Sosok wanita cantik dengan pakaian bermerek menghardik dua suster yang bergosip di depan pintu kamar rawat Yuriel.
“Siapa yang kalian sebut panjat status karena membius, hah! Itu Presdir brengsek yang memaksanya! Selain itu dia duluan berselingkuh dari Yunifer. Apa hak kalian mengkritik Yunifer!”
“Apa rumah sakit kalian terlalu longgar membiarkan perawat mereka menghakimi seorang pasien?!”
Suara keras Melly yang memarahi dua suster itu menarik perhatian beberapa suster dan pasien yang lewat.
Dua suster itu menciut diomeli Melly, seorang super model yang sedang naik daun.
Awalnya mereka ingin meminta tanda tangan tetapi melihatnya memarahi mereka bahkan menyebut-nyebut rumah sakit tempat mereka bekerja, mereka panik.
Mereka telah melanggar etika profesional di tempat kerja.
Jika Dokter Kenneth sampai mendengarnya, mereka tidak bisa membayangkan konsekuensinya.
“Maafkan kami, Nona Melly,” ujar kedua suster itu buru-buru dan mencoba menenangkannya.
“Pergi sebelum aku memprotes pada rumah sakit ini!”
“Baik!” Kedua suster itu dengan panik meninggalkan kamar rawat VIIP itu.
Melly menggerutu masuk ke dalam kamar dan menutup pintunya. Raut wajahnya berubah cemas melihat tampilan wajah pucat sahabatnya.
“Yunifer, syukurlah kau selamat. Aku cemas sekali saat mendengarmu kecelakaan tapi aku tidak bisa langsung menjengukmu karena pemotretanku di luar negeri.”
Yuriel mengerjap melihat wanita di depannya memeluknya sambil menangis.
Wanita ini pasti teman Yunifer.
“Seharusnya aku tidak meninggalkanmu sendirian menghadapi orang-orang munafik itu. Kau seharusnya meneleponku saat itu.”
Melly menatap wajah Yunifer prihatin. Perban tebal melilit kepalanya, bahkan lehernya di gips menandakan begitu parahnya kondisi Yunifer pasca kecelakaan. Hatinya sakit melihat tatapan kosong wanita itu, seolah tidak memiliki gairah hidup.
“Aku yakin kecelakaan itu disebabkan oleh Sherly, wanita munafik itu!” seru Melly marah.
Kalimatnya menarik perhatian Yuriel. Tatapan kosong di matanya berubah ganas saat dia mencengkeram tangan Melly erat-erat.
“Apa maksudmu!”
Melly meringis kesakitan dan menjawab pertanyaan Yuriel.
“Aku sudah menyelidikinya. Penyebab yang membuatmu mengalami kecelakaan adalah karena rem blong. Aku yakin itu sebabkan oleh wanita licik. Dia tidak sabar untuk menyingkirkanmu.”
“Siapa ....” Yuriel menggertakkan giginya menahan perasaan yang berkecamuk di dalam dadanya.
“Siapa wanita itu!”
Air mata mengalir di pipi Yuriel. Matanya dengan liar memelototi wanita itu
Melly agak tersentak mendengar bentakan Yunifer, dia menatapnya simpati melihat matanya mengalirkan air mata.
“Sherly, kau tidak ingat dia. Dia adalah sekretaris Aleandro.”
“Sherly ....” Yuriel menyebut nama wanita itu dibalik gigi terkatup.
Mencatat nama wanita itu dalam hatinya.
Dia tidak akan melepaskannya!
Melly menatap kasihan ekspresi orang yang dianggap sebagai Yunifer sangat menyedihkan. Dia memeluk Yuriel.
“Jangan khawatir, kau memiliki aku. Kau tidak sendirian.”
Sayangnya, Yuriel tidak tersentuh dengan kata-kata Melly.
Tadinya dia berpikir bahwa kematian Yunifer adalah kesalahannya. Jika saja dia menyingkir dari jalan, mungkin kecelakaan itu tidak akan terjadi.
Tapi dia salah. Walau dia menyingkir dari jalan, mobil Yunifer tetap akan mengalami kecelakaan.
Dan karena itu perbuatan seseorang.
