“Apa yang kalian lakukan! Lepaskan aku!” Yuriel berteriak histeris ketika dua pria berpakaian hitam membawanya melewati kerumunan orang di klub malam itu.
Yuriel Scott, seorang gadis berusia 20 tahun juga merupakan mahasiswi jurusan Arsitek. Sejam yang lalu saat dia baru selesai kuliah malam dan hendak pulang, dua orang berjas hitam tiba-tiba menghentikan jalannya dan menculiknya ke dalam mobil Van, dia kemudian dibawa ke sebuah Klub malam.
Dua pria itu tidak peduli dengan pemberontakan Yuriel dan terus membawanya melewati kerumunan orang di klub malam.
Dia memberontak dengan putus asa bahkan meminta tolong pada orang-orang di sekitarnya.
Tapi mereka hanya melirik sekilas dengan tidak peduli, bahkan ada yang mencemoohnya.
“Lepaskan aku!” seru Yuriel hampir menangis.
Namun dua orang yang menculiknya itu tidak peduli. Mereka berhenti di depan sebuah pintu ruang VIP. Pintu dibuka dan Yuriel dilemparkan dengan kasar ke dalam.
Yuriel mengaduh kesakitan kepalanya ketika terantuk meja kaca. Darah mengalir dari pelipisnya.
“Aduh, kalian ini gimana sih. Perlakukan tamu kita dengan benar, dong.”
Suara wanita terdengar jahat menegur dua orang berjas itu.
Yuriel menegang mendengar suara yang menjadi mimpi buruknya selama empat tahun di kampus. Dia dengan cepat mendongak melihat gadis berambut merah memakai gaun hitam minim tengah menyeringai sinis dengan sebatang rokok terselip di bibir bergincu merah terang.
“Thalia!” Gadis bermata emerald itu gemetar ketakutan.
Thalia adalah mimpi terburuknya.
Dia terkenal sebagai bully di kampus dan tiran kejam di jurusan mereka. Dia selalu menarget Yuriel sebagai sasaran bully dan menyiksanya di setiap kesempatan. Dia adalah pembully paling kejam yang pernah Yuriel temui.
Saat dia masih mahasiswa baru, Yuriel pernah melaporkan Thalia karena memukul salah satu teman sekelasnya. Dan itu awal mula mimpi buruknya. Thalia menjadikannya sebagai target paling sering di-bully selama dua tahun kuliah.
Yuriel hanya anak yatim-piatu yang tumbuh di panti asuhan. Dia tidak berdaya melawan Thalia yang memiliki keluarga berkuasa.
“Apa yang kau lakukan membawaku ke sini?” Seluruh tubuhnya gemetar.
Bukan hanya Thalia yang ada di ruangan itu. Beberapa adalah teman-teman sekelasnya yang merupakan gengnya Thalia dan beberapa laki-laki yang tidak dikenalnya.
“Menurut apa yang akan kulakukan?” Thalia tersenyum ramah mengelus kepala Yuriel yang duduk bersimpuh di bawahnya.
Elusan di kepalanya berubah menjadi jambakan keras.
“Tentu saja untuk memberi jalang sepertimu pelajaran!” Thalia menjambaknya dengan kuat. “Beraninya kau menggoda Alvin!”
“Aku tidak merayunya! Dia sendiri yang mendekatiku duluan.” Yuriel mengisak di bawah cengkeraman menyakitkan Thalia.
Thalia mencibir.
“Jika bukan karena kau yang banyak tingkah di depannya, apakah Alvin akan sudi mendekati gadis miskin sepertimu, hah!” Thalia bagai kesetanan dan mengempaskan kepala Yuriel ke meja kaca di sampingnya dengan keras.
Terdengar suara terkesiap di antara orang-orang di ruangan VIP itu. Tetapi tidak ada satu pun yang berani menghentikan Thalia dan hanya menonton dengan tangan terlipat menyaksikan gadis malang itu.
Kepala Yuriel berdengung usai menghantam meja kaca itu. Luka berdarah di kepalanya bertambah dan mengeluarkan banyak darah. Dia melihat tangannya yang penuh darah dan mendongak menembakkan tatapan penuh kebencian ke arah Thalia, wanita iblis itu.
Apa pun yang dia lakukan atau katakan, Thalia tidak akan peduli sedikit pun dan akan menyalahkannya untuk menyiksanya setiap saat.
“Mengapa kau melakukan ini padaku! Aku tidak perbuat salah apa pun padamu!” Yuriel berteriak marah.
