Home / Romansa / Istri Bayaran Untuk Tuan Muda / Bab 7. Pertemuan Pertama dengan Edwin

Share

Bab 7. Pertemuan Pertama dengan Edwin

last update Last Updated: 2022-01-06 01:48:44

"Memangnya kita pernah bertemu dulu. Saya tidak mengingat kamu sama sekali," sahut Edwin setelah mengingat keras namun tidak ada satu memori pun tentang Herlin.

"Sepertinya Tuan sudah lupa dengan saya. Oh iya, mana mungkin orang penting seperti Tuan mengingat saya yang hanya butiran debu," balas Herlin.

"Kamu bicara tidak perlu mutar-mutar. Langsung ke intinya saja," suruh Edwin tidak suka main tebak-tebakan.

"Baiklah, saya akan katakan langsung. Saya ini keponakan dari Karina. Apa Tuan masih mengingat perempuan yang bernama Karina?"

"Karina?" Pikir Edwin mengingat nama yang tidak asing baginya. Namun dia juga masih tidak ingat siapa Karina itu.

"Saya tidak pernah mengenal orang yang bernama Karina,"balas Edwin. 

"Ternyata Tuan juga sudah lupa sama tante saya. Atau jangan-jangan, Tuan juga sudah lupa sama om Wisnu," sambung Herlin memancing Edwin.

Kali ini Herlin yakin jika Edwin ingat siapa orang yang dia sebut. Mana mungkin mereka akan lupa sama keluarganya sendiri. 

Seketika Edwin meremas tongkat yang digunakan. Dia tidak menyangka kalau Herlin akan menyebutkan nama Wisnu. Nama yang sudah menghilang selama lima tahun.

Begitu pula dengan Samira dan lainnya. Mereka ikut terkejut Herlin bisa mengenal Wisnu. 

Darius sangat menyayangkan atas kematian Wisnu. Wisnu adalah sepupu Darius yang merupakan anak kedua. Sedangkan anak pertama meninggal dalam kandungan. 

Mereka semua menganggap jika Wisnu tidak akan termasuk dalam orang yang terkutuk karena bukan anak pertama. Namun sayangnya dia juga terkutuk. Dia menjadi gila setelah kehilangan orang yang dia cintai dan akhirnya memilih bunuh diri. 

"Jadi, apa Tuan sudah ingat siapa saya?"

"Kamu bocah itu? Seharusnya dia masih SMP sekarang. Kamu jangan mengaku ngaku untuk menipu kami," sahut Edwin.

"Saya sama sekali tidak mengaku-ngaku. Saya ini keponakan dari tante Karina."

"Itu tidak mungkin. Keponakan dari Karina itu masih SD. Jadi sekarang dia masih SMP," kata Edwin kekeh.

Herlin sangat tersinggung dengan perkataan Edwin. Memang dirinya saat umur 15 tahun memiliki tinggi yang sangat pendek serta tubuh yang kurus. Jadi banyak orang yang menganggap dia bocah SD. Tidak sekali dua kali dia dikatakan bocah. Untung saja setelah SMA pertumbuhan dia semakin meningkat karena harus bekerja keras.

'Kurang matematika ini kakek. Beraninya bilang aku anak SD. Dia dan lain sama saja,' protes Herlin dalam hati.

"Jadi kamu beneran anak kecil itu?" tanya Edwin belum percaya.

"Jika Tuan masih tidak percaya, Tuan bisa menyuruh anak buah Tuan untuk menyelidikinya sendiri. Tapi satu hal yang mau saya luruskan, saya tidak akan pernah melupakan kejadian itu."

***

Flashback.

Tujuh tahun lalu Herlin masih berusia 15 tahun. Dia baru menginjak kelas satu sekolah menengah atas. Setelah selesai belajar dia pulang dengan penuh semangat. Sudah tidak sabar untuk bertemu dengan tantenya. Lebih tepatnya bukan ingin menemui tantenya, tapi calon sepupunya yang berada di dalam perut tantenya. 

