Share

155. Perjanian Dua Musuh

Penulis: Disi77
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Ada satu orang yang papa curigai dan menjadi pengendali Arka. Papa perlu memastikan dia lah dalangnya ... itulah sebabnya Arka harus masuk kembali ke perusahaan agar dia bisa muncul,” jelas Brian dengan tatapan berat, tetapi penuh keyakinan.

“Maafkan papa jika membebanimu, tetapi ini adalah jalan yang terpikir olehku, Jason. Papa yakin, kamu bisa memahaminya,” sambung Brian seraya menatap penuh sesal pada Jason.

Jason tertegun mendengar penjelasan ayahnya. Ia memandangi kedua kakinya yang masih berlabuh di atas step kursi rodanya. Tujuannya memang mengungkap dalang dari orang yang menyebabkan kedua kakinya lumpuh.

“Apa aku tahu siapa orangnya?” tanya Jason memastikan.

“Ya, tetapi papa tidak bisa memberitahumu sekarang sebelum yakin dialah pelakunya. Yang jelas Arka terlibat,” jawab Brian yakin.

Wajah Jason tampak berpikir keras. Tentu saja terlalu beresiko menerima Arka kembali, tetapi melihat kesungguhan papanya ... Jason perlu mempertimbangkan hal tersebut. Setidaknya Jason yakin B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   156. Rencana Keji Vina

    “V—vina hamil dan Arka akan menikahinya?” tanya Yuna dengan nada terbata, ia tarlalu syok saat Jason menceritakan hasil pertemuannya dengan Brian. Wanita itu bahkan bangkit dari dekapan Jason. Ya, lelaki itu memberitahunya setelah berada di kamar tidurnya. Tentu saja reaksi Yuna sama seperti dirinya saat mendengar penjelasan tersebut dari papanya. Dokter cantiknya menatap wajahnya tak percaya. “Bukan itu saja, Arka akan kemabli ke perusahaan dengan jabatan direktur.” Jason menambahkan dan tentu saja Yuna semakin tersentak. “Kamu yakin itu permintaan papamu?” tanya Yuna dengan tatapan curiga. “Atas dasar apa?” Jason terdiam sebentar. Kemudian ia menceritakan semua hasil pertemuannya dengan papanya. Termasuk tentang kecurigaan Brian tentang orang yang selamaa ini membantu Arka. “Tapi, tetap saja tak masuk akal, Jason! Arka saja sudah licik lalu ditambah dengan kehadiran Vina ... apa yang ada dalam pikiranmu dan papamu,” hardik Yuna kesal. “Yuna, dengarkan aku! Untuk saat ini Arka

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   157. Vina Semakin Licik

    “Aku penasaran, kenapa kamu memintaku membunuh lelaki itu? Bukankah dia juga partner tidurmu?” selidik Arka menatap curiga. Kemudian ia meneguk gelas wiskinya.Vina sedikit tersentak dengan pertanyaan terakhir Arka. Sepertinya lelaki di hadapannya menyelidiki kehidupannya, sama seperti Jason. Ia lantas menukar posisi tumpangan kakinya seraya tersenyum sinis sebelum menjawab.“Bukankah kalau dia tiada … kamu juga untung, Tuan Arka?” sahut Vina mempertahankan senyuman sinisnya.Wanita itu lantas mengambil alis gelas wiski dari hadapan Arka lalu mengisinya. Namun saat ia hendak menenggaknya, Arka menahannya. Lelaki itu mengambil alih gelas miliknya dari tangan Vina.“Apa kamu lupa kalau dalam perutmu ada janin atau memang kamu berpura-pura hamil?” celetuk Arka lalu menegak sampai tuntas minuman keras tersebut.“Ah, aku lupa,” sahut Vina langsung. “Terima kasih sudah mengingatkan,” imbuhnya diakhiri senyuman tulus.Wanita itu lantas

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   158. Serangan Dari Jason Untuk Yuna