Selama ini dia sudah menahan segala sikap tirani yang selalu dilakukan Thalia. Kali ini dia tidak akan menjadi pengecut lagi di depan wanita iblis itu. Dia sudah menahannya selama ini demi beasiswa kuliahnya.
“Wah, wah, wah ... Kau semakin berani, ya!” Thalia menunjuk-nunjuk dahinya sambil tertawa mencemooh.
“Kau ingin tahu mengapa aku melakukan ini padamu?” Thalia memelintir rambut cokelat terang Yuriel.
“Itu karena kamu adalah Yuriel. Yuriel si gadis miskin yatim piatu. Orang sepertimu tidak hanya bisa bersekolah di kampus yang sama seperti kami, kau bahkan berani merayu Alvin untuk panjat status. Kau pikir kau siapa, hah!” Dia menamparnya dengan keras, lalu menjambak rambutnya sekali lagi.
“Apa pun kau lakukan tidak akan merubah dirimu dari bebek jelek menjadi angsa.” Thalia tersenyum mengejek melihat wajah berdarah Yuriel. Tidak ada belas kasih di matanya.
Yuriel memelototinya dengan tajam. Tidak ada raut permohonan di wajahnya untuk meminta belas kasihannya seperti yang selalu dia lakukan setiap kali Thalia menyiksanya.
“Kau pikir kau bisa sesukamu hanya karena kau mempunyai segalanya? Apa kau tahu apa yang dikatakan Alvin tentangmu?” ujarnya menyeringai mengejek, menatap Thalia menantang.
Raut wajah Thalia berubah mendengar kata-katanya. Dia menarik rambut Yuriel dan membuatnya mendongak.
Ada kekejaman di matanya saat dia mendesis. “Apa yang dikatakan Alvin tentangku, jawab!”
Yuriel meludahi wajahnya.
“Kau gadis mengerikan!”
Raut wajah Thalia tampak mengerikan. Dia melemparkan kepala Yuriel ke meja.
“Sepertinya kau perlu diberi pelajaran keras, ya.”
Dia tersenyum keji menoleh ke arah beberapa teman laki-lakinya, dan memerintah mereka dengan nada manis yang dibuat-buat. “Teman-teman, sekarang dia milik kalian. Perlakukan dia dengan baik, ok.”
Para lelaki itu berdiri dengan penuh semangat menerima perintah Thalia.
“Apa yang kalian lakukan!” seru Yuriel mundur dengan panik ketika lima orang laki-laki mendekatinya dengan pandangan cabul di mata mereka.
“Ayo kemari cantik, kita akan bersenang-senang bersama.”
“Cantik, jangan takut.” Mereka tertawa mesum. Tangan -tangan mereka begitu nakal menyentuh tubuhnya di mana-mana.
Yuriel merasa mengerikan. Dia jatuh terduduk di meja kaca dengan kelilingi lima orang laki-laki itu. Dia berteriak histeris menepis tangan-tangan kotor itu. Tidak satu pun orang yang mau menolongnya. Beberapa teman-teman sekelasnya hanya menontonnya.
Dari ujung matanya dia dapat melihat Thalia tersenyum sinis sambil merekamnya dengan kamera ponsel.
Dia merasa putus asa saat salah satu dari laki-laki itu menarik bajunya sampai robek. Sambil menggertakkan gigi dia mengambil benda terdekatnya dan memukul kepala laki-laki itu dengan botol minuman keras.
“Arggghh!” Laki-laki itu berteriak kesakitan sambil memegang kepalanya yang berdarah. Semua orang kaget menyaksikan kejadian itu.
“Andy!” seru teman-temannya dan menanyakan keadaan teman mereka.
Yuriel mengambil kesempatan saat perhatian semua orang teralihkan untuk melarikan diri dan menerobos anak buah Thalia yang perhatian mereka teralihkan.
Bruk!
Yuriel hampir jatuh ke belakang saat dia menabrak seorang pria di depan pintu ruang ViP.
Sebuah lengan kekar memeluk pinggangnya mencegahnya jatuh. “Hati-hati.”
Yuriel mendongkak dan bertatapan sepasang mata segelap obsidian. Dia punya waktu untuk memandang wajah pria itu ketika suara Thalia meraung marah di belakang.
“Kejar dia!”
Yuriel mendorong kuat pria itu dan berlari kencang meninggalkan tempat itu.
Pria itu mundur ketika dua orang pria berjas keluar dari ruang VIP dengan terburu-buru, mengejar gadis berambut cokelat.
