Share

Istri Kecil CEO Tampan
Istri Kecil CEO Tampan
Penulis: Borneng

Mentari

Penulis: Borneng
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Kalian akan mendapatka karma dari penghinaan ini,” isak seorang wanita menangis sedih, ia tidak akan tahan menanggung malu melihat orang-orang  sebab pesta pernikahan putrinya dibatalkan sepihak oleh pihak laki-laki tanpa alasan yang jelas, padahal persiapan pesta sudah sembilan puluh persen, tinggal menunggu satu hari lagi.

“Karma takut padaku dan keluargaku , saya yang mengatur hidupku dan menentukan jalam hidupku keluarga kami,” ujar lelaki angkuh itu.

“Bagaimana dengan Bulan putriku dia butuh penjelasan,” tuntut Samudra Gumala.

“Tidak ada penjelasan, katakan padanya kalau putraku tidak ingin menikah dengannya dia ingin wanita yang berkelas dan sepadan dengan kami. Ini uang sebagai ganti biaya tenda yang sudah kalian pasang,” ujar pria sombong itu menyodorkan sejumlah uang.

“Ini bukan tentang uang. Ini tentang harga diri yang kamu injak-injak!” teriak Gumala dengan marah.

“Orang miskin seperti kalian tidak punya harga diri. Kalian terlalu bermimpi untuk jadi bagian keluarga kami, itu sangat memalukan.” Angkasa tertawa menghina.

“Bagamana dengan pernikahan wasiat kakek mereka?” tanya Angkasa ia sampai berlutut dan memohon agar pernikahan dilanjutkan, gagal menikah akan  jadi momok yang memalukan untuk putrinya. Tetapi calon besan yang bernama Angksa itu menghina dan meningalkannya begitu saja.

“Lelaki jahat!” teriak seorang anak remaja, tetapi sang ayah menahannya.

“Gadis kecil. Om tidak jahat, yang jahat itu takdir, siapa suruh keluargamu miskin. Oh ... ayahmu juga akan masuk penjara jadi kamu jaga ibumu dengan baik,” ucapnya meninggalkan Mentari

Sang ibu jatuh pingsan, Mentari Gumala menatap dengan penuh dendam pada lelaki yang bernama  Angkasa Atmajaya.

“Suatu saat nanti aku akan membalasmu dan semua keluargamu,” ucapnya mengepal  kedua tangan dengan kuat.

Tidak tahan menangung malu  ibu jatuh sakit dan kakak perempuanya depresi. Tidak cukup sampai disitu,  bahkan ayahnya masuk penjara dituduh mengelapkan dana sekolah. Mentari terpaksa berhenti sekolah demi mengurus ibu dan kakaknya.

                   **

 Lima tahun kemudian.

Seorang gadis cantik berseragam sekolah mendatangi sebuah gedung perkantoran.          

          

“Apa yang kamu lakukan di ruanganku. Siapa kamu?” tanya Topan menatap tajam pada gadis muda berseragam putih abu-abu.

“Aku Mentari Gumala, masa kakak Lupa.”

“Oh, Mentari kamu sudah tumbuh besar sekarang. Lalu apa yang kamu lakukan di kantorku?”

“Aku hanya ingin melihat calon suamiku.” Mentari  berdiri lalu duduk di pangkuan Topan dengan sikap manja.

“Mentari apa yang kamu lakukan.” Lelaki itu panik  mencoba mendorong tubuh Mentari dari pangkuannya.

“Hanya mengobrol dengan Kak Topan apa salahnya,” tuturnya sembari mengunya permen karet dimulutnya, lalu mengalungkan kedua tangan di leher Topan.

“Mentari ini kantorku. Bagaimana kalau ada orang melihatmu. Tunggu apa kamu masih memakai seragam sekolah?” Topan  mendorongnya dari pangkuanya. Ia tidak ingin citranya sebagai bos tercoreng.

“ Iya aku masih pelaja SMA.”

