Share

ISTRI RAHASIA TUAN MUDA
ISTRI RAHASIA TUAN MUDA
Penulis: sonia indi

Permintaan Mama agar menikah lagi

"Namanya Laura. Lulusan oxford university. Jago masak, masakan chinese jago banget. Makanan favorit kamu. Terus satu lagi nih, yang bikin Mama takjub.  hobinya sama kayak kamu, Laura suka Snorkling. Cocok banget deh udah. Iya kan? Duh ... Nggak kebayang kan anaknya kayak apa orang tuanya pada aktif udah gitu ganteng sama cantik pula berprestasi lagi. Mama setuju banget deh kalau kamu lamar Laura sekarang juga. Mama sama Mamanya Laura waktu muda pengen banget besanan kalau anak-anak kita udah pada gede. Ya ampuuun ... akhirnya kesampaian juga lewat jalur kamu sama Laura."

Marina terkikik geli ketika menawarkan seorang anak gadis pada anak laki-laki satu-satunya yang jujur saja merasa Jengah setiap kali ibunya memperkenalkannya dengan seorang gadis. Entah ini gadis yang ke berapa dan jawabannya tetap sama.

"No!"

Tawa Marina berangsur meredup ketika mendapatkan jawaban yang lagi-lagi sama, dari putranya.

"Belum juga di lihat fotonya."

"Buat apa? Mama mungkin lupa kalau aku udah punya istri, Ma."

"Dan istri yang kamu nikahin selama 8 tahun itu belum bisa ngasih kamu keturunan, Elshad."

Ah, perihal keturunan lagi. Pembicaraan akan menjadi serius ketika keturunan lah yang dibahas. Elshad Nataprawira, telah menikah dengan gadis yang dia cintai bernama Zoya. 8 tahun pernikahan mereka cinta itu tidak pernah luntur meskipun Zoya sakit dan tak bisa memberikannya keturunan.

Diabetes.

Usia Zoya memang masih sangat muda 29 tahun namun penyakit tidak mengenal usia. Faktor keturunan menyebabkan wanita cantik itu menderita diabetes sehingga selama 3 tahun belakangan ini dia harus dirawat intensif di rumah apalagi luka-luka yang menyebar di sekitar bagian kakinya. Ia sudah tidak bisa melayani sang suami.

Elshad tidak pernah merasa jika Zoya telah gagal menjadi seorang istri. Hubungan mereka baik-baik saja bahkan rasa cinta Elshad, bertambah kadarnya setiap hari. Mereka baik-baik saja.

Yang tidak baik justru keluarga dan posisi Elshad saat ini. Elshad lahir sebagai anak dari istri kedua. Istri pertama dari Bagja Nataprawira hanya memiliki dua orang anak perempuan sehingga Bagja membutuhkan anak laki-laki sebagai penerus perusahaannya. Maka bahagia pun menikah lagi dengan Marina  dan lahirlah Elshad Nataprawira.

Namun, saat di akhir hayatnya, saat akan membagikan harta warisannya, Bagja mendapatkan protes besar-besaran dari istri pertama serta dua anak perempuannya yang melarang agar Elshad mendapatkan harta yang lebih banyak daripada mereka. Harta itu di bagi 50% untuk Elshad, 5 % untuk Marina ,  15 % untuk Istri pertama serta  sisanya dua anak perempuan Bagja yang lain.

Meskipun bahagia mengatakan bahwa selama ini Elshad lah yang berjasa untuk memajukan perkebunan mereka sampai bisa ekspor ke luar negeri, namun tetap saja anak-anak dari istri pertama tidak terima.

Bagja yang sedang sakit itu semakin ditekan agar memberikan sedikit saja hartanya untuk Elshad.

"Lagipula, Si Zoya nya juga sakit-sakitan. Mandul. Itu harta mau dibagiin ke mana? Mau dimakan sendiri sama si Elshad? "

"Ayah kalau pilih kasih, nanti matinya susah. Terombang-ambing gak di terima bumi."

"Udah jelas aku sama Teh Diyah, punya anak banyak. Kenapa gak ke kita-in aja?"

"Gak setuju kalau si Elshad dapet lebih banyak dari kita."

"Ayah gak adil."

Itulah protes yang seringkali dilakukan oleh istri pertama Bagja. Wini Prameswari dan dua anaknya, Dyah dan Hesty. Pokoknya mereka memprovokasi Bagja agar tidak memberikan banyak hartanya kepada Elshad.

Bagja yang gamang pun akhirnya membuat keputusan. Elshad boleh memiliki 50% perusahaannya dan aset-aset yang di Sebutkan jika sudah memiliki keturunan. Lucunya, setelah mengeluarkan surat wasiat tersebut,  Bagja pun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya sebelum Marina serta Elshad berhasil tawar-menawar.

Jadilah, setelah suaminya meninggal dunia, kesibukan Marina pun bertambah yaitu dengan membujuk putranya untuk menikah kembali. Alias poligami dan hasilnya akan memiliki anak.

''Kamu tuh cuma disuruh nikah lagi, bukannya suruh pisah sama Zoya."

"Aku gak suka poligami. Aku gak mau khianatin Zoya."

Sungguh, Marina sudah mengeluarkan semua kemampuannya untuk membujuk Sang putra dan selama setahun ini setelah suaminya meninggal, Elshad belum juga tergugah untuk menikah lagi.

Marina merasa sangat geram dengan putranya ini.

Dia melipat tangan di atas perutnya. Sengaja Marina mengajak pertemuan di ruangan kerja Elshad di pabrik ini. Agar lebih leluasa untuk bicara sedangkan Sang putra sama sekali tidak mau menerima tawaran ibunya.

"Zoya Kayaknya nggak pernah mempersulit rencana Mama," ujar Marina.

Ya, memang benar. Zoya bahkan seperti ibunya. Yang selalu berpikir tentang uang dan uang.

"Zoya membutuhkan banyak perawatan dan itu dibelinya pakai duit bukan pakai daun. Realistis dong, El. Kalau kamu bangkrut dengan apa kamu itu bisa membiayai perawatannya Zoya."

" Jangan berpikir kejauhan,Ma. Aku masih sanggup membiayai Zoya 20 tahun ke depan."

"Apa dia masih hidup?"

Elshad terdiam di buatnya.

"Zoya sakit karena dari pikiran juga. Dia merasa nggak pantas jadi istri kamu karena nggak bisa melayani kamu lahir dan batin apalagi ngasih anak. Dengan kamu selalu menolak keinginannya menikah lagi dan ngasih kalian anak, kamu udah merusak kesehatannya."

"Merusak kesehatan Zoya atau merusak mimpi indah mama yang ingin menguasai seluruh harta Nataprawira?"

Marina membola dengan jawaban putranya.

"Kok jadi Mama? Mama lagi ngomongin Zoya!"

"Dan aku gak akan pernah ninggalin Zoya untuk nikah lagi."

Tanpa mengurangi rasa hormatnya,  Elshad bangun dari duduknya dan membiarkan sang Mama berada di ruang kerjanya dia lebih baik memantau perkebunan jeruknya saja hari ini. Namun, Baru beberapa langkah, ia di hentikan oleh Marina dengan ucapannya.

"Dan siap-siap aja jatuh miskin."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status