Home / Romansa / Istri Bayaran Untuk Tuan Muda / Bab 4. Sejarah Keluarga Alexander William

Share

Bab 4. Sejarah Keluarga Alexander William

last update Last Updated: 2021-09-23 18:49:01

Keluarga Alexander William merupakan keluarga yang setiap tahun hanya memiliki anak laki-laki sebagai penerusnya. Keluarga Alexander William juga merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Harta mereka tidak akan habis sampai beberapa turunan.

Setiap keturunan keluarga Alexander William diberkati oleh wajah yang sangat tampan, maskulin dan rupawan. Serta bentuk tubuh yang tinggi, kulit putih bersih dan gagah. Sehingga membuat banyak perempuan menyukai keluarga Alexander William.

Hingga pada suatu hari, ada salah satu dari keturunan mereka yang gemar mempermainkan perasaan perempuan. Dia sangat suka memberikan janji palsu kepada semua perempuan yang dia kejar. 

Lalu ada salah satu perempuan yang sangat polos yang masuk dalam jebakan dia. Dia berjanji akan menikah dengan perempuan tersebut. Setelah puas mempermainkan perempuan itu dan merasa bosan, dia mencari korban selanjutnya. 

Dia meninggalkan perempuan itu tanpa kata putus. Sehingga perempuan masih menganggap jika mereka masih ada hubungan. Perempuan itu juga yakin kalau dia akan setia padanya dan tidak akan selingkuh lagi dengan perempuan lain.

Kemudian pada suatu hari perempuan itu tidak sengaja menemukan dia sedang bermesraan dengan perempuan lain. Lelaki itu menyuruhnya pergi dan melemparkan uang ke muka perempuan tersebut.

"Kamu pergi dari sini."

"Jadi selama ini kamu mempermainkan aku. Katanya kamu akan berubah. Aku sudah memberikan segalanya untuk kamu."

"Kamu pikir, kamu itu siapa. Mana mungkin aku yang sangat tampan dan kaya raya akan bertahan dengan perempuan jelek dan miskin seperti kamu. Aku bisa mendapatkan semua perempuan yang aku mau. Mereka akan langsung bertekuk lutut di kaki aku. Ambil uang ini dan pergi dari sini."

"Kamu keterlaluan. Jangan kira kamu bisa mempermainkan hati perempuan karena kamu tampan dan kaya. Mulai detik ini, aku akan mengutuk seluruh keturunan kamu. Setiap anak pertama yang lahir dari keturunan kamu, mereka hanya bisa jatuh cinta satu kali pada seorang perempuan. Jika mereka tidak bisa mendapatkan perempuan itu, maka mereka akan menjadi gila dan mati."

Setelah kata-kata kutukan itu terucap, langit langsung mendung. Diikuti dengan suara petir yang menggelegar. Kali ini dia berurusan dengan perempuan yang salah. Perempuan yang dikhianati itu adalah keturunan dari orang yang memiliki ilmu hitam. 

Lelaki itu menutup mata saat kilatan cahaya dari petir sangat menyilaukan. Ketika dia membuka mata kembali, dia tidak menemukan perempuan itu lagi.

Saat itu dia tidak mempercayai kutukan. Hingga beberapa puluh tahun kemudian, dia menikah dan mempunyai anak. Di saat itulah dia melihat ada yang aneh dengan tingkah anaknya. Anaknya hampir saja membunuh pacar dari cewek yang ditaksirnya.

Dia segera menyuruh orang mencari perempuan yang telah dikhianati. Dia takut jika kutukan itu akan terus berlanjut ke anak cucunya.

"Kamu ingin aku mencabut kutukan itu?"

"Aku akan melakukan apapun asalkan kamu tarik kembali kata-katamu. Berapapun yang kamu minta akan aku berikan."

"Lagi-lagi kamu menyombongkan uang keluarga kamu. Aku tidak akan pernah menarik kata-kataku. Kamu dan seluruh keluarga kamu pantas mendapatkan semua ini."