"Tante!" teriak Herlin dengan keras di depan rumah.

"Herlin, jangan berteriak seperti itu," tegur Karina sambil membuka pintu rumah sebelum Herlin menggedor pintu dengan keras.

"Hehehe, Herlin kan kangen sama calon adik sepupu Herlin," sahut Herlin cengengesan tidak jelas.

"Kamu jangan berlebihan. Perut Tante masih datar," sahut Karina menggeleng kepala kecil melihat Herlin yang sangat berlebihan.

"Apa salahnya, Tante? Yang penting kan sudah sayang," ucap Herlin memeluk perut tantenya.

"Ya ya, terserah kamu saja. Ayi masuk. Tante sudah masak masakan kesukaan kamu," ajak Karina masuk.

"Oke Tante. Siap laksanakan perintah," sahut Herlin memberi hormat.

Setelah itu Herlin berlari ke dalam rumah. Perutnya sudah keroncongan. Minta asupan untuk memenuhi tenaga kembali.

Karina mengikuti langkah Herlin dari belakang. Tidak lupa menutup pintu kembali.

***

Langkah Kaki Karina menuju ke ruang makan. Dua akan menunggu Herlin di rumah ruang makan. Namun, matanya menangkap sosok Herlin yang masih berseragam sudah duduk di meja makan.

"Herlin, sudah berapa kali Tante bilang. Ganti baju dulu," tegur Karina.

Karina sangat memanjakan Herlin. Tapi tidak dengan kesalahan yang dibuat oleh Herlin. Herlin harus menuruti peraturan yang ada di rumah. Tidak boleh makan siang sebelum ganti baju.

"Tapi Tante …." 

Ucapan Herlin terputus karena sang Tante menatapnya dengan tajam. Tidak lupa dengan tangan dilipat di depan dada. Tanda menolak protesnya.

"Oke, Herlin ganti baju," sahut Herlin mengalah.

"Nah, gitu dong …."

Kini ucapan Karina yang terputus oleh suara ketukan pintu rumah. Rumahnya yang tergolong kecil tidak ada bel.

"Siapa yang bertamu Tante?" tanya Herlin.

"Tante juga tidak tahu. Kamu teruskan ganti baju. Jangan makan sebelum ganti baju," suruh Karina.

"Iya Tante," sahut Herlin dengan suara lemah.

Herlin dengan lesu berjalan ke arah kamarnya. Kamarnya seakan-akan terletak sangat jauh sekarang. Saking dia terlalu lapar.

Setelah Herlin pergi, Karina langsung menuju ke pintu. Dengan segera membuka pintu. Matanya menatap tamu yang datang adalah orang asing. Orang yang terlihat berwibawa dan terlihat elit. Bukan hanya satu, tapi lima orang asing sekaligus.

"Ada yang bisa saya bantu. Tuan mencari siapa ya?" tanya Karina.

"Apa anda yang bernama Nona Karina?" tanya salah orang yang berada di samping orang yang terlihat lebih berkuasa.

"Iya, saya Karina. Tapi Tuan-tuan ini siapa ya?"

Karina mengerutkan kening. Dia sama sekali belum pernah melihat mereka. Dia juga tidak pernah berurusan dengan orang kaya.

"Perkenalkan, saya adalah Edwin, kakeknya Wisnu," kata Edwin memperkenalkan diri.

Edwin memperkenalkan diri tanpa repot-repot mengulurkan tangannya. Dia melirik Kirana dari ujung rambut sampai ujung kaki, sangat kumuh dan miskin. Tidak sepadan dengannya yang memiliki segalanya. Rumah yang ditempati Kirana bahkan lebih jelek dibandingkan tempat tinggal para bodyguardnya.

'Kakeknya Wisnu? Kenapa Wisnu tidak pernah cerita sama aku. Apa ada yang dia sembunyikan dari aku?' batin Karina cemas.

