Share

Bagian 44

"Ini nggak seperti yang kamu pikirkan," ucap Eva cepat. Dia meneliti raut wajah gadis di depannya.

Gadis itu berdeham untuk mengembalikan wajah datarnya. Dia mengangkat kantong plastik bertuliskan merek dagang. "Buat kamu. Dari mama aku."

"Ma-makasih, Puja," ucap Eva terbata-bata sambil meraih kantong plastik. Gadis bernama puja itu mengangguk. Dia diam di tempatnya, sekali lagi melirik bapak kos yang mematung di belakang Eva.

Eva mengikuti arah pandang Puja dan langsung melambaikan tangan. "Kamu jangan mikir aneh-aneh ya tentang aku sama Pak Rafa. Dia cuma datang buat titip anaknya. Nggak lebih."

"Memangnya aku mikir apa?" tanya Puja masih dengan wajah datarnya.

Bukan hal aneh, Puja memang dikenal manusia tanpa ekspresi di kalangan penyewa kos di sini. Eva mengenalnya sewaktu membantu mama Puja menemukan kamar Puja yang ternyata ada di bawah kamar Eva.

Eva menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Puja sangat pandai membuat suasana menjadi mencekam dengan memainkan kalimat yang kelua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status