Share

152. Mengintimidasi Vina

Penulis: Disi77
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Arka, benar yang dikatakan wanita itu? Dia wanita yang berada dalam video vulgarmu?” Brian mencecar anak tirinya dengan tatapan murka.

“Pa, a—aku bisa jelaskan,” sahut Arka gagap. Wajahnya bahkan tampak pucat.

Lelaki itu panik. Padahal ia tengah bersikap baik di hadapan Brian agar ayah tirinya tak mengirimnya ke Hongkong sesuai perintah Jason. Vina mengacaukan segalanya.

“Tentu, Tuan! Aku punya buktinya kalau akulah wanita itu,” seru Vina lantang.

Jujur saja wanita itu pun cemas saat Brian harus memergokinya. Tujuannya hanyalah memaksa Arka bertanggung jawab saja. Jantungnya berdegup kencang dan tak karuan.

Bagaimana jika Brian menyalahkannya, pikir Vina. Berita tentang Brian yang lebih perhatian pada Arka yang merupakan anak tirinya daripada Jason—anak kandungnya, sudah menyebar ke dalam perusahaan. Kali ini Vina hanya bisa pasrah.

“Kalian berdua, ikut aku ke dalam!” titah Brian tegas.

Lelaki paruh baya itu langsu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   153. Rencana Brian

    Vina tersentak. Tatapan Brian seolah mengintimidasi. Akan tetapi, ia sadar lelaki itu pasti akan memastikan dirinya bisa dipercaya..Wanita itu menundukkan pandangannya dan memasang wajah penuh penyesalan. Bukanlah hal yang sulit untuk Vina bukan. Bahkan wanita itu bisa meneteskan air mata agar terlihat sungguh-sungguh.“A–aku terlalu takut dan merasa bersalah setelah kejadian tersebut. Jujur saja aku bingung dan putus asa, Tuan … beberapa kali saya melakukan percobaan bunuh diri lagi,” jelas Vina diikuti tetes air mata penyesalannya. Tentu saja pura-pura.“Hingga akhirnya aku sadar dengan kondisi tubuhku yang berbeda … maksudku, aku telat haid dan ternyata aku hamil … akhirnya aku sadar kalau aku harus bertahan hidup. Anakku berhak hidup, Tuan,” sambung Vina seraya menaikkan pandangannya. Ia memasang tatapan nelangsa dan memohon. “Aku hidup demi anak dalam kandunganku, bukan untukku. Itulah alasanku kemari, Tuan Brian,” pungkasnya.Brian terdiam dengan wajah berpikir. Vina langsung m

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   154. Menjaga Musuh Tetap Dekat

    “Kamu harus memperbaiki nama baikmu, Arka!” tegas Brian sebelum anak tirinya meluapkan amarahnya.“Tapi, Pa. Aku sudah mengikuti saran dari Papa untuk mengikuti prosedur kasusku ... aku menjalani wajib lapor agar nama baikku tetap terjaga dan tak mencoreng nama baik keluarga! Kenapa aku harus menikahi wanita jalang itu! Apa kata orang lain kalau aku menghamili wanita jalang?” papar Arka tetap menolak. “Papa belum tahu seperti apa wanita itu ... dia sangat mengerikan, Pa!” tambah Arka seraya menggertakan kedua giginya. “Jangan termakan omongannya yang mengaku sahabatnya dokter Yuna. Dia munafik ... sangat berbeda dengan dokter Yuna!”Terbayang dalam benaknya bagaimana wanita itu tega mengkhianati sahabatnya. Bahkan Vina tak segan meracuni Yuna. Ya, walaupun atas perintahnya dan semuanya demi keuntungannya. Arka dapat menyimpulkan jika wanita itu berani melakukan segala hal demi ambisinya.“Papa lebih tahu seperti apa wanita itu dan hal tersebutlah yang papa cemaskan, Arka!” ucap Brian

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   155. Perjanian Dua Musuh

    “Ada satu orang yang papa curigai dan menjadi pengendali Arka. Papa perlu memastikan dia lah dalangnya ... itulah sebabnya Arka harus masuk kembali ke perusahaan agar dia bisa muncul,” jelas Brian dengan tatapan berat, tetapi penuh keyakinan.“Maafkan papa jika membebanimu, tetapi ini adalah jalan yang terpikir olehku, Jason. Papa yakin, kamu bisa memahaminya,” sambung Brian seraya menatap penuh sesal pada Jason.Jason tertegun mendengar penjelasan ayahnya. Ia memandangi kedua kakinya yang masih berlabuh di atas step kursi rodanya. Tujuannya memang mengungkap dalang dari orang yang menyebabkan kedua kakinya lumpuh.“Apa aku tahu siapa orangnya?” tanya Jason memastikan.“Ya, tetapi papa tidak bisa memberitahumu sekarang sebelum yakin dialah pelakunya. Yang jelas Arka terlibat,” jawab Brian yakin.Wajah Jason tampak berpikir keras. Tentu saja terlalu beresiko menerima Arka kembali, tetapi melihat kesungguhan papanya ... Jason perlu mempertimbangkan hal tersebut. Setidaknya Jason yakin B

