Share

91 - Isi Daya

Merayap mendekat, Nathen kemudian merengkuh tubuh gemetar Feli ke dalam pelukan. Tak lupa ia kecupi puncak kepala wanita kesayangannya itu. "Maafkan aku, Feli."

Kepala Feli menggeleng pelan. Cepat ia balas memeluk Nathen dan membenamkan wajahnya di permukaan dada bidang sang suami yang terbalut kemeja putih polos itu. "Ini bukan salah Paman. Paman jangan meminta maaf."

Menenggerkan dagu di puncak kepala Feli, tetapi memastikan dirinya sama sekali tidak memberi penekanan berarti di sana – apa lagi memberi efek menyakiti, Nathen memejam. "Jika aku tidak mengusirmu, mungkin aku bisa menahanmu untuk tidak pergi ke manapun. Dan sekarang, kita mungkin masih berada di ruang kerjaku. Aku tidak masalah, membiarkanmu menggangguku di sana. Seandainya aku bisa memutar kembali waktu."

Sesak sekali dada Nathen rasanya. Ia sungguh menyesal, karena sempat mengusir Feli, saat istri cantiknya itu datang ke kantornya siang tadi dan mengantarkan makanan untuk makan siangnya.<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status