“Oh, kamu masih anak kecil Mentari kamu pulang dan belajar lah dengan baik,” nasihat Topan.

“Sebenarnya umurku sudah cukup dewasa, hanya saja saat itu aku sempat berhenti sekolah selama beberapa tahun lalu  aku melanjutkan kembali.”

Topan baru pulang dari luar negeri selama tinggal di sana dengan waktu yang lama. Ini pertama kalinya ia bertemu kembali dengan keluarga Gumala, keluarga calon istri yang gagal menikah dengannya waktu itu.

“Mentari aku tidak ingin para pegawaiku salah paham, perusahaan ini baru tercipta aku haru menjaga nama baikku.” tutur Topan.

“Bilang saja kamu bersama calon istrimu,” ucap Mentari lalu menempelkan permen karet  yang di bawah meja kerja Topan.

“Kamu masih kecil, sejak kapan kamu bersikap nakal seperti ini. Apa Om tahu kamu seperti ini?” Topan mengeser kursi kerjanya dan memudurkan dari meja.

“Tidak, aku hanya  bersikap seperti itu pada Kak Topan.” Lalu melepaskan satu kancing seragam sekolah yang dipakai.

“Kamu harusnya sekolah Mentari, bukan malah mengoda lelaki dewasa sepertiku. Apa kamu mencari uang dengan cara seperti ini?”

“Kapan Kak Topan pulang ke Indonesia?” tanya Mentari mengabaikan pertanyaan lelaki itu. Lalu ia mendaratkan bibirnya di bibir pria tersebut.

Mata Topan kaget melihat sikap berani Mentari, usia mereka terpaud jauh tapi ia berani datang ke kantornya dan  merayu dirinya. Padahal Mentari masih mengenakan seragam sekolah yang ditutupi dengan switer. Topan juga sudah punya kekasih, apa yang dilakukan Mentari membuatnya panik.

“Aku sudah satu bulan,” sahut Topan ia menatap wajah Mentari menyelidiki wajah itu dengan seksama.

‘Cantik, tapi sikapnya murahan, aku tidak suka’ Ia membatin.

“Kenapa tidak bilang padaku, kalau aku tahu, aku akan datang tiap hari ke rumahmu.” Mentari mengecup pipi lelaki dewasa di depannya lagi,  masih dengan posisi duduk di pangkuan  lelakai yang bernama Topan itu.

“Mentari  kenapa kamu bersikap seperti ini padaku? Aku ini lelaki dewasa. Bagaimana kalau aku hilap.”

“Kita tinggal menikahkan? Kan,  aku calon istrimu.” Mentari mengulum senyum yang sangat manis.

“Tidak ada lagi perjodohan di keluarga kita, itu sudah lama berlalu Mentari. Aku berharap kakakmu bahagia dengan suaminya,” ujar Topan.

“Tapi Om sama Tante datang melamarku kemarin, mereka memintaku menjadi istrimu lagi,” sahut  Mentari dengan percaya diri.

“Itu tidak akan terjadi,” tolak Topan.

“Kak Topan, aku sudah dewasa dan aku juga bisa melayanimu dengan baik di ranjang, kalau kamu tidak percaya kita bisa mencobanya sekarang.” Gadis remaja itu mengarahkan kepalanya ke arah sofa di ruangan Topan.

“Mentari, berhenti bersikap murahan seperti ini, itu membuatku  kesal. Apa Om yang memintamu merayuku atau kakakmu?” tanya Topan merasa jengkel.

“Tidak dua-duanya.”

Topan  kehabisan kesabaran melihat sikap gadis muda itu. Saat kakek mereka dulu masih hidup, hubungan keluarga mereka sangat baik.  Tapi sekarang hubungan keluarga itu tidak baik,  bahkan boleh dibilang mereka saling bermusuhan.

Bagi Topan Mentari hanyalah gadis kecil, sudah seperti adik sendiri. Tidak pernah menduga kalau ia akan merayunya seperti saat itu.