Wajah wanita itu pucat tanpa ekspresi seperti sebuah manekin. Matanya yang memerah dan berair memancarkan kedinginan, membuat hati membeku.
Hutan darah ini, dia akan membuat mereka membayarnya.
***
Melly pergi meninggalkan kamar rawat Yuriel tidak lama setelah manajernya meneleponnya.
Yuriel sendiri di kamar rawatnya. Berbaring menatap langit-langit kamar, memikirkan semua hal yang terjadi hari ini. Seharian ini sangat menguras emosinya.
“Yunifer, kehidupan seperti apa yang kau jalani. Mengapa orang-orang itu mencemoohmu?” gumamnya lalu memejamkan matanya lemah.
Setelah beberapa saat dia membuka matanya dan melirik tas di atas meja samping ranjang. Tas itu itu kotor dan sedikit terbakar di bagian luarnya.
Dia bangun dan mengambil tas itu. Tas itu agak berat. Pasti berisi barang pribadi, pikirnya lalu menuangkan isinya ke atas selimutnya.
Beberapa barang kosmetik, dompet, dan sebuah buku diary serta map biru jatuh berhamburan di atas selimutnya.
Yuriel mengambil buku diary tebal berwarna biru langit. Senyum muncul di bibir wanita itu melihat buku diary tebal.
Yunifer tidak berubah. Dia masih suka menulis diary bahkan setelah dewasa.
Yuriel membuka lembar demi lembar buku diary dan membaca isinya.
Buku diary itu berisi semua kehidupan yang dijalani Yunifer.
Orang tua angkat Yunifer hidup berkecukupan hingga dia bisa hidup dengan nyaman tanpa kekhawatiran. Namun hidupnya berubah saat ayah angkatnya meninggal dalam kecelakaan lalu lintas dan meninggalkan hutang yang menumpuk. Ibunya jatuh sakit karena penyakit jantungnya kambuh setelah kematian suaminya.
Yunifer menanggung hutang keluarganya, dan biaya perawatan medis ibu angkatnya. Dia juga harus membayar biaya kuliahnya. Di tengah kemelutnya, salah satu temannya mengajaknya untuk bekerja sebagai pelaya di sebuah klub malam.
Meski tidak suka, pekerjaan itu satu-satunya cara mendapatkan uang lebih banyak dan cepat. Di tempat seperti itu dia mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari beberapa pelanggan karena wajahnya yang cantik.
Yunifer menahannya demi membayar utang dan perawatan ibu angkatnya. Di tempat itu dia bertemu dengan Presdir Aleandro Gilren beberapa kali datang untuk mendiskusikan bisnis dengan para investor. Dia merupakan sosok pria tampan yang sangat diinginkan semua wanita di seluruh Ibukota.
Yunifer jatuh cinta pada pandangan pertama pada pria itu. Suatu saat dia menemukan Aleandro mabuk dan dibius dengan obat perangsang. Yunifer mencoba untuk menyelamatkannya namun justru menghabiskan satu malam penuh gairah dengan Aleandro yang mabuk.
Satu bulan setelah kejadian malam itu, dia hamil dan Aleandro merupakan orang yang bertanggung jawab memutuskan untuk menikahinya.
Yunifer merasa dia adalah wanita paling beruntung bisa menikah dengan orang yang dicintainya. Tidak hanya itu, dia juga bisa melunasi utang keluarga dan membayar biaya rumah sakit ibunya.
Namun pernikahannya tidak berakhir bahagia seperti yang selama ini dia bayangkan. Orang-orang mencemoohnya karena licik.
Ibu mertuanya merendahkannya karena asal usulnya, dan suaminya yang acuh tak acuh, serta ada Sherly, wanita dari masa lalu suaminya di antara mereka sering menimbulkan keretakan di rumah tangganya.
Yunifer menahan keluhan di hatinya dan mencoba untuk mendapat hati suaminya dengan menjadi istri yang patuh di rumah. Dia berhenti dari kuliahnya untuk menjaga janin di kandungannya.
Pada malam-malam yang dingin, dia akan selalu menunggu Aleandro pulang kerja hingga larut, hanya untuk mendapat telepon dari sang sekretaris, yaitu Sherly, bahwa Aleandro tidak akan pulang karena sibuk.
