Share

Bab 6. Tawaran

last update Huling Na-update: 2021-11-01 14:14:41

Herlin ingin sekali melepaskan tangan Nathan. Dia sangat risih dengan Nathan yang memeluk tangannya. Ditambah banyak mata yang melihatnya. Tapi kekuatannya kalah dibanding Nathan.

"Sayang, kamu harus tidur," bujuk Samira lagi.

"Tidak mau," tolak Nathan.

Nathan membuang muka. Dia melipat kedua tangan serta bibir yang mengerucut dengan masih memeluk tangan Herlin.

"Nathan, kamu pergilah ke kamar kamu. Kakek ingin bicara sama Herlin," suruh Edwin dengan tegas.

"Tidak mau, Kek," ucap Nathan dengan manja.

Nathan lebih menurut kepada Edwin dibandingkan kedua orang tuanya. Menurutnya, Edwin sangat menakutkan kalau sudah marah. Dia juga sering dihukum sama Edwin kalau berbuat salah. Orang tuanya tidak pernah menghukum dia.

"Kamu pergilah ke kamar kamu. Kakek janji, kamu nanti akan melihat Herlin setiap hari di samping kamu," bujuk Edwin lagi.

"Benarkah?" tanya Nathan dengan sangat gembira dan bertepuk tangan heboh bisa bersama Herlin setiap hari.

Herlin menatap ke arah Edwin dengan heran. Kenapa dia harus menemani Nathan setiap hari. Belum sehari saja dia sudah capek. Apalagi kalau setiap hari. Bisa-bisa dia hanya tinggal raga saja.

"Iya, makanya kamu nurut sama Kakek."

"Tuan Putri, Tuan Putri akan selalu bersama Nathan," ujar Nathan menatap ke arah Herlin dengan berbinar.

"Aku ti …."

"Dia akan selalu bersama kamu. Sekarang kamu pergilah ke kamar dan cuci tangan. Kemudian tidur," potong Edwin sebelum Herlin mematahkan semangat Nathan.

Mata Herlin berkedip-kedip. Perkataan dia dipotong begitu saja. Edwin seenak hati memutuskan sesuatu tanpa persetujuan darinya.

"Baik Kek," balas Nathan dengan patuh.

Nathan sebelum pergi sempat mencium pipi Herlin. Setelah itu dia segera berlari ke arah kamarnya. Edwin jarang berbohong kepada dia, makanya dia percaya dengan perkataan Edwin.

Mata Herlin jadi melotot besar ketika Nathan mencium pipinya. Tangannya dengan cepat bergerak ke arah pipi yang dicium oleh Nathan. Dia masih sangat shock dengan perlakuan Nathan. Lalu matanya melihat Nathan yang sudah berlari ke arah tangga. Setelah itu dia tidak sengaja melihat ke arah Tristan yang menatapnya dengan sangat lekat.

'Kenapa dia menatap aku seperti itu,' batin Herlin setelah terkejut dengan apa yang dilakukan Nathan. Dia kembali terkejut dengan tatapan Tristan yang sangat aneh.

"Baiklah, langsung saja kepada intinya. Saya tidak mau basa basi. Saya ingin kamu terus berada di samping Nathan. Bila perlu kamu menikah lah dengan Nathan," kata Edwin sangat ringan. 

Herlin kembali terkejut. Mulutnya sempat ternganga mendengar perkataan Edwin yang menyuruhnya menikah dengan Nathan bagaikan menyuruh mengambil baju. 

'Apakah kakek Tristan ini sudah gila,' batin Herlin masih kasih.

Tidak hanya Herlin, keluarga Nathan yang lain juga terkejut. Termasuk Tristan yang dari tadi diam saja. Dia tidak menyangka jika kakeknya akan berterus-terang meminta Herlin untuk menikah dengan Nathan. Apalagi beberapa minggu yang lalu Herlin menyatakan cinta kepada dirinya. 

"Apa maksud Tuan?" tanya Herlin mencoba bersikap sabar dan melengkungkan senyuman dengan paksa.