“Tuan, Anda baik-baik saja?” Asisten pribadinya bertanya khawatir.
Pria itu tidak menjawabnya, tetapi memandang gadis berambut brunette yang menghilang di kerumunan dengan kening berkerut, tampak memikirkan sesuatu.
“Yunifer ....”
Tepat ponsel di sakunya bergetar. Pria itu mengambil ponsel, melihat itu nama Yunifer di layar ponselnya. Pikiran di kepalanya sirna. Dia tidak menjawab ponsel itu dan bertanya dingin pada asistennya.
“Bagaimana dengan sidang perceraian?”
“Nyonya Yunifer menolak datang ke pengadilan dan pergi ke luar kota. Kami tidak tahu ke mana dia pergi.”
Pria itu berdecak.
“Siapkan tiket penerbangan ke ibukota. Aku sendiri yang membuatnya menandatangani surat cerai.”
“Baik, Tuan Gilren.”
Yuriel berlari kencang menembus kerumunan orang di klub tanpa menoleh ke belakang, berlari keluar dari tempat jahanam itu."Berhenti!" Dua orang berjas hitam masih mengejarnya di belakang.Yuriel panik dan terus berlari tanpa menoleh, menyebarang jalan sepi. Tidak ada lagi mobil lewat di jalanan sepi.Dia berhenti di tengah jalan ketika napasnya sudah mencapai batas. Dia tidak bisa berlari lagi.Tiiinnn!Sebuah mobil dengan cahaya lampu menyilaukan membunyikan klakson kencang. Yuriel membelalak ketika mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak tubuhnya, sebelum berbelok menabrak pohon besar di pinggir jalan.Sementaranubuh gadis itu terpanting di aspal jalan. Darah segera mengalir dari keluar dari tubuhnya.Dua orang yang mengejar Yuriel terpaku me
Sosok pria jangkung berjalan mantap di koridor rumah sakit. Kehadirannya menarik banyak perhatian orang-orang yang dilewatinya. Aura karismatik memancar dari tubuhnya tegap yang dibalut setelan jas mahal biru gelap. Wajah tampan nan dingin lelaki itu semakin memperkukuh karismanya sebagai seorang presdir sebuah perusahaan.Aleandro Gilren, siapa yang tidak mengenal sosok Presiden Direktur yang setiap minggunya menghiasi majalah-majalah bisnis.Dengan wajah tampan dan karisma seorang Presdir, banyak wanita yang rela melemparkan diri di bawah kakinya.Aleandro memandang lurus ke depan dengan ekspresi acuh tak acuh, tidak memedulikan hiruk pikuk di sekitarnya. Di belakangnya, asisten dan sekretarisnya mengikutinya, serta seorang pengacara dan asistennya.Seorang dokter paruh baya buru-buru menghampirinya diikuti suster yang mendampinginya.“Tuan Gilren, senang bertemu dengan Anda.” Dokter itu men
Sekejap kepala Yuriel berdengung mendengar kata-kata dokter itu. Gambaran sosok berdarah wanita yang tidak bernyawa dalam mobil berkelebat dalam kepalanya.Api besar berkobar membakar mobil itu disertai suara ledakan yang memekakkan telinga berseliweran bagaikan kaset rusak. Yuriel seketika menjerit histeris memegang dadanya. Tikaman rasa sakit menyerang dadanya. Napasnya tercekat. Dadanya sesak. Dia tidak bisa bernapas.Yuriel tersendat-sendat mencoba untuk bernapas. Seluruh pandangannya memburam oleh air mata. Bayangan wanita yang tidak bernyawa dalam mobil terus-terusan berkelebat dalam kepalanya.Dia mencengkeram dadanya. Tangisannya pecah, terdengar seperti lolongan binatang yang terluka. Itu terdengar memilukan membuat orang mengalihkan pandangan dengan mata memerah.Aleandro tertegun dan beberapa orang di ruangan itu terdiam.Dokter
Sosok wanita cantik dengan pakaian bermerek menghardik dua suster yang bergosip di depan pintu kamar rawat Yuriel.“Siapa yang kalian sebut panjat status karena membius, hah! Itu Presdir brengsek yang memaksanya! Selain itu dia duluan berselingkuh dari Yunifer. Apa hak kalian mengkritik Yunifer!”“Apa rumah sakit kalian terlalu longgar membiarkan perawat mereka menghakimi seorang pasien?!”Suara keras Melly yang memarahi dua suster itu menarik perhatian beberapa suster dan pasien yang lewat.Dua suster itu menciut diomeli Melly, seorang super model yang sedang naik daun.Awalnya mereka ingin meminta tanda tangan tetapi melihatnya memarahi mereka bahkan menyebut-nyebut rumah sakit tempat mereka bekerja, mereka panik.Mereka telah melanggar etika profesional di tempat kerja.Jika Dokter Kenneth sampai mendengarnya, mereka tidak bisa membayangkan konsekuensinya.
