Share

Bab 3. Lepas Kendali

last update Last Updated: 2021-09-23 18:47:59

"Cepat cari identitas gadis tadi. Aku mau kamu mendapatkan seluruh identitas tentang gadis itu sebelum Nathan terbangun," perintah Edwin. 

"Tuan Besar, jangan-jangan gadis tadi itu …."

"Kamu jangan banyak tanya lagi. Cepat laksanakan perintahku." 

"Baik Tuan."

Sam segera berlari untuk mencari identitas Herlin. Jika Herlin tidak ditemukan dengan cepat, maka akan timbul masalah besar.

"Pa, bagaimana ini. Apa mungkin gadis tadi adalah …."

"Kamu tenang dulu. Kita akan cari gadis itu sampai ketemu. Semuanya pasti akan baik-baik saja," kata Edwin menenangkan Samira.

Samira sudah bisa membayangkan kalau masa lalunya bisa terulang kembali. Keluarga Alexander William akan melakukan apapun untuk keluarga mereka. Seperti yang terjadi kepada dirinya di masa lalu.

Sekarang keluarga Alexander William sedang memburu seorang gadis biasa yang bernama Herlin. Tidak akan ada yang bisa lepas dari cengkraman keluarga Alexander William.

***

Herlin termenung di kasir minimarket. Keadaan minimarket sudah sepi. Jam sudah menunjukkan pukul sebelas lewat. Hanya ada beberapa pelanggan yang datang kalau sudah tengah malam. 

Herlin tidak menyangka akan bertemu dengan keluarga Alexander William lagi. Kalau dia tahu pria tadi adalah bagian keluarga dari Alexander William, maka dia akan langsung pergi dari sana. Tapi nasi sudah jadi bubur, dia bertemu kembali dengan Edwin setelah 5 tahun berlalu. Wajah yang tidak ingin dia lihat lagi.

"Mana cek itu dari keluarga ini lagi," gumam Herlin menatap cek yang tadi dia terima atas nama Alexander William.

"Kalau begini, bagaimana aku mencairkan uang ini. Aku tidak mau berhubungan dengan keluarga itu lagi. Apalagi cowok menyebalkan itu," ujar Herlin melemparkan cek itu dengan kesal ke arah meja kasir.

Hanya beberapa detik saja Herlin membiarkan cek itu tergeletak di sana. Dia kembali mengambil cek itu dan memasukkan kembali ke dalam tas. Terlalu sayang melewatkan uang dengan jumlah tersebut. Dia memutuskan untuk menyimpan, kalau suatu saat perlu uang dadakan baru dia akan mencairkan uang tersebut.

"Selamat datang dan Selamat berbelanja," ujar Herlin ketika ada beberapa pria berjas hitam masuk ke dalam minimarket.

Herlin menaikkan sebelah alisnya ketika para pengunjung itu tidak berjalan ke arah rak barang. Tapi, malah berdiri mengerubunginya di kasir.

"Tuan, ada yang bisa saya bantu?" tanya Herlin bersikap seramah mungkin.

Dalam hati Herlin sangat takut. Pria-pria itu berbadan sangat besar dan memiliki wajah yang sangar. Persis seperti penjahat yang ada difilm.

"Nona, silahkan Nona ikut dengan kami," ujarnya.

"Maaf Tuan, saya harus menjaga kasir. Saya hanya pegawai biasa di sini. Mungkin Tuan-tuan salah orang," balas Herlin dengan nada senormal mungkin.

'Jangan-jangan mereka ini dari keluarga itu. Itu pasti tidak salah. Kenapa mereka mencari aku. Aku kan tidak membuat masalah apapun,' batin Herlin berkeringat dingin.

"Kalian bawa dia," perintah salah satu dari mereka.

"Eh, ada apa ini. Pak, tolong!" teriak Herlin dengan keras memanggilkan bosnya yang berada di ruang sebelah.

