“Apa?! Tuan Jason berkata apa?” Vina terkejut mendengar laporan dari Neta di balik telepon.“Tuan Jason bilang kalau kamu masih terus mengusiknya dan Yuna, dia akan menyebarkan foto-foto panasmu dengan Ryan di dalam mobil,” sahut Neta dari balik telepon. “Vina, tolong jangan lanjutkan. Tante nggak mau nama baik Ryan jadi rusak dan dikenang sebagai anak nakal,” tambahnya.Vina mengepalkan tangan kanannya dengan wajah menahan kesal. “Sialah, aku lupa kalau pria cacat itu menyimpan foto-fotoku dan Ryan. Bisa tamat riwayatku kalau dia menyebarkan foto-foto itu,” batinnya.“Ya sudah, nanti aku minta temenku yang wartawan untuk pulang. Turuti saja ucapan pria cacat itu!” titah Vina kesal. Ia bahkan tak menunjukkan nada sopan, walaupun wanita di balik teleponnya lebih tua dari dirinya.Berbagai umpatan keluar dari mulut Vina setelah sambungan telepon dengan Neta tersambung. Hingga Arka yang masih berada di hadapannya tertawa mengejek. Tentu saja Vina makin kesal.“Berhentilah menertawakanku!
Selama satu minggu Yuna memastikan kedua kaki Jason bisa berjalan dengan kuat. Ia bahkan mulai memberikan pelatihan pada Jason untuk berlari di atas treadmill. Yuna terus mengontrol detak jantung dalam setiap gerakan larinya.Hanya Yuna yang tahu tentang kondisi kesehatan Jason serta kedua kakinya. Wajah dan tubuh gagah Jason makin terpancar saat ia berlari di atas treadmill. Yuna tersenyum puas melihat hasil denyut jantung lelakinya sudah stabil, artinya lelaki tampan itu sudah bisa berjalan dengan kuat dan tak ada kendala pada kedua kakinya.“Latihan hari ini cukup!” ucap Yuna seraya memberikan senyuman cantiknya. “Besok kamu sudah bisa berlari mengejar layangan, atau menendang musuhmu dengan kedua kakimu,” cicitnya.Jason tertawa kecil mendengar lelucon Yuna. Ia lantas mematikan mesin tersebut, menuruti perintah dokter pribadinya yang cantik. Hatinya terus bersorak riang, hingga tak bisa berhenti tersenyum. Apa lagi, jika ia membayangkan kejadian esok
Jason dan Yuna panik. Keduanya segera melepaskan tautan bibirnya dan seegra berpencar. Untunglah indera penglihatan Jason menemukan kursi yang paling dekat, sehingga ia segera duduk di sana.Ya, Jason merahasiakannya dari Adam tentang dirinya sudah bisa berjalan. Bukan karena ia tak percaya dengan asisten pribadinya, tetapi biarkan Adam fokus dengan pekerjaannya. Tepat setelah Jason duduk dengan benar dan Yuna tengah berpura-pura membaca berkas hasil pemeriksaan, pintu terbuka lebar.Bukan itu saja yang membuat mereka segera menjauh saat mendengar Adam akan bergegas masuk. Tentu saja mereka tak akan membiarkan lelaki itu menyaksikan ciuman hangat di pagi hari. Keduanya harus menjaga perasaan Adam.“Ah, aku kira kalian tidak ada di dalam,” ucap Adam segera melangkan masuk dan mendekati keduanya.“Maafkan aku, tak mendengar suara panggilanmu, Adam. Aku sedang fokus menyimak hasil kemajuan kesehatanku,” sahut Jason berbohong.Yuna segera memutar tubuhnya. Napasnya masih sedikit tersenga
“Maafkan aku kalau kedatangan kami mengganggu kalian,” ucap Arka dengan nada santun, tetapi meledek.“Sungguh sangat mengganggu! Hingga makanan yang baru saja masuk ke mulutku ingin keluar dan kumuntahkan pada wajahmu!” sahut Jason tak bisa lagi menunjukkan rasa sopannya.Yuna langsung meriah lengannya. Ia menggelengkan kepalanya, isyarat agar lelakinya tetap tenang. “Jangan terpancing emosi, Jason!” ucapnya lembut.“Ah, terima kasih calon kakak ipar!” seru Arka hingga langsung membuat Yuna menoleh padanya. Arka tersenyum mengejek padanya. Yuna kembali menarik lengan Jason tanpa menoleh pada lelakinya. Ia yakin Jason hendak menjawab ledekan Arka.“Bukankah kalian akan segera menikah, kenapa kalian masih berkeliaran di sini dan mengganggu kenyamanan orang lain?” ucap Yuna membalas senyuman mengejeknya Arka.“Maaf, mengganggu? Siapa yang Anda maksud?” tanya Arka memasang wajah bingung.Akan tetapi, Yuna dapat melihat jelas raut wajah tersinggungnya Arka. Yuna lantas menoleh sebentar pa