"Saya akan membayar kamu berapapun yang kamu mau. Saya juga akan mengabulkan semua permintaan kamu. Tidak ada yang tidak bisa saya lakukan. Asalkan kamu mau menemani Nathan," tambah Edwin. 

"Apa Tuan pikir, Tuan bisa menyogok saya?" tanya Herlin dengan mata memerah.

Herlin belum pernah sehina itu seumur hidupnya. Dia tidak pernah mengemis kepada orang lain. Dia bisa berusaha sendiri.

"Siapa di dunia ini yang tidak membutuhkan uang. Dengan uang kita bisa membeli segala yang ada di dunia ini."

"Tuan memiliki banyak uang. Kenapa Tuan tidak menikahkan saja cucu Tuan yang gila itu dengan orang lain," ujar Herlin sudah tersulut emosi.

"Herlin, jaga omongan kamu," kata Tristan dengan marah.

Tristan tidak suka kalau ada orang yang menjelek-jelekan kakaknya. Dia sangat menyayangi sang kakak dibanding siapapun.

"Kenapa? Apa aku salah? Kamu memanggil dia kakak, tapi dia bersikap lebih kekanakan daripada kamu."

"Kamu!"

"Tristan, sudah," tegur Samira agar Tristan tidak memancing emosi Herlin lagi.

"Jika kamu menikah dengan Nathan maka kehidupan kamu akan berubah. Kamu tidak akan miskin seperti sekarang," kata Edwin.

"Biarpun saya miskin, saya tetap tidak mau nikah sama Nathan," sahut Herlin tidak takut.

"Herlin, tolong pikirkan baik-baik. Tante mohon, ini demi anak Tante. Tante tidak mau hidupnya semakin menderita. Dia akan terus terikat sama kamu. Dia tidak akan bisa hidup tanpa kamu," mohon Samira tidak mau kehilangan Nathan.

"Tante tidak perlu mengada-ngada dengan membuat alasan Nathan tidak bisa hidup tanpa saya. Dia mempunyai segalanya di sini. Kakeknya bisa mengabulkan apapun yang dia minta," sindir Herlin.

"Kami tidak mengada-ngada. Keluarga ini mengalami kutukan."

"Kutukan?" tanya Herlin tidak mau percaya.

"Iya."

Samira menceritakan tentang kutukan yang dialami keluarga Alexander William. Samira menceritakan semua itu dengan berat. 

Edwin membiarkan Samira bercerita agar bisa menarik simpati Herlin. Dia tidak peduli kalau harus mendapatkan belas kasihan dari Herlin. Baginya Nathan dan Herlin harus menikah.

Herlin sekarang tahu kenapa Nathan begitu lengket kepada dirinya. Dia juga terkejut mengetahui kalau Samira menikah karena di bawah pengaruh kutukan. 

Darius memeluk istrinya dengan erat. Dia tahu kalau istrinya dulu sangat menderita menikah dengannya. Namun sekarang dia berhasil membuat Samira mencintai dirinya. Walaupun sudah sangat terlambat untuk menghilangkan kutukan itu.

"Perempuan itu harus dengan setulus hati mengatakan mencintai keluarga dari Alexander William yang mendapat kutukan. Dia harus mencintai karena dia sendiri, bukan karena harta atau lainnya. Rasa cinta itu tidak cukup dimiliki dan disimpan dalam hati saja. Dia harus mengungkapkan sebelum terlambat. Andai saja waktu itu saya tahu, maka saya akan bilang kalau saya sudah menerima Darius sebelum kelahiran Nathan. Kutukan seharusnya tidak turun ke Nathan," cerita Samira dengan berat.

Samira telat menyadari kalau dia sudah bisa menerima Darius. Darius bisa membuatnya lupa tentang mantan tunangannya yang tega menjual dirinya kepada Darius.

Darius merupakan teman dari mantan tunangan Samira. Dia tergiur oleh uang yang diberikan Darius agar mau meninggalkan Samira.