    “Kemari kamu, Wanita Jalang! Gara-gara kamu Ryan meninggal!” teriak Neta dengan suara lantang. Seolah sengaja agar seluruh penghuni rumah sakit mendengar teriakannya.Anak buah Jason yang berjaga di sana langsung menjagal Neta. Wanita makin berontak dan berteriak kencang. Tentu saja perbuatannya sangat mengganggu, hingga akhirnya Jason memberi isyarat untuk melepaskan wanita paruh baya tersebut.“Mentang-mentang kalian banyak uang jadi sesuka hati memperlakukan orang kecil,” gerundel Neta menunjukkan wajah tak sukanya. Neta langsung menghampiri tempat Yua berada, di ujung lorong bersama Jason, Adam dan Rina. Langkahnya terburu menandakan ia tengah emosi dengan kedua tangan mengepal. Akan tetapi, mereka yang ada di sana sama sekali tak gentar, apalagi Yuna.“Cukup di situ!” perintah Jason saat jarak mereka hanya tersisa satu meter.Wanita paruh baya itu refleks terhenti. Perintah Jason yang tegas seolah mempan. Neta mencibir, tetapi ia terlanjur berhenti.“Kamu berani memerintahku?” g

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   159. Siasat Jason Yang Pura-pura

    “Apa?! Tuan Jason berkata apa?” Vina terkejut mendengar laporan dari Neta di balik telepon.“Tuan Jason bilang kalau kamu masih terus mengusiknya dan Yuna, dia akan menyebarkan foto-foto panasmu dengan Ryan di dalam mobil,” sahut Neta dari balik telepon. “Vina, tolong jangan lanjutkan. Tante nggak mau nama baik Ryan jadi rusak dan dikenang sebagai anak nakal,” tambahnya.Vina mengepalkan tangan kanannya dengan wajah menahan kesal. “Sialah, aku lupa kalau pria cacat itu menyimpan foto-fotoku dan Ryan. Bisa tamat riwayatku kalau dia menyebarkan foto-foto itu,” batinnya.“Ya sudah, nanti aku minta temenku yang wartawan untuk pulang. Turuti saja ucapan pria cacat itu!” titah Vina kesal. Ia bahkan tak menunjukkan nada sopan, walaupun wanita di balik teleponnya lebih tua dari dirinya.Berbagai umpatan keluar dari mulut Vina setelah sambungan telepon dengan Neta tersambung. Hingga Arka yang masih berada di hadapannya tertawa mengejek. Tentu saja Vina makin kesal.“Berhentilah menertawakanku!

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   160. Ciuman Hangat Yang diganggu

    Selama satu minggu Yuna memastikan kedua kaki Jason bisa berjalan dengan kuat. Ia bahkan mulai memberikan pelatihan pada Jason untuk berlari di atas treadmill. Yuna terus mengontrol  detak jantung dalam setiap gerakan larinya.Hanya Yuna yang tahu tentang kondisi kesehatan Jason serta kedua kakinya. Wajah dan tubuh gagah Jason makin terpancar saat ia berlari di atas treadmill. Yuna tersenyum puas melihat hasil denyut jantung lelakinya sudah stabil, artinya lelaki tampan itu sudah bisa berjalan dengan kuat dan tak ada kendala pada kedua kakinya.“Latihan hari ini cukup!” ucap Yuna seraya memberikan senyuman cantiknya. “Besok kamu sudah bisa berlari mengejar layangan, atau menendang musuhmu dengan kedua kakimu,” cicitnya.Jason tertawa kecil mendengar lelucon Yuna. Ia lantas mematikan mesin tersebut, menuruti perintah dokter pribadinya yang cantik. Hatinya terus bersorak riang, hingga tak bisa berhenti tersenyum. Apa lagi, jika ia membayangkan kejadian esok

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   161. Saling Perhatian

    Jason dan Yuna panik. Keduanya segera melepaskan tautan bibirnya dan seegra berpencar. Untunglah indera penglihatan Jason menemukan kursi yang paling dekat, sehingga ia segera duduk di sana.Ya, Jason merahasiakannya dari Adam tentang dirinya sudah bisa berjalan. Bukan karena ia tak percaya dengan asisten pribadinya, tetapi biarkan Adam fokus dengan pekerjaannya. Tepat setelah Jason duduk dengan benar dan Yuna tengah berpura-pura membaca berkas hasil pemeriksaan, pintu terbuka lebar.Bukan itu saja yang membuat mereka segera menjauh saat mendengar Adam akan bergegas masuk. Tentu saja mereka tak akan membiarkan lelaki itu menyaksikan ciuman hangat di pagi hari. Keduanya harus menjaga perasaan Adam.“Ah, aku kira kalian tidak ada di dalam,” ucap Adam segera melangkan masuk dan mendekati keduanya.“Maafkan aku, tak mendengar suara panggilanmu, Adam. Aku sedang fokus menyimak hasil kemajuan kesehatanku,” sahut Jason berbohong.Yuna segera memutar tubuhnya. Napasnya masih sedikit tersenga

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   162. Persiapan Membalas Dendam