Yunifer semakin tertekan dengan sikap acuh tak acuh suaminya dan cemoohan orang-orang di sekitarnya.Saat kandungannya memasuki bulan ke enam, dia mengalami keguguran karena bertengkar dengan Sherly di rumahnya sendiri.Bukannya mendapat simpati dari orang-orang di sekitarnya, dia justru mendapat kritikan sebagai wanita pencemburu dan tidak bisa menjaga janinnya hingga mengalami keguguran.Semua orang hanya tahu bahwa Sherly datang untuk mengambil dokumen perusahaan yang teramat penting, namun Yunifer malah mengajaknya bertengkar dan menuduh Sherly mencoba menggoda Aleandro. Padahal Sherly yang memprovokasi Yunifer yang sensitif di masa kehamilan bahwa Aleandro akan menceraikannya setelah bayinya lahir.Yunifer tidak bisa menahan keluhan dan kesedihan karena kehilangan bayinya. Tidak ada seorang pun di sisinya yang mencoba membelanya. Bahkan suaminya menjadi semakin dingin dan jauh sejak dia keguguran.
Yuriel menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan Melly.Sheryl memandang kedua wanita itu dengan tidak menyenangkan. Dua puluh triliun bukanlah angka yang kecil. Beraninya dua wanita itu memeras Aleandro!Dia maju dan berdiri di sebelah Aleandro untuk menegur Yuriel.“Yunifer, bukankah kau amnesia. Bagaimana kau bisa mengajukan tuntutan tidak masuk akal. Atau sebenarnya kau ....” Sherly tidak langsung melanjutkan kalimatnya dan melirik Aleandro dengan hati-hati.Seolah tidak ingin mengekspos penipuan Yuriel di depan Aleandro.Yuriel dan Melly memutar bola matanya sebal melihat akting Sherly menjijikkan di mata mereka. Dasar perempuan bermuka dua!Aleandro tidak menanggapi Amanda dan hanya memandang Yuriel dengan kening berkerut seolah sedang menilainya.
Yuriel histeris dan memukul pria itu dengan bantal terdekatnya, mengagetkan Aleandro.“Hei-““Aku akan melaporkanmu karena tindakan pelecehan!” Yuriel tidak membiarkannya mengatakan apa pun barang sejenak dan histeris sembari terus memukulnya dengan bantal.Apa maksudnya dengan pelecehan? Dia itu istrinya!Aleandro semakin tersinggung dan marah dengan reaksi orang yang dianggap sebagai istrinya.Beruntung kamar rawat VIIP itu kedap suara sehingga suara Yuriel tidak Kedengaran sampai keluar.“Hentikan!” Aleandro menahan kedua tangan Yuriel dan menatapnya tajam.“Jangan lupa kau itu adalah istriku.”Yuriel memelototinya seolah ingin menelannya bulat-bulat. Setelah menyebabkan adiknya menderita dan berselingkuh dengan wanita lain, beraninya dia menciumku!
Begitu kata-kata Yuriel keluar, keheningan jatuh dalam mobil sedan itu. Sang sopir bahkan hampir menyerempet dari jalur jalan sebelum menyeimbangkan setir mobil.Aleandro kehilangan kata-kata mendengar ucapan Yunifer, pun dengan Sherly.Itu bukan ungkapan kalimat cemburu. Tetapi penghinaan terhadap status istri seorang Aleandro Gilren yang notabenenya seorang Presdir dan raja bisnis di Capital, tidak sebanding dengan status seorang sekretaris.Siapa itu Aleandro Gilren? Dia adalah seorang Presiden Direktur sebuah perusahaan raksasa terkenal di kota Capital dan berasal dari keluarga kelas atas.Statusnya sudah bergengsi sejak dia lahir dan kini menjadi seorang Presdir dengan kemampuannya sendiri, menjadikannya sosok pria idaman banyak wanita. Tak terhitung jumlah wanita yang berlomba-lomba menjadi istrinya. Tetapi Yuriel merendahkannya seolah status istri Aleandro bukan apa-apa dan bisa dipungut dipinggir jalan