Samira sempat putus asa dan menolak menikah dengan Darius. Namun Darius memaksa dia dengan mengancam keluarganya.

Darius memperlakukan Samira seperti ratu. Dia akan membelikan apa yang Samira inginkan. Bahkan perlakuan Darius jauh lebih baik dari mantan tunangan.

Sejak dia mengetahui hamil, dia berusaha melupakan masa lalu demi calon anaknya. Dia terus menyangkal kalau luluh dengan Darius. 

Samira bener-bener menyesal mengikuti egonya karena mereka menikah dengan terpaksa. Dia menyalahkan diri sendiri saat Nathan lahir.

"Apa sekarang kamu sudah memutuskan mau menikah dengan Nathan?"

"Maaf, saya tetap tidak akan menerima penawaran," tolak Herlin tidak mau berubah pikiran. 

"Apa lagi yang kamu inginkan. Kamu bisa memiliki rumah mewah, mobil mewah kalau menikah dengan Nathan. Bahkan kami bisa memberikan kamu sebuah perusahaan sendiri," rayu Edwin tidak mau kalah.

"Bukan harta yang saya inginkan. Kalau Tuan bisa menghidupkan kembali tante dan calon sepupu aku, baru aku mau menikah dengan Nathan," sahut Herlin tidak akan memaafkan keluarga Alexander yang telah membuat dia kehilangan mereka.

 Edwin terdiam membisu. Sekaya-kayanya dia, dia tidak bisa menghidupkan orang yang telah meninggal. Kalau dia bisa melakukan itu, maka dia akan menghidupkan kembali keluarganya.

"Kamu bisa minta apapun kecuali hal itu," kata Edwin.

"Hanya itu yang saya inginkan. Saya tidak butuh yang lain," sahut Herlin.

"Atau Tuan sudah lupa dengan saya?" sambung Herlin.

Edwin memikirkan dimana pernah melihat Herlin. Di usianya yang sudah tua, dia masih memiliki ingatan yang sangat kuat. Namun dia tidak bisa mengingat tentang Herlin sedikitpun.

Bersambung ….

Andriani Keumala

Untuk beberapa bab kedepan memang banyak flashback ya. Biar kedepan jelas jalan ceritanya. Terus dukung author dengan like, komentar.

| Like

Kaugnay na kabanata

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 7. Pertemuan Pertama dengan Edwin

    "Memangnya kita pernah bertemu dulu. Saya tidak mengingat kamu sama sekali," sahut Edwin setelah mengingat keras namun tidak ada satu memori pun tentang Herlin."Sepertinya Tuan sudah lupa dengan saya. Oh iya, mana mungkin orang penting seperti Tuan mengingat saya yang hanya butiran debu," balas Herlin."Kamu bicara tidak perlu mutar-mutar. Langsung ke intinya saja," suruh Edwin tidak suka main tebak-tebakan."Baiklah, saya akan katakan langsung. Saya ini keponakan dari Karina. Apa Tuan masih mengingat perempuan yang bernama Karina?""Karina?" Pikir Edwin mengingat nama yang tidak asing baginya. Namun dia juga masih tidak ingat siapa Karina itu."Saya tidak pernah mengenal orang yang bernama Karina,"balas Edwin."Ternyata Tuan juga sudah lupa sama tante saya. Atau jangan-jangan, Tuan juga sudah lupa sama om Wisnu," sambung Herlin memancing Edwin.

    Huling Na-update : 2022-01-06
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 8. Ancaman Edwin

    Edwin mengamati Herlin dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tubuh Herlin sangat kecil untuk ukuran anak SMA. Ditambah dengan sikap Herlin yang manja, dia langsung beranggapan kalau Herlin adalah anak sekolah dasar."Siapa bocah ini?" tanya Edwin dengan muka datar."Siapa yang …."Karina segera menghentikan Herlin. Sebelum Herlin protes tidak terima dibilang bocah. Daripada nanti bermasalah."Ini keponakan saya. Jadi kalau boleh saya tahu, apa maksud Tuan datang ke sini?" tanya Karina dengan sopan.Karina tidak mau dicap buruk. Harus terlihat baik di keluarga suaminya yang belum pernah ditemui. Sekaligus sebagai tamunya.Edwin men

