Share

Bab 8. Ancaman Edwin

last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-07 00:49:13

Edwin mengamati Herlin dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tubuh Herlin sangat kecil untuk ukuran anak SMA. Ditambah dengan sikap Herlin yang manja, dia langsung beranggapan kalau Herlin adalah anak sekolah dasar.

"Siapa bocah ini?" tanya Edwin dengan muka datar.

"Siapa yang …."

Karina segera menghentikan Herlin. Sebelum Herlin protes tidak terima dibilang bocah. Daripada nanti bermasalah.

"Ini keponakan saya. Jadi kalau boleh saya tahu, apa maksud Tuan datang ke sini?" tanya Karina dengan sopan.

Karina tidak mau dicap buruk. Harus terlihat baik di keluarga suaminya yang belum pernah ditemui. Sekaligus sebagai tamunya.

Edwin menyuruh salah satu bodyguard membuka koper yang mereka bawa. Dalam dia bodyguard membuka koper di atas meja. Setelah itu dia berdiri tegak kembali di belakang Edwin.

Edwin kemudian mengambil satu bungkus uang dengan jumlah yang besar. Lalu melempar dengan kasar ke atas meja.

"Ambil ini dan jauhi anak saya!" perintah Edwin.

"Anak Tuan? Wisnu?" tanya Karina balik.

"Kamu jangan pura-pura bodoh," sindir Edwin.

"Maaf Tuan, sepertinya Tuan salah orang. Memang suami saya bernama Wisnu. Tapi Wisnu yang saya kenal tidak mempunyai keluarga. Dia hanya buruh bangunan di sekitar sini" sahut Karina dengan hati-hati.

"Saya tidak datang ke rumah yang salah. Anak saya sudah pergi dari rumah bertahun-tahun. Saya sudah mencari ke semua tempat. Tapi apa yang saya temukan setelah bertahun-tahun, dia menikahi perempuan kampungan seperti kamu. Dia juga berpura-pura menjadi seorang buruh kasar. Kamu membawa pengaruh buruk untuk anak saya. Mulai detik ini, kamu jauhi anak saya," kata Edwin dengan tatapan tajam.

Herlin sangat marah mendengar orang asing di depannya menghina tantenya. Jika saja Kirana tidak menahan Herlin, maka Herlin sudah mengusir mereka semua dari rumah. Tidak akan membiarkan satu orang pun untuk menghina mereka. 

"Tapi maaf Tuan, saya tidak bisa melakukan itu. Wisnu adalah suami saya. Apalagi sekarang saat ini kami …."

"Kamu jangan membantah perkataan aku. Saya tidak sedang meminta sama kamu, tapi saya sedang memerintah. Kalau kamu membantah, jangan salah saya jika saya berbuat nekat. Saya bisa saja menghancurkan rumah ini dan melenyapkan kalian berdua," ancam Edwin memotong perkataan Karina.

Setelah memperingati Karina, Edwin langsung pergi dari sana. Dia tidak ingin anaknya menikah dengan perempuan tidak jelas.

Karina sangat terkejut mendengar ancaman Edwin. Belum pernah dia bertemu dengan orang seperti Edwin yang sangat arogan.

"Tante, siapa mereka. Kenapa kakek tua itu bicara kasar. Apa dia beneran keluarga om Wisnu. Tapi om Wisnu itu sangat baik, beda sama kakek tua bangka itu. Dia pasti hanya mengaku-ngaku," kaya Herlin mendengus kasar.

"Herlin, kamu tidak boleh berbicara kasar seperti itu kepada orang yang lebih tua. Tante tidak suka," tegur Karina tidak suka. 

"Tapi Tante, mereka sudah …."

"Tetap saja mereka lebih tua dari kamu. Kamu yang sabar dulu ya. Nanti Tante akan tanya om Wisnu."