Karina mengenal Wisnu sebagai anak sebatang kara. Wisnu tidak pernah bercerita tentang keluarganya. Lebih tepatnya tidak pernah membahasnya.

Apalagi Edwin terlihat sebagai konglomerat yang sangat kaya raya. Beda dengan Wisnu yang dia kenal sebagai pria biasa. Pria yang bekerja sebagai buruh.

"Apa kamu tidak memiliki sopan santun. Sampai kapan kamu akan membiarkan tamu berdiri di depan pintu," sindir Edwin yang tidak dipersilahkan masuk dari tadi.

Karina langsung tersadar dari lamunan. Dia jadi tidak enak sama tamu sekaligus kakek dari suaminya. Berarti keluarganya juga.

"Maafkan saya. Saya hanya kaget saja. Mari silahkan masuk dulu," ajak Karina.

Karina mempersilahkan mereka masuk ke dalam rumah. Dengan dua orang yang berjaga di depan pintu. Lalu dua orang berdiri v di belakang tubuh Edwin.

Edwin duduk di sofa yang terlihat mau patah. Pantat sakit ketika sofa yang diduduki terasa keras. Tidak ada bedanya dia duduk di atas batu.

Karina juga ikut duduk di depan Edwin. Dia sedikit gugup berhadapan dengan Edwin. Tatapan Edwin sangat tajam. Jadi sebisa mungkin dia menghindar dari mata Edwin.

"Tante, siapa yang datang. Apa Om Wisnu?" tanya Herlin yang berjalan dari arah kamar. 

Herlin langsung berhenti berlari ketika melihat tamu asing. Dia pikir yang datang adalah om Wisnu.

"Herlin, kamu masuk lagi ya," suruh Karina mengusir Herlin.

"Tidak mau. Herlin mau di sini saja. Sama Tante," sahut Herlin.

Herlin segera duduk di samping Karina. Tidak lupa lengannya memeluk tantenya. Takut kalau orang-orang yang ada di hadapan tantenya akan berbuat jahat kepada mereka.

Bersambung ….

Related chapters

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 8. Ancaman Edwin

    Edwin mengamati Herlin dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tubuh Herlin sangat kecil untuk ukuran anak SMA. Ditambah dengan sikap Herlin yang manja, dia langsung beranggapan kalau Herlin adalah anak sekolah dasar."Siapa bocah ini?" tanya Edwin dengan muka datar."Siapa yang …."Karina segera menghentikan Herlin. Sebelum Herlin protes tidak terima dibilang bocah. Daripada nanti bermasalah."Ini keponakan saya. Jadi kalau boleh saya tahu, apa maksud Tuan datang ke sini?" tanya Karina dengan sopan.Karina tidak mau dicap buruk. Harus terlihat baik di keluarga suaminya yang belum pernah ditemui. Sekaligus sebagai tamunya.Edwin men

    Last Updated : 2022-01-07
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 9. Pulang

    "Ini, kakek aku yang memberinya?""Iya, dia minta kita untuk berpisah.""Berpisah?""Apa benar selama ini kamu berbohong sama aku. Kamu ini bukan orang biasa?" tanya Karina dengan mata berkaca-kaca."Karina, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk membohongi kamu. Aku hanya ingin hidup seperti orang-orang biasa. Aku di sana sangat tertekan. Semuanya serba diatur. Aku tidak boleh melakukan ini, tidak boleh itu. Maka dari itu, beberapa tahun yang lalu aku minggat dari rumah tanpa membawa uang sepeserpun. Aku ingin hidup dan menemukan orang-orang yang benar-benar mencintai aku apa adanya seperti kamu. Kamu masih mencintai aku kan? Kamu jangan marah ya," mohon Wisnu.Wisnu sangat takut kehilangan Karina. Tidak mau Karina marah dan minta berpisah. Karina segalanya bagi dia untuk sekarang dan selamanya. Dia sangat kehilangan segalanya, kecuali Karina.

