnya dengan perasaan campur aduk. Lingkaran merah menandai hari-hari yang dianggap sebagai masa subur-nya. Ia menghela napas panjang, mencoba menenangkan detak jantungnya yang semakin cepat.

"Ini demi keluarga," bisiknya pada diri sendiri, sebuah mantra yang terus diulangnya sejak hari pernikahannya dengan Bambang.

Suara ketukan di pintu membuyarkan lamunannya.

"Jelita? Boleh aku masuk?" suara Bambang terdengar dari balik pintu.

"Ya, Bang. Silakan," jawab Jelita, berusaha terdengar tenang meski hatinya bergemuruh.

Bambang melangkah masuk, senyum hangat menghiasi wajahnya yang mulai menua. "Bagaimana kabarmu hari ini?"

Jelita mencob

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status