    “Maafkan aku kalau kedatangan kami mengganggu kalian,” ucap Arka dengan nada santun, tetapi meledek.“Sungguh sangat mengganggu! Hingga makanan yang baru saja masuk ke mulutku ingin keluar dan kumuntahkan pada wajahmu!” sahut Jason tak bisa lagi menunjukkan rasa sopannya.Yuna langsung meriah lengannya. Ia menggelengkan kepalanya, isyarat agar lelakinya tetap tenang. “Jangan terpancing emosi, Jason!” ucapnya lembut.“Ah, terima kasih calon kakak ipar!” seru Arka hingga langsung membuat Yuna menoleh padanya. Arka tersenyum mengejek padanya. Yuna kembali menarik lengan Jason tanpa menoleh pada lelakinya. Ia yakin Jason hendak menjawab ledekan Arka.“Bukankah kalian akan segera menikah, kenapa kalian masih berkeliaran di sini dan mengganggu kenyamanan orang lain?” ucap Yuna membalas senyuman mengejeknya Arka.“Maaf, mengganggu? Siapa yang Anda maksud?” tanya Arka memasang wajah bingung.Akan tetapi, Yuna dapat melihat jelas raut wajah tersinggungnya Arka. Yuna lantas menoleh sebentar pa

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   163. Vina Menyingkirkan Keluarganya

    “Kenapa dengan ekspresimu? Kamu tak percaya dengan ucapanku dan Dokter Yuna atau tidak senang mendengar aku bisa berjalan?” tanya Jason menyelidik.“Bukan begitu! Tentu saja aku senang banget, tapi kenapa kamu masih menggunakan kursi roda?” tanya Adam menatap bingung.Ya, dirinya terlalu syok dan tak menyangka. Seingatnya Yuna pernah berkata jika Jason bisa sembuh dengan menghalangi pengobatan dan terapi sekitar enam bulan. Ia lantas menatap Yuna dan langsung dijawab anggukan dari dokter cantik itu.“Kalau begitu cobalah berjalan agar aku bisa p

Bab terbaru

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   200. Pernikahan Merubah Masa Depan

    Tak ada lagi halangan menuju hari pernikahan Jason dan Yuna. Semuanya terencana dengan baik. Vincent Wang dan ayahnya serta beberapa investor Hongkong bahkan menyempatkan diri untuk menghadiri pernikahan Jason dan Yuna. Persidangan kasus Arka, Elsa, Teguh—mantan suaminya Elsa dan Tamara, sudah mendekati akhir. Akan tetapi, sudah dipastikan mereka mendapatkan hukuman setimpal. Bukan itu saja, beberapa petugas yang dulu terlibat dan terbukti membantu mereka, sudah mendapatkan hukumannya. Damian, pengacaranya Jason dan Adam memastikan semuanya mendapatkan hukuman. Hingga malam di hari pernikahan tiba, Yuna kembali ke kediamannya dan berbincang bersama pamannya. Ia akan semakin merindukan Dimas, padahal selama ini Yuna jarang berada di rumah. Bahkan Yuna tak malu menggelayut manja pada pamannya yang sudah dianggapnya seperti pengganti ayahnya. “Apa kamu tidak malu terus menggelayut seperti anak kecil?” celetuk Dimas seraya melirik wajah Yuna yang bersandar di bahunya, tetapi ia tersenyu

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   199. Jason dan Adam

    “Ada apa, Adam? Ada masalah?” tanya Jason setelah berada di samping sahabatnya.Adam hanya tersenyum tipis, enggan menjawab. Kemudian ia memutar tubuhnya menatap gedung megah di sana, lalu mengedarkan pandangannya mencari seseorang. “Sudah selesai? Di mana dokter Yuna?” tanyanya seraya menatap pada Jason.“Yuna menunggu di kafe itu.” Jason menunjuk bangunan kafe di samping gedung.“Memangnya ada yang belum selesai dengan persiapan gedungnya?” tanya Adam dengan raut wajah bingung.Jason menghela napas berat. Ia tahu Adam hanya berusaha menghindari pertanyaan darinya. Ya, sahabatnya itu sedikit tertutup untuk masalah pribadi jika dirinya tak mendesak atau mencari tahu sendiri masalah yang sedang dihadapi Adam.“Ya, memang ada yang belum selesai ... kamu, Adam,” sahut Jason seraya berpindah duduk pada bangku di samping taman bunga, tepi mobilnya terparkir.“Aku? Memangnya ada apa denganku?” tunjuk Adam pada dirinya. Ia semakin memasang wajah bingung.Pria tampan itu tak segera menjawab.

