Share

Maaf..

Langit menatap lurus ke arah depan. Tidak sedikit pun dia mengajak Senja bicara atau sekedar melirik. Tanpa perlu melihat ke Senja, Langit sangat yakin jika Senja sedang kalut dan bimbang dalam keputusannya. Begitu juga dengan Langit. Semua karena Senja tadi menyulutkan harga dirinya. Hingga Langit menyambut permintaan Senja seperti sebuah tantangan.

Selama ban mobil terus bergulir. Bayang-bayang Aurora sangat jelas di pelupuk matanya. Belum juga memulai, dirinya sudah seperti di hakimi sebagai pengkhianat. Ada desakan dalam diri Langit akan suatu hal, mengingat Bumi adalah anaknya. Tapi pengharapannya yang masih besar pada Aurora membuat dia tidak yakin sekedar untuk memulai walau tanpa perasaan.

"Maaf, saya tidak bisa. Saya tidak bisa melakukannya sekarang. Mungkin suatu saat nanti jika saya berubah pikiran. Saya tidak bisa mengkhianatinya. Saya tidak sanggup jika dia kembali, dia akan kecewa dengan apa yang saya lakukan," jujur Langit.

Langit sengaja menepi di sebuah taman. Akhirny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status