Share

Istri Kampungan Yang Disembunyikan CEO Arogan
Istri Kampungan Yang Disembunyikan CEO Arogan
Author: Syafa A

Bertemu Ayu (teman SMA)

"Uhuk.. Uhuk"

Suara batuk terdengar saat Senja masih sibuk di dapur, ia segera berlari ke kamar saat mendengar suara batuk ibunya.

"Ibu kenapa?!" Tanyanya dengan cemas.

Lalu, ia mengambil segelas air putih yang sudah tersedia di atas meja dekat ranjang ibunya.

"Uhuk.. Uhuk"

Suara batuk itu terus terdengar bahkan suaranya terdengar semakin parah sehingga membuat

Senja semakin khawatir.

"Minum dulu, bu!" ujarnya sambil membantu

sang ibu untuk bangun.

Wanita yang sudah berusia paruh baya itu pun bangun dengan perlahan, kemudian meminum

air putih yang di berikan oleh Senja.

"Kamu nggak kerja, Nak?!" tanya wanita paruh baya itu yang bernama Ranti, setelah selesai meneguk minumannya.

Sesaat Senja menghela nafas berat. "Entahlah, bu! Sepertinya Senja mau cari pekerjaan lain aja," jawabnya dengan berat hati.

"Memangnya kenapa?" tanya Ibu Ranti terheran-heran.

Wanita itu menatap raut wajah putrinya dengan perasaan sedih sekaligus merasa bersalah.

Di saat usianya yang masih sangat muda, Senja harus berjuang keras menjadi tulang punggung

keluarga.

Saat ini Senja masih bekerja sebagai karyawan toko sembako milik Ibu RT, namun wanita itu sangat pelit.

Jika Senja belum menerima gajinya tapi bahan makanan di dapur sudah habis terlebih dahulu, Senja tidak diizinkan untuk berhutang bahkan wanita itu tidak mau memberikan uang gaji diawal jika Senja memintanya walau hanya separuh dari jumlah gaji yang ia terima.

Untuk itu terkadang Senja harus menahan rasa laparnya jika persediaan di dapur sudah menipis.

"Bukan apa-apa kok bu. Bu RT itu orangnya terlalu perhitungan dan terlalu pelit," jawab Senja. "Masak Senja ambil beras 5 kilo saja nggak boleh? Senja kan kerjanya sama dia, harusnya dia ngerti dong!" sambungnya lagi.

Saat mendengar ucapan Senja, Ibu Ranti menghela nafas berat.

"Seandainya ayahmu masih ada dan Ibu juga tidak sakit-sakitan, pasti kamu nggak akan kerepotan seperti ini, Nak!" imbuhnya, lirih.

"Ibu jangan bicara seperti itu, bu! Apa yang sudah ditakdirkan untuk kita harus kita terima. Ibu sabar, dan doakan Senja semoga bisa cepat

dapat pekerjaan baru," ujar Senja dengan lembut.

Ibu Ranti mengulas senyum tipisnya, lalu kembali berbaring di atas kasur.

"Ya udah, pokoknya Ibu nggak usah mikir yang macem-macem. Ibu fokus istirahat yang cukup dan minum obat teratur," pesan Senja, ia memberikan pelukan singkat pada ibunya kemudian lekas keluar dari kamar itu untuk membiarkan ibunya untuk kembali beristirahat.

Hari ini Senja benar-benar memutuskan untuk berhenti bekerja di tempatnya Bu RT. Ia mendatangi wanita itu di toko sembakonya.

"Assalamualaikum, bu RT." panggil Senja pelan, meski telah bulat untuk berhenti bekerja, namun ia juga masih sedikit takut karena wanita tersebut sebenarnya galak.

"Kamu liat nggak ini udah jam berapa?!" tanya Bu RT yang langsung memarahinya.

"Maaf, bu! Saya ke sini cuma mau bilang kalau saya mau berhenti bekerja," ujar Senja.

Mendengar ucapan gadis itu, seketika Bu RT mencibirkan bibirnya.

"Kenapa? Sudah jadi orang kaya kamu sekarang? Udah nggak butuh pekerjaan dari saya lagi?" cicitnya sambil menyindir dan memutar bola matanya dengan malas.

"Bukan begitu, bu!" sela Senja.

"Alah. Udahlah, nggak usah banyak alasan kamu," timpal Bu RT. Ia pun lanjut berkata, "Nih, ambil gaji kamu, dan gak usah balik lagi ke sini. Awas ya! Kalau masih minta kerjaan sama saya"

Tidak ingin berlama-lama mendengar ocehan Bu RT yang tidak penting itu, Senja pun dengan cepat meraih uang yang diletakkan Bu RT di atas mejanya. Setelah itu Senja pun beranjak pergi meninggalkan toko sembako tersebut. Diperjalanan pulang ke rumah, secara tidak sengaja Senja bertemu dengan teman masa SMA nya yaitu Ayu.

"Senja!" panggil Ayu.

"Eh, Ayu! Apa kabar kamu?" tanya Senja dengan raut wajah senang.

"Aku baik! Kamu sendiri gimana? Sekarang kerja dimana?" Jawab Ayu yang langsung mengeluarkan banyak pertanyaan.