"Tolong maafkan mereka, ini adalah kesalahan aku. Kamu jangan limpahkan kesalahan aku kepada keturunan aku."

"Selama bertahun-tahun keluarga Alexander William telah banyak melukai hati para perempuan. Sekarang sudah saatnya kalian mendapatkan balasan."

"Sampai kapan kutukan ini akan berakhir. Bagaimana jika keturunan kami hanya memiliki satu orang anak."

"Itu bukan urusan aku. Tapi, aku akan berbaik hati karena kamu pernah membuat aku senang. Kutukan aku akan hilang jika salah satu dari keturunan kalian ada yang berhasil membuat perempuan mencintai keturunanmu dengan tulus sebelum anak pertama lahir."

Lelaki itu pulang ke rumah dengan lemas. Dia mengabari tentang kutukan itu kepada keluarganya. Tidak ada yang bisa mereka lakukan selain menunggu ada yang berhasil mematahkan kutukan.

Mereka mengira bisa menemukan orang yang bisa mematahkan kutukan itu dengan mudah. Namun sayangnya, sampai beratus tahun atau beberapa generasi belum ada satupun perempuan yang berhasil mematahkan kutukan. Tidak ada satu perempuan yang tulus yang mencintai keluarga mereka. Perempuan yang hadir karena keterpaksaan atau menginginkan harta serta tertarik dengan ketampanan mereka.

***

Herlin menelan ludahnya. Mobil yang menculiknya sudah berada di depan kediaman Alexander William. Sepanjang jalan masuk ke pekarangan rumah yang megah itu, banyak penjaga atau bodyguard yang berlalu-lalang. Lebih ketat daripada museum yang menjaga barang pameran.

"Ayo turun," perintah bodyguard yang membuka pintu.

"Tidak, aku tidak mau turun. Aku mau pulang," tolak Herlin menggelengkan kepala dengan cepat.

Mana mungkin Herlin mau turun di sana. Dia ingin pulang kembali ke tempat kerjanya. Tidak, dia tidak akan pernah lagi balik ke tempat kerjanya. Bosnya sudah berani menjualnya tanpa perasaan. Dia ingin pulang ke kos saja.

Para bodyguard tidak menerima penolakan. Mereka dengan kasar menarik tangan Herlin agar keluar dari dalam mobil. Tuan mereka sudah menunggu di dalam. Mereka tidak mau membuat tuan mereka menunggu terlalu lama.

Herlin mati-matian berpegangan pada sandaran kursi mobil. Dia bertahan sekuat tenaga. Namun, kekuatannya tidak sekuat para bodyguard yang badan bagaikan beruang. Mereka berhasil menarik Herlin keluar dari dalam mobil.

"Lepas!" teriak Herlin berontak.

Mereka kembali memanggul Herlin di atas bahu. Supaya mereka memudahkan untuk membawa Herlin masuk ke dalam menemui tuan mereka. 

"Lepaskan dia. Apa yang kalian lakukan kepada Tuan Putri!" teriak Nathan dari lantai dua sambil menunjuk ke arah bodyguard yang memanggul Herlin.

Herlin melirik ke arah sumber suara dengan susah payah. Kepalanya kembali berada di bawah, lehernya sedikit sakit untuk melihat ke arah Nathan.

"Tuan Muda!" teriak para bodyguard yang melihat Nathan langsung loncat dari lantai dua dengan entengnya.

Padahal lantai dua cukup tinggi. Tingginya mencapai lima meter lebih. Orang normal setidaknya bisa keseleo atau patah tulang.

Herlin juga sangat terkejut melihat kenekatan Nathan. Dia nyeri ngilu seakan kakinya patah ketika Nathan mendarat di lantai. Namun, dia langsung teralihkan lagi ke para bodyguard yang berlari ke arah Nathan. 

Ketika mereka sudah berfokus pada Nathan, Herlin menggigit punggung bodyguard yang masih memanggul dia yang termenung. Sekarang kesempatan dia untuk kabur.

