“Tuan, sepertinya mobil belakang ngikutin kita terus,” ucap pak Rama—sopir pribadinya Jason.Tentu saja Jason dan Yuna langsung menoleh ke belakang. Benar saja mobil hitam di belakang mengikuti mereka begitu dekat. Ke mana pun pak Rama bergerak, menyalip dan berbelok ... kendaraan itu terus mengikuti.“Tetap tenang, Pak Rama! Aku akan menghubungi Adam yang sudah lebih dulu berada di Bandara .. aku akan mengatakan padanya jika akan sedikit terlambat,” titah Jason seraya merogoh saku blazer kasualnya.Lelaki tampan itu hanya mengenakan kaos santai dan blazer kasual serta celana kain, tetapi tak mengurangi wajah tampannya. Sementara Yuna hanya mengenakan dress dengan V-neck selutut dengan rambut digerai. Pasangan yang tampak serasi.&ldqu
“Ryan kecelakaan?” tanya Jason dengan raut wajah terkejut.Anak buahnya langsung memberikan laporan melalui sambungan telepon. “Maafkan saya, Tuan. Saat kami hendak mengamankannya, ia melarikan diri dan terseret truk. Kami sudah melarikannya ke rumah sakit terdekat, Tuan.”Jason terdiam sebentar. Otak dan pikirannya tampak berpikir cepat. Sementara Yuna yang masih berada di sebelahnya tampak cemas dan penasaran, tetapi ia tak berani bertanya. Ya, dokter cantik itu memilih menunggu Jason selesai.“Kamu yakin Ryan kecelakaan, Niko?” tanya Jason memastikan.“Mm ... sejujurnya saya pun tidak yakin, Tuan. Karena kejadiannya terlalu cepat dan mencurigakan. Sayangnya, kami kehilangan sopir truk tersebut ... maafkan kecerobohan saya, Tuan,” jawab anak buahnya yang bernama Niko.Lelaki itu memijat ujung keningnya. Tentu saja, ia tak akan tega tertawa saat mendengar berita kecelakaan, meskipun orang tersebut adalah pengkhianatnya. Jason menghela napas sebentar, sadar Niko menunggu perintahnya d
“Ryan sudah dihubungin, sih,” gumam Vina seraya memandangi layar ponselnya. Wanita itu terus berusa menghubungi Ryan melalui saluraran teleponnya. Berkali-kali tak ada jawaban, hingga akhirnya ponselnya tak dapat dihubungi. Sontak saja wajah Vina berubah masam dan kesal.“Kok mati? Padahal aku pengen tahu, dia berhasil membunuh tuan Jason dan Yuna apa nggak?” ujarnya lagi. “Tapi, kalau dia berhasil membunuh atau setidaknya mereka celaka ... pasti beritanya tersiar di televisi dan media sosial.”Vina berbicara dengan dirinya sendiri seraya menyalakan kembali layar ponselnya dan langsung membuka akun sosial medianya. Tak ada berita tentang Jason ataupun Yuna yang ditemuinya di sana. Ia kembali berdecak kesal.“Sebaiknya aku coba lihat di televisi saja.” Vina berkata seraya melangkah memasuki lorong bangsal rawatnya.Ya, sedari tadi dirinya menghubungi Ryan di taman samping rumah sakit. Ia memerlukan udara segar agar pikirannya yang tengah kalut bisa dikendalikan. Saat ia baru saja berb
Setelah hampir satu bulan Jason menjalani terapi dengan pendampingan Yuna, ia merasakan kedua kakinya terasa bertenaga. Bahkan Jason pernah mencoba berdiri tanpa sepengetahuan Yuna. Walaupun belum cukup kuat berdiri lama, tetapi kali ini ia merasa kedua kakinya bertenaga.“Kamu yakin ingin mencoba berjalan?” tanya Yuna memastikan.Dokter cantik itu dapat melihat semangat Jason. Jujur saja ua sedikit cemas dan berniat menunggu Adam. Khawatir jika Jason terjatuh, ia tak mampu menopang tubuh lelakinya. Akan tetapi Jason tampak yakin.“Baiklah, tapi jangan dipa
