Share

Part 28. Ketulusan

‘Selamat beristirahat, Nak.’

Tiga kata itu seolah mengusik ketenangan Sinar malam ini sampai dia tak bisa tidur. Tangan besar Praba nan hangat itu masih terasa di perutnya. Ini kali kedua Praba melakukan itu. Namun, saat itu ada Talita di depan mereka dan Praba melakukannya hanya untuk membuat istri pertamanya itu marah.

Lalu bagaimana dengan sekarang? Tidak ada siapun kecuali mereka berdua, tetapi Praba melakukannya dan membuat hati Sinar berdesir tak karuan.

Sinar tidak akan lupa bagaimana dulu Praba menolak rencana sewa rahim. Namun, sekarang justru Praba lah sangat peduli dengan bayi mereka. Hal itu berbanding terbalik dengan sikap Talita.

“Papamu benar-benar menyayangimu, Sayang.” Sinar mengusap perutnya yang bulat. “Berjanjilah kalau kamu akan membuat orang tuamu bangga.”

Malam ini Sinar mencoba untuk memaksa matanya untuk tidur atau dia akan terus memikirkan sikap Praba. Bagaimanapun, dia adalah seorang perempuan yang memiliki hati yang lembut. Dia takut terlena dan justru jatuh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status