Bodyguard itu berteriak kesakitan dan segera menurunkan Herlin. Herlin menggunakan kesempatan itu untuk lari dari sana. Mumpung mereka sedang sibuk mengurus Nathan.

Baru dua langkah Herlin melarikan diri, dia kembali dicegat. Kali ini dia dicegat oleh Tristan, cowok yang tidak ingin ditemui lagi. Cowok yang membuat dia sering naik darah saat di kampus. 

"Minggir," usir Herlin agar bisa kabur.

Tristan sama sekali tidak bergerak. Dia menghadang tubuh Herlin agar tidak lari. Semua gerak-gerik Herlin sudah dapat dia baca.

Herlin memutuskan untuk berjalan ke samping kanan Tristan karena Tristan tidak mau bergeser sama sekali. Namun yang tidak disangka, Tristan malah ikut bergeser ke kiri menghalanginya. 

Herlin tidak putus asa. Dia mencoba lagi bergeser ke sebelah kiri, lagi-lagi Tristan juga menghalanginya. Kemudian dia berusaha geser lagi, Tristan juga ikut bergeser lagi. Lama-lama dia jadi kesal dengan Tristan yang terus menghalanginya.

"Tristan, apa yang kamu lakukan. Minggir, aku mau pulang," ujar Herlin dengan kesal.

Tristan tidak berkata apa-apa. Dia hanya menatap Herlin yang berada di bawahnya. Tubuhnya yang tinggi sehingga membuat dia harus menunduk untuk melihat Herlin yang menengok ke atas untuk mencapai matanya.

"Tuan Muda tidak apa-apa!" teriak bodyguard mengalihkan perhatian Tristan kepada kakaknya yang sedang dibantu berdiri oleh pada Bodyguard.

Bersambung ….

Related chapters

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 5. Tiba di Kediaman Alexander William

    Nathan baru saja siuman dari efek obat yang telah disuntikkan oleh Edwin. Dia duduk di atas kasur dengan linglung. Memproses apa yang terjadi. Saat sedang sibuk memikirkan apa yang terjadi, telinganya menangkap suara teriakan Herlin.Nathan dengan cepat melempar selimut dan berjalan ke arah balkon kamar. Dari sana asal sumber suara Herlin. Dia menatap ke arah bawah, dimana para bodyguard yang sedang menarik tangan Herlin. Kemudian memaksa Herlin dengan cara dipangkul seperti karung beras.Nathan meremas pinggiran pembatas balkon. Dia sangat marah melihat perlakuan bodyguard terhadap Herlin. Tidak boleh ada yang menyentuh Herlin, apalagi memperlakukannya dengan kasar."Lepaskan dia. Apa yang kalian lakukan kepada Tuan Putri!" teriak Nathan dari lantai dua sambil menunjuk ke a

    Last Updated : 2021-09-23
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 6. Tawaran

    Herlin ingin sekali melepaskan tangan Nathan. Dia sangat risih dengan Nathan yang memeluk tangannya. Ditambah banyak mata yang melihatnya. Tapi kekuatannya kalah dibanding Nathan. "Sayang, kamu harus tidur," bujuk Samira lagi. "Tidak mau," tolak Nathan. Nathan membuang muka. Dia melipat kedua tangan serta bibir yang mengerucut dengan masih memeluk tangan Herlin. "Nathan, kamu pergilah ke kamar kamu. Kakek ingin bicara sama Herlin," suruh Edwin dengan tegas. "Tidak mau, Kek," ucap Nathan dengan manja. Nathan lebih menurut kepada Edwin dibandingkan kedua orang tuanya. Menurutnya, Edwin sangat menakutkan kalau sudah marah. Dia juga sering dihukum sama Edwin kalau berbuat salah. Orang tuanya tidak pernah menghukum dia. "Kamu pergilah ke kamar kamu. Kakek janji, kamu nanti akan melihat Herlin setiap hari di samping kamu," bujuk E

    Last Updated : 2021-11-01
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 7. Pertemuan Pertama dengan Edwin