"Ada apa ini? Kalian siapa? Pergi kalian dari sini," usir bos Herlin ingin melindungi Herlin.

Herlin segera melepaskan tangannya yang sudah ditahan oleh mereka. Dia dengan cepat berlindung di belakang bos. 

"Tuan, silahkan diterima cek ini."

"Cek apa ini?" tanya bos sambil menerima cek tersebut.

Mata Herlin dan bos membesar ketika melihat betapa banyaknya angka nol yang tertera di cek itu. Herlin ikut mengintip karena penasaran. Sekarang rasa penasarannya tidak bagus untuk mata dan jantungnya. Kalau dia punya uang sebanyak itu, dia tidak perlu bekerja seumur hidup lagi.

"Mulai detik ini, minimarket ini akan menjadi milik Alexander William. Begitu juga dengan kasirnya."

"Iya iya, silahkan ambil saja," ujar bos dengan senang hati.

"Kenapa Bos juga ikut menjual Herlin," kata Herlin tidak terima.

"Herlin, kamu ikut saja sama mereka. Mereka ini orang baik loh," ujar bos yang sudah gelap mata dengan uang. 

"Bos jangan mata duitan."

Pria yang memberi cek tadi memberikan kode untuk segera mengangkut Herlin yang sedang berdebat. Salah satu dari mereka begitu mudah mengangkut Herlin di bahunya. Lalu mereka membawa Herlin keluar minimarket.

"Tolong! Tolong! Ini penculikan. Tolong aku!" teriak Herlin dengan begitu keras

"Dadah Herlin. Sampai bertemu lagi," ujar bos melambaikan tangan dengan sapu tangan entah dari mana.

Di luar toko masih ada beberapa orang. Mereka terlalu takut dan tidak berani untuk menolong Herlin. Apalagi melihat wajah pria berjas itu yang memiliki wajah sangat menyeramkan dan juga ramai. Mereka melanjutkan tujuan mereka mengabaikan Herlin yang dimasukkan ke dalam mobil.

***

Nathan segera dipulangkan dari rumah sakit. Mereka membawa Nathan ke rumah sakit karena dia jatuh dari sepeda. Mereka sangat khawatir segera keadaannya dan melarikan dia ke rumah sakit. Padahal Nathan tidak terluka parah.

Nathan duduk di atas kasur melihat kondisi kamar dengan tatapan polos. Dia tidak lagi melihat Herlin di sekitarnya.

"Putri, Putri dimana?" panggil Nathan turun dari atas kasur.

"Putri, Putri di mana!"

Nathan mencari Herlin ke seluruh kamar. Mulai dari kamar mandi sampai ke bawah tempat tidur. Dia sama sekali tidak menemukan Herlin.

"Putri dimana?" teriak Nathan.

Nathan tidak bisa menahan emosi lagi. Rasa marahnya memuncak. Dia harus menemukan Herlin.

"Putri!" teriak Nathan histeris sambil menghancurkan lampu tidur.

Nathan membanting apapun yang ada di sekitarnya. Emosinya meluap-luap seperti induk hewan yang kehilangan anaknya.

"Nathan, apa yang kamu lakukan?" tanya Samira menghampiri Nathan yang masih membanting isi kamar.

Samira yang mendengar suara teriakan dari kamar Nathan segera lari ke kamar Nathan. Hatinya hancur melihat anaknya seperti orang kesurupan menghancurkan seisi kamar. Kamar itu tidak beda dengan kapal pecah.

"Ma, jangan mendekat," larang Darius agar istrinya tidak mendekati Nathan yang sedang emosi.

Darius sudah mendengar tentang pertemuan Nathan dengan gadis yang bernama Herlin. Dia tahu penyebab Nathan marah tidak karuan seperti itu. Emosi Nathan tidak akan pernah surut sebelum Nathan bertemu dengan Herlin. Hanya Herlin yang bisa menenangkan Nathan. Dia sudah merasakan itu semua.