Yunifer semakin tertekan dengan sikap acuh tak acuh suaminya dan cemoohan orang-orang di sekitarnya.Saat kandungannya memasuki bulan ke enam, dia mengalami keguguran karena bertengkar dengan Sherly di rumahnya sendiri.Bukannya mendapat simpati dari orang-orang di sekitarnya, dia justru mendapat kritikan sebagai wanita pencemburu dan tidak bisa menjaga janinnya hingga mengalami keguguran.Semua orang hanya tahu bahwa Sherly datang untuk mengambil dokumen perusahaan yang teramat penting, namun Yunifer malah mengajaknya bertengkar dan menuduh Sherly mencoba menggoda Aleandro. Padahal Sherly yang memprovokasi Yunifer yang sensitif di masa kehamilan bahwa Aleandro akan menceraikannya setelah bayinya lahir.Yunifer tidak bisa menahan keluhan dan kesedihan karena kehilangan bayinya. Tidak ada seorang pun di sisinya yang mencoba membelanya. Bahkan suaminya menjadi semakin dingin dan jauh sejak dia keguguran.
Yuriel menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan Melly.Sheryl memandang kedua wanita itu dengan tidak menyenangkan. Dua puluh triliun bukanlah angka yang kecil. Beraninya dua wanita itu memeras Aleandro!Dia maju dan berdiri di sebelah Aleandro untuk menegur Yuriel.“Yunifer, bukankah kau amnesia. Bagaimana kau bisa mengajukan tuntutan tidak masuk akal. Atau sebenarnya kau ....” Sherly tidak langsung melanjutkan kalimatnya dan melirik Aleandro dengan hati-hati.Seolah tidak ingin mengekspos penipuan Yuriel di depan Aleandro.Yuriel dan Melly memutar bola matanya sebal melihat akting Sherly menjijikkan di mata mereka. Dasar perempuan bermuka dua!Aleandro tidak menanggapi Amanda dan hanya memandang Yuriel dengan kening berkerut seolah sedang menilainya.
Yuriel histeris dan memukul pria itu dengan bantal terdekatnya, mengagetkan Aleandro.“Hei-““Aku akan melaporkanmu karena tindakan pelecehan!” Yuriel tidak membiarkannya mengatakan apa pun barang sejenak dan histeris sembari terus memukulnya dengan bantal.Apa maksudnya dengan pelecehan? Dia itu istrinya!Aleandro semakin tersinggung dan marah dengan reaksi orang yang dianggap sebagai istrinya.Beruntung kamar rawat VIIP itu kedap suara sehingga suara Yuriel tidak Kedengaran sampai keluar.“Hentikan!” Aleandro menahan kedua tangan Yuriel dan menatapnya tajam.“Jangan lupa kau itu adalah istriku.”Yuriel memelototinya seolah ingin menelannya bulat-bulat. Setelah menyebabkan adiknya menderita dan berselingkuh dengan wanita lain, beraninya dia menciumku!
Begitu kata-kata Yuriel keluar, keheningan jatuh dalam mobil sedan itu. Sang sopir bahkan hampir menyerempet dari jalur jalan sebelum menyeimbangkan setir mobil.Aleandro kehilangan kata-kata mendengar ucapan Yunifer, pun dengan Sherly.Itu bukan ungkapan kalimat cemburu. Tetapi penghinaan terhadap status istri seorang Aleandro Gilren yang notabenenya seorang Presdir dan raja bisnis di Capital, tidak sebanding dengan status seorang sekretaris.Siapa itu Aleandro Gilren? Dia adalah seorang Presiden Direktur sebuah perusahaan raksasa terkenal di kota Capital dan berasal dari keluarga kelas atas.Statusnya sudah bergengsi sejak dia lahir dan kini menjadi seorang Presdir dengan kemampuannya sendiri, menjadikannya sosok pria idaman banyak wanita. Tak terhitung jumlah wanita yang berlomba-lomba menjadi istrinya. Tetapi Yuriel merendahkannya seolah status istri Aleandro bukan apa-apa dan bisa dipungut dipinggir jalan
“Apa dia sudah gila?” Sherly memandang Aleandro dengan khawatir, namun diam-diam merasa senang.Dia tahu Aleandro memiliki ego tinggi, paling tidak menyukai orang yang bersikap sombong di depannya dan meremehkannya. Tindakan Yuriel meremehkannya di depan para pelayan sudah pasti membuatnya marah.Aleandro menggertakkan gigi mencoba menahan kemarahan dalam dadanya. Dia segera berbalik menyusul Yuriel yang sudah masuk duluan.Sheryl mengerutkan keningnya tidak senang dan menyusul mereka.Yuriel memandang ke sekeliling ruangan mansion yang tampak lengang. Dia melihat beberapa pelayan yang lewat menatapnya sambil berbisik-bisik.Dua orang pelayan perempuan lewat sambil menatap Yuriel dengan tatapan meremehkan sambil membawa ember yang digunakan untuk mengepel lantai.“Dia benar-benar tidak tahu malu berani muncul di rumah ini.”