    "Memangnya kita pernah bertemu dulu. Saya tidak mengingat kamu sama sekali," sahut Edwin setelah mengingat keras namun tidak ada satu memori pun tentang Herlin."Sepertinya Tuan sudah lupa dengan saya. Oh iya, mana mungkin orang penting seperti Tuan mengingat saya yang hanya butiran debu," balas Herlin."Kamu bicara tidak perlu mutar-mutar. Langsung ke intinya saja," suruh Edwin tidak suka main tebak-tebakan."Baiklah, saya akan katakan langsung. Saya ini keponakan dari Karina. Apa Tuan masih mengingat perempuan yang bernama Karina?""Karina?" Pikir Edwin mengingat nama yang tidak asing baginya. Namun dia juga masih tidak ingat siapa Karina itu."Saya tidak pernah mengenal orang yang bernama Karina,"balas Edwin."Ternyata Tuan juga sudah lupa sama tante saya. Atau jangan-jangan, Tuan juga sudah lupa sama om Wisnu," sambung Herlin memancing Edwin.

    Last Updated : 2022-01-06
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 8. Ancaman Edwin

    Edwin mengamati Herlin dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tubuh Herlin sangat kecil untuk ukuran anak SMA. Ditambah dengan sikap Herlin yang manja, dia langsung beranggapan kalau Herlin adalah anak sekolah dasar."Siapa bocah ini?" tanya Edwin dengan muka datar."Siapa yang …."Karina segera menghentikan Herlin. Sebelum Herlin protes tidak terima dibilang bocah. Daripada nanti bermasalah."Ini keponakan saya. Jadi kalau boleh saya tahu, apa maksud Tuan datang ke sini?" tanya Karina dengan sopan.Karina tidak mau dicap buruk. Harus terlihat baik di keluarga suaminya yang belum pernah ditemui. Sekaligus sebagai tamunya.Edwin men

    Last Updated : 2022-01-07
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 9. Pulang

    "Ini, kakek aku yang memberinya?""Iya, dia minta kita untuk berpisah.""Berpisah?""Apa benar selama ini kamu berbohong sama aku. Kamu ini bukan orang biasa?" tanya Karina dengan mata berkaca-kaca."Karina, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk membohongi kamu. Aku hanya ingin hidup seperti orang-orang biasa. Aku di sana sangat tertekan. Semuanya serba diatur. Aku tidak boleh melakukan ini, tidak boleh itu. Maka dari itu, beberapa tahun yang lalu aku minggat dari rumah tanpa membawa uang sepeserpun. Aku ingin hidup dan menemukan orang-orang yang benar-benar mencintai aku apa adanya seperti kamu. Kamu masih mencintai aku kan? Kamu jangan marah ya," mohon Wisnu.Wisnu sangat takut kehilangan Karina. Tidak mau Karina marah dan minta berpisah. Karina segalanya bagi dia untuk sekarang dan selamanya. Dia sangat kehilangan segalanya, kecuali Karina.

    Last Updated : 2022-01-08
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 10. Dikurung

    Karina di rumah sangat khawatir dengan keadaan Wisnu. Sudah beberapa hari tidak ada kabar sama sekali tentang Wisnu sejak pulang ke kediaman Alexander William. Setiap detik Karina menunggu kedatangan Wisnu di sepanjang rumah. Senantiasa berdoa Wisnu akan pulang dengan selamat dan baik-baik saja."Tante, apa Tante lagi memikirkan Om Wisnu?" tanya Haerlin menghampiri Karina yang duduk di depan rumah."Tidak sayang," sahut Karina menoleh ke arah lain. Takut ketahuan berbohong sama Herlin."Tante tidak perlu bohong sama Herlin. Kita sudah hidup bersama selama ini. Apa Tante tidak percaya sama Herlin?" tanya Herlin dengan sedih. Tantenya tidak mau berbagi cerita dengannya."Maafkan Tante Herlin. Tante tidak mau membuat kamu ikut cemas. Tante memang sangat khawatir sama suami Tante. Tante takut terjadi apa-apa sama dia," jelas Karina."Tante yang sabar ya. Pasti om Wisnu akan kembali i