“Mentari  kamu keluar.” Topan menelepon bagian keamanan.

“Aku maunya diantar sama Kak Topan.” Mentari tidak mau melepaskan lengan Topan.

Tidak ingin ada keributan di kantor barunya Topan membawa Mentari keluar dan mengantar sampai ke depan gedung.

“Pulanglah.” Ia menghentikan taxi dan memaksa Mentari masuk.

Kali ini Mentari tidak menolak, ia tersenyum manis, lalu melambaikan tangannya pada Topan.

“Merepotkan saja,” sugut Topan dengan wajah kesal, ia masuk kembali ke ruangannya.

“Misi berhasil, lakukan tugasmu,” ucap Mentari menelepon seseorang

Bersambung

           

Bab terkait

  • Istri Kecil CEO Tampan   Dijodohkan Dengan Anak Musuh

    Setelah di usir paksa sama Topan, Mentari hanya tersenyum kecut entah apa yang dipkirkan gadis cantik itu. Tetapi yang pasti sikap murahan yang diperlihatkan pada Topan bagian dari rencana balas dendamnya. Gadis berkulit putih itu berakting totalitas, walau hatinya sangat membenci Topan dan keluarganya tetapi ia rela merayu agar Topan setuju menikah dengannya. Mentari pulang ke rumah, saat ia tiba ternyata mendengar ayahnya membahas tentang lamaran keluarga Topan.“Jangan khawatir Yah, aku akan setuju,” sahut Mentari mencium pipi ibunya yang sedang duduk di kursi Roda.“Mentari apapun yang terjadi, dalam keluarga kita itu bukan tanggung jawabmu, itu tugas ayah Nak,” ujar sang ayah.“Aku akan melakukannya Yah. Aku berjanji pada Ayah dan Ibu untuk mendapatkan apa yang jadi milik kita,” ujar Mentari.“Kamu masih duduk di bangku SMA mana mungkin menikah,” tolak Bulan.“Tidak apa-apa Kak. Tapi umurku sudah cukup untuk menikah hanya saja aku sempat berhenti sekolah.”“Tetap saja, apa k

  • Istri Kecil CEO Tampan   Jebak Dia untuk Tidur Denganmu

    Mutiara menepati janjinya pada Topan ia membawa Mentari ke rumah, ia ingin putranya dan Mentari se kamar Topan. Mentari meletakkan nampan di sebelah pahanya yang terakat untuk menjaga kesetabilan tubuhnya. Lalu sebelah tangannya membuka handel pintu . Kreaak!Pintu berdenyit halus, sosok lelaki tertidur pulas dengan posisi tubuh tidur telungkup, memperlihatkan otot tangan yang keras.Mutiara menepati janjinya pada Topan wanita yang selalu berpenampilan elegan itu akan membawa Mentari ke rumah. Ia ingin putranya dan Mentari semakin dekat dan saling mengenal satu sama lain sebelum perniakahan. Orang kaya akan selalu merasa paling benar dan orang miskin akan selalu mengalah. Hal itu benar terjadi pada keluarga Mentari. Seharusnya lelaki yang datang berkunjung ke rumah perempuan, tetapi di sini Mentari yang justru diminta datang ke rumah Topan.“Maaf Pak, saya diminta Nyonya Mutiara untuk menjemput Mentari,” ucap supir pagi itu.“Loh, kami tidak diberitahu sebelumnya akan membawa Mentar