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   156. Rencana Keji Vina

    “V—vina hamil dan Arka akan menikahinya?” tanya Yuna dengan nada terbata, ia tarlalu syok saat Jason menceritakan hasil pertemuannya dengan Brian. Wanita itu bahkan bangkit dari dekapan Jason. Ya, lelaki itu memberitahunya setelah berada di kamar tidurnya. Tentu saja reaksi Yuna sama seperti dirinya saat mendengar penjelasan tersebut dari papanya. Dokter cantiknya menatap wajahnya tak percaya. “Bukan itu saja, Arka akan kemabli ke perusahaan dengan jabatan direktur.” Jason menambahkan dan tentu saja Yuna semakin tersentak. “Kamu yakin itu permintaan papamu?” tanya Yuna dengan tatapan curiga. “Atas dasar apa?” Jason terdiam sebentar. Kemudian ia menceritakan semua hasil pertemuannya dengan papanya. Termasuk tentang kecurigaan Brian tentang orang yang selamaa ini membantu Arka. “Tapi, tetap saja tak masuk akal, Jason! Arka saja sudah licik lalu ditambah dengan kehadiran Vina ... apa yang ada dalam pikiranmu dan papamu,” hardik Yuna kesal. “Yuna, dengarkan aku! Untuk saat ini Arka

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   157. Vina Semakin Licik

    “Aku penasaran, kenapa kamu memintaku membunuh lelaki itu? Bukankah dia juga partner tidurmu?” selidik Arka menatap curiga. Kemudian ia meneguk gelas wiskinya.Vina sedikit tersentak dengan pertanyaan terakhir Arka. Sepertinya lelaki di hadapannya menyelidiki kehidupannya, sama seperti Jason. Ia lantas menukar posisi tumpangan kakinya seraya tersenyum sinis sebelum menjawab.“Bukankah kalau dia tiada … kamu juga untung, Tuan Arka?” sahut Vina mempertahankan senyuman sinisnya.Wanita itu lantas mengambil alis gelas wiski dari hadapan Arka lalu mengisinya. Namun saat ia hendak menenggaknya, Arka menahannya. Lelaki itu mengambil alih gelas miliknya dari tangan Vina.“Apa kamu lupa kalau dalam perutmu ada janin atau memang kamu berpura-pura hamil?” celetuk Arka lalu menegak sampai tuntas minuman keras tersebut.“Ah, aku lupa,” sahut Vina langsung. “Terima kasih sudah mengingatkan,” imbuhnya diakhiri senyuman tulus.Wanita itu lantas

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   158. Serangan Dari Jason Untuk Yuna

    “Kemari kamu, Wanita Jalang! Gara-gara kamu Ryan meninggal!” teriak Neta dengan suara lantang. Seolah sengaja agar seluruh penghuni rumah sakit mendengar teriakannya.Anak buah Jason yang berjaga di sana langsung menjagal Neta. Wanita makin berontak dan berteriak kencang. Tentu saja perbuatannya sangat mengganggu, hingga akhirnya Jason memberi isyarat untuk melepaskan wanita paruh baya tersebut.“Mentang-mentang kalian banyak uang jadi sesuka hati memperlakukan orang kecil,” gerundel Neta menunjukkan wajah tak sukanya. Neta langsung menghampiri tempat Yua berada, di ujung lorong bersama Jason, Adam dan Rina. Langkahnya terburu menandakan ia tengah emosi dengan kedua tangan mengepal. Akan tetapi, mereka yang ada di sana sama sekali tak gentar, apalagi Yuna.“Cukup di situ!” perintah Jason saat jarak mereka hanya tersisa satu meter.Wanita paruh baya itu refleks terhenti. Perintah Jason yang tegas seolah mempan. Neta mencibir, tetapi ia terlanjur berhenti.“Kamu berani memerintahku?” g

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   159. Siasat Jason Yang Pura-pura