    Last Updated : 2022-01-11
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 1. Pertemuan Tidak Terduga

    Herin Raveena adalah seorang gadis yang berusia 20 tahun. Di usianya yang masih muda, dia hidup sebatang kara. Sejak kecil dia diasuh oleh tante lantaran kedua orang tuanya sudah meninggal. Pada usia 15 tahun, Herlin kehilangan tante beserta calon keponakannya gara-gara keluarga dari pihak suami tante. Mereka tidak menyetujui atas pernikahan itu.Sejak saat itu, Herlin berusaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dia bekerja sampingan untuk membantu biaya sekolah dan juga biaya masuk ke Universitas. Semua pekerjaan dia lakoni demi bisa menyelesaikan kuliah. Dia bertekad akan lulus kuliah secepatnya dan bisa bekerja di perkantoran. Supaya bisa hidup dengan layak.Namun sayangnya, Herlin baru saja dikeluarkan dari dua pekerjaan dalam seminggu. Dia memiliki tiga pekerjaan sampingan. Pagi harinya bekerja di toko sebagai pengangkut barang. Di waktu siang sampai sore dia akan bekerja sebagai pelayan. Kemudian pada malam hari sampai jam dua belas malam, dia bekerja

    Last Updated : 2021-09-23
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 2. Kabur

    Nathan tidak suka melihat ada orang yang menyentuh Herlin di depan matanya. Ada rasa marah dan emosi yang meluap. Rasanya dia ingin memotong tangan tersebut."Tuan Putri, kamu tidak apa-apa?" tanya Nathan ingin menyentuh Herlin.Herlin dengan cepat mundur. Dia masih takut dengan Nathan yang tiba-tiba memeluknya."Kamu apa-apaan. Berani-beraninya kamu peluk seorang perempuan yang tidak kamu kenal. Apa kamu tidak punya malu," bentak Herlin dengan marah."Tuan Putri, Tuan Putih jangan marah sama Nathan ya," bujuk Nathan sedih dimarahi Herlin."Siapa yang Tuan Putri. Apa kamu masih bocah memanggil aku dengan sebutan Tuan Putri. Aku ini Herlin," ujar Helin malah memperkenalkan diri."Jadi nama Tuan Putri Herlin ya. Kalau Nama pangeran, Nathan," sahut Nathan menjulurkan tangannya dan tersenyum lebar.Herlin melongo melihat Nathan yang menjulurkan tangannya seperti anak kecil. Sama seperti bocah yang mengajak berkenalan. Apalagi Nathan

    Last Updated : 2021-09-23

Latest chapter

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 10. Dikurung

    Karina di rumah sangat khawatir dengan keadaan Wisnu. Sudah beberapa hari tidak ada kabar sama sekali tentang Wisnu sejak pulang ke kediaman Alexander William. Setiap detik Karina menunggu kedatangan Wisnu di sepanjang rumah. Senantiasa berdoa Wisnu akan pulang dengan selamat dan baik-baik saja."Tante, apa Tante lagi memikirkan Om Wisnu?" tanya Haerlin menghampiri Karina yang duduk di depan rumah."Tidak sayang," sahut Karina menoleh ke arah lain. Takut ketahuan berbohong sama Herlin."Tante tidak perlu bohong sama Herlin. Kita sudah hidup bersama selama ini. Apa Tante tidak percaya sama Herlin?" tanya Herlin dengan sedih. Tantenya tidak mau berbagi cerita dengannya."Maafkan Tante Herlin. Tante tidak mau membuat kamu ikut cemas. Tante memang sangat khawatir sama suami Tante. Tante takut terjadi apa-apa sama dia," jelas Karina."Tante yang sabar ya. Pasti om Wisnu akan kembali i

