Share

85 - Rasa Bersalah yang Terlambat

Dean terlihat duduk termenung di salah satu sofa tunggal yang tertata di hadapan meja kerja dalam ruangannya.

Selepas kepergian Feli, Dean belum melakukan terlalu banyak pergerakan, hanya terduduk selagi membiarkan manik mata hitamnya menyalang, menatap tajam ke arah titik di mana Feli sempat berdiri, tepatnya saat ia melabuhkan tamparan kelewat keras di wajah cantik sang putri.

Apa yang sudah terjadi, seakan terus terulang lagi dan lagi dalam penglihatan Dean, maupun dalam ingatannya.

Mengerang geram, pria paruh baya itu menjambak marah surainya dengan kedua telapak tangan dengan sekuat-kuatnya sambil menundukan kepala dan pandangan, mencoba melampiaskan frutrasi yang dirasa.

Deru napas Dean memburu, terengah dan terdengar cukup menyesakan. Saat pelupuk dari mata lelah itu memejam, bayangan di mana Feli menatap kecewa dan sedih ke arahnya, muncul bak sebuah rekaman video yang memiliki resolusi tinggi.

Permukaan bibir Dean mulai gemetaran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status