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   198. Masa Depan Berubah

    Informasi yang diberikan Rina begitu mengejutkan. Racun arsenik itu berasal dari kelompoknya Teguh Gunawan–mantan suaminya Elsa. Bahkan informasi yang diberikan Rina di luar dugaan yang lainnya.Perawat cantik itu bahkan menemukan tempat persembunyian kelompok mafianya Teguh. Tak menyangga wanita yang terlihat lugu, ternyata memiliki kontribusi besar. Yuna bahkan bangga menjadi sahabat baiknya.Jason langsung bertindak cepat. Akan tetapi, ia memastikan pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut benar-benar bersih. Tentu saja selama ini dirinya dan Adam dibantu Rocky menyelidiki para polisi yang bekerja untuk Elsa. Serta para mafia polisi yang tunduk pada kelompoknya Teguh sudah pasti tak bisa berkutik.Damian Alexander, pengacaranya Jason dengan senang hati mengurus semua mafia polisi tersebut. Apa lagi semua bukti yang Jason kumpulkan sangatlah kuat. Bukti tambahan ponselnya Vina, serta bukti penyelidikan Brian yang menunjukkan jelas jika kecelakaan Jason disengaja dan pelakunya

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   197. Bukti Terkumpul

    “E–elsa? Papa yakin?” tanya Jason terbata dengan tatapan tak percaya.Brian mengangguk lemah dalam posisi tidurnya. Jason terdiam syok, hingga tubuhnya tampak mematung. Bahkan ia tampak seperti orang linglung menatap wajah papanya.Bukan karena Jason tak percaya pelakunya adalah Elsa, tetapi ia mencemaskan keadaan Brian. Justru karena ia memperkirakan pelakunya adalah Elsa ataupun Arka. Jujur saja ia ingin mencecar papanya, tetapi Yuna sudah menarik kedua bahunya menjauh dari tubuh Brian.“Cukup, Jason! Kita masih punya banyak waktu.” Yuna memberi nasehat.Tepat saat Jason mengangguk pasrah, pintu ruangan tersebut ada yang mengetuk. Tak lama langsung terbuka. Dokter Rudi datang dengan Rina, sahabat baiknya Yuna sekaligus satu-satunya perawat yang mengetahui keadaan Brian.“Kita beri ruang agar Dokter Rudi memeriksa keadaan papamu!” ucap Yuna seraya membawa tubuh Jason menjauh dari ranjang brankar Brian.Dokter cantik itu lantas mengangguk pada dokter Rudi, isyarat agar dia segera meme

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   196. Jalan Terbuka Jelas

    “Mungkin saya punya informasi yang membantu untuk Tuan Jason.” Rocky berkata setelah memastikan fokus mereka selesai dengan informasi tentang Vina. Sontak saja, Jason, Yuna dan Adam menoleh padanya. Ketiganya menunggu penjelasannya dengan wajah sigap. Rocky mengeluarkan beberapa lembar foto dari saku dalam jasnya, lalu menjajarkan di atas meja yang menjadi pembatas mereka. “Sebenarnya tadi itu aku dan anak buahku sedang meninjau tempat Tuan Jason kecelakaan setelah menemukan beberapa bukti, lalu Tuan memberitahu kalau Adam sedang dalam bahaya di jalur tersebut ... itulah sebabnya kami datang lebih cepat,” jelas Rocky terdengar melegakan. Adam tersenyum lega. Semua ini memang bukan kebetulan, tetapi hal tersebut berkat kesigapan Jason. Rocky lantas melanjutkan penjelasannya. “Saya berhasil menemukan keberadaan keluarga dari supir truk yang menjadi tersangka penabrakan Tuan Jason. Lalu beberapa bukti jika kecelakaan tersebut sudah direkayasa,” jelas Rocky seraya menunjuk beberapa fo

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   195. Berkumpul Menyusun Rencana