"Ma, di mana Putri?" tanya Nathan mendekat ke arah Samira.

Tristan Alexander William, adik dari Jonathan Alexander William segera memasang badan untuk mamanya. Dia tidak akan membiarkan sang kakak mencelakai mama mereka. Dia sudah tahu semua masa lalu dari keluarganya.

"Kak, Kakak yang tenang ya," bujuk Tristan.

"Di mana Putri?" tanya Nathan membanting perabot yang ada di meja dekat pintu.

Edwin datang bersama bodyguardnya. Dia segera menyuruh mereka untuk menangkap Nathan. Nathan terus saja memberontak menyebutkan nama Putri. Membutuhkan enam orang agar bisa menahan Nathan. Walaupun Nathan berperilaku seperti anak usia 7 tahun, tapi kekuatannya seperti pria dewasa. Keluarganya selalu menjaga kesehatan Nathan dengan memberikan Nathan olahraga rutin. 

Setelah mereka berhasil menahan Nathan, mereka segera memberikan obat bius agar Nathan tidak mengamuk lagi. Hanya itu cara lain agar Nathan bisa tenang.

"Nathan, anakku," ujar Samira menatap sedih Nathan yang berbaring di atas kasur.

"Kalian semua boleh pergi dari sini," perintah Edwin.

"Pa, kenapa Nathan juga mengalami kutukan itu? Apa tidak cukup dengan Nathan yang mengalami masalah psikologi seperti ini?" tanya Samira kepada Edwin. 

Edwin hanya diam. Dia tidak bisa menjawab pertanyaan Samira. Memang benar keluarga Alexander William memiliki sebuah kutukan sejak ratusan tahun yang lalu. Semua ini berasal dari kakek moyang mereka.

Bersambung ....

Related chapters

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 4. Sejarah Keluarga Alexander William

    Keluarga Alexander William merupakan keluarga yang setiap tahun hanya memiliki anak laki-laki sebagai penerusnya. Keluarga Alexander William juga merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Harta mereka tidak akan habis sampai beberapa turunan.Setiap keturunan keluarga Alexander William diberkati oleh wajah yang sangat tampan, maskulin dan rupawan. Serta bentuk tubuh yang tinggi, kulit putih bersih dan gagah. Sehingga membuat banyak perempuan menyukai keluarga Alexander William.Hingga pada suatu hari, ada salah satu dari keturunan mereka yang gemar mempermainkan perasaan perempuan. Dia sangat suka memberikan janji palsu kepada semua perempuan yang dia kejar.Lalu ada salah satu perempuan yang sangat polos yang masuk dalam jebakan dia. Dia berjanji akan menikah dengan p

    Last Updated : 2021-09-23
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 5. Tiba di Kediaman Alexander William

    Nathan baru saja siuman dari efek obat yang telah disuntikkan oleh Edwin. Dia duduk di atas kasur dengan linglung. Memproses apa yang terjadi. Saat sedang sibuk memikirkan apa yang terjadi, telinganya menangkap suara teriakan Herlin.Nathan dengan cepat melempar selimut dan berjalan ke arah balkon kamar. Dari sana asal sumber suara Herlin. Dia menatap ke arah bawah, dimana para bodyguard yang sedang menarik tangan Herlin. Kemudian memaksa Herlin dengan cara dipangkul seperti karung beras.Nathan meremas pinggiran pembatas balkon. Dia sangat marah melihat perlakuan bodyguard terhadap Herlin. Tidak boleh ada yang menyentuh Herlin, apalagi memperlakukannya dengan kasar."Lepaskan dia. Apa yang kalian lakukan kepada Tuan Putri!" teriak Nathan dari lantai dua sambil menunjuk ke a

    Last Updated : 2021-09-23
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 6. Tawaran