  • Istri Kecil CEO Tampan   Siswa SMA

    Masih SekolahBel berdering nyaring, di sekolah favorit Trida School, Sekolah Internasional bergengsi di kota itu, tempat anak-anak orang yang kaya menimbah ilmu.Sekolah berlantai tiga yang di lengkapi segala fasilitas yang tidak semua sekolah memilikinya. Saat masuk pelajaran pertama Mentari, menguap dengan malas di kelas.“Lo, tu iya asal pelajaran mate-matika selalu saja menguap, Lo gak mau mempertahankan frestasi Lo, apa?” ujar Melie menoyor kepala sahabatnya.“Malas gue mati-matika. Lagian pelajaran mate-matika itu mudah, asal tahu saja kuncinya. Perkalian, penambahan, pembagian, pengurangan, itu saja intinya, kalau sudah hapal ke empat itu, artinya sudah pintar,” ujar Mentari mengambar sesuatu dalam sampul buku tulisnya.Ia akan melakukan itu, kalau sedang bosan.“Eh, tapi Lo ngak takut, kalau misalkan Alice menyalip Lu dan dia juara kelas, lagi?”“Biarkan saja, justru gue inginya seperti itu, gue bosan juara kelas mulu, sesekali gue pengan yang nilai paling terah

  • Istri Kecil CEO Tampan    Calon Adik Ipar Mantan Kekasihku

    Berusaha Menggalkan Perniikahan.Di satu sisi Topan tidak suka dengan rencana perjodohan yang dilakukan orang tuanya. Tetapi di sisi lain Mentari sudah bertekad akan melakukan apapun agar bisa menikah dengan Topan. Ia melakukan itu demi keluarganya. Hari ituSaat Mentari sedang berkutat di depan computernya, ponselnya berdering ada panggilan dari Ibu Topan.“Ah, apa lagi yang diinginkan keluarga ini,” rutuk Mentari dengan kesal.“Halo Tante.”“Mentari Bunda meminta kamu datang ke sini.”“Tapi ini sudah malam Tante.”“Justru sudah malam. Kamu mau menikah gak tidak dengan Topan?”“Iya Mau Tante,” sahut Mentari bigung.“Datanglah sekarang, saya akan meminta supir menjemput kamu.”“Ah … ini sudah-”“Sudah jangan membantah ikuti saja,” ucap Wanita itu dengan sikap memaksa. Ia bahkan tidak memperdulikan perasaan keluarga Mentari.Mentari terpaksa pergi diam-diam, kalau ia minta ijin sama ayah dan kakaknya sudah pasti dilarang .Tiba di rumah Topan Mutiara meminta Mentari masuk ke kamar Top

  • Istri Kecil CEO Tampan   Menikah untuk Balas Dendam

    Pembicaraan Bulan dengan Topan ternyata di dengar Mentari, akhirnya ia tahu kalau Topan masih memiliki rasa pada Kakanya Bulan. Mentari juga bisa melihat dari tatapan wanita cantik itu kalau ada sisa cinta masa lalu. Mentari masih berdiri tidak jauh dari Topan dan Bulan.“Aku tidak akan melakukan itu, antara kamu dan aku sudah tidak ada hubungan apa-apa,” ujar Bulan.“Lalu kenapa kamu memintaku menikah dengan adik kecilmu.”“Itu atas permintaan keluargamu bukan keinginan kami,” balas Bulan.“Apa kamu bisa menjamin hatimu tidak tertarik lagi padaku jika aku menikah dengan adikmu.” Topan menatap wajah Bulan.“Aku bisa menjamin itu Pak Topan jangan kwatir.” Bulan meninggalkan Topan berdiri di taman sekolah.Bulan masuk ke ruang kelas, ia bersiap akan mengajar. Tetapi kehadiran Topan pagi itu di sekolah mengusik pikirannya ia hanya duduk diam di kursi dan meminta para siswa untuk mencatatat dan merangkum bacaan dalam buku paket. Sementara Bulan masih duduk dikursinya ia memijit jemari