"Baiklah, Herlin mengaku Bersalah. Tapi Tante, apa selama ini om Wisnu tidak pernah cerita kalau om Wisnu masih ada keluarganya?"

"Entahlah Lin, selama ini Tante menganggap om Wisnu hanya anak sebatang kara. Om Wisnu sering menghindar saat lagi bahas tentang keluarga. Tante pikir selama ini om Wisnu sedih jika membahas keluarga," sahut Karina.

"Ini aneh deh, Tante," kata Herin dengan penuh kecurigaan. 

"Apanya yang aneh?"

"Bagaimana jika itu beneran papanya om Wisnu? Berarti selama ini om Wisnu bohong sama kita," tebak Herlin.

Karina jadi kepikiran dengan perkataan Herlin. Perkataan Herlin ada benar juga. Satu sisi dua masih ingin percaya kepada sang suaminya. Suaminya selama ini sangat baik kepada dirinya. Tidak pernah menyakiti dia sedikitpun.

"Tante tidak tahu Herlin. Nanti kita tanyakan sama Wisnu."

"Misalkan om Wisnu bohong bagaimana Tante," prediksi Herlin.

"Om Wisnu tidak pernah berbohong sama Tante. Semoga saja kali ini juga masih sama," harap Karina mengelus perutnya yang masih datar.

***

Karina menunggu kepulangan Wisnu dengan perasaan campur aduk. Dia terus mondar mandir di ruang depan. Sesekali mengintip ke arah luar rumah yang sedang hujan deras. Setelah capek berdiri akhirnya dia memilih duduk.

"Sayang! Aku pulang!" teriak Wisnu di depan rumah.

Kirana langsung berdiri dan segera berjalan ke arah pintu saat mendengar teriakan Wisnu. Dengan cepat tangannya membuka pintu. Di depan Wisnu pulang dengan tubuh yang basah kuyup.

"Sayang, aku sangat rindu sama kamu. Andai saja aku bisa membawa kamu ke tempat kerja. Aku ingin selalu memeluk kamu," ujar Wisnu dengan tertawa ringan.

"Sayang, tubuh kamu sudah sangat basah. Ayo cepat masuk ke dalam. Nanti kamu bisa masuk angin," ajak Karina.

Karina yang baru saja keluar rumah langsung terasa kedinginan. Apalagi Wisnu yang sudah basah kuyup. 

"Iya iya, aku lepaskan dulu bajunya. Kasihan lantainya jadi kotor. Kamu sudah capek di rumah membersihkan rumah," sahut Wisnu.

"Tidak apa, kamu langsung saja masuk. Lain tau bisa dipel lagi. Asalkan kamu jangan sakit. Ayo, biar aku siapkan air panas buat kamu mandi."

"Kamu memang istriku yang paling baik sedunia," ujar Wisnu masih sempat memuji Karina. 

Karina segera menyeret Wisnu ke dalam kamar mandi. Rumahnya tidak memiliki air panas otomatis, jadi Kirana harus memasak air panas secara manual.

Sambil menunggu selesai memanaskan air hangat, Wisnu melepaskan baju yang sudah basah dan kotor ke keranjang cucian.

***

Sekarang Wisnu sudah selesai mandi dan berganti pakaian dengan santai di samping Karina. Karina duduk di atas kasur memperhatikan dari tadi. Menunggu Wisnu selesai ganti baju.

"Ada apa sayang? Kenapa kamu dari tadi menatap aku seperti itu. Apa kamu juga kangen sama aku?" tanya Wisnu dengan terkekeh kecil.

"Sayang, ada yang ingin aku katakan sama kamu," balas Karina menatap Wisnu dengan serius. 

"Ada apa? Apa ini tentang calon bayi kita. Apa terjadi sesuatu sama kalian?" tanya Wisnu dengan cemas. 

Wisnu sudah duduk di samping Karina. Tidak bisa tenang seperti beberapa detik yang lalu. Karina adalah segalanya baginya. Jadi, jika terjadi sesuatu sama Karina dia tidak bisa memaafkan diri sendiri.