“Kenapa dengan ekspresimu? Kamu tak percaya dengan ucapanku dan Dokter Yuna atau tidak senang mendengar aku bisa berjalan?” tanya Jason menyelidik.“Bukan begitu! Tentu saja aku senang banget, tapi kenapa kamu masih menggunakan kursi roda?” tanya Adam menatap bingung.Ya, dirinya terlalu syok dan tak menyangka. Seingatnya Yuna pernah berkata jika Jason bisa sembuh dengan menghalangi pengobatan dan terapi sekitar enam bulan. Ia lantas menatap Yuna dan langsung dijawab anggukan dari dokter cantik itu.“Kalau begitu cobalah berjalan agar aku bisa p
Vina berhasil mengambil simpatik publik untuk kembali muncul ke media. Dia yang dikenal dan dicurigai licik sebab video skandalnya dengan Arka serta video penyelamatan bunuh dirinya. Setelah kejadian tersebut, keduanya melakukan jumpa pers mengungkapkan kesalahan mereka dan meminta maaf atas kegaduhan tersebut.Rencana yang apik membuat para netizen mengagumi kesabaran Vina yang tertekan karena tuntutan keluarganya. Tentu saja, wanita itu menceritakan semua perbuatan buruk ibu dan kedua kakaknya. Siapa yang tak iba?“Bagaimana hubungan Anda dengan dokter tersebut?” tanya salah satu wartawan saat mereka hendak mengakhiri jumpa pers.“Kamu tetap berhubungan baik. Bahkan sahabatku itu yang selalu men-suport dan memberi semangat agar aku berani mengungkapkan fakta tersebut ... jujur saja sebenarnya aku takut untuk berterus terang tentang masalah keluargaku yang bisanya memerasku saja. Dengan kata lain, persahabatanku dengan dokter Yuna tak akan terpisahkan, kami saling mendukung,” jawab V
“Aku kira kamu tak akan datang, Yuna,” ucap Vina menyambut kedatangan Yuna.“Tentu saja aku datang. Ini permintaan dari sahabat yang tak terpisahkan. Benarkan?” sahut Yuna meledek.Ya, Yuna tak perlu lagi berbasa basi di hadapan Vina. Bukankah mereka sudah berbicara terbuka dan Yuna sudah meminta untuk tak saling mengenal agar tak perlu lagi saling menyakiti. Akan tetapi, wanita munafik di hadapannya menariknya.“Tak bisakah kamu berpura-pura baik padaku seperti dulu, Yuna,” celetuk Vina membalas nada mengejeknya Yuna. “Bukankah kita akan menjadi keluarga besar nantinya. Banyak acara keluarga yang akan saling mempertemukan kita,” ocehnya.“Mm … maksudmu pura-pura baik jika di depan orang lain atau kamera? Aku rasa calon suami kita sudah tahu kalau aku dan kamu tidak memiliki hubungan baik,” sahut Yuna langsung. Kemudian dokter cantik itu melenggang melewati Vina yang menatapnya penuh kekesalan. Mungkin dia tak akan menyangka Yuna seberani ini padanya. Ia lantas memutar tubuhnya dan m
“Tuan Jason sudah berada di depan gedung pintu masuk aula pesta. Aku akan menyambutnya,” ucap Yuna seraya memasukan ponselnya pada tas tangan berukuran kecil.“Oh, kalau begitu jangan hiraukan aku, Yuna! Tuan Jasonmu saat ini butuh perhatianmu daripada aku,” sahut Vina dengan senyuman mengembang sempurna.Ya, sedari pagi Yuna sudah berada di ruang pengantin ditemani Rachel. Tugas mereka sebagai bridesmaid. Vina yang tampak cantik dan anggun dengan gaun pengantinnya menatap kepergian Yuna hingga tak terlihat di balik pintu.“Sepertinya kak Yuna begitu menyukai pria cacat itu, ya?” tanya Rachel dengan nada heran. “Padahal kak Ryan jauh lebih tampan, benarkan? Apa mungkin gosip itu benar, kak Yuna hanya menginginkan harta pria cacat itu saja?” ujarnya.Vina refleks menoleh, lalu meletakkan jari telunjuknya pada bibirnya. Isyarat agar gadis tersebut untuk diam. “Kamu akan lihat bagaimana Yuna menyesal memilih pria cacat itu daripada kakakmu,” ujarnya.Wanita itu lantas mengeluarkan ponsel