    Huling Na-update : 2022-01-07
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 9. Pulang

    "Ini, kakek aku yang memberinya?""Iya, dia minta kita untuk berpisah.""Berpisah?""Apa benar selama ini kamu berbohong sama aku. Kamu ini bukan orang biasa?" tanya Karina dengan mata berkaca-kaca."Karina, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk membohongi kamu. Aku hanya ingin hidup seperti orang-orang biasa. Aku di sana sangat tertekan. Semuanya serba diatur. Aku tidak boleh melakukan ini, tidak boleh itu. Maka dari itu, beberapa tahun yang lalu aku minggat dari rumah tanpa membawa uang sepeserpun. Aku ingin hidup dan menemukan orang-orang yang benar-benar mencintai aku apa adanya seperti kamu. Kamu masih mencintai aku kan? Kamu jangan marah ya," mohon Wisnu.Wisnu sangat takut kehilangan Karina. Tidak mau Karina marah dan minta berpisah. Karina segalanya bagi dia untuk sekarang dan selamanya. Dia sangat kehilangan segalanya, kecuali Karina.

    Huling Na-update : 2022-01-08
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 10. Dikurung

    Karina di rumah sangat khawatir dengan keadaan Wisnu. Sudah beberapa hari tidak ada kabar sama sekali tentang Wisnu sejak pulang ke kediaman Alexander William. Setiap detik Karina menunggu kedatangan Wisnu di sepanjang rumah. Senantiasa berdoa Wisnu akan pulang dengan selamat dan baik-baik saja."Tante, apa Tante lagi memikirkan Om Wisnu?" tanya Haerlin menghampiri Karina yang duduk di depan rumah."Tidak sayang," sahut Karina menoleh ke arah lain. Takut ketahuan berbohong sama Herlin."Tante tidak perlu bohong sama Herlin. Kita sudah hidup bersama selama ini. Apa Tante tidak percaya sama Herlin?" tanya Herlin dengan sedih. Tantenya tidak mau berbagi cerita dengannya."Maafkan Tante Herlin. Tante tidak mau membuat kamu ikut cemas. Tante memang sangat khawatir sama suami Tante. Tante takut terjadi apa-apa sama dia," jelas Karina."Tante yang sabar ya. Pasti om Wisnu akan kembali i

    Huling Na-update : 2022-01-11
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 1. Pertemuan Tidak Terduga

    Herin Raveena adalah seorang gadis yang berusia 20 tahun. Di usianya yang masih muda, dia hidup sebatang kara. Sejak kecil dia diasuh oleh tante lantaran kedua orang tuanya sudah meninggal. Pada usia 15 tahun, Herlin kehilangan tante beserta calon keponakannya gara-gara keluarga dari pihak suami tante. Mereka tidak menyetujui atas pernikahan itu.Sejak saat itu, Herlin berusaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dia bekerja sampingan untuk membantu biaya sekolah dan juga biaya masuk ke Universitas. Semua pekerjaan dia lakoni demi bisa menyelesaikan kuliah. Dia bertekad akan lulus kuliah secepatnya dan bisa bekerja di perkantoran. Supaya bisa hidup dengan layak.Namun sayangnya, Herlin baru saja dikeluarkan dari dua pekerjaan dalam seminggu. Dia memiliki tiga pekerjaan sampingan. Pagi harinya bekerja di toko sebagai pengangkut barang. Di waktu siang sampai sore dia akan bekerja sebagai pelayan. Kemudian pada malam hari sampai jam dua belas malam, dia bekerja

    Huling Na-update : 2021-09-23
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 2. Kabur