"Bukan sayang. Kami baik-baik saja. Ada hal lain yang mau aku katakan."

"Syukurlah kalian baik-baik saja. Jadi mau bahas tentang apa?" tanya Wisnu dengan tersenyum kembali.

"Apa kamu mengenal orang yang bernama Edwin?" tanya Karina.

Senyuman Wisnu seketika hilang. Perasaannya langsung berubah. Selama ini dia sudah pergi jauh dari keluarganya.

'Kenapa Karina bisa mengetahui tentang papa.'

Karina tidak melepaskan pandangan dari Wisnu. Dia bisa melihat raut wajah Wisnu yang berubah drastis. Artinya Wisnu memang mengenal Edwin. 

"Sayang dari mana kamu tahu tentang Edwin?" tanya Wisnu balik.

"Jadi beneran, orang yang bernama Edwin adalah papa kamu?" 

"Apa yang dilakukan papa di sini. Dari mana dia tahu tempat ini. Dia tidak macam-macam sama kamu kan?" tanya Wisnu cemas.

Karina tidak menjawab pertanyaan Wisnu. Dia mengeluarkan uang yang diberikan oleh Edwin dari dalam laci.

"Lihatlah!" suruh Karina.

"Apa ini sayang?"

"Kamu periksa sendiri isinya."

Wisnu membuka bungkus itu dengan tangan bergetar. Papanya bisa melakukan apapun yang dia mau. Setelah amplop itu terbuka, dia melihat sejumlah uang yang cukup banyak jika dilihat dari gajinya sekarang. Namun tidak sebanding dengan uang jajan dia dulu selama sebulan.

Bersambung ....

Bab terkait

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 9. Pulang

    "Ini, kakek aku yang memberinya?""Iya, dia minta kita untuk berpisah.""Berpisah?""Apa benar selama ini kamu berbohong sama aku. Kamu ini bukan orang biasa?" tanya Karina dengan mata berkaca-kaca."Karina, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk membohongi kamu. Aku hanya ingin hidup seperti orang-orang biasa. Aku di sana sangat tertekan. Semuanya serba diatur. Aku tidak boleh melakukan ini, tidak boleh itu. Maka dari itu, beberapa tahun yang lalu aku minggat dari rumah tanpa membawa uang sepeserpun. Aku ingin hidup dan menemukan orang-orang yang benar-benar mencintai aku apa adanya seperti kamu. Kamu masih mencintai aku kan? Kamu jangan marah ya," mohon Wisnu.Wisnu sangat takut kehilangan Karina. Tidak mau Karina marah dan minta berpisah. Karina segalanya bagi dia untuk sekarang dan selamanya. Dia sangat kehilangan segalanya, kecuali Karina.

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-08
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 10. Dikurung

    Karina di rumah sangat khawatir dengan keadaan Wisnu. Sudah beberapa hari tidak ada kabar sama sekali tentang Wisnu sejak pulang ke kediaman Alexander William. Setiap detik Karina menunggu kedatangan Wisnu di sepanjang rumah. Senantiasa berdoa Wisnu akan pulang dengan selamat dan baik-baik saja."Tante, apa Tante lagi memikirkan Om Wisnu?" tanya Haerlin menghampiri Karina yang duduk di depan rumah."Tidak sayang," sahut Karina menoleh ke arah lain. Takut ketahuan berbohong sama Herlin."Tante tidak perlu bohong sama Herlin. Kita sudah hidup bersama selama ini. Apa Tante tidak percaya sama Herlin?" tanya Herlin dengan sedih. Tantenya tidak mau berbagi cerita dengannya."Maafkan Tante Herlin. Tante tidak mau membuat kamu ikut cemas. Tante memang sangat khawatir sama suami Tante. Tante takut terjadi apa-apa sama dia," jelas Karina."Tante yang sabar ya. Pasti om Wisnu akan kembali i