Jason langsung memerintahkan Adam mempersiapkan semua rencana pernikahannya dengan Yuna. Akan tetapi, lelaki itu memilih merahasiakan kondisi kesehatannya. Biarlah orang lain masih menganggapnya lumpuh.Tujuannya tak lain agar mereka yang meremehkannya merasa puas mencibir. Tentu saja Yuna setuju dan hanya dirinya saja yang tahu. Tak perlu perayaan mewah, walaupun tetap saja acara tersebut akan menjadi perhatian beberapa media. Apalagi perusahaan pernah mengalami kasus dan sekarang tengah naik daun kembali berkat Vicky.“Kamu yakin mau merahasiakan kondisi kesehatanmu dari Adam dan juga papamu?” tanya Yuna seraya membantu Jason memakaikan jas kerjanya dalam keadaan berdiri.“Tentu saja,” jawan Jason langsung seraya memutar tubuhnya menghadap wanitanya.Jason lantas meraih dagu Yuna yang memasang wajah ragu padanya. “Aku yakin Adam akan paham alasanku. Dia begitu mempercayai kamu, Yuna ... mungkin dia akan marah dan merajuk padaku, tetapi Adam adalah orang yang cerdas. Tenang saja, oke
“Kita bicara di kantin! Jangan buat ribut di sini dan mengganggu pasien lain!” ucap Yuna membalas tatapan tak sukanya Neta.Tanpa menunggu jawaban dari wanita tua itu, Yuna langsung melenggang ke arah belakang Neta. Tentu saja Neta tak sempat protes dan hanya bisa mengikuti arah langkah kakinya Yuna. Masih banyak beberapa kolega di rumah sakit itu yang masih mengenal Yuna.Mereka masih menyapa dan memberi hormat pada dokter cantik itu, hingga Yuna harus membalas sapaan mereka dengan senyuman ramah. Walaupun Yuna sudah tak lagi bekerja di sana, tetapi dengan perginya dokter cantik itu pada Jason ... rumah sakit itu mendapatkan sumbangan tetap dari CEO tampan itu. Nama dokter cantik itu akan selalu dikenang.Apa lagi dokter Rudi—direktur rumah sakit itu mengaguminya. Yuna bak pahlawan demi kemajuan rumah sakit itu, sehingga ia masih diterima dengan baik dan permintaan bantuannya selalu didahulukan. Alasan itu juga Jason meminta Ryan dirawat di sana, untuk memastikan keselamatan lelaki i
“Ini minum dulu!” Jason berkata seraya memberikan jus jeruk pada Yuna yang baru saja memasuki mobil.“Sepertinya kamu tahu kalau aku sedang kesal,” jawab Yuna seraya menerima jus tersebut.Jason tersenyum tipis. Kemudian ia memerintahkan sopirnya untuk segera bergegas meninggalkan rumah sakit. Adam yang duduk di bangku samping pak Rama—sopirnya Jason hanya tersenyum melihat perhatian bosnya pada Yuna.“Ah, aku hampir lupa. Sebaiknya kirim orang untuk mengikuti wanita tua itu! Dia bilang bertemu dengan Vina beberapa kali,” ucap Yuna pada Jason. “Sepertinya wanita licik itu mengatakan hal yang aneh-aneh, hingga tante Neta tampak murka seperti tadi,” imbuhnya.“Kamu yakin, Vina menemui ibunya Ryan?” tanya Jas
“Arka, benar yang dikatakan wanita itu? Dia wanita yang berada dalam video vulgarmu?” Brian mencecar anak tirinya dengan tatapan murka. “Pa, a—aku bisa jelaskan,” sahut Arka gagap. Wajahnya bahkan tampak pucat. Lelaki itu panik. Padahal ia tengah bersikap baik di hadapan Brian agar ayah tirinya tak mengirimnya ke Hongkong sesuai perintah Jason. Vina mengacaukan segalanya. “Tentu, Tuan! Aku punya buktinya kalau akulah wanita itu,” seru Vina lantang. Jujur saja wanita itu pun cemas saat Brian harus memergokinya. Tujuannya hanyalah memaksa Arka bertanggung jawab saja. Jantungnya berdegup kencang dan tak karuan. Bagaimana jika Brian menyalahkannya, pikir Vina. Berita tentang Brian yang lebih perhatian pada Arka yang merupakan anak tirinya daripada Jason—anak kandungnya, sudah menyebar ke dalam perusahaan. Kali ini Vina hanya bisa pasrah.“Kalian berdua, ikut aku ke dalam!” titah Brian tegas.Lelaki paruh baya itu langsu