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 9. Pulang

    "Ini, kakek aku yang memberinya?""Iya, dia minta kita untuk berpisah.""Berpisah?""Apa benar selama ini kamu berbohong sama aku. Kamu ini bukan orang biasa?" tanya Karina dengan mata berkaca-kaca."Karina, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk membohongi kamu. Aku hanya ingin hidup seperti orang-orang biasa. Aku di sana sangat tertekan. Semuanya serba diatur. Aku tidak boleh melakukan ini, tidak boleh itu. Maka dari itu, beberapa tahun yang lalu aku minggat dari rumah tanpa membawa uang sepeserpun. Aku ingin hidup dan menemukan orang-orang yang benar-benar mencintai aku apa adanya seperti kamu. Kamu masih mencintai aku kan? Kamu jangan marah ya," mohon Wisnu.Wisnu sangat takut kehilangan Karina. Tidak mau Karina marah dan minta berpisah. Karina segalanya bagi dia untuk sekarang dan selamanya. Dia sangat kehilangan segalanya, kecuali Karina.

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 8. Ancaman Edwin

    Edwin mengamati Herlin dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tubuh Herlin sangat kecil untuk ukuran anak SMA. Ditambah dengan sikap Herlin yang manja, dia langsung beranggapan kalau Herlin adalah anak sekolah dasar."Siapa bocah ini?" tanya Edwin dengan muka datar."Siapa yang …."Karina segera menghentikan Herlin. Sebelum Herlin protes tidak terima dibilang bocah. Daripada nanti bermasalah."Ini keponakan saya. Jadi kalau boleh saya tahu, apa maksud Tuan datang ke sini?" tanya Karina dengan sopan.Karina tidak mau dicap buruk. Harus terlihat baik di keluarga suaminya yang belum pernah ditemui. Sekaligus sebagai tamunya.Edwin men

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 7. Pertemuan Pertama dengan Edwin

    "Memangnya kita pernah bertemu dulu. Saya tidak mengingat kamu sama sekali," sahut Edwin setelah mengingat keras namun tidak ada satu memori pun tentang Herlin."Sepertinya Tuan sudah lupa dengan saya. Oh iya, mana mungkin orang penting seperti Tuan mengingat saya yang hanya butiran debu," balas Herlin."Kamu bicara tidak perlu mutar-mutar. Langsung ke intinya saja," suruh Edwin tidak suka main tebak-tebakan."Baiklah, saya akan katakan langsung. Saya ini keponakan dari Karina. Apa Tuan masih mengingat perempuan yang bernama Karina?""Karina?" Pikir Edwin mengingat nama yang tidak asing baginya. Namun dia juga masih tidak ingat siapa Karina itu."Saya tidak pernah mengenal orang yang bernama Karina,"balas Edwin."Ternyata Tuan juga sudah lupa sama tante saya. Atau jangan-jangan, Tuan juga sudah lupa sama om Wisnu," sambung Herlin memancing Edwin.

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 6. Tawaran

    Herlin ingin sekali melepaskan tangan Nathan. Dia sangat risih dengan Nathan yang memeluk tangannya. Ditambah banyak mata yang melihatnya. Tapi kekuatannya kalah dibanding Nathan. "Sayang, kamu harus tidur," bujuk Samira lagi. "Tidak mau," tolak Nathan. Nathan membuang muka. Dia melipat kedua tangan serta bibir yang mengerucut dengan masih memeluk tangan Herlin. "Nathan, kamu pergilah ke kamar kamu. Kakek ingin bicara sama Herlin," suruh Edwin dengan tegas. "Tidak mau, Kek," ucap Nathan dengan manja. Nathan lebih menurut kepada Edwin dibandingkan kedua orang tuanya. Menurutnya, Edwin sangat menakutkan kalau sudah marah. Dia juga sering dihukum sama Edwin kalau berbuat salah. Orang tuanya tidak pernah menghukum dia. "Kamu pergilah ke kamar kamu. Kakek janji, kamu nanti akan melihat Herlin setiap hari di samping kamu," bujuk E