    Nathan tidak suka melihat ada orang yang menyentuh Herlin di depan matanya. Ada rasa marah dan emosi yang meluap. Rasanya dia ingin memotong tangan tersebut."Tuan Putri, kamu tidak apa-apa?" tanya Nathan ingin menyentuh Herlin.Herlin dengan cepat mundur. Dia masih takut dengan Nathan yang tiba-tiba memeluknya."Kamu apa-apaan. Berani-beraninya kamu peluk seorang perempuan yang tidak kamu kenal. Apa kamu tidak punya malu," bentak Herlin dengan marah."Tuan Putri, Tuan Putih jangan marah sama Nathan ya," bujuk Nathan sedih dimarahi Herlin."Siapa yang Tuan Putri. Apa kamu masih bocah memanggil aku dengan sebutan Tuan Putri. Aku ini Herlin," ujar Helin malah memperkenalkan diri."Jadi nama Tuan Putri Herlin ya. Kalau Nama pangeran, Nathan," sahut Nathan menjulurkan tangannya dan tersenyum lebar.Herlin melongo melihat Nathan yang menjulurkan tangannya seperti anak kecil. Sama seperti bocah yang mengajak berkenalan. Apalagi Nathan

    Huling Na-update : 2021-09-23
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 3. Lepas Kendali

    "Cepat cari identitas gadis tadi. Aku mau kamu mendapatkan seluruh identitas tentang gadis itu sebelum Nathan terbangun," perintah Edwin."Tuan Besar, jangan-jangan gadis tadi itu ….""Kamu jangan banyak tanya lagi. Cepat laksanakan perintahku.""Baik Tuan."Sam segera berlari untuk mencari identitas Herlin. Jika Herlin tidak ditemukan dengan cepat, maka akan timbul masalah besar."Pa, bagaimana ini. Apa mungkin gadis tadi adalah ….""Kamu tenang dulu. Kita akan cari gadis itu sampai ketemu. Semuanya pasti akan baik-baik saja," kata Edwin menenangkan Samira.Samira sudah bisa membayangkan kalau masa lalunya bi

    Huling Na-update : 2021-09-23
  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 4. Sejarah Keluarga Alexander William

    Keluarga Alexander William merupakan keluarga yang setiap tahun hanya memiliki anak laki-laki sebagai penerusnya. Keluarga Alexander William juga merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Harta mereka tidak akan habis sampai beberapa turunan.Setiap keturunan keluarga Alexander William diberkati oleh wajah yang sangat tampan, maskulin dan rupawan. Serta bentuk tubuh yang tinggi, kulit putih bersih dan gagah. Sehingga membuat banyak perempuan menyukai keluarga Alexander William.Hingga pada suatu hari, ada salah satu dari keturunan mereka yang gemar mempermainkan perasaan perempuan. Dia sangat suka memberikan janji palsu kepada semua perempuan yang dia kejar.Lalu ada salah satu perempuan yang sangat polos yang masuk dalam jebakan dia. Dia berjanji akan menikah dengan p

    Huling Na-update : 2021-09-23

Pinakabagong kabanata

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 10. Dikurung

    Karina di rumah sangat khawatir dengan keadaan Wisnu. Sudah beberapa hari tidak ada kabar sama sekali tentang Wisnu sejak pulang ke kediaman Alexander William. Setiap detik Karina menunggu kedatangan Wisnu di sepanjang rumah. Senantiasa berdoa Wisnu akan pulang dengan selamat dan baik-baik saja."Tante, apa Tante lagi memikirkan Om Wisnu?" tanya Haerlin menghampiri Karina yang duduk di depan rumah."Tidak sayang," sahut Karina menoleh ke arah lain. Takut ketahuan berbohong sama Herlin."Tante tidak perlu bohong sama Herlin. Kita sudah hidup bersama selama ini. Apa Tante tidak percaya sama Herlin?" tanya Herlin dengan sedih. Tantenya tidak mau berbagi cerita dengannya."Maafkan Tante Herlin. Tante tidak mau membuat kamu ikut cemas. Tante memang sangat khawatir sama suami Tante. Tante takut terjadi apa-apa sama dia," jelas Karina."Tante yang sabar ya. Pasti om Wisnu akan kembali i