  • Istri Kecil CEO Tampan   Aku Ingin Kamu Menghilang

    Hari itu Topan baru saja tiba di kantor. Saat menandatangani beberapa berkas sayahnya kembali menelepon. Topan merasa dadanya bergemuruh saat ayahnya selalu menekan hidupnya.“Halo!”“Kamu di mana?” suara Angkasa begitu tegas.“Masih di kantor, Yah.”“Pulang ayah mau bicara.”“Aku baru tiba di kantor, kalau ayah ingin mengatakan sesuatu, katakan saja sekarang Yah,” ujar Topan.“Kamu pulang sekarang atau saya menghancurkan kantormu.”Dengan tangan terkepal kut Topan menutup telepon dan menyimpan berkas di tangannya. Wajahnya mengeras menahan amarah, kalau saja pria berkepala botak itu bukan ayahnya ia sudah dari dulu ingin menghabisinya. Tapi Topan tidak ingin menjadi anak durhaka ia selalu menahan emosi menghadapi sikap keras ayahnya.Topan baru saja membangun perusahaan sendiri walau harus mengunakan embel-embel nama belakang keluarganya di belakan bisnis tetapi ia hanya memakai nama kelurganya semua modal dari Topan sendiri. Ia ngin lepas dari ayahnya. Tapi kerja kerasnya memb

  • Istri Kecil CEO Tampan   Berusaha Mengagalkan Perjodohan.

    Hari itu Topan baru saja tiba di kantor. Saat menandatangani beberapa berkas ayahnya kembali menelepon. Topan merasa emosinya memuncak saat ayahnya selalu menganggunya saat bekerja. Kalau saja ayahnya tidak menjadikan ibunda tercintanya sebagai pelampiasan ia tidak akan mau menuruti semua kemauan Ayahnya.Topan memejamkan mata lalu menghela napas panjang, mengusap panel berwarna hijau di ponsel miliknya“Halo!”“Kamu di mana?” suara Angkasa begitu tegas.“Masih di kantor, Yah.”“Pulang ayah mau bicara.”“Aku baru tiba di kantor, kalau ayah ingin mengatakan sesuatu, katakan saja sekarang,” ujar Topan.“Kamu pulang sekarang atau saya menghancurkan kantormu.”Dengan tangan terkepal kuat Topan menutup telepon dan menyimpan berkas di tangannya. Wajahnya mengeras menahan amarah, kalau saja pria berkepala botak itu bukan ayahnya ia sudah dari dulu ingin menghabisinya. Tapi Topan tidak ingin menjadi anak durhaka ia selalu menahan emosi menghadapi sikap keras ayahnya.Topan membangun perusa

  • Istri Kecil CEO Tampan   Pernikahan

    Saat Mentari ingin bejuang agar pernikahan mereka berlanjut, Topan malah sebaliknya, ia ingin rencana pernikan mereka batal. Bagi Topan , pernikahan mereka tidak masuk akal, salah satunya perbedaan umur yang sangat jauh.Ia juga tidak ingin berhubungan lagi dengan keluarga mantan kekasihnya. Saat ia berusaha keras untuk menolak , rupanya Mentari berjuang untuk tetap bisa menikah dengan Topan. Mendengar hal tersebut Topan mencoba mencari titik kelemahan Mentari.“Baiklah, aku akan menikah denganmu, tapi aku ingin melihat kamu apa kamu masih perawan atau tidak. Aku akan mempercepat pernikahan kalau kamu masih perawan.”‘Apa jaman sekarang hal itu masih penting?’ tanya Mentari tapi ia tidak mau terlihat lemah.“Baik,” sahut Mentari santai.“Mari kita ke hotel, aku akan pastikan dulu baru kita menikah.” Mentari setuju, Topan tersenyum kecut melihat keberania gadis muda tersebut, ia juga semakin tidak suka melihat Mentari.Sepanjang jalan ada banya hotel berderet, mulai yang murah