    Herlin ingin sekali melepaskan tangan Nathan. Dia sangat risih dengan Nathan yang memeluk tangannya. Ditambah banyak mata yang melihatnya. Tapi kekuatannya kalah dibanding Nathan. "Sayang, kamu harus tidur," bujuk Samira lagi. "Tidak mau," tolak Nathan. Nathan membuang muka. Dia melipat kedua tangan serta bibir yang mengerucut dengan masih memeluk tangan Herlin. "Nathan, kamu pergilah ke kamar kamu. Kakek ingin bicara sama Herlin," suruh Edwin dengan tegas. "Tidak mau, Kek," ucap Nathan dengan manja. Nathan lebih menurut kepada Edwin dibandingkan kedua orang tuanya. Menurutnya, Edwin sangat menakutkan kalau sudah marah. Dia juga sering dihukum sama Edwin kalau berbuat salah. Orang tuanya tidak pernah menghukum dia. "Kamu pergilah ke kamar kamu. Kakek janji, kamu nanti akan melihat Herlin setiap hari di samping kamu," bujuk E

    Last Updated : 2021-11-01
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 7. Pertemuan Pertama dengan Edwin

    "Memangnya kita pernah bertemu dulu. Saya tidak mengingat kamu sama sekali," sahut Edwin setelah mengingat keras namun tidak ada satu memori pun tentang Herlin."Sepertinya Tuan sudah lupa dengan saya. Oh iya, mana mungkin orang penting seperti Tuan mengingat saya yang hanya butiran debu," balas Herlin."Kamu bicara tidak perlu mutar-mutar. Langsung ke intinya saja," suruh Edwin tidak suka main tebak-tebakan."Baiklah, saya akan katakan langsung. Saya ini keponakan dari Karina. Apa Tuan masih mengingat perempuan yang bernama Karina?""Karina?" Pikir Edwin mengingat nama yang tidak asing baginya. Namun dia juga masih tidak ingat siapa Karina itu."Saya tidak pernah mengenal orang yang bernama Karina,"balas Edwin."Ternyata Tuan juga sudah lupa sama tante saya. Atau jangan-jangan, Tuan juga sudah lupa sama om Wisnu," sambung Herlin memancing Edwin.

    Last Updated : 2022-01-06
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 8. Ancaman Edwin

    Edwin mengamati Herlin dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tubuh Herlin sangat kecil untuk ukuran anak SMA. Ditambah dengan sikap Herlin yang manja, dia langsung beranggapan kalau Herlin adalah anak sekolah dasar."Siapa bocah ini?" tanya Edwin dengan muka datar."Siapa yang …."Karina segera menghentikan Herlin. Sebelum Herlin protes tidak terima dibilang bocah. Daripada nanti bermasalah."Ini keponakan saya. Jadi kalau boleh saya tahu, apa maksud Tuan datang ke sini?" tanya Karina dengan sopan.Karina tidak mau dicap buruk. Harus terlihat baik di keluarga suaminya yang belum pernah ditemui. Sekaligus sebagai tamunya.Edwin men

    Last Updated : 2022-01-07
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 9. Pulang

    "Ini, kakek aku yang memberinya?""Iya, dia minta kita untuk berpisah.""Berpisah?""Apa benar selama ini kamu berbohong sama aku. Kamu ini bukan orang biasa?" tanya Karina dengan mata berkaca-kaca."Karina, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk membohongi kamu. Aku hanya ingin hidup seperti orang-orang biasa. Aku di sana sangat tertekan. Semuanya serba diatur. Aku tidak boleh melakukan ini, tidak boleh itu. Maka dari itu, beberapa tahun yang lalu aku minggat dari rumah tanpa membawa uang sepeserpun. Aku ingin hidup dan menemukan orang-orang yang benar-benar mencintai aku apa adanya seperti kamu. Kamu masih mencintai aku kan? Kamu jangan marah ya," mohon Wisnu.Wisnu sangat takut kehilangan Karina. Tidak mau Karina marah dan minta berpisah. Karina segalanya bagi dia untuk sekarang dan selamanya. Dia sangat kehilangan segalanya, kecuali Karina.