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-11
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 1. Pertemuan Tidak Terduga

    Herin Raveena adalah seorang gadis yang berusia 20 tahun. Di usianya yang masih muda, dia hidup sebatang kara. Sejak kecil dia diasuh oleh tante lantaran kedua orang tuanya sudah meninggal. Pada usia 15 tahun, Herlin kehilangan tante beserta calon keponakannya gara-gara keluarga dari pihak suami tante. Mereka tidak menyetujui atas pernikahan itu.Sejak saat itu, Herlin berusaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dia bekerja sampingan untuk membantu biaya sekolah dan juga biaya masuk ke Universitas. Semua pekerjaan dia lakoni demi bisa menyelesaikan kuliah. Dia bertekad akan lulus kuliah secepatnya dan bisa bekerja di perkantoran. Supaya bisa hidup dengan layak.Namun sayangnya, Herlin baru saja dikeluarkan dari dua pekerjaan dalam seminggu. Dia memiliki tiga pekerjaan sampingan. Pagi harinya bekerja di toko sebagai pengangkut barang. Di waktu siang sampai sore dia akan bekerja sebagai pelayan. Kemudian pada malam hari sampai jam dua belas malam, dia bekerja

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-23
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 2. Kabur

    Nathan tidak suka melihat ada orang yang menyentuh Herlin di depan matanya. Ada rasa marah dan emosi yang meluap. Rasanya dia ingin memotong tangan tersebut."Tuan Putri, kamu tidak apa-apa?" tanya Nathan ingin menyentuh Herlin.Herlin dengan cepat mundur. Dia masih takut dengan Nathan yang tiba-tiba memeluknya."Kamu apa-apaan. Berani-beraninya kamu peluk seorang perempuan yang tidak kamu kenal. Apa kamu tidak punya malu," bentak Herlin dengan marah."Tuan Putri, Tuan Putih jangan marah sama Nathan ya," bujuk Nathan sedih dimarahi Herlin."Siapa yang Tuan Putri. Apa kamu masih bocah memanggil aku dengan sebutan Tuan Putri. Aku ini Herlin," ujar Helin malah memperkenalkan diri."Jadi nama Tuan Putri Herlin ya. Kalau Nama pangeran, Nathan," sahut Nathan menjulurkan tangannya dan tersenyum lebar.Herlin melongo melihat Nathan yang menjulurkan tangannya seperti anak kecil. Sama seperti bocah yang mengajak berkenalan. Apalagi Nathan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-23
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 3. Lepas Kendali

    "Cepat cari identitas gadis tadi. Aku mau kamu mendapatkan seluruh identitas tentang gadis itu sebelum Nathan terbangun," perintah Edwin."Tuan Besar, jangan-jangan gadis tadi itu ….""Kamu jangan banyak tanya lagi. Cepat laksanakan perintahku.""Baik Tuan."Sam segera berlari untuk mencari identitas Herlin. Jika Herlin tidak ditemukan dengan cepat, maka akan timbul masalah besar."Pa, bagaimana ini. Apa mungkin gadis tadi adalah ….""Kamu tenang dulu. Kita akan cari gadis itu sampai ketemu. Semuanya pasti akan baik-baik saja," kata Edwin menenangkan Samira.Samira sudah bisa membayangkan kalau masa lalunya bi

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-23
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 4. Sejarah Keluarga Alexander William

    Keluarga Alexander William merupakan keluarga yang setiap tahun hanya memiliki anak laki-laki sebagai penerusnya. Keluarga Alexander William juga merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Harta mereka tidak akan habis sampai beberapa turunan.Setiap keturunan keluarga Alexander William diberkati oleh wajah yang sangat tampan, maskulin dan rupawan. Serta bentuk tubuh yang tinggi, kulit putih bersih dan gagah. Sehingga membuat banyak perempuan menyukai keluarga Alexander William.Hingga pada suatu hari, ada salah satu dari keturunan mereka yang gemar mempermainkan perasaan perempuan. Dia sangat suka memberikan janji palsu kepada semua perempuan yang dia kejar.Lalu ada salah satu perempuan yang sangat polos yang masuk dalam jebakan dia. Dia berjanji akan menikah dengan p