Bab terbaru

  • Istri Kecil CEO Tampan   Ternyata Ibu Berbohong

    Mentari sangat bahagia saat sahabatnya datang berkunjung ke rumah mereka. Topan yang membawa Melie ke sana, ingin Mentari bahagia. Topan tahu hanya Melie sahabat satu-satunya yang dimiliki Mentari. Sebelum mengajaknya ke rumah Topan terlebih dahulu meminta Melie bertemu, ia menjelaskan kenapa Mentari tidak berterus terang padanya tentang Dilan. Topan meluruskan kesalahpahaman antara keduanya.Melie setuju memaafkan sahabatnya dan setuju bertemu juga. Mentari sangat berterimakasih pada Topan karena bisa memperbaiki hubungan persahabatan mereka.“Aku sangat senang Kak Topan membawa Meli kesini,” ucap Mentari saat mereka bertiga duduk di ruang tamu.“Aku tidak ingin melihatmu sedih, itu sebabnya aku meminta Meli bertemu.”Kedua sahabat itu saling menatap dan sama-sama tertawa.“Aku minta maaf atas perkataanku hari itu, Tari,” ujar Melie dengan raut wajah menyesal.“Tidak apa-apa, kamu pantas marah padaku.”Topan berdiri, “Aku ingin memberikan waktu pada kalian berdua, aku ada pertemu

  • Istri Kecil CEO Tampan   Seberkas Kebahagian

    Hubungan pasangan suami istri itu kian membaik, setelah Topan memberi Mentari suntikan ala suami perkasa. Saat bumil cantik itu bangun Topan sudah membawakannya susu hangat dan roti bakar hangat.“Selamat pagi Sayang,” sapa Topan saat Mentari duduk. Kesadarannya belum terkumpul otaknya belum konek ke saraf-saraf otak, hanya diam dengan kedua bola mata memutar kekanan dan ke kiri, mencoba mengingat-ingat semua yang terjadi.‘Kenapa Topan datang ke kamarku?’ tanya Mentari dalam hati.Melihat Mentari seperti orang bingung Topan duduk di sisi ranjang, ia menyisihkan anak rambut yang menutupi kening sang istri.“Kenapa terlihat bingung. Kamu hanya menjawab selamat pagi juga,” ujar Topan mencubit hidung mancung istri kecilnya.“Kenapa kamu ada disini.”Mendengar pertanyaan konyol Mentari, Topan tertawa kecil, “apa kamu lupa?”“Lupa …? Apa yang aku lupakan?” tanya Mentari bigung.Topan menarik selimut yang menutupi bagian tubuh Mentari, lalu ia mengedipkan sebelah mata memberi kode ka

  • Istri Kecil CEO Tampan   Mendapat Izin dari Mentari 21+

    Topan tersenyum kecil saat Mentari meninggalkannya di dapur, dalam otak Topan sudah menyusun rencana yang pakai untuk meluluhkan hati Mentari. Ia menoleh meja jus alpukat pesanan Mentari belum di minum sama sekali. Laki-laki tampan itu tersenyum, lalu berdiri membawa jus . Tiba di depan kamar Mentari ia mengetuk.“Siapa?”“Ini Aku, jus yang kamu pesan tadi belum di minum.”Mentari berdiri sebentar memikirkan alasan menolak membuka pintu.“Aku sudah mengantuk, besok saja.”“Besok tidak bisa diminum lagi, kamu yang mengatakan tadi tidak baik buang-buang makanan.”Mentari akhirnya membuka pintu, membiarkan Topan masuk ke dalam kamar yang ditempati. Sudah hampir tiga bulan sejak mereka tinggal bersama di rumah baru yang dibeli Topan. Keduanya menempati kamar terpisah sesuai permintaan Mentari. Selama mereka tinggal Mentari bahkan tidak memperbolehkan siapapun masuk ke dalam kamarnya. Pertama kalinya Topan masuk ke kamar tersebut. Di Atas meja ada banyak buku tebal yang dibaca Mentari