    Last Updated : 2022-01-08
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 10. Dikurung

    Karina di rumah sangat khawatir dengan keadaan Wisnu. Sudah beberapa hari tidak ada kabar sama sekali tentang Wisnu sejak pulang ke kediaman Alexander William. Setiap detik Karina menunggu kedatangan Wisnu di sepanjang rumah. Senantiasa berdoa Wisnu akan pulang dengan selamat dan baik-baik saja."Tante, apa Tante lagi memikirkan Om Wisnu?" tanya Haerlin menghampiri Karina yang duduk di depan rumah."Tidak sayang," sahut Karina menoleh ke arah lain. Takut ketahuan berbohong sama Herlin."Tante tidak perlu bohong sama Herlin. Kita sudah hidup bersama selama ini. Apa Tante tidak percaya sama Herlin?" tanya Herlin dengan sedih. Tantenya tidak mau berbagi cerita dengannya."Maafkan Tante Herlin. Tante tidak mau membuat kamu ikut cemas. Tante memang sangat khawatir sama suami Tante. Tante takut terjadi apa-apa sama dia," jelas Karina."Tante yang sabar ya. Pasti om Wisnu akan kembali i

    Last Updated : 2022-01-11
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 1. Pertemuan Tidak Terduga

    Herin Raveena adalah seorang gadis yang berusia 20 tahun. Di usianya yang masih muda, dia hidup sebatang kara. Sejak kecil dia diasuh oleh tante lantaran kedua orang tuanya sudah meninggal. Pada usia 15 tahun, Herlin kehilangan tante beserta calon keponakannya gara-gara keluarga dari pihak suami tante. Mereka tidak menyetujui atas pernikahan itu.Sejak saat itu, Herlin berusaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dia bekerja sampingan untuk membantu biaya sekolah dan juga biaya masuk ke Universitas. Semua pekerjaan dia lakoni demi bisa menyelesaikan kuliah. Dia bertekad akan lulus kuliah secepatnya dan bisa bekerja di perkantoran. Supaya bisa hidup dengan layak.Namun sayangnya, Herlin baru saja dikeluarkan dari dua pekerjaan dalam seminggu. Dia memiliki tiga pekerjaan sampingan. Pagi harinya bekerja di toko sebagai pengangkut barang. Di waktu siang sampai sore dia akan bekerja sebagai pelayan. Kemudian pada malam hari sampai jam dua belas malam, dia bekerja

    Last Updated : 2021-09-23

Latest chapter

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 10. Dikurung

    Karina di rumah sangat khawatir dengan keadaan Wisnu. Sudah beberapa hari tidak ada kabar sama sekali tentang Wisnu sejak pulang ke kediaman Alexander William. Setiap detik Karina menunggu kedatangan Wisnu di sepanjang rumah. Senantiasa berdoa Wisnu akan pulang dengan selamat dan baik-baik saja."Tante, apa Tante lagi memikirkan Om Wisnu?" tanya Haerlin menghampiri Karina yang duduk di depan rumah."Tidak sayang," sahut Karina menoleh ke arah lain. Takut ketahuan berbohong sama Herlin."Tante tidak perlu bohong sama Herlin. Kita sudah hidup bersama selama ini. Apa Tante tidak percaya sama Herlin?" tanya Herlin dengan sedih. Tantenya tidak mau berbagi cerita dengannya."Maafkan Tante Herlin. Tante tidak mau membuat kamu ikut cemas. Tante memang sangat khawatir sama suami Tante. Tante takut terjadi apa-apa sama dia," jelas Karina."Tante yang sabar ya. Pasti om Wisnu akan kembali i