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-23
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 5. Tiba di Kediaman Alexander William

    Nathan baru saja siuman dari efek obat yang telah disuntikkan oleh Edwin. Dia duduk di atas kasur dengan linglung. Memproses apa yang terjadi. Saat sedang sibuk memikirkan apa yang terjadi, telinganya menangkap suara teriakan Herlin.Nathan dengan cepat melempar selimut dan berjalan ke arah balkon kamar. Dari sana asal sumber suara Herlin. Dia menatap ke arah bawah, dimana para bodyguard yang sedang menarik tangan Herlin. Kemudian memaksa Herlin dengan cara dipangkul seperti karung beras.Nathan meremas pinggiran pembatas balkon. Dia sangat marah melihat perlakuan bodyguard terhadap Herlin. Tidak boleh ada yang menyentuh Herlin, apalagi memperlakukannya dengan kasar."Lepaskan dia. Apa yang kalian lakukan kepada Tuan Putri!" teriak Nathan dari lantai dua sambil menunjuk ke a

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-23
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 6. Tawaran

    Herlin ingin sekali melepaskan tangan Nathan. Dia sangat risih dengan Nathan yang memeluk tangannya. Ditambah banyak mata yang melihatnya. Tapi kekuatannya kalah dibanding Nathan. "Sayang, kamu harus tidur," bujuk Samira lagi. "Tidak mau," tolak Nathan. Nathan membuang muka. Dia melipat kedua tangan serta bibir yang mengerucut dengan masih memeluk tangan Herlin. "Nathan, kamu pergilah ke kamar kamu. Kakek ingin bicara sama Herlin," suruh Edwin dengan tegas. "Tidak mau, Kek," ucap Nathan dengan manja. Nathan lebih menurut kepada Edwin dibandingkan kedua orang tuanya. Menurutnya, Edwin sangat menakutkan kalau sudah marah. Dia juga sering dihukum sama Edwin kalau berbuat salah. Orang tuanya tidak pernah menghukum dia. "Kamu pergilah ke kamar kamu. Kakek janji, kamu nanti akan melihat Herlin setiap hari di samping kamu," bujuk E

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-01

Bab terbaru

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 10. Dikurung

    Karina di rumah sangat khawatir dengan keadaan Wisnu. Sudah beberapa hari tidak ada kabar sama sekali tentang Wisnu sejak pulang ke kediaman Alexander William. Setiap detik Karina menunggu kedatangan Wisnu di sepanjang rumah. Senantiasa berdoa Wisnu akan pulang dengan selamat dan baik-baik saja."Tante, apa Tante lagi memikirkan Om Wisnu?" tanya Haerlin menghampiri Karina yang duduk di depan rumah."Tidak sayang," sahut Karina menoleh ke arah lain. Takut ketahuan berbohong sama Herlin."Tante tidak perlu bohong sama Herlin. Kita sudah hidup bersama selama ini. Apa Tante tidak percaya sama Herlin?" tanya Herlin dengan sedih. Tantenya tidak mau berbagi cerita dengannya."Maafkan Tante Herlin. Tante tidak mau membuat kamu ikut cemas. Tante memang sangat khawatir sama suami Tante. Tante takut terjadi apa-apa sama dia," jelas Karina."Tante yang sabar ya. Pasti om Wisnu akan kembali i