"Aku.. Alhamdulillah baik-baik juga! Cuma.. aku baru keluar dari pekerjaanku jadi sekarang aku masih menganggur," jawab Senja.

"Oh! Gitu? Kalo gitu, gimana kalau kamu melamar di tempat kerja ku aja?" ujar Ayu menyarankan dengan penuh bersemangat.

"Memangnya kamu kerja dimana?" Senja balik bertanya.

"Aku kerja di Bastian Group. Kamu tau kan perusahaan itu?" jawab Ayu dengan penuh semangat, ia terlihat benar-benar merasa bangga karena bisa bekerja di Bastian Group.

"Bastian Group? Perusahaan yang besar itu?" tanya Senja memastikan apakah benar Ayu bekerja di perusahaan yang sebesar dan seterkenal itu. Ia benar-benar tidak habis pikir jika temannya bisa bekerja disitu.

Ayu mengangguk singkat sambil tersenyum sebagai jawaban. "Mau ya?!" tanyanya kemudian.

"Tapi mau kerja di bagian apa? Aku kan cuma tamatan SMA?!" tanya Senja kembali. Ia merasa

sedikit tidak percaya jika orang yang hanya memiliki ijazah SMA bisa bekerja di perusahaan

sebesar itu, hal ini rasanya sangatlah mustahil.

"Ada lah, kamu pikir aku ini sarjana? Aku juga cuma tamatan SMA sama seperti kamu," jawab

Ayu. "Aku kerja di bagian cleaning servis, tapi gajinya lumayan gede loh!" ujarnya lagi.

Setelah mendengar itu, tentu saja Senja tertarik untuk ikut bekerja di sana. Ia pun mengajak Ayu untuk mampir ke rumahnya, dan Ayu pun tidak menolak ajakan dari Senja. Kedua gadis itupun berjalan bersama menuju rumah Senja.

Sesampainya di rumah, Ayu membantu Senja untuk membuat surat lamaran pekerjaan hingga tak butuh waktu terlalu lama surat lamaran itupun telah selesai dibuat.

Mereka benar-benar bersemangat saat membayangkan jika mereka akan bisa bekerja bersama-sama. Senja pun menitipkan surat lamaran itu kepada Ayu, setelah itu Ayu berpamitan untuk pulang, ia mengingat sudah waktunya kembali bekerja karena jam istirahat siang sudah hampir habis.

"Besok aku kabari lagi ya. Kamu yakin aja pasti diterima kok," ujar Ayu di depan pintu.

"Terimakasih ya, Yu!" balas Senja sambil tersenyum.

"Sama-sama! Kalo gitu aku pamit dulu ya!" sahut Ayu sekalian berpamitan.

"Iya, hati-hati di jalan," balas Senja.

Setelah Ayu pulang, Senja pun tidak sabar memberitahukannya kepada ibunya.

"Bu, doain Senja ya! Semoga Senja bisa diterima bekerja di tempat yang baru," ujarnya kegirangan.

Ia benar-benar bersemangat memikirkan akan kerja di perusahaan besar.

"Memangnya kerja dimana? Kok kelihatan semangat sekali?" tanya ibunya.

Wanita paruh baya itu sedikit heran melihat raut wajah bahagia putrinya.

"Di Bastian Group," jawab Senja. "Bastian Group itu perusahaan besar, bu! Gedungnya aja besar dan tinggi menjulang bahkan kata Ayu, gajinya lumayan gede loh bu!" imbuhnya dengan berapi-api.

Raut wajahnya benar-benar menyiratkan harapan akan pekerjaan ini, ia bahkan membayangkan bisa membelikan obat ibunya tepat waktu.

Mendengar itu, Ibu Ranti mengerutkan keningnya. "Perusahaan sebesar itu memangnya mau terima gadis yang cuma tamatan SMA?!" tanyanya kurang percaya.

Senja tersenyum kecil, lalu lekas menjawab. "Senja jadi cleaning servis bu" Ia pun menambahkan, "Lagian mana ada sarjana mau jadi tukang bersih-bersih? Tetap yang cuma tamatan SMA yang mau kerja di bagian itu."

Ibu Ranti tertawa kecil mendengar celoteh putri semata wayangnya itu.

"Itu juga sudah lebih dari cukup. Apapun pekerjaannya, asalkan halal dan berkah ya, Nak." balas Ibu Ranti setelah menghentikan tawanya.

"Iya Bu! Ini semua terjadi juga berkat doa ibu," sahut Senja. Ia memeluk tubuh ibunya yang masih terbaring di tempat tidur.

________

Sementara itu, di tempat lain.

~Bastian Group~

"Permisi, Pak. Maaf mengganggu waktunya sebentar," ujar Ayu setelah masuk ke ruang manager.

"Iya, ada apa?" tanya seorang pria dewasa yang sudah beristri itu sambil mengarahkan pandangannya ke arah Ayu.

"Saya ingin memberikan surat lamaran ini saja Pak, ini punya teman saya," ujar Ayu sambil

mengulurkan amplop berukuran besar berwarna coklat itu kepada managernya.

Pria itu pun meraih amplop surat tersebut lalu membukanya kemudian membacanya.

Sesaat ia menatap surat lamaran pekerjaan itu, namun detik berikutnya ia pun langsung dan berkata, "Aduh! Tapi.."

Bersambung episode 2

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status