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 9. Pulang

    "Ini, kakek aku yang memberinya?""Iya, dia minta kita untuk berpisah.""Berpisah?""Apa benar selama ini kamu berbohong sama aku. Kamu ini bukan orang biasa?" tanya Karina dengan mata berkaca-kaca."Karina, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk membohongi kamu. Aku hanya ingin hidup seperti orang-orang biasa. Aku di sana sangat tertekan. Semuanya serba diatur. Aku tidak boleh melakukan ini, tidak boleh itu. Maka dari itu, beberapa tahun yang lalu aku minggat dari rumah tanpa membawa uang sepeserpun. Aku ingin hidup dan menemukan orang-orang yang benar-benar mencintai aku apa adanya seperti kamu. Kamu masih mencintai aku kan? Kamu jangan marah ya," mohon Wisnu.Wisnu sangat takut kehilangan Karina. Tidak mau Karina marah dan minta berpisah. Karina segalanya bagi dia untuk sekarang dan selamanya. Dia sangat kehilangan segalanya, kecuali Karina.

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 8. Ancaman Edwin

    Edwin mengamati Herlin dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tubuh Herlin sangat kecil untuk ukuran anak SMA. Ditambah dengan sikap Herlin yang manja, dia langsung beranggapan kalau Herlin adalah anak sekolah dasar."Siapa bocah ini?" tanya Edwin dengan muka datar."Siapa yang …."Karina segera menghentikan Herlin. Sebelum Herlin protes tidak terima dibilang bocah. Daripada nanti bermasalah."Ini keponakan saya. Jadi kalau boleh saya tahu, apa maksud Tuan datang ke sini?" tanya Karina dengan sopan.Karina tidak mau dicap buruk. Harus terlihat baik di keluarga suaminya yang belum pernah ditemui. Sekaligus sebagai tamunya.Edwin men

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 7. Pertemuan Pertama dengan Edwin

    "Memangnya kita pernah bertemu dulu. Saya tidak mengingat kamu sama sekali," sahut Edwin setelah mengingat keras namun tidak ada satu memori pun tentang Herlin."Sepertinya Tuan sudah lupa dengan saya. Oh iya, mana mungkin orang penting seperti Tuan mengingat saya yang hanya butiran debu," balas Herlin."Kamu bicara tidak perlu mutar-mutar. Langsung ke intinya saja," suruh Edwin tidak suka main tebak-tebakan."Baiklah, saya akan katakan langsung. Saya ini keponakan dari Karina. Apa Tuan masih mengingat perempuan yang bernama Karina?""Karina?" Pikir Edwin mengingat nama yang tidak asing baginya. Namun dia juga masih tidak ingat siapa Karina itu."Saya tidak pernah mengenal orang yang bernama Karina,"balas Edwin."Ternyata Tuan juga sudah lupa sama tante saya. Atau jangan-jangan, Tuan juga sudah lupa sama om Wisnu," sambung Herlin memancing Edwin.

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 6. Tawaran

    Herlin ingin sekali melepaskan tangan Nathan. Dia sangat risih dengan Nathan yang memeluk tangannya. Ditambah banyak mata yang melihatnya. Tapi kekuatannya kalah dibanding Nathan. "Sayang, kamu harus tidur," bujuk Samira lagi. "Tidak mau," tolak Nathan. Nathan membuang muka. Dia melipat kedua tangan serta bibir yang mengerucut dengan masih memeluk tangan Herlin. "Nathan, kamu pergilah ke kamar kamu. Kakek ingin bicara sama Herlin," suruh Edwin dengan tegas. "Tidak mau, Kek," ucap Nathan dengan manja. Nathan lebih menurut kepada Edwin dibandingkan kedua orang tuanya. Menurutnya, Edwin sangat menakutkan kalau sudah marah. Dia juga sering dihukum sama Edwin kalau berbuat salah. Orang tuanya tidak pernah menghukum dia. "Kamu pergilah ke kamar kamu. Kakek janji, kamu nanti akan melihat Herlin setiap hari di samping kamu," bujuk E

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 5. Tiba di Kediaman Alexander William