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 5. Tiba di Kediaman Alexander William

    Nathan baru saja siuman dari efek obat yang telah disuntikkan oleh Edwin. Dia duduk di atas kasur dengan linglung. Memproses apa yang terjadi. Saat sedang sibuk memikirkan apa yang terjadi, telinganya menangkap suara teriakan Herlin.Nathan dengan cepat melempar selimut dan berjalan ke arah balkon kamar. Dari sana asal sumber suara Herlin. Dia menatap ke arah bawah, dimana para bodyguard yang sedang menarik tangan Herlin. Kemudian memaksa Herlin dengan cara dipangkul seperti karung beras.Nathan meremas pinggiran pembatas balkon. Dia sangat marah melihat perlakuan bodyguard terhadap Herlin. Tidak boleh ada yang menyentuh Herlin, apalagi memperlakukannya dengan kasar."Lepaskan dia. Apa yang kalian lakukan kepada Tuan Putri!" teriak Nathan dari lantai dua sambil menunjuk ke a

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 4. Sejarah Keluarga Alexander William

    Keluarga Alexander William merupakan keluarga yang setiap tahun hanya memiliki anak laki-laki sebagai penerusnya. Keluarga Alexander William juga merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Harta mereka tidak akan habis sampai beberapa turunan.Setiap keturunan keluarga Alexander William diberkati oleh wajah yang sangat tampan, maskulin dan rupawan. Serta bentuk tubuh yang tinggi, kulit putih bersih dan gagah. Sehingga membuat banyak perempuan menyukai keluarga Alexander William.Hingga pada suatu hari, ada salah satu dari keturunan mereka yang gemar mempermainkan perasaan perempuan. Dia sangat suka memberikan janji palsu kepada semua perempuan yang dia kejar.Lalu ada salah satu perempuan yang sangat polos yang masuk dalam jebakan dia. Dia berjanji akan menikah dengan p

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 3. Lepas Kendali

    "Cepat cari identitas gadis tadi. Aku mau kamu mendapatkan seluruh identitas tentang gadis itu sebelum Nathan terbangun," perintah Edwin."Tuan Besar, jangan-jangan gadis tadi itu ….""Kamu jangan banyak tanya lagi. Cepat laksanakan perintahku.""Baik Tuan."Sam segera berlari untuk mencari identitas Herlin. Jika Herlin tidak ditemukan dengan cepat, maka akan timbul masalah besar."Pa, bagaimana ini. Apa mungkin gadis tadi adalah ….""Kamu tenang dulu. Kita akan cari gadis itu sampai ketemu. Semuanya pasti akan baik-baik saja," kata Edwin menenangkan Samira.Samira sudah bisa membayangkan kalau masa lalunya bi

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 2. Kabur

    Nathan tidak suka melihat ada orang yang menyentuh Herlin di depan matanya. Ada rasa marah dan emosi yang meluap. Rasanya dia ingin memotong tangan tersebut."Tuan Putri, kamu tidak apa-apa?" tanya Nathan ingin menyentuh Herlin.Herlin dengan cepat mundur. Dia masih takut dengan Nathan yang tiba-tiba memeluknya."Kamu apa-apaan. Berani-beraninya kamu peluk seorang perempuan yang tidak kamu kenal. Apa kamu tidak punya malu," bentak Herlin dengan marah."Tuan Putri, Tuan Putih jangan marah sama Nathan ya," bujuk Nathan sedih dimarahi Herlin."Siapa yang Tuan Putri. Apa kamu masih bocah memanggil aku dengan sebutan Tuan Putri. Aku ini Herlin," ujar Helin malah memperkenalkan diri."Jadi nama Tuan Putri Herlin ya. Kalau Nama pangeran, Nathan," sahut Nathan menjulurkan tangannya dan tersenyum lebar.Herlin melongo melihat Nathan yang menjulurkan tangannya seperti anak kecil. Sama seperti bocah yang mengajak berkenalan. Apalagi Nathan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status