    Last Updated : 2022-01-08
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 10. Dikurung

    Karina di rumah sangat khawatir dengan keadaan Wisnu. Sudah beberapa hari tidak ada kabar sama sekali tentang Wisnu sejak pulang ke kediaman Alexander William. Setiap detik Karina menunggu kedatangan Wisnu di sepanjang rumah. Senantiasa berdoa Wisnu akan pulang dengan selamat dan baik-baik saja."Tante, apa Tante lagi memikirkan Om Wisnu?" tanya Haerlin menghampiri Karina yang duduk di depan rumah."Tidak sayang," sahut Karina menoleh ke arah lain. Takut ketahuan berbohong sama Herlin."Tante tidak perlu bohong sama Herlin. Kita sudah hidup bersama selama ini. Apa Tante tidak percaya sama Herlin?" tanya Herlin dengan sedih. Tantenya tidak mau berbagi cerita dengannya."Maafkan Tante Herlin. Tante tidak mau membuat kamu ikut cemas. Tante memang sangat khawatir sama suami Tante. Tante takut terjadi apa-apa sama dia," jelas Karina."Tante yang sabar ya. Pasti om Wisnu akan kembali i

    Last Updated : 2022-01-11
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 1. Pertemuan Tidak Terduga

    Herin Raveena adalah seorang gadis yang berusia 20 tahun. Di usianya yang masih muda, dia hidup sebatang kara. Sejak kecil dia diasuh oleh tante lantaran kedua orang tuanya sudah meninggal. Pada usia 15 tahun, Herlin kehilangan tante beserta calon keponakannya gara-gara keluarga dari pihak suami tante. Mereka tidak menyetujui atas pernikahan itu.Sejak saat itu, Herlin berusaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dia bekerja sampingan untuk membantu biaya sekolah dan juga biaya masuk ke Universitas. Semua pekerjaan dia lakoni demi bisa menyelesaikan kuliah. Dia bertekad akan lulus kuliah secepatnya dan bisa bekerja di perkantoran. Supaya bisa hidup dengan layak.Namun sayangnya, Herlin baru saja dikeluarkan dari dua pekerjaan dalam seminggu. Dia memiliki tiga pekerjaan sampingan. Pagi harinya bekerja di toko sebagai pengangkut barang. Di waktu siang sampai sore dia akan bekerja sebagai pelayan. Kemudian pada malam hari sampai jam dua belas malam, dia bekerja

    Last Updated : 2021-09-23
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 2. Kabur

    Nathan tidak suka melihat ada orang yang menyentuh Herlin di depan matanya. Ada rasa marah dan emosi yang meluap. Rasanya dia ingin memotong tangan tersebut."Tuan Putri, kamu tidak apa-apa?" tanya Nathan ingin menyentuh Herlin.Herlin dengan cepat mundur. Dia masih takut dengan Nathan yang tiba-tiba memeluknya."Kamu apa-apaan. Berani-beraninya kamu peluk seorang perempuan yang tidak kamu kenal. Apa kamu tidak punya malu," bentak Herlin dengan marah."Tuan Putri, Tuan Putih jangan marah sama Nathan ya," bujuk Nathan sedih dimarahi Herlin."Siapa yang Tuan Putri. Apa kamu masih bocah memanggil aku dengan sebutan Tuan Putri. Aku ini Herlin," ujar Helin malah memperkenalkan diri."Jadi nama Tuan Putri Herlin ya. Kalau Nama pangeran, Nathan," sahut Nathan menjulurkan tangannya dan tersenyum lebar.Herlin melongo melihat Nathan yang menjulurkan tangannya seperti anak kecil. Sama seperti bocah yang mengajak berkenalan. Apalagi Nathan

    Last Updated : 2021-09-23
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 3. Lepas Kendali