    “Apa?! Tuan Jason berkata apa?” Vina terkejut mendengar laporan dari Neta di balik telepon.“Tuan Jason bilang kalau kamu masih terus mengusiknya dan Yuna, dia akan menyebarkan foto-foto panasmu dengan Ryan di dalam mobil,” sahut Neta dari balik telepon. “Vina, tolong jangan lanjutkan. Tante nggak mau nama baik Ryan jadi rusak dan dikenang sebagai anak nakal,” tambahnya.Vina mengepalkan tangan kanannya dengan wajah menahan kesal. “Sialah, aku lupa kalau pria cacat itu menyimpan foto-fotoku dan Ryan. Bisa tamat riwayatku kalau dia menyebarkan foto-foto itu,” batinnya.“Ya sudah, nanti aku minta temenku yang wartawan untuk pulang. Turuti saja ucapan pria cacat itu!” titah Vina kesal. Ia bahkan tak menunjukkan nada sopan, walaupun wanita di balik teleponnya lebih tua dari dirinya.Berbagai umpatan keluar dari mulut Vina setelah sambungan telepon dengan Neta tersambung. Hingga Arka yang masih berada di hadapannya tertawa mengejek. Tentu saja Vina makin kesal.“Berhentilah menertawakanku!

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   160. Ciuman Hangat Yang diganggu

    Selama satu minggu Yuna memastikan kedua kaki Jason bisa berjalan dengan kuat. Ia bahkan mulai memberikan pelatihan pada Jason untuk berlari di atas treadmill. Yuna terus mengontrol  detak jantung dalam setiap gerakan larinya.Hanya Yuna yang tahu tentang kondisi kesehatan Jason serta kedua kakinya. Wajah dan tubuh gagah Jason makin terpancar saat ia berlari di atas treadmill. Yuna tersenyum puas melihat hasil denyut jantung lelakinya sudah stabil, artinya lelaki tampan itu sudah bisa berjalan dengan kuat dan tak ada kendala pada kedua kakinya.“Latihan hari ini cukup!” ucap Yuna seraya memberikan senyuman cantiknya. “Besok kamu sudah bisa berlari mengejar layangan, atau menendang musuhmu dengan kedua kakimu,” cicitnya.Jason tertawa kecil mendengar lelucon Yuna. Ia lantas mematikan mesin tersebut, menuruti perintah dokter pribadinya yang cantik. Hatinya terus bersorak riang, hingga tak bisa berhenti tersenyum. Apa lagi, jika ia membayangkan kejadian esok

Bab terbaru

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   200. Pernikahan Merubah Masa Depan

    Tak ada lagi halangan menuju hari pernikahan Jason dan Yuna. Semuanya terencana dengan baik. Vincent Wang dan ayahnya serta beberapa investor Hongkong bahkan menyempatkan diri untuk menghadiri pernikahan Jason dan Yuna. Persidangan kasus Arka, Elsa, Teguh—mantan suaminya Elsa dan Tamara, sudah mendekati akhir. Akan tetapi, sudah dipastikan mereka mendapatkan hukuman setimpal. Bukan itu saja, beberapa petugas yang dulu terlibat dan terbukti membantu mereka, sudah mendapatkan hukumannya. Damian, pengacaranya Jason dan Adam memastikan semuanya mendapatkan hukuman. Hingga malam di hari pernikahan tiba, Yuna kembali ke kediamannya dan berbincang bersama pamannya. Ia akan semakin merindukan Dimas, padahal selama ini Yuna jarang berada di rumah. Bahkan Yuna tak malu menggelayut manja pada pamannya yang sudah dianggapnya seperti pengganti ayahnya. “Apa kamu tidak malu terus menggelayut seperti anak kecil?” celetuk Dimas seraya melirik wajah Yuna yang bersandar di bahunya, tetapi ia tersenyu

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   199. Jason dan Adam

    “Ada apa, Adam? Ada masalah?” tanya Jason setelah berada di samping sahabatnya.Adam hanya tersenyum tipis, enggan menjawab. Kemudian ia memutar tubuhnya menatap gedung megah di sana, lalu mengedarkan pandangannya mencari seseorang. “Sudah selesai? Di mana dokter Yuna?” tanyanya seraya menatap pada Jason.“Yuna menunggu di kafe itu.” Jason menunjuk bangunan kafe di samping gedung.“Memangnya ada yang belum selesai dengan persiapan gedungnya?” tanya Adam dengan raut wajah bingung.Jason menghela napas berat. Ia tahu Adam hanya berusaha menghindari pertanyaan darinya. Ya, sahabatnya itu sedikit tertutup untuk masalah pribadi jika dirinya tak mendesak atau mencari tahu sendiri masalah yang sedang dihadapi Adam.“Ya, memang ada yang belum selesai ... kamu, Adam,” sahut Jason seraya berpindah duduk pada bangku di samping taman bunga, tepi mobilnya terparkir.“Aku? Memangnya ada apa denganku?” tunjuk Adam pada dirinya. Ia semakin memasang wajah bingung.Pria tampan itu tak segera menjawab.

