Share

147. Waktunya Bangkit

“Ryan sudah dihubungin, sih,” gumam Vina seraya memandangi layar ponselnya.

Wanita itu terus berusa menghubungi Ryan melalui saluraran teleponnya. Berkali-kali tak ada jawaban, hingga akhirnya ponselnya tak dapat dihubungi. Sontak saja wajah Vina berubah masam dan kesal.

“Kok mati? Padahal aku pengen tahu, dia berhasil membunuh tuan Jason dan Yuna apa nggak?” ujarnya lagi. “Tapi, kalau dia berhasil membunuh atau setidaknya mereka celaka ... pasti beritanya tersiar di televisi dan media sosial.”

Vina berbicara dengan dirinya sendiri seraya menyalakan kembali layar ponselnya dan langsung membuka akun sosial medianya. Tak ada berita tentang Jason ataupun Yuna yang ditemuinya di sana. Ia kembali berdecak kesal.

“Sebaiknya aku coba lihat di televisi saja.” Vina berkata seraya melangkah memasuki lorong bangsal rawatnya.

Ya, sedari tadi dirinya menghubungi Ryan di taman samping rumah sakit. Ia memerlukan udara segar agar pikirannya yang tengah kalut bisa dikendalikan. Saat ia baru saja berb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status