    Adam pantas untuk merasa tenang dan tak perlu panik. Bantuan dari Rocky—anak buahnya Jason datang lebih cepat. Tentu saja Adam tahu kehadiran mereka dari cara mereka memberi sinyal. Dua mobil dari belakang langsung menyalip kendaraan yang sedari tadi diduga orang yang hendak mencelakainya serta menggiringnya menuju arah jalan tempat Jason kecelakaan. Sementara dua mobil lainnya mengamankan kendaraan yang mengikuti Adam.Kini dua mobil itu mengawalnya hingga Adam memilih kembali ke rumah sakit. Jason langsung menyambutnya dan memeluk sebentar lalu ia berpindah pada anak buahnya yang berada di belakang Adam. “Terima kasih, kalian memang selalu bisa diandalkan,” ucapnya pada mereka.“Sama-sama, Tuan Jason. Ini adalah tugas kami,” sahut lelaki yang berada di paling kiri. Jumlah mereka enam orang dan semuanya berpakaian formal.“Ah, Tuan. Saya baru saja menerima pesan dari anak buahku yang kutugaskan mencari keberadaan—“ ucap lelaki tadi terhenti. Jason menempelkan jari telunjuknya di dep

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   194. Selamatkan Adam

    “Apa?” Jason terkejut dengan ucapan Adam dari balik telepon. Wajah pria tampan itu langsung berubah pucat dan cemas, serta panik. Ia bahkan refleks berdiri dan mengacak rambut belakangnya, frutasi. Yuna yang berada di sampingnya pun ikut bangkit merasakan kecemasan Jason. “Apa yang terjadi, Jason?” tanya Yuna panik. Jason hanya memberi isyarat untuk tenang dengan mengangkat tangan kanannya. Ia lantas fokus pada ponselnya. “Dengarkan aku, Adam! Tetap tenang dan jangan putuskan sambungan teleponnya! Terus beri laporan padaku kondisi terkinimu, mengerti!” perintahnya. “Baik, Jason. Tolong bantu aku secepatnya,” sahut Adam terdengar panik. “Tentu, aku pasti akan membantumu dan tak akan tinggal diam,” balas Jason cepat. “Aku akan meminta Rocky untuk mengirimkan anak buahnya dan secepatnya menjemputmu,” pungkasnya menenangkan. Terdengar jelas suara Adam mengatur napasnya dari balik telepon. Tentu saja, Jason dapat merasakan bagaimana cemasnya Adam, dirinya sudah pernah mengalami hal te

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   193. Adam Cemas

    “Sepertinya habis batre. Aku selalu lupa charger ponsel dan biasanya diisi daya jika sedang dalam perjalanan di mobil,” ucap Adam diakhiri senyuman canggung.“Bisa tolong buka laci dasbor di hadapanmu? Aku menyimpan alat pengisi dayanya di sana.” Adam menunjuk laci di hadapan Tamara.Wajah wanita cantik itu yang semula tegang kini tampak terlihat lega. Ia bahkan segera menuruti permintaan Adam, mengeluarkan alat mengisi daya ponselnya. “Berikan ponselmu padaku! Biarkan aku yang memasangkannya,” ujarnya.Adam mengangguk dan memberikan ponselnya pada Tamara. Wanita itu tampak cekatan dan memang sudah terbiasa melakukannya. Tanpa disadari Adam masih meliriknya curiga.Tentu saja yang dilakukan Adam tadi hanyalah pura-pura. Ia bukanlah pria bodoh seperti yang dikatakan Jason. Adam lebih mengandalkan intuisi dan nalurinya dalam berbisnis.Ya, pria tampan itu memiliki pemikiran yang sama dengan Jason. Tak ada sesuatu hal di dunia ini yang kebetulan, pemikiran mereka. Mungkin karena mereka s

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   193. Adam dan Tamara

    “Aku akan mencoba menghubungi Adam. Saat ini dia sedang bersama dengan Tamara “ Jason berkata dengan tatapan cemas seraya menggulir beberapa kali layar ponselnya.Yuna hanya mengangguk. Wajahnya pun tak kalah cemas dengan lelakinya. Ia lantas menoleh ke arah ujung lorong tempat pria mencurigakan tadi menghilang.Tampaknya mereka lebih waspada atau sadar jika keberadaannya sudah diketahui. Yuna lantas menatap Jason yang tiba-tiba tersentak dengan kedua bola mata melotot. “Ada apa, Jason?” tanya Yuna langsung.“Adam menolak panggilanku,” sahut Jason langsung. “Akan kucoba lagi,” ujarnya seraya mengulang panggilan teleponnya.“Mungkin Adam tak sengaja menggeser ke tolak.” Yuna mencoba menenangkan.Jason mengangguk. Namun, ia kembali tersentak. Ponsel Adam tak bisa dihubungi. Pria tampan itu masih penasaran dan mencobanya sekali lagi.“Adam mematikan ponselnya,” tebak Jason disusul helaan napas berat. “Sepertinya Tamara sedang bersamanya,” tambahnya seraya memijat ujung alisnya.“Bagaiman

DMCA.com Protection Status