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   198. Masa Depan Berubah

    Informasi yang diberikan Rina begitu mengejutkan. Racun arsenik itu berasal dari kelompoknya Teguh Gunawan–mantan suaminya Elsa. Bahkan informasi yang diberikan Rina di luar dugaan yang lainnya.Perawat cantik itu bahkan menemukan tempat persembunyian kelompok mafianya Teguh. Tak menyangga wanita yang terlihat lugu, ternyata memiliki kontribusi besar. Yuna bahkan bangga menjadi sahabat baiknya.Jason langsung bertindak cepat. Akan tetapi, ia memastikan pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut benar-benar bersih. Tentu saja selama ini dirinya dan Adam dibantu Rocky menyelidiki para polisi yang bekerja untuk Elsa. Serta para mafia polisi yang tunduk pada kelompoknya Teguh sudah pasti tak bisa berkutik.Damian Alexander, pengacaranya Jason dengan senang hati mengurus semua mafia polisi tersebut. Apa lagi semua bukti yang Jason kumpulkan sangatlah kuat. Bukti tambahan ponselnya Vina, serta bukti penyelidikan Brian yang menunjukkan jelas jika kecelakaan Jason disengaja dan pelakunya

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   197. Bukti Terkumpul

    “E–elsa? Papa yakin?” tanya Jason terbata dengan tatapan tak percaya.Brian mengangguk lemah dalam posisi tidurnya. Jason terdiam syok, hingga tubuhnya tampak mematung. Bahkan ia tampak seperti orang linglung menatap wajah papanya.Bukan karena Jason tak percaya pelakunya adalah Elsa, tetapi ia mencemaskan keadaan Brian. Justru karena ia memperkirakan pelakunya adalah Elsa ataupun Arka. Jujur saja ia ingin mencecar papanya, tetapi Yuna sudah menarik kedua bahunya menjauh dari tubuh Brian.“Cukup, Jason! Kita masih punya banyak waktu.” Yuna memberi nasehat.Tepat saat Jason mengangguk pasrah, pintu ruangan tersebut ada yang mengetuk. Tak lama langsung terbuka. Dokter Rudi datang dengan Rina, sahabat baiknya Yuna sekaligus satu-satunya perawat yang mengetahui keadaan Brian.“Kita beri ruang agar Dokter Rudi memeriksa keadaan papamu!” ucap Yuna seraya membawa tubuh Jason menjauh dari ranjang brankar Brian.Dokter cantik itu lantas mengangguk pada dokter Rudi, isyarat agar dia segera meme

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   196. Jalan Terbuka Jelas

    “Mungkin saya punya informasi yang membantu untuk Tuan Jason.” Rocky berkata setelah memastikan fokus mereka selesai dengan informasi tentang Vina. Sontak saja, Jason, Yuna dan Adam menoleh padanya. Ketiganya menunggu penjelasannya dengan wajah sigap. Rocky mengeluarkan beberapa lembar foto dari saku dalam jasnya, lalu menjajarkan di atas meja yang menjadi pembatas mereka. “Sebenarnya tadi itu aku dan anak buahku sedang meninjau tempat Tuan Jason kecelakaan setelah menemukan beberapa bukti, lalu Tuan memberitahu kalau Adam sedang dalam bahaya di jalur tersebut ... itulah sebabnya kami datang lebih cepat,” jelas Rocky terdengar melegakan. Adam tersenyum lega. Semua ini memang bukan kebetulan, tetapi hal tersebut berkat kesigapan Jason. Rocky lantas melanjutkan penjelasannya. “Saya berhasil menemukan keberadaan keluarga dari supir truk yang menjadi tersangka penabrakan Tuan Jason. Lalu beberapa bukti jika kecelakaan tersebut sudah direkayasa,” jelas Rocky seraya menunjuk beberapa fo

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   195. Berkumpul Menyusun Rencana