    "Cepat cari identitas gadis tadi. Aku mau kamu mendapatkan seluruh identitas tentang gadis itu sebelum Nathan terbangun," perintah Edwin."Tuan Besar, jangan-jangan gadis tadi itu ….""Kamu jangan banyak tanya lagi. Cepat laksanakan perintahku.""Baik Tuan."Sam segera berlari untuk mencari identitas Herlin. Jika Herlin tidak ditemukan dengan cepat, maka akan timbul masalah besar."Pa, bagaimana ini. Apa mungkin gadis tadi adalah ….""Kamu tenang dulu. Kita akan cari gadis itu sampai ketemu. Semuanya pasti akan baik-baik saja," kata Edwin menenangkan Samira.Samira sudah bisa membayangkan kalau masa lalunya bi

    Last Updated : 2021-09-23
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 4. Sejarah Keluarga Alexander William

    Keluarga Alexander William merupakan keluarga yang setiap tahun hanya memiliki anak laki-laki sebagai penerusnya. Keluarga Alexander William juga merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Harta mereka tidak akan habis sampai beberapa turunan.Setiap keturunan keluarga Alexander William diberkati oleh wajah yang sangat tampan, maskulin dan rupawan. Serta bentuk tubuh yang tinggi, kulit putih bersih dan gagah. Sehingga membuat banyak perempuan menyukai keluarga Alexander William.Hingga pada suatu hari, ada salah satu dari keturunan mereka yang gemar mempermainkan perasaan perempuan. Dia sangat suka memberikan janji palsu kepada semua perempuan yang dia kejar.Lalu ada salah satu perempuan yang sangat polos yang masuk dalam jebakan dia. Dia berjanji akan menikah dengan p

    Last Updated : 2021-09-23
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 5. Tiba di Kediaman Alexander William

    Nathan baru saja siuman dari efek obat yang telah disuntikkan oleh Edwin. Dia duduk di atas kasur dengan linglung. Memproses apa yang terjadi. Saat sedang sibuk memikirkan apa yang terjadi, telinganya menangkap suara teriakan Herlin.Nathan dengan cepat melempar selimut dan berjalan ke arah balkon kamar. Dari sana asal sumber suara Herlin. Dia menatap ke arah bawah, dimana para bodyguard yang sedang menarik tangan Herlin. Kemudian memaksa Herlin dengan cara dipangkul seperti karung beras.Nathan meremas pinggiran pembatas balkon. Dia sangat marah melihat perlakuan bodyguard terhadap Herlin. Tidak boleh ada yang menyentuh Herlin, apalagi memperlakukannya dengan kasar."Lepaskan dia. Apa yang kalian lakukan kepada Tuan Putri!" teriak Nathan dari lantai dua sambil menunjuk ke a

    Last Updated : 2021-09-23

Latest chapter

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 10. Dikurung

    Karina di rumah sangat khawatir dengan keadaan Wisnu. Sudah beberapa hari tidak ada kabar sama sekali tentang Wisnu sejak pulang ke kediaman Alexander William. Setiap detik Karina menunggu kedatangan Wisnu di sepanjang rumah. Senantiasa berdoa Wisnu akan pulang dengan selamat dan baik-baik saja."Tante, apa Tante lagi memikirkan Om Wisnu?" tanya Haerlin menghampiri Karina yang duduk di depan rumah."Tidak sayang," sahut Karina menoleh ke arah lain. Takut ketahuan berbohong sama Herlin."Tante tidak perlu bohong sama Herlin. Kita sudah hidup bersama selama ini. Apa Tante tidak percaya sama Herlin?" tanya Herlin dengan sedih. Tantenya tidak mau berbagi cerita dengannya."Maafkan Tante Herlin. Tante tidak mau membuat kamu ikut cemas. Tante memang sangat khawatir sama suami Tante. Tante takut terjadi apa-apa sama dia," jelas Karina."Tante yang sabar ya. Pasti om Wisnu akan kembali i

