Share

Bagian 40

"Evaaaaa!!!" jerit Rida berlari masuk ke kamar Eva. Wajah gadis itu tampak ceria sampai-sampai bertepuk tangan dengan heboh.

Eva yang baru keluar dari kamar mandi—masih dibungkus bathrobe dan handuk yang melilit di kepala—menatap heran pada temannya itu.

"Ada apa sih? Heboh bener. Kesambet apaan pagi-pagi gini? Masuk kamar aku sambil lari-larian. Nggak ucap salam juga. Main nyelonong aja. Mana sambil tepuk tangan, kayak bocah tau nggak." Eva mengomel panjang.

Rida cengengesan, "Maaf-maaf, Eva."

"Keluar lagi, terus masuk dengan sopan," kata Eva mengusir. Dia mendorong Rida keluar lalu menutup pintu.

"Ribetnya punya teman kek Eva." Rida memutar bola matanya sebelum mengetuk pintu kamar kos Eva. "Eva, buka dong. Aku mau masuk!"

Eva membuka pintu kamarnya dan tersenyum, "Eh, ada Rida. Masuk-masuk, sini."

Rida menepuk jidatnya pelan. Heran dengan tingkah Eva yang dianggapnya aneh. Dia masuk dan langsung duduk di kasur Eva, namun lagi-lagi Eva menegurnya.

"Aduh, Rida. Bukan aku larang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status