  • Istri Kecil CEO Tampan   Hatinya Mulai Melunak

    “Kamu tidak perlu melakukannya Untukku, lakukan saja itu untuk Kak Bulan.”Mendengar itu, wajah Topan berubah muram, “kamu istriku Mentari, aku tidak perlu menyuruhku memberi perhatian pada orang lain.”“Dia kakakku Topan.”“Aku tidak ingin Bulan, aku hanya butuh kamu dalam hidupku. Kamu dan anakku itu yang aku inginkan.”“Tapi dia menginginkan dirimu, dia sangat mencintaimu. Kalian berdua saling mencintai.”Topan tidak ingin berdebat di sana, ada banyak orang di restoran, kalau Mentari terus menerus membawa-bawa Bulan, ia bisa meledak.“Kita sudahi pembicaraan kita sampai di sini, stop membahas Bulan lagi,” potong Topan.Topan mengajaknya pulang, bahkan lupa membeli kebutuhan Mentari. Dalam mobil keduanya sama-sama diam. Topan fokus dengan kemudi sementara Bumil cantik itu sibuk dengan pikirannya sendiri. Saat tiba di rumah, Topan keluar dari mobil meminta Mentari untuk duduk.“Mari kita bicara dan luruskan semuanya,” ucapnya sambil duduk di sofa di depan rumah mereka.“Baiklah.” M

  • Istri Kecil CEO Tampan   Berikan Saja Perhatianmu Untuk Kakakku

    Hubungan Topan dan Mentari sedikit membaik berkat kesabaran Topan. Laki-laki tampan itu memilih mengalah dan sabar untuk menghadapi sikap istri kecilnya. Mentari sudah mau bicara padanya , bahkan sudah mau duduk semeja dengan Topan, walau tidak tidur dengan satu kamar tapi ia akan tetap bertahan.“Apa kamu mau jalan-jalan bersamaku?” tanya Topan saat Mentari berdiri di tepi kolam renang.“Tidak usah, aku malas.”Topan tidak ingin memaksa, tetapi ia menawarkan hal yang lain.“Bagaimana dengan perlengkapanmu,apa masih ada? Kebetulan aku kehabisan parfum kalau kamu mau kita pergi bersama-sama.”Mentari memikirkan tawaran sang suami, lalu masuk ke dalam kamarnya untuk memeriksa apa saja barang yang ia perlukan.“Baiklah, aku ikut,” ucap Mentari.Mendengar hal itu Topan merasa sangat bahagia, selama ini Mentari masih memasang tembok penghalang diantara mereka. Topan sudah bertekad akan penghalang asal ia sabar menghadapi sikap keras kepala Mentari.“Apa perlu kita meminta Melie menem

  • Istri Kecil CEO Tampan   Aku Menjagamu Selama Kamu Hamil

    Mentari bersedia dibawa ke Jakarta dengan berbagai persyaratan yang harus dituruti Topan. Salah satunya tidak ingin tinggal di rumah ibu mertuanya. Mentari juga harus diperbolehkan mengikuti ujian susulan. Agar bayi dalam kandungan Mentari Topan melakukan semuanya, ia mengijinkan Mentari mengikuti ujian kelulusan. Selama masa ujian Topan tidak diperbolehkan bicara padanya, bahkan Mentari tidak pernah menemuinya selama berhari-hari. Mereka hidup satu atap, tapi bisa bertemu satu sama lain.Mentari sudah berbulan-bulan tidak bertemu sahabatnya Melie. Mentari meminta izin ingin bertemu Melie.“Kamu hamil anak siapa?” tanya Melie sahabatnya.“Hamil anak Topanlah Melie,” ujar Mentari mencubit lengan Melie.Kedua sahabat itu bertemu di sebuah café setelah menyelesaikan ujian kelulusan. Melie belum tahu kalau Dilan seorang perempuan. Mentari tidak ingin menutupinya lagi dari Melie.“Mel, aku ingin jujur sama kamu,” ucap Mentari dengan raut wajah serius.“Tentang apa?”“Dilan.”Mendenga