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 9. Pulang

    "Ini, kakek aku yang memberinya?""Iya, dia minta kita untuk berpisah.""Berpisah?""Apa benar selama ini kamu berbohong sama aku. Kamu ini bukan orang biasa?" tanya Karina dengan mata berkaca-kaca."Karina, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk membohongi kamu. Aku hanya ingin hidup seperti orang-orang biasa. Aku di sana sangat tertekan. Semuanya serba diatur. Aku tidak boleh melakukan ini, tidak boleh itu. Maka dari itu, beberapa tahun yang lalu aku minggat dari rumah tanpa membawa uang sepeserpun. Aku ingin hidup dan menemukan orang-orang yang benar-benar mencintai aku apa adanya seperti kamu. Kamu masih mencintai aku kan? Kamu jangan marah ya," mohon Wisnu.Wisnu sangat takut kehilangan Karina. Tidak mau Karina marah dan minta berpisah. Karina segalanya bagi dia untuk sekarang dan selamanya. Dia sangat kehilangan segalanya, kecuali Karina.

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 8. Ancaman Edwin

    Edwin mengamati Herlin dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tubuh Herlin sangat kecil untuk ukuran anak SMA. Ditambah dengan sikap Herlin yang manja, dia langsung beranggapan kalau Herlin adalah anak sekolah dasar."Siapa bocah ini?" tanya Edwin dengan muka datar."Siapa yang …."Karina segera menghentikan Herlin. Sebelum Herlin protes tidak terima dibilang bocah. Daripada nanti bermasalah."Ini keponakan saya. Jadi kalau boleh saya tahu, apa maksud Tuan datang ke sini?" tanya Karina dengan sopan.Karina tidak mau dicap buruk. Harus terlihat baik di keluarga suaminya yang belum pernah ditemui. Sekaligus sebagai tamunya.Edwin men

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 7. Pertemuan Pertama dengan Edwin

    "Memangnya kita pernah bertemu dulu. Saya tidak mengingat kamu sama sekali," sahut Edwin setelah mengingat keras namun tidak ada satu memori pun tentang Herlin."Sepertinya Tuan sudah lupa dengan saya. Oh iya, mana mungkin orang penting seperti Tuan mengingat saya yang hanya butiran debu," balas Herlin."Kamu bicara tidak perlu mutar-mutar. Langsung ke intinya saja," suruh Edwin tidak suka main tebak-tebakan."Baiklah, saya akan katakan langsung. Saya ini keponakan dari Karina. Apa Tuan masih mengingat perempuan yang bernama Karina?""Karina?" Pikir Edwin mengingat nama yang tidak asing baginya. Namun dia juga masih tidak ingat siapa Karina itu."Saya tidak pernah mengenal orang yang bernama Karina,"balas Edwin."Ternyata Tuan juga sudah lupa sama tante saya. Atau jangan-jangan, Tuan juga sudah lupa sama om Wisnu," sambung Herlin memancing Edwin.

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 6. Tawaran

    Herlin ingin sekali melepaskan tangan Nathan. Dia sangat risih dengan Nathan yang memeluk tangannya. Ditambah banyak mata yang melihatnya. Tapi kekuatannya kalah dibanding Nathan. "Sayang, kamu harus tidur," bujuk Samira lagi. "Tidak mau," tolak Nathan. Nathan membuang muka. Dia melipat kedua tangan serta bibir yang mengerucut dengan masih memeluk tangan Herlin. "Nathan, kamu pergilah ke kamar kamu. Kakek ingin bicara sama Herlin," suruh Edwin dengan tegas. "Tidak mau, Kek," ucap Nathan dengan manja. Nathan lebih menurut kepada Edwin dibandingkan kedua orang tuanya. Menurutnya, Edwin sangat menakutkan kalau sudah marah. Dia juga sering dihukum sama Edwin kalau berbuat salah. Orang tuanya tidak pernah menghukum dia. "Kamu pergilah ke kamar kamu. Kakek janji, kamu nanti akan melihat Herlin setiap hari di samping kamu," bujuk E

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 5. Tiba di Kediaman Alexander William