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 9. Pulang

    "Ini, kakek aku yang memberinya?""Iya, dia minta kita untuk berpisah.""Berpisah?""Apa benar selama ini kamu berbohong sama aku. Kamu ini bukan orang biasa?" tanya Karina dengan mata berkaca-kaca."Karina, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk membohongi kamu. Aku hanya ingin hidup seperti orang-orang biasa. Aku di sana sangat tertekan. Semuanya serba diatur. Aku tidak boleh melakukan ini, tidak boleh itu. Maka dari itu, beberapa tahun yang lalu aku minggat dari rumah tanpa membawa uang sepeserpun. Aku ingin hidup dan menemukan orang-orang yang benar-benar mencintai aku apa adanya seperti kamu. Kamu masih mencintai aku kan? Kamu jangan marah ya," mohon Wisnu.Wisnu sangat takut kehilangan Karina. Tidak mau Karina marah dan minta berpisah. Karina segalanya bagi dia untuk sekarang dan selamanya. Dia sangat kehilangan segalanya, kecuali Karina.

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 8. Ancaman Edwin

    Edwin mengamati Herlin dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tubuh Herlin sangat kecil untuk ukuran anak SMA. Ditambah dengan sikap Herlin yang manja, dia langsung beranggapan kalau Herlin adalah anak sekolah dasar."Siapa bocah ini?" tanya Edwin dengan muka datar."Siapa yang …."Karina segera menghentikan Herlin. Sebelum Herlin protes tidak terima dibilang bocah. Daripada nanti bermasalah."Ini keponakan saya. Jadi kalau boleh saya tahu, apa maksud Tuan datang ke sini?" tanya Karina dengan sopan.Karina tidak mau dicap buruk. Harus terlihat baik di keluarga suaminya yang belum pernah ditemui. Sekaligus sebagai tamunya.Edwin men

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 7. Pertemuan Pertama dengan Edwin

    "Memangnya kita pernah bertemu dulu. Saya tidak mengingat kamu sama sekali," sahut Edwin setelah mengingat keras namun tidak ada satu memori pun tentang Herlin."Sepertinya Tuan sudah lupa dengan saya. Oh iya, mana mungkin orang penting seperti Tuan mengingat saya yang hanya butiran debu," balas Herlin."Kamu bicara tidak perlu mutar-mutar. Langsung ke intinya saja," suruh Edwin tidak suka main tebak-tebakan."Baiklah, saya akan katakan langsung. Saya ini keponakan dari Karina. Apa Tuan masih mengingat perempuan yang bernama Karina?""Karina?" Pikir Edwin mengingat nama yang tidak asing baginya. Namun dia juga masih tidak ingat siapa Karina itu."Saya tidak pernah mengenal orang yang bernama Karina,"balas Edwin."Ternyata Tuan juga sudah lupa sama tante saya. Atau jangan-jangan, Tuan juga sudah lupa sama om Wisnu," sambung Herlin memancing Edwin.

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 6. Tawaran

    Herlin ingin sekali melepaskan tangan Nathan. Dia sangat risih dengan Nathan yang memeluk tangannya. Ditambah banyak mata yang melihatnya. Tapi kekuatannya kalah dibanding Nathan. "Sayang, kamu harus tidur," bujuk Samira lagi. "Tidak mau," tolak Nathan. Nathan membuang muka. Dia melipat kedua tangan serta bibir yang mengerucut dengan masih memeluk tangan Herlin. "Nathan, kamu pergilah ke kamar kamu. Kakek ingin bicara sama Herlin," suruh Edwin dengan tegas. "Tidak mau, Kek," ucap Nathan dengan manja. Nathan lebih menurut kepada Edwin dibandingkan kedua orang tuanya. Menurutnya, Edwin sangat menakutkan kalau sudah marah. Dia juga sering dihukum sama Edwin kalau berbuat salah. Orang tuanya tidak pernah menghukum dia. "Kamu pergilah ke kamar kamu. Kakek janji, kamu nanti akan melihat Herlin setiap hari di samping kamu," bujuk E

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 5. Tiba di Kediaman Alexander William