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 9. Pulang

    "Ini, kakek aku yang memberinya?""Iya, dia minta kita untuk berpisah.""Berpisah?""Apa benar selama ini kamu berbohong sama aku. Kamu ini bukan orang biasa?" tanya Karina dengan mata berkaca-kaca."Karina, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk membohongi kamu. Aku hanya ingin hidup seperti orang-orang biasa. Aku di sana sangat tertekan. Semuanya serba diatur. Aku tidak boleh melakukan ini, tidak boleh itu. Maka dari itu, beberapa tahun yang lalu aku minggat dari rumah tanpa membawa uang sepeserpun. Aku ingin hidup dan menemukan orang-orang yang benar-benar mencintai aku apa adanya seperti kamu. Kamu masih mencintai aku kan? Kamu jangan marah ya," mohon Wisnu.Wisnu sangat takut kehilangan Karina. Tidak mau Karina marah dan minta berpisah. Karina segalanya bagi dia untuk sekarang dan selamanya. Dia sangat kehilangan segalanya, kecuali Karina.

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 8. Ancaman Edwin

    Edwin mengamati Herlin dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tubuh Herlin sangat kecil untuk ukuran anak SMA. Ditambah dengan sikap Herlin yang manja, dia langsung beranggapan kalau Herlin adalah anak sekolah dasar."Siapa bocah ini?" tanya Edwin dengan muka datar."Siapa yang …."Karina segera menghentikan Herlin. Sebelum Herlin protes tidak terima dibilang bocah. Daripada nanti bermasalah."Ini keponakan saya. Jadi kalau boleh saya tahu, apa maksud Tuan datang ke sini?" tanya Karina dengan sopan.Karina tidak mau dicap buruk. Harus terlihat baik di keluarga suaminya yang belum pernah ditemui. Sekaligus sebagai tamunya.Edwin men

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 7. Pertemuan Pertama dengan Edwin

    "Memangnya kita pernah bertemu dulu. Saya tidak mengingat kamu sama sekali," sahut Edwin setelah mengingat keras namun tidak ada satu memori pun tentang Herlin."Sepertinya Tuan sudah lupa dengan saya. Oh iya, mana mungkin orang penting seperti Tuan mengingat saya yang hanya butiran debu," balas Herlin."Kamu bicara tidak perlu mutar-mutar. Langsung ke intinya saja," suruh Edwin tidak suka main tebak-tebakan."Baiklah, saya akan katakan langsung. Saya ini keponakan dari Karina. Apa Tuan masih mengingat perempuan yang bernama Karina?""Karina?" Pikir Edwin mengingat nama yang tidak asing baginya. Namun dia juga masih tidak ingat siapa Karina itu."Saya tidak pernah mengenal orang yang bernama Karina,"balas Edwin."Ternyata Tuan juga sudah lupa sama tante saya. Atau jangan-jangan, Tuan juga sudah lupa sama om Wisnu," sambung Herlin memancing Edwin.

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 6. Tawaran

    Herlin ingin sekali melepaskan tangan Nathan. Dia sangat risih dengan Nathan yang memeluk tangannya. Ditambah banyak mata yang melihatnya. Tapi kekuatannya kalah dibanding Nathan. "Sayang, kamu harus tidur," bujuk Samira lagi. "Tidak mau," tolak Nathan. Nathan membuang muka. Dia melipat kedua tangan serta bibir yang mengerucut dengan masih memeluk tangan Herlin. "Nathan, kamu pergilah ke kamar kamu. Kakek ingin bicara sama Herlin," suruh Edwin dengan tegas. "Tidak mau, Kek," ucap Nathan dengan manja. Nathan lebih menurut kepada Edwin dibandingkan kedua orang tuanya. Menurutnya, Edwin sangat menakutkan kalau sudah marah. Dia juga sering dihukum sama Edwin kalau berbuat salah. Orang tuanya tidak pernah menghukum dia. "Kamu pergilah ke kamar kamu. Kakek janji, kamu nanti akan melihat Herlin setiap hari di samping kamu," bujuk E