    Nathan baru saja siuman dari efek obat yang telah disuntikkan oleh Edwin. Dia duduk di atas kasur dengan linglung. Memproses apa yang terjadi. Saat sedang sibuk memikirkan apa yang terjadi, telinganya menangkap suara teriakan Herlin.Nathan dengan cepat melempar selimut dan berjalan ke arah balkon kamar. Dari sana asal sumber suara Herlin. Dia menatap ke arah bawah, dimana para bodyguard yang sedang menarik tangan Herlin. Kemudian memaksa Herlin dengan cara dipangkul seperti karung beras.Nathan meremas pinggiran pembatas balkon. Dia sangat marah melihat perlakuan bodyguard terhadap Herlin. Tidak boleh ada yang menyentuh Herlin, apalagi memperlakukannya dengan kasar."Lepaskan dia. Apa yang kalian lakukan kepada Tuan Putri!" teriak Nathan dari lantai dua sambil menunjuk ke a

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 4. Sejarah Keluarga Alexander William

    Keluarga Alexander William merupakan keluarga yang setiap tahun hanya memiliki anak laki-laki sebagai penerusnya. Keluarga Alexander William juga merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Harta mereka tidak akan habis sampai beberapa turunan.Setiap keturunan keluarga Alexander William diberkati oleh wajah yang sangat tampan, maskulin dan rupawan. Serta bentuk tubuh yang tinggi, kulit putih bersih dan gagah. Sehingga membuat banyak perempuan menyukai keluarga Alexander William.Hingga pada suatu hari, ada salah satu dari keturunan mereka yang gemar mempermainkan perasaan perempuan. Dia sangat suka memberikan janji palsu kepada semua perempuan yang dia kejar.Lalu ada salah satu perempuan yang sangat polos yang masuk dalam jebakan dia. Dia berjanji akan menikah dengan p

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 3. Lepas Kendali

    "Cepat cari identitas gadis tadi. Aku mau kamu mendapatkan seluruh identitas tentang gadis itu sebelum Nathan terbangun," perintah Edwin."Tuan Besar, jangan-jangan gadis tadi itu ….""Kamu jangan banyak tanya lagi. Cepat laksanakan perintahku.""Baik Tuan."Sam segera berlari untuk mencari identitas Herlin. Jika Herlin tidak ditemukan dengan cepat, maka akan timbul masalah besar."Pa, bagaimana ini. Apa mungkin gadis tadi adalah ….""Kamu tenang dulu. Kita akan cari gadis itu sampai ketemu. Semuanya pasti akan baik-baik saja," kata Edwin menenangkan Samira.Samira sudah bisa membayangkan kalau masa lalunya bi

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 2. Kabur

    Nathan tidak suka melihat ada orang yang menyentuh Herlin di depan matanya. Ada rasa marah dan emosi yang meluap. Rasanya dia ingin memotong tangan tersebut."Tuan Putri, kamu tidak apa-apa?" tanya Nathan ingin menyentuh Herlin.Herlin dengan cepat mundur. Dia masih takut dengan Nathan yang tiba-tiba memeluknya."Kamu apa-apaan. Berani-beraninya kamu peluk seorang perempuan yang tidak kamu kenal. Apa kamu tidak punya malu," bentak Herlin dengan marah."Tuan Putri, Tuan Putih jangan marah sama Nathan ya," bujuk Nathan sedih dimarahi Herlin."Siapa yang Tuan Putri. Apa kamu masih bocah memanggil aku dengan sebutan Tuan Putri. Aku ini Herlin," ujar Helin malah memperkenalkan diri."Jadi nama Tuan Putri Herlin ya. Kalau Nama pangeran, Nathan," sahut Nathan menjulurkan tangannya dan tersenyum lebar.Herlin melongo melihat Nathan yang menjulurkan tangannya seperti anak kecil. Sama seperti bocah yang mengajak berkenalan. Apalagi Nathan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status