    Nathan baru saja siuman dari efek obat yang telah disuntikkan oleh Edwin. Dia duduk di atas kasur dengan linglung. Memproses apa yang terjadi. Saat sedang sibuk memikirkan apa yang terjadi, telinganya menangkap suara teriakan Herlin.Nathan dengan cepat melempar selimut dan berjalan ke arah balkon kamar. Dari sana asal sumber suara Herlin. Dia menatap ke arah bawah, dimana para bodyguard yang sedang menarik tangan Herlin. Kemudian memaksa Herlin dengan cara dipangkul seperti karung beras.Nathan meremas pinggiran pembatas balkon. Dia sangat marah melihat perlakuan bodyguard terhadap Herlin. Tidak boleh ada yang menyentuh Herlin, apalagi memperlakukannya dengan kasar."Lepaskan dia. Apa yang kalian lakukan kepada Tuan Putri!" teriak Nathan dari lantai dua sambil menunjuk ke a

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 4. Sejarah Keluarga Alexander William

    Keluarga Alexander William merupakan keluarga yang setiap tahun hanya memiliki anak laki-laki sebagai penerusnya. Keluarga Alexander William juga merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Harta mereka tidak akan habis sampai beberapa turunan.Setiap keturunan keluarga Alexander William diberkati oleh wajah yang sangat tampan, maskulin dan rupawan. Serta bentuk tubuh yang tinggi, kulit putih bersih dan gagah. Sehingga membuat banyak perempuan menyukai keluarga Alexander William.Hingga pada suatu hari, ada salah satu dari keturunan mereka yang gemar mempermainkan perasaan perempuan. Dia sangat suka memberikan janji palsu kepada semua perempuan yang dia kejar.Lalu ada salah satu perempuan yang sangat polos yang masuk dalam jebakan dia. Dia berjanji akan menikah dengan p

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 3. Lepas Kendali

    "Cepat cari identitas gadis tadi. Aku mau kamu mendapatkan seluruh identitas tentang gadis itu sebelum Nathan terbangun," perintah Edwin."Tuan Besar, jangan-jangan gadis tadi itu ….""Kamu jangan banyak tanya lagi. Cepat laksanakan perintahku.""Baik Tuan."Sam segera berlari untuk mencari identitas Herlin. Jika Herlin tidak ditemukan dengan cepat, maka akan timbul masalah besar."Pa, bagaimana ini. Apa mungkin gadis tadi adalah ….""Kamu tenang dulu. Kita akan cari gadis itu sampai ketemu. Semuanya pasti akan baik-baik saja," kata Edwin menenangkan Samira.Samira sudah bisa membayangkan kalau masa lalunya bi

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 2. Kabur

    Nathan tidak suka melihat ada orang yang menyentuh Herlin di depan matanya. Ada rasa marah dan emosi yang meluap. Rasanya dia ingin memotong tangan tersebut."Tuan Putri, kamu tidak apa-apa?" tanya Nathan ingin menyentuh Herlin.Herlin dengan cepat mundur. Dia masih takut dengan Nathan yang tiba-tiba memeluknya."Kamu apa-apaan. Berani-beraninya kamu peluk seorang perempuan yang tidak kamu kenal. Apa kamu tidak punya malu," bentak Herlin dengan marah."Tuan Putri, Tuan Putih jangan marah sama Nathan ya," bujuk Nathan sedih dimarahi Herlin."Siapa yang Tuan Putri. Apa kamu masih bocah memanggil aku dengan sebutan Tuan Putri. Aku ini Herlin," ujar Helin malah memperkenalkan diri."Jadi nama Tuan Putri Herlin ya. Kalau Nama pangeran, Nathan," sahut Nathan menjulurkan tangannya dan tersenyum lebar.Herlin melongo melihat Nathan yang menjulurkan tangannya seperti anak kecil. Sama seperti bocah yang mengajak berkenalan. Apalagi Nathan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status