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 5. Tiba di Kediaman Alexander William

    Nathan baru saja siuman dari efek obat yang telah disuntikkan oleh Edwin. Dia duduk di atas kasur dengan linglung. Memproses apa yang terjadi. Saat sedang sibuk memikirkan apa yang terjadi, telinganya menangkap suara teriakan Herlin.Nathan dengan cepat melempar selimut dan berjalan ke arah balkon kamar. Dari sana asal sumber suara Herlin. Dia menatap ke arah bawah, dimana para bodyguard yang sedang menarik tangan Herlin. Kemudian memaksa Herlin dengan cara dipangkul seperti karung beras.Nathan meremas pinggiran pembatas balkon. Dia sangat marah melihat perlakuan bodyguard terhadap Herlin. Tidak boleh ada yang menyentuh Herlin, apalagi memperlakukannya dengan kasar."Lepaskan dia. Apa yang kalian lakukan kepada Tuan Putri!" teriak Nathan dari lantai dua sambil menunjuk ke a

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 4. Sejarah Keluarga Alexander William

    Keluarga Alexander William merupakan keluarga yang setiap tahun hanya memiliki anak laki-laki sebagai penerusnya. Keluarga Alexander William juga merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Harta mereka tidak akan habis sampai beberapa turunan.Setiap keturunan keluarga Alexander William diberkati oleh wajah yang sangat tampan, maskulin dan rupawan. Serta bentuk tubuh yang tinggi, kulit putih bersih dan gagah. Sehingga membuat banyak perempuan menyukai keluarga Alexander William.Hingga pada suatu hari, ada salah satu dari keturunan mereka yang gemar mempermainkan perasaan perempuan. Dia sangat suka memberikan janji palsu kepada semua perempuan yang dia kejar.Lalu ada salah satu perempuan yang sangat polos yang masuk dalam jebakan dia. Dia berjanji akan menikah dengan p

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 3. Lepas Kendali

    "Cepat cari identitas gadis tadi. Aku mau kamu mendapatkan seluruh identitas tentang gadis itu sebelum Nathan terbangun," perintah Edwin."Tuan Besar, jangan-jangan gadis tadi itu ….""Kamu jangan banyak tanya lagi. Cepat laksanakan perintahku.""Baik Tuan."Sam segera berlari untuk mencari identitas Herlin. Jika Herlin tidak ditemukan dengan cepat, maka akan timbul masalah besar."Pa, bagaimana ini. Apa mungkin gadis tadi adalah ….""Kamu tenang dulu. Kita akan cari gadis itu sampai ketemu. Semuanya pasti akan baik-baik saja," kata Edwin menenangkan Samira.Samira sudah bisa membayangkan kalau masa lalunya bi

  • Istri Bayaran Untuk Tuan Muda   Bab 2. Kabur

    Nathan tidak suka melihat ada orang yang menyentuh Herlin di depan matanya. Ada rasa marah dan emosi yang meluap. Rasanya dia ingin memotong tangan tersebut."Tuan Putri, kamu tidak apa-apa?" tanya Nathan ingin menyentuh Herlin.Herlin dengan cepat mundur. Dia masih takut dengan Nathan yang tiba-tiba memeluknya."Kamu apa-apaan. Berani-beraninya kamu peluk seorang perempuan yang tidak kamu kenal. Apa kamu tidak punya malu," bentak Herlin dengan marah."Tuan Putri, Tuan Putih jangan marah sama Nathan ya," bujuk Nathan sedih dimarahi Herlin."Siapa yang Tuan Putri. Apa kamu masih bocah memanggil aku dengan sebutan Tuan Putri. Aku ini Herlin," ujar Helin malah memperkenalkan diri."Jadi nama Tuan Putri Herlin ya. Kalau Nama pangeran, Nathan," sahut Nathan menjulurkan tangannya dan tersenyum lebar.Herlin melongo melihat Nathan yang menjulurkan tangannya seperti anak kecil. Sama seperti bocah yang mengajak berkenalan. Apalagi Nathan

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status