Melihat Yuriel tidak mengatakan apa-apa dan hanya tertunduk dengan ekspresi sedih. Hati Kakek Hendry sakit dan membayangkan penderitaannya selama beberapa bulan ini menghadapi tuduhan perselingkuhan dan gugatan perceraian dari suaminya.Malangnya mendapat kecelakaan.Kakek Hendry mengalihkan pandangannya pada Aleandro dengan tatapan menyalahkan dan memarahinya dengan keras.“Kau anak tidak berguna! Tidak bisa menjaga istrimu dan menghiburnya di masa sulitnya. Tidak ada gunanya mengakuimu menjadi cucuku.”Ekspresi Aleandro sekeras batu.“Ayah, ini bukan salah Alen. Mengapa kau memarahinya!” Ibu Aleandro, Nyonya Katherine memprotes.Dia menatap ‘menantu perempuan’-nya dengan pandangan permusuhan.“Itu salah wanita itu karena berselingkuh dengan pria lain. Sangat tidak tahu malu masih punya muka untuk datang ke rumah kita.”
Yuriel menyilangkan tangannya di depan dada dan mencemoohnya. “Nyonya, apa Anda pikun? Kaulah menyuruhku untuk melepaskannya, ya jadinya dia jatuh dong.”Semua orang di ruang tamu terdiam memandang wanita yang berdiri di atas tangga dengan pandangan heran. Mereka tidak bodoh untuk mempercayai bahwa Yuriel yang sengaja yang menjatuhkan Amanda. Tetapi mereka tidak mengira Yunifer mampu untuk membalas tuduhan Nyonya Kindle dengan kasar. Celina memerah malu dan marah karena disebut pikun oleh wanita rendahan yang tidak dianggap oleh keluarga Gilren.“Ibu ... Sepertinya kakiku patah.” Sherlymenyembunyikan wajahnya yang memerah malu dalam pelukan ibunya dan berpura-pura patah tulang untuk mengalihkan perhatian semua orang.Karena dia jatuh dari tangga seharusnya dia patah tulang, kan?“Lihat, apa yang sebabkan pada putriku! Sheryl patah tulang jatuh dari ta
Aleandro menangkap Yuriel sebelum dia bisa jatuh ke lantai kamar mandi.Wajah Yuriel terkubur dalam dada bidang Aleandro. Dia dapat merasakan napas panas di lehernya dan tonjolan keras menusuk perutnya.Dia mematung dengan muka memerah padam.Aleandro tiba-tiba merasakan panas tak tertahankan naik di selangkangannya. Dia mengalihkan pandangannya ke bawah dan tatapannya semakin membara melihat ikatan handuk di bagian dada Yuriel yang longgar memperlihatkan payudaranya yang tumpah keluar dari handuk.Wajah Yuriel memucat merasa ngeri melihat nafsu di mata pria itu. Hei, orang itu adalah suami adiknya!Dia tidak akan se-menjijikkan itu untuk tidur dengan suami adiknya sendiri.Sambil menggertakkan gigi, dia mengangkat lututnya, dengan kejam menendang bagian menonjol di antara kaki pria itu. Aleandro tidak sempat bereaksi ketika Yuriel masuk kembali ke kamar mandi sambil membanting pintu dengan keras, menabrak hidung mancung Aleandro.&ld