    Nathan baru saja siuman dari efek obat yang telah disuntikkan oleh Edwin. Dia duduk di atas kasur dengan linglung. Memproses apa yang terjadi. Saat sedang sibuk memikirkan apa yang terjadi, telinganya menangkap suara teriakan Herlin.Nathan dengan cepat melempar selimut dan berjalan ke arah balkon kamar. Dari sana asal sumber suara Herlin. Dia menatap ke arah bawah, dimana para bodyguard yang sedang menarik tangan Herlin. Kemudian memaksa Herlin dengan cara dipangkul seperti karung beras.Nathan meremas pinggiran pembatas balkon. Dia sangat marah melihat perlakuan bodyguard terhadap Herlin. Tidak boleh ada yang menyentuh Herlin, apalagi memperlakukannya dengan kasar."Lepaskan dia. Apa yang kalian lakukan kepada Tuan Putri!" teriak Nathan dari lantai dua sambil menunjuk ke a

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 4. Sejarah Keluarga Alexander William

    Keluarga Alexander William merupakan keluarga yang setiap tahun hanya memiliki anak laki-laki sebagai penerusnya. Keluarga Alexander William juga merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Harta mereka tidak akan habis sampai beberapa turunan.Setiap keturunan keluarga Alexander William diberkati oleh wajah yang sangat tampan, maskulin dan rupawan. Serta bentuk tubuh yang tinggi, kulit putih bersih dan gagah. Sehingga membuat banyak perempuan menyukai keluarga Alexander William.Hingga pada suatu hari, ada salah satu dari keturunan mereka yang gemar mempermainkan perasaan perempuan. Dia sangat suka memberikan janji palsu kepada semua perempuan yang dia kejar.Lalu ada salah satu perempuan yang sangat polos yang masuk dalam jebakan dia. Dia berjanji akan menikah dengan p

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 3. Lepas Kendali

    "Cepat cari identitas gadis tadi. Aku mau kamu mendapatkan seluruh identitas tentang gadis itu sebelum Nathan terbangun," perintah Edwin."Tuan Besar, jangan-jangan gadis tadi itu ….""Kamu jangan banyak tanya lagi. Cepat laksanakan perintahku.""Baik Tuan."Sam segera berlari untuk mencari identitas Herlin. Jika Herlin tidak ditemukan dengan cepat, maka akan timbul masalah besar."Pa, bagaimana ini. Apa mungkin gadis tadi adalah ….""Kamu tenang dulu. Kita akan cari gadis itu sampai ketemu. Semuanya pasti akan baik-baik saja," kata Edwin menenangkan Samira.Samira sudah bisa membayangkan kalau masa lalunya bi

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 2. Kabur

    Nathan tidak suka melihat ada orang yang menyentuh Herlin di depan matanya. Ada rasa marah dan emosi yang meluap. Rasanya dia ingin memotong tangan tersebut."Tuan Putri, kamu tidak apa-apa?" tanya Nathan ingin menyentuh Herlin.Herlin dengan cepat mundur. Dia masih takut dengan Nathan yang tiba-tiba memeluknya."Kamu apa-apaan. Berani-beraninya kamu peluk seorang perempuan yang tidak kamu kenal. Apa kamu tidak punya malu," bentak Herlin dengan marah."Tuan Putri, Tuan Putih jangan marah sama Nathan ya," bujuk Nathan sedih dimarahi Herlin."Siapa yang Tuan Putri. Apa kamu masih bocah memanggil aku dengan sebutan Tuan Putri. Aku ini Herlin," ujar Helin malah memperkenalkan diri."Jadi nama Tuan Putri Herlin ya. Kalau Nama pangeran, Nathan," sahut Nathan menjulurkan tangannya dan tersenyum lebar.Herlin melongo melihat Nathan yang menjulurkan tangannya seperti anak kecil. Sama seperti bocah yang mengajak berkenalan. Apalagi Nathan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status