    Adam pantas untuk merasa tenang dan tak perlu panik. Bantuan dari Rocky—anak buahnya Jason datang lebih cepat. Tentu saja Adam tahu kehadiran mereka dari cara mereka memberi sinyal. Dua mobil dari belakang langsung menyalip kendaraan yang sedari tadi diduga orang yang hendak mencelakainya serta menggiringnya menuju arah jalan tempat Jason kecelakaan. Sementara dua mobil lainnya mengamankan kendaraan yang mengikuti Adam.Kini dua mobil itu mengawalnya hingga Adam memilih kembali ke rumah sakit. Jason langsung menyambutnya dan memeluk sebentar lalu ia berpindah pada anak buahnya yang berada di belakang Adam. “Terima kasih, kalian memang selalu bisa diandalkan,” ucapnya pada mereka.“Sama-sama, Tuan Jason. Ini adalah tugas kami,” sahut lelaki yang berada di paling kiri. Jumlah mereka enam orang dan semuanya berpakaian formal.“Ah, Tuan. Saya baru saja menerima pesan dari anak buahku yang kutugaskan mencari keberadaan—“ ucap lelaki tadi terhenti. Jason menempelkan jari telunjuknya di dep

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   194. Selamatkan Adam

    “Apa?” Jason terkejut dengan ucapan Adam dari balik telepon. Wajah pria tampan itu langsung berubah pucat dan cemas, serta panik. Ia bahkan refleks berdiri dan mengacak rambut belakangnya, frutasi. Yuna yang berada di sampingnya pun ikut bangkit merasakan kecemasan Jason. “Apa yang terjadi, Jason?” tanya Yuna panik. Jason hanya memberi isyarat untuk tenang dengan mengangkat tangan kanannya. Ia lantas fokus pada ponselnya. “Dengarkan aku, Adam! Tetap tenang dan jangan putuskan sambungan teleponnya! Terus beri laporan padaku kondisi terkinimu, mengerti!” perintahnya. “Baik, Jason. Tolong bantu aku secepatnya,” sahut Adam terdengar panik. “Tentu, aku pasti akan membantumu dan tak akan tinggal diam,” balas Jason cepat. “Aku akan meminta Rocky untuk mengirimkan anak buahnya dan secepatnya menjemputmu,” pungkasnya menenangkan. Terdengar jelas suara Adam mengatur napasnya dari balik telepon. Tentu saja, Jason dapat merasakan bagaimana cemasnya Adam, dirinya sudah pernah mengalami hal te

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   193. Adam Cemas

    “Sepertinya habis batre. Aku selalu lupa charger ponsel dan biasanya diisi daya jika sedang dalam perjalanan di mobil,” ucap Adam diakhiri senyuman canggung.“Bisa tolong buka laci dasbor di hadapanmu? Aku menyimpan alat pengisi dayanya di sana.” Adam menunjuk laci di hadapan Tamara.Wajah wanita cantik itu yang semula tegang kini tampak terlihat lega. Ia bahkan segera menuruti permintaan Adam, mengeluarkan alat mengisi daya ponselnya. “Berikan ponselmu padaku! Biarkan aku yang memasangkannya,” ujarnya.Adam mengangguk dan memberikan ponselnya pada Tamara. Wanita itu tampak cekatan dan memang sudah terbiasa melakukannya. Tanpa disadari Adam masih meliriknya curiga.Tentu saja yang dilakukan Adam tadi hanyalah pura-pura. Ia bukanlah pria bodoh seperti yang dikatakan Jason. Adam lebih mengandalkan intuisi dan nalurinya dalam berbisnis.Ya, pria tampan itu memiliki pemikiran yang sama dengan Jason. Tak ada sesuatu hal di dunia ini yang kebetulan, pemikiran mereka. Mungkin karena mereka s

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   193. Adam dan Tamara

    “Aku akan mencoba menghubungi Adam. Saat ini dia sedang bersama dengan Tamara “ Jason berkata dengan tatapan cemas seraya menggulir beberapa kali layar ponselnya.Yuna hanya mengangguk. Wajahnya pun tak kalah cemas dengan lelakinya. Ia lantas menoleh ke arah ujung lorong tempat pria mencurigakan tadi menghilang.Tampaknya mereka lebih waspada atau sadar jika keberadaannya sudah diketahui. Yuna lantas menatap Jason yang tiba-tiba tersentak dengan kedua bola mata melotot. “Ada apa, Jason?” tanya Yuna langsung.“Adam menolak panggilanku,” sahut Jason langsung. “Akan kucoba lagi,” ujarnya seraya mengulang panggilan teleponnya.“Mungkin Adam tak sengaja menggeser ke tolak.” Yuna mencoba menenangkan.Jason mengangguk. Namun, ia kembali tersentak. Ponsel Adam tak bisa dihubungi. Pria tampan itu masih penasaran dan mencobanya sekali lagi.“Adam mematikan ponselnya,” tebak Jason disusul helaan napas berat. “Sepertinya Tamara sedang bersamanya,” tambahnya seraya memijat ujung alisnya.“Bagaiman

DMCA.com Protection Status