  • Istri Kecil CEO Tampan   Setuju Menikah dengan Bulan

    Setelah bertengkar hebat dengan istrinya Samudra merasa kepalanya ingin meledak. Ia tidak ingin pertengkaran mereka semakin melebar , ia berhenti menyudahi semua pertengkaran merekam keluar dari rumah. Saat ia keluar ternyata Mentari juga berdiri di sana. Hati Mentari begitu hancur, selama ini ia berpikir kalau Ibu yang ia sayangi menyayanginya juga, ternyata ia salah wanita itu membencinya. “Apa kamu mendengar pertengkaran kami?” tanya pria itu dengan khawatir.“Iya,” sahut Mentari dengan kepala menunduk.“Maafkan Ayah Nak.”Pria itu berjalan menuju bangku taman. Duduk sambil menatap hamparan laut luas. Suara deburan ombak menambah rasa pilu dalam hatinya.Setiap malam ia selalu duduk di sana mendengar deburan ombak yang indah. Semenjak pindah ke Bali Samudra merasakan ketenangan. Jauh dari hiruk pikuk ibu kota. Namun, kali ini ada perasaan yang berbeda saat duduk di sana. Ada perasaan yang sangat terluka akan sulit menyembuhkannya.Mentari juga duduk di samping ayahnya, pria it

  • Istri Kecil CEO Tampan   Membayar Dosa Masa Lalu

    Samudra tidak percaya dengan apa yang dilihat di depan matanya. Anak perempuan yang selama ini ia bangakan ternyata melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan.“Bulan! Apa yang kamu lakukan? Dia suami adikmu, bahkan adikmu sedang hamil. Kenapa kamu tega melakukannya?”“Ayah … dengar dulu, ini tidak seperti yang ayah lihat,” bantah Bulan.“Stop! Kalian berdua tidak bisa mengelak. Saya sudah melihat dengan mata kepala saya sendiri,” bentak Samudra.Pundaknya naik turun, wajahnya menghitam menahan luapan emosi yang ingin meledak. Tatapan mata tajam dia tujukan pada menantunya.“Kamu laki-laki bajingan, pergilah dari sini,” usirnya lagi.“Yah, maafkan saya, saya khilaf.” Topan bersimpuh di tanah.Saat ayahnya marah besar, tapi tidak untuk Mentari. Ia begitu tenang seolah-olah tahu kalau hal itu akan terjadi.“Apa karena itu kamu meminta menikah dengan Bulan? Dengar aku tidak akan memberikan kedua putriku pada bajingan seperti kamu. Ayo Nak kita pergi dari sini.” Samudra menggenggam ta

  • Istri Kecil CEO Tampan   Suamiku Ciuman Dengan Kakakku

    Setelah permintaan sang Ibu, sikap Mentari jadi berubah, wanita cantik itu lebih irit bicara, bahkan menghindar bertemu dengan keluarganya.“Apa kamu sakit Nak?” tanya Angkasa, saat melihat Mentari duduk di taman.“Tidak, aku hanya menikmati angin yang sejuk ini Yah.”“Masuklah ke dalam rumah, angin malam tidak baik untukmu dan bayimu,” ujar Ayahnya perhatian.Mentari masuk ke kamarnya hanya duduk diam dalam kamar. Kalau biasanya dia menyempatkan waktunya untuk mengobrol dan cerita-cerita berbagai hal dengan kakak dan Ibunya. Namun kali ini, ia berubah memilih masuk kamarnya. Ia lebih senang sendiri. Untuk hanya sekedar makan saja ia enggan untuk turun. *Samudra berpikir putrinya sedang mengidam, ia membawa makanan ke dalam kamar Mentari.“Ayah, membawa makanan yang kamu suka.” Pria yang sudah beruban itu meletakkan nampan diatas meja.“Terimakasih Yah, aku tidak apa-apa hanya lagi sibuk belajar untuk ujian nanti.”Samudra mengalihkan tatapannya ke buku-buku